"Aku tidak akan melepaskan kamu, Siska. Kamu akan selamanya disekap disini. Papa kamu itu pengusa bodoh dan akan bangkrut, kamu itu hanya cewek yang murahan dan terdesak sekarang. Rico pacar kamu juga masih koma, mungkin karena kelelahan main bertiga dengan kamu dan Raffa. Rico itu pria sampah makanya kamu incar Raffaku yang polos," kata Tante Janeeta.
"Tan, kamu suka sama Raffa ya? Umur kamu itu beda jauh dari dia loh, sadar diri dong! Kamu itu sudah tua," jawab Siska."Dia itu modelku dan aku tidak mau karir dia hancur gara-gara kamu. Kasih tahu aku sekarang, Raffa dan kamu itu kenal kapan? Apa benar kamu itu mantan pacar Raffa?" cecar pertanyaan Tante Janeeta ke Siska."Baiklah? Aku akan kasih tahu semuanya, Tante Janeeta. Aku minta setelah ini aku dilepaskan! Aku akan jauhin Raffa dan Tante juga suruh Raffa jauhi aku? Apa bisa Tante kalau Raffa masih cinta ke aku?" tanya Siska."Baiklah! Aku akan ancam dia untuk tidak bertemu kamu dan dekatin kamu," jawab Tante Janeeta."Raffa, dia itu teman dekatku saat SMA dan dia cinta sama aku. Dia dulu nembak aku waktu dulu karena aku tidak cinta dia. Aku menolaknya karena aku pacaran sama Rico dan dijodohkan sama Rico oleh Papaku. Dia balas dendam ke aku dan tidur denganku waktu itu, dia yang culik aku ke villa ini, Tante Janeeta. Rico menemui aku dan marah hingga kejadiannya seperti waktu itu, aku dipaksa melakukan hubungan itu bukan mauku," jawab Siska."Kamu itu cewek yang diceritain Raffa ya? Kamu yang nolak dia dan gara-gara itu dia hampir mati," jawab Tante Janeeta."Iya, Tante. Aku nyesel nolak dia dan Rico hanya jadikan aku budak seksnya. Raffa tulus sama aku, tapi saat ini dia benci sama aku. Dulu dia hanya pria lemah dan cupu miskin anak panti asuhan lagi. Sekarang Raffa model pria terkenal, aku tidak sangka bisa berubah begini. Cuma aku sudah nyaman dengan Rico, biarkan Raffa jadi milikku. Model Tante kan banyak, tidak masalahkan aku pacaran sama Raffa?" tanya Siska."Gila kamu ya? Dasar cewek murahan sudah ada Rico pacarmu, mau juga sama Raffa anak buahku. Raffa itu top model saat ini di agencyku, kalau kamu bikin ulah dia yang akan hancur, aku yang rugi," jawab Tante Janeeta yang menampar Siska."Kenapa ponselku ini bunyi? Aduhh ternyata Papaku yang telpon. Kamu tunggu di sini Siska dan kamu belum bisa aku bebaskan," ucap Tante Janeeta lalu pergi menuju ke mobilnya untuk menjawab telpon dari Papanya."Hallo Nak! Aku ingin kamu menikah dengan orang yang fotonya aku kirim ke kamu. Kalau tidak Papa akan hancurkan usaha kamu yang kamu bangun mulai dari Nol itu. Ini demi kemajuan perusahaan kita juga, Nak," kata Papa Tante Janeeta."Baik Pa! Tidak usah diancam aku akan menikah dengan dia. Aku tidak mau semuanya hancur, lagi pula aku lihat fotonya dia seumuran sama sepertiku," jawab Tante Janeeta yang langsung menutup telponnya.Tante Janeeta menerima telpon dari Papanya dan dia harus menikah dengan seorang yang bernama Setyo Wijaya, dia duda tampan yang kaya raya. Tante Janeeta sedih karena dia sudah mulai jatuh cinta ke Raffa, tapi malah harus menikah dengan Setyo. Siska saat itu dilepaskan oleh Tante Janeeta dan dia mengeluarkan