BERSAMBUNG
Kini usianya genap 17 tahun dan sudah tak lagi gunakan Kitas, tapi KTP. Rayyan juga banyak di idolai terutama kaum hawa, karena wajahnya makin tampan.Julukan juga di sematkan padanya, yakni Rayyan ‘The Machoman’, karena ketampanannya, di samping ganasnya dia di ring octagon, juga mata biru-nya sempat di kira orang pakai softlens, padahal asli.Sesuai janji Promotor Koh Kong Tang, Rayyan pun bersiap menantang juara intercontinental di…Jakarta.Kontrak eksklusive pun di siapkan buatnya, pundi-pundi uangnya mulai terisi dan Rayyan juga plong, kini dia tak perlu lagi pakai duit nenek Melly.Kita tinggalkan dulu Rayyan yang bersiap menantang juara intercontinental di Jakarta, agar cerita tak ketinggalan kita kembali ke satu tokoh di Teheran, Iran.Seorang pria tampan lainnya yang bermata biru baru saja lulus sebagai calon perwira di sekolah perwira negeri mullah ini dengan nilai sempurna.Tubuhnya juga tinggi, lebih dari 180 centimeteran, kulitnya putih bak bule, matanya yang biru tajam kh
Saat usia Rayyan sudah hampir 15 tahun, sementara perut Nita makin besar, Rayyan pun untuk pertama kalinya bertarung secara profesional di ring octagon, walaupun dia harus pakai surat izin, karena usianya masih sangat muda .2 minggu sebelum bertarung, Nita menolak melayani Rayyan.“Kamu harus fokus sayang, nanti tenagamu letoy, lihat aku juga tinggal ngitung hari, meleduk nih perutku?” canda Nita dan seperti biasa, Rayyan pun patuh dengan nasehat ‘kekasihnya’ yang beda usia 8 tahun ini.Hasilnya, Rayyan dengan mudah taklukan musuhnya yang berusia 17 tahun, cukup 1 ronde saja, musuhnya terkapar di ring kena bogem keras dan tendangan antep Rayyan.“Telah lahir calon petarung ganas,” cetus Paman Yansen dan Bara Hasibuan pun mengangguk.Saat Rayyan bertarung, malam itu juga Nita melahirkan seorang anak laki-laki di bidan beranak secara normal.“Puasa dong akiuuu,” canda Rayyan yang datang mengabarkan kemenangan pertamanya, sekaligus kaget, kekasihnya sudah melahirkan seorang bayi yang seh
Begitu mulut kecil ‘Aura Kasih’ ini mulai melahap singkong keras ini, tak butuh waktu lama Rayyan kontan melayang ke udara dan yang namanya baru pertama kali, meledaklah lahar panasnya memenuhi mulut Nita.“M-maaf ka…aku nggak bisa nahan!” ceplos Rayyan malu-malu.“Tak apa ganteng, kan baru pertama, enak banget peju perjaka,” bisik Nita terkekeh, sambil ngelap mulutnya dengan tissue.Tubuh Rayyan kini lunglai dan dia istirahat sejenak, tapi Nita tentu saja belum puas, permainan ini baru pemanasan alias foreplay, belum menuju ke arah yang ia inginkan.Begitu tangan lentik mulai meraba, Nita berseru wow, sebab singkong topi baja ini kembali bangkit tegak kembali.Singkong Rayyan ibarat ular kobra, sangat sensitive dan tak bisa di pancing.Tak sabaran lagi Nita langsung bangkit dan mengangkangi tubuh kurus Rayyan dan…plop, singkong itu tenggelam perlahan seiring desisan mulutnya.“Enak kan Ray?” desah Nita dan mulai menggerakan pinggulnya perlahan-lahan, agar makin basah, sebab milik Rayy
“Makan dong, masa matanya ke sini mulu,” ceplos Nita, sambil buka kakinya dan bikin Rayyan makin blingsatan.“Eh i-iya ka,” sahut Rayyan malu dan buru-buru makan dengan lahap lagi.Apes atau nasib Rayyan lagi untung, acara makan dengan lesehan ini, Nita juga duduk bersila, sehinga dasternya selalu tersingkap.Tersingkapnya daster ini membuat daleman tipisnya yang item isinya terpampang jelas.Kembali melototlah mata Rayyan, Nita seolah tak tahu saja kelakuan remaja ini, dia juga makan dengan lahap sampai kenyang.“Duehh kenyangnya…boleh duduk dulu ya kak, turunin nasi ke perut,” ceplos Rayyan dan perhatikan Nita bangkit sambil rapikan piring kotor.“Iya Ray, kamu kenyang doubel kan, perut kenyang, mata juga. Sambil makan dari tadi lirik daleman aku mulu,” ejek Nita tertawa. “Hehe…maaf ka, nggak sengaja!” sahut Rayyan ikutan tertawa dan malu-malu meong.“Emank kamu dah punya pacar?” pancing Nita sambil sodorkan satu piring buah semangka buat Rayyan dan kembali duduk lesehan di depan re
“Aku tertipu, awalnya dia bilang duda dan kerja di sebuah perusahaan, lalu kami pun bablas dan menikah siri, eh nggak tahunya dia punya anak bini, tapi mau gimana lagi, aku terlanjur hamil…!”Nita juga cerita terpaksa pindah kost ke sini sejak 1 bulan lalu, karena di kost lamanya di satroni bini dan anak suami sirinya dan bikin geger, hingga dia malu bukan main dan pemilik kost lama juga meminta Nita mengalah, yakni pindah kost.“Dia juga tadi mau ceraikan aku, dengan alasan bini dan anaknya ngamuk mulu…! Dasar laki-laki tak bertanggung jawab, sudah nipu aku, saat hamil gini juga mau ceraikan aku. Kalau saja aku tak hamil, aku akan kembali kerja dan dia mau cerai ayoo aja, tuh kami juga hanya nikah siri…!” cetus Nita hela nafas.“Sabar ya ka, selama kaka di sini dan kaka belum kerja, aku makan, kaka juga makan, pokoknya mulai saat ini kaka tak bakal kelaparan!” ceplos Rayyan tiba-tiba, tunjukan empatinya.“Makasih Rayyan, tapi daripada kamu tiap hari beli, mending beli beras dan lauk,
Perlahan-lahan Rayyan membuka bungkusan hitam pemberian nenek Melly di kos kecilnya yang hanya berukuran 3X4 meteran, yang ada dapur kecil di belakang.Ternyata sebuah surat bermaterai yang kertasnya agak lecek, tapi tulisannya sangat jelas, karena di tulis sangat rapi dan di kertas itu ada cek senilai…7 miliar rupiah yang masih baik dan terang benderang tulisannya.Melongolah Rayyan, angka segitu baginya sangat luar biasa, tak dia sangka benda yang ia terima dari nenek Melly bernilai se-fantastis ini. Ia pun mulai membaca surat itu.“Cucuku Julia, maafkan nenekmu yang dulu salah jalan, inilah cek yang berhasil aku rampas dari laki-laki penipu itu. Walaupun kini cek 7 miliar itu tak berarti apa-apa bagimu, karena papa kamu si Langga Kasela luar biasa kaya rayanya, tapi kalau aku bertemu kamu, tetap akan aku berikan, daripada di rampas orang-orang jahat”“Julia…cucunya, Langga Kasela, papanya…siapa mereka itu? Dulu aku dipanggilnya Salman, yang di sebut cucunya juga…aneh?” batin Rayyan