BERSAMBUNG
Begitu mendarat di Bandar Udara Atatürk, Istanbul hari sudah malam, Langga tak langsung ke Baghdad, sebab penerbangan ke sana adanyaa besok siang dan sore.“Mending aku jalan-jalan dulu di Istanbul, nanti saja ke Baghdad,” pikir Langga dan dia pun minta taksi untuk antar dia ke pusat kota dan cari hotel.Langga tak mau menyolok, dia hanya pilih hotel bintang 3 saja, tidak ambil hotel mewah bintang 4 atau 5, walaupun baginya hotel begituan tak masalah baginya.Turki tak beda dengan Indonesia, negara ini menganut paham sekulerisme, jadi yang namanya kafe dan pub bertebaran di ibukota negeri ini.Setelah sampai di hotel, Langga taruh ranselnya dan kini dia sengaja jalan-jalan tak jauh dari hotelnya untuk cari makan malam.Dia sengaja kenakan jaket kulit hitamnya, karena Istanbul mulai masuki musim dingin, Langga memang ke Turki saat ini akhir Oktober dan biasanya masuk bulan November - Desember salju akan turun di Turki.Ia pun jalan kaki menuju ke sebuah kafe yang jual beragam makanan,
Waktu memang sangat cepat berlalu, kini Langga Cs sudah lulus SMU, Toni, Anca dan Kuya memutuskan masuk jadi aparat.Toni dan Kuya kepingin jadi tentara, Anca masuk polisi. Jawaban mereka simple saja saat di tanya Langga kenapa milih jadi aparat."Jadi aparat langsung kerja dan di gaji, sedangkan kuliah belum tentu dapat kerja, walaupun lulus cumlaude," ceplos Toni tertawa.Harapan mereka terkabul, berkat rajin latihan fisik, sekaligus dampingi Langga berlatih fisik saban hari, kini ketiganya lulus.Hebatnya semuanya calon perwira, karena mereka masuk Akmil dan Akpol.Langga-lah yang sarankan begitu, yang minta ketiganya jangan masuk tamtama atau bintara, langsung saja ke akademi. Pelicinnya…dengan enteng Langga iyakan!“Kalau bisa jadi komandan, kenapa harus jadi anak buah,” cetus Langga dan ketiganya langsung setuju dengan pendapat Langga.Susi Ngondek sesuai dengan cita-citanya dulu, ingin jadi desainer, dia pun ambil D-3 di Jakarta.Jenni…ternyata ingin jadi dokter dan dia pindah
Walaupun anak kandung, cucu dan cicit-nya langsung berdatangan dari mana-mana bahkan dari luar negeri, tapi Langga-lah yang di tunggu nenek Qawiya.Begitu si tampan ini muncul, yang lain menyingkir dan ia langsung masuk ruangan setelah pasang baju serba putih dan si nenek ceria…namun setelah sampaikan sebuah ‘pesan khusus’ buat Langga, si Nenek yang merupakan asli Irak ini pun meninggal dunia sambil berzikir.Nenek yang sangat cantik saat muda ini akhirnya berkumpul dengan suami tercintanya, Kendra Sulaimin serta dua madunya yang sudah lama berpulang.Nenek Qawiya kembali di pulangkan ke Banjarmasin, karena dia ingin di makamkan berdampingan dengan suami dan ke 2 madunya.Tentu saja Langga kaget bukan main mendengar pesan khusus mendiang nenek uyutnya ini. Tapi ini sengaja ia rahasiakan pada keluarganya besarnya.Setelah peringatan 7 hari meninggalnya neneknya dan ayah serta ibunya bersiap pulang kembali ke Jakarta, sementara keluarga lainnya rata-rata sudah pulang.Langga pun sengaja
Begitu menyeruput kopi hitam bikinan Langga, kepala Alysa yang puyeng jadi berkurang.“Maaf Langga, bikin repot kamu,” kata Alysa, beda dengan tadi, intonasi suaranya terlihat normal dan malah elegan, tidak lagi ngaco seperti saat mabuk.“Eh saat mabuk tadi aku ngomong yaahh? Kok kamu malah ada di sini?” Alysa terlihat bingung sendiri.Langga senyum kecil dan dia ceritakan bagaimana Alysa curhat dan malah nantangan Langga untuk bercinta.“OMG…malu-maluinnya, kok aku kayak wanita open BO saja kalau sudah mabuk,” ceplos Alysa kini malah malu sendiri dan buru-buru bilang maaf ke Langga.Nah, sikap inilah yang bikin Langga berbalik kagum, Alysa kalau normal ternyata pribadi yang pemalu, dia malah terlihat kurang nyaman Langga ada di kamarnya.“Oke Alysa, aku pamit dulu, silahkan kalau mau istirahat, aku dah lupakan ucapan kamu saat mabuk tadi, kamu wanita cantik yang elegan dan baik,” kata Langga tulus memuji.Alysa malah diam saat Langga berjalan ke pintu dan terdengar bunyi klik. Alysa
Langga pun aslinya senang-senang saja di dekat Alysa, tubuh si cantik ini harum lembut, karena pakai parfum mehong dan gugah selera bagi remaja bangor ini.Toni, Anca, Susi dan Kuya yang duduk di jok tengah dan belakang saling tatap, bahasa tatapan mereka sudah paham alurnya setelah ini.“Busset dah, bakalan ngangkang nih pulang ke Jakarta,” bisik Toni dan ke 4 nya menahan tawa.Mereka memang sudah tau, milik Langga yang kini makin mekar di usianya yang sudah 18 tahunan, bikin ‘kekasih’ gelap Langga, si Jenni pernah keceplosan ngomong ke Susi NgondekKalau kini terpaksa minum jamu sari rapet agar tetap menggigit, setelah beberapa kali berkencan dengan Langga.Alysa kaget juga, ternyata apa yang dikatakan Susi Ngondek benar adanya, ada pub mewah yang hanya kalangan tertentu atau pakai member yang bisa masuk ke sini.Kalau tak punya, wajib nebus membernya yang bernilai 7,5 juta rupiah. Dj-nya pun langsung dari Jakarta dan terkenal miliki followers jutaan di medsos-nya.Langga memiliki me
Begitu Langga keluar dia kaget juga, si reporter cantik ini tanpa basa-basi, minta wawancara…live lagi di stasiun TV tempatnya bernaung.Empat Cs-nya kompak berjejer di belakang Langga, hingga remaja ini tak bisa mengelak lagi dari todongan wawancara reporter yang kenalkan namanya Alysa ini.Terpaksa Langga langsung sebutkan alasannya bertindak ganas dan…sekaligus keluarkan ancaman buat Bambang, si otak penyerangannya.Mungkin karena niatnya ingin jadi politikus kelak, Langga pun ngomong ceplas ceplos saja tanpa beban, alasan dia sampai mengamuk, hingga 3 orang putus lengannya dan hampir koit kehabisan darahSelama live wawancara ini, secara tak terduga penonton TV yang identik dengan acara beritanya ini langsung meledak pemirsanya hingga puluhan juta orang, itu terbaca dari analytics milik stasiun TV tersebut.Sebelum wawancara kelar, Langga bikin sebuah pernyataan yang pastinya bikin musuhnya si Bambang panas dingin alias meriang.“Buat saudara Bambang dari SMUN 2 kelas 11, anda har