Siska dari agencynya agar tidak dekat dengan Raffa.2 bulan telah berlalu, pernikahan Tante Janeeta sudah ditetapkan. Raffa sangat terkejut menerima undangan Tante Janeeta padahal dia sering bertemu dengannya, tapi dia tidak pernah bilang. Raffa sadar saat itu juga, dia hanya pria simpanan saja dan tidak pernah dicintai oleh Tante Janeeta."Raff, aku akan menikah seminggu lagi. Maaf ya, baru kasih tahu kamu. Soalnya, ini sudah diatur Papa dan Calon suamiku," ungkap Tante Janeeta."Tidak masalah, Tan. Aku tahu aku hanya pacar rahasia bahkan bisa disebut pria simpananmu. Janeeta Bagaskara dan Setyo Wijaya akan menikah seminggu lagi. Aku baca undangan kamu dan kamu cantik sekali difoto undangan pernikahan kamu itu, Tante Janeeta," jawab Raffa."Aku kira kamu akan sedih, tetapi kamu baik-saja kalu aku menikah dengannya. Ya benar juga, memang hubungan kita hanya saling menguntungkan. Kamu tenang saja, hubungan kita tidak akan berakhir. Aku sudah menikahpun tetap akan pacaran denganmu. Ini hanya pernikahan bisnis. Kamu selamaya akan jadi priaku, selama aku inginkan kamu dan kamu tidak akan bisa pergi," ujar Tante Janeeta."Ya, Tante Janeeta. Aku mengerti sekali," jawab Raffa.Setelah undangan telah disebar, Tante Janeeta dan Setyo menikah. Raffa dan Siska hadir di pernikahan Tante Janeeta itu. Raffa hadir membawa Siska sebagai pasangannya karena Rico masih koma. Tante Janeeta marah, dia hadir dengan Siska tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia menikah saat itu.Pernikahan Tante Janeeta diadakan di Hotel Grand Sweet, hotel ini termasuk hotel bintang 5 paling terkenal dan mewah. Raffa sebenarnya cemburu, tetapi dia tidak mengaku dan hanya biasa saja. Siska saat itu memprovokasi Raffa agar dia marah."Lihatlah! Tante Janeeta menikah dengan pengusaha kaya raya. Kamu itu hanya bawahannya dan anak modelnya. Tidak ada lagi yang bakal dukung kamu. Mereka terlihat bahagia, Raff," ejek Siska."Kamu diam! Aku ajak kamu jadi pasanganku saat ini, karena Rico sedang koma. Jangan ngmong macam-macam." jawab Raffa yang marah, dia meninggalkan Siska menuju ke kamar mandi untuk menenangkan dirinya."Aku sudah ke kamar mandi. Aku sudah tenang, aku tidak boleh marah. Nanti malam aku culik saja Tante Janeeta, aku culik ke villa dia. Biar dia tidak bisa malam pertama dengan suaminya," kata Raffa dalam hati dan dia tersyum jahat.Pernikahan itu sedang berlangsung, resepsi begitu mewah dan indah. Tamu yang hadir begitu banyak. Raffa dan Siska juga memberi selamat dan mendo'akan pernikahan Tante Janeeta saat itu."Kenapa sih Raffa datang sama, Siska?" tanya Tante Janeeta dalam hati yang melihat Raffa menggandeng tangan Siska."Tunggulah Tan. Aku tahu Tante Janeeta pasti dia cemburu, saat aku hadir dengan Siska. Nanti malam aku bawa kamu kabur," kata Raffa yang pulang saat resepsi pernikahan itu selesai.Resepsi pernikahan itu telah selesai jam 7 malam karena diadakan mulai jam 3 sore. Tamu yang hadir banyak, makanya selesainya jam 7 malam. Malam hari setelah jam 9 malam, Raffa menyelinap ke hotel yang Tante Janeeta dan suamianya menginap disana. Dia mau menculik Tante Janeeta."Syukurlah! Aku berhasil