Nantikan Novel terbaru kami 'Membagi Jatah untuk Ipar dan Mertua', ingat yaah, novel ini hanya buat 21 tahun ke atas...hehe, salam MRD_BB
Yansen menatap tubuh Salman yang bersimbah peluh, dia sampai heran sendiri, tubuh Salman yang baru berusia 16 tahun sudah sangat jangkung, tingginya sudah 177 centimeteran.“Ni anak emank turunan bule agaknya, mana ada warga lokal seusia dia sudah segini jangkungnya, paling tinggi 165 atau 170, itupun langka, Bara Hasibuan yang juara intercontinental saja hanya 173 centian,” batinnya.Padahal dulu Yansen ingat, saat ke sini dan usianya masih 14 tahun, tinggi Salman hanya sebahunya, kini dia harus mendongak saat bicara dengan anak asuhnya ini.“Salman, kamu ke sini!” panggil Yansen.“Iya paman, ada apa? Apakah latihanku masih kurang fokus?” tanya Salman sambil usap keringatnya.“Justru tekhnik dasar kamu sudah matang, nah saatnya kamu akan jadi sparring partner buat Bara Hasibuan, untuk persiapan bertarung melawan juara nasional 2 bulan lagi,” sahut Yansen.Bara Hasibuan memang akan menantang sang juara nasional, setelah 3X pertahankan gelar juara intercontinental-nya.Orang yang di se
Waktu tak terasa sangat cepat berlalu, kini Salman sudah duduk di kelas 9 SMP, usianya pun kini sudah 15 dan bentar lagi 16 tahunan.Hubungannya dengan Raisa tetap terjalin dengan baik, tapi tidak bisa setiap hari mereke bertemu dan bercinta.Salman makin lihai bercinta dan Raisa pun akui, makin hari pelatuk Salman makin gede dan miliknya terasa sangat sesak,hingga terpaksa rutin minum jamu sari rapat, takut miliknya makin melar di hajar brondong-nya ini.Ternyata Raisa juga jadi wanita simpanan seorang pejabat desa, yang juga seorang kontraktor tajir dan pria itu adalah Om Banos…ayahnya Prilly.Inilah sebabnya, Raisa tak pernah mau di boking siapapun, Om Banos bakalan marah besar kalau tahu, jadi LC pun ‘sengaja’ agar tak kentara hubungan minor mereka, tapi tak boleh chek in dengan tamu manapun.Inilah batasan dari Om Banos, imbasnya...di depan kos Raisa sudah nangkring sebuah mobil jenis LGCG berharga hampir 200 jutaan yang di belikan om BanosBiarpun diam-diam Raisa tak pernah puas
Raisa makin nyaring lengkuhannya, kuasan yang lidah Salman lakukan bak seorang yang seorang sudah pro saja, sehingga belum juga lama, Raisa sudah terbang ke awan untuk pertama kali di buat remaja puber ini.Raisa seolah sedang ngajarin itik berenang saja, Salman ibarat anak lugu, tapi aslinya suhu soal beginian. Sebab…diam-diam anak pendiam ini sering menikmati tayangan yang dia seraching sendiri di internet dan hasilnya…inilah.Teori yang ia kuasai tanpa ragu ia praktekan, apalagi pada dasarnya Salman pintar dan jenius dan rangking 1 tetap dia kuasai hingga kini, tak ada yang bisa geser kepintarannya.Anehnya lagi Salman bahkan tahu cara menahan agar tak langsung keok, biar pun ini pertama kalinya dia bercinta!Sebagai calon atlet dan memiliki fisik kokoh, mudah saja dia lakukan itu dan bertahan sekuatnya, agar tak muncrat. “Jangan-jangan ni anak bohong masih perjaka, masa mainnya lihai banget, mana lama lagi nggak muntah-muntah pelatuk gedenya,” batin Raisa mulai bingung sendiri.
Salman aslinya sama sekali tidak takut, tapi karena Raisa sudah seret lengannya, mau tak mau dia pun pergi dari tempat ini.Raisa yang masih perih pipinya ajak Salman mampir ke kost-nya. Kost Raisa ini memang bebas, asalkan jangan bikin ribut dan narkoboy.Bahkan ada beberapa orang penghuni kost yang kumpul kebo di kamar kost yang bertarif 1,2 juta sebulan ini.Karena sudah biasa lebam-lebam di tubuh, tanpa ragu Salman ambil es batu di kulkas kecil milik Raisa dan langsung kompreskan pipi putih dan lembut sang LC jelita ini dengan membalut es batu tadi bersama handuk kecil wanita cantik ini.“Makasih Sal, lumayan berkurang perih aku. Dasar laki-laki sialan, orang nggak mau chek in, main paksa ajahh,” sungut Raisa, masih mangkel dengan ulah pria yang sudah di hajar Salman tadi. Lalu Raisa seolah dapat teman curhat tanpa bisa di rem, langsung cerita sebab musababnya, hingga terjadi pemukulan tersebut.“Chek in itu apa sih ka?” tanya Salman polos. Mata indah Raisa langsung membulat, lalu
“Kemana aja sih kamu, lama nggak keliatan,” ceplos Raisa senyum-senyum menatap si mata biru berwajah jantan ini.Wajah Salman ini sebenarnya sangat mirip wajah kakek buyutnya, Bannon Sulaimin yang sudah sepuh tersebut, ketika seumuran dengan Salman saat ini.Sedangkan Rangga tanpa dia ketahui adalah adiknya beda ibu lebih mirip ayah mereka, tampan manis.“S-sibuk latihan di sanggar Paman Yansen, mba, eh ka Raisa!” sahut Salman gugup, karena mata Raisa seolah menjalari tubuhnya yang makin kekar ini.Apalagi kini tingginya sudah melewati tubuh Raisa yang hanya ber TB 160 centimeteran ini, sedangkan Salman saat ini sudah 172 centimeteran.“Wowww…pantess tubuh kamu makin kekar, bakalan jadi jagoan nih,” ceplos Raisa dan minta diambikan sebungkus rokok jenis menthold.Tapi mata nakal Raisa menatap sesuatu di antara paha Salman, tanpa di sadari remaja yang sudah akil baligh ini.“Sampai ketemuan lagi ganteng, ih matanya tajam amiiirrr,” ceplos Raisa lagi dan berlalu sambil cubit pipi Salman,
Gaby adalah istrinya, sedangkan Rangga anak tunggal mereka. Bagaimana bisa Langga diam-diam masih berhubungan dengan Gaby?Sedangkan dia sudah memiliki seorang istri cantik jelita bernama Novita, yang juga sepupunya dan sudah memiliki anak perempuan yang masih berusia hampir 3 tahunan dengan istrinya itu…?Nanti akan ada kisahnya tersendiri…!Yang jelas sampai saat ini Novita sama sekali tak tahu, kalau dia sebenarnya di poligami Langga Kasela, tapi uniknya Gaby tahu, juga si Rangga anaknya yang pintar tersebut.Gaby tahu diri dan dia tak mempermasalahkan, tapi bagaimana dengan Novita...?Kita akan ikuti kisah tokoh saat ini, yakni si Salman ini dulu ya.Salman berseri-seri membuka salah satu kantong belanjaa ini, saat tahu isinya adalah sepatu yang ia idam-idamkan, wajahnya tampannya langsung sumringah tak terkira.Sedangkan kantong belanjaan satunya adalah 5 kaos dan 2 celana jeans, yang anehnya pas di pinggangnya.Juga satu amplop coklat, yang setelah di buka berisi uang 10 juta rup