masuk ke kamar Tante Janeeta. Ceroboh sekali suami Tante Janeeta itu. Dia membiarkan pintu kamar hotelnya terbuka, saat dia keluar dari kamar hotel itu. Aku jadinya bisa masuk ke kamar hotel ini," kata Raffa yang sudah bersembunyi dibalik Almari baju didalam hotel itu.Tante Janeeta masih mandi di kamar mandi hotel. Dia tidak tahu kalau Raffa akan menculiknya dimalam pertamanya, tujuan RAAF agar Tante Janeeta tidak bisa menikmati malam pertama dengan suamianya. Tante Janeeta keluar dari kamar mandi dan Raffa bersiap untuk membiusnya."Ahhh... Siapa kamu?" kata Tante Janeeta yang sudah pingsan saat di culik Raffa."Maaf Tan. Aku ingin kamu hanya untukku, bukan untuk suami kamu," kata Raffa sambil mengendong Tante Janeeta yang pingsan akibat dibius olehnya.Raffa membawa Tante Janeeta ke villa kosong milik Tante Janeeta sendiri. Raffa membius Tante Janeeta dan dia tidak sadarkan diri. Raffa saat itu tidak ingin Tante Janeeta bermalam dengan suaminya."Akhrinya, aku bisa juga bawa Tante Janeeta dan pergi dari hotel itu. Tunggu Tante sadar dulu, aku tidak akan paksa dia," ucap Raffa dalam hati.Beberapa menit kemudian Tante Janeeta sadar."Raffa! Ternyata kamu yang membungkam dan membiusku tadi, kurang ajar sekali kamu. Kamu sadar diri dong! kamu itu hanya pria simpananku. Jangan ganggu pernikahanku, nanti Papaku marah ke aku, Raffa." ketus Tante Janeeta lalu menampar Raffa."Maaf, Tante. Aku khilaf karena cemburu. I Love You Tante Janeeta," jawab Raffa."kamu! Sudah terlanjur disini kamu tidur sana di kamar kamu. Aku tidur disini," suruh Tante Janeeta mengusir Raffa dari kamar yang ada di villa itu."Bodoh! Kamu itu cintanya sama siapa? Kok bisa kamu ungkapin langsung cintamu ke Tante Janeeta. Kamu juga habis menculiknya, jelas dia mara
"Kamu? Suamiku, kenapa bisa kamu datang ke villa ini?" tanya Tante Janeeta ke sosok lelaki yang ada di hadapannya dan telah menjadi suaminya."Bagus ya? kemarin kita baru saja menikah, tapi kamu sekarang dipeluk mesra oleh pria muda yang juga masih model di agency-mu. Kamu itu perawan tua gak tahu diri," kata Setyo yang melihat Raffa dan Tante Janeeta seolah mereka berpelukkan dan menarik Tante Janeeta dengan kasar."Sakit tahu lepaskan tanganku! Bukan seperti yang kamu pikirkan, Suamiku," sahut Tante Janeeta yang khawatir akan ketangkap basah ketahuan kalau dia dan Raffa ada hubungan yang lebih dari model dan manager."Sayang! Raffa ayo pulang, aku sudah ke kamar kecil," panggil Siska yang keluar dari dalam arah villa."Kamu tahu kan mereka berdua modelku," kata Raffa."Aku tahu wanita dan pria itu ada di sampul majalah terkenal kepunyaanmu waktu dulu. Kenapa kamu peluk pria muda itu?" tanya Setyo."Maaf Pak! Aku hanya menolong istri anda yang jatuh kepeleset. Itu bukti ya kakinya be
Raffa dan Tante Janeeta kaget karena mereka tahu suara siapa itu. Raffa dan Tante Janeeta langsung memakai baju. Setyo masih di depan pintu ruangan kosong itu."Keluar kalian! Siapa berani bercinta di kantor istriku," teriak Setyo lagi."Auhh... Raffa cukup. Kamu dengar itu suamiku. Pakai baju kamu, keluar dari cendela itu," kata Tante Janeeta."Baik Tan. Ayo cepat Tan. Hati-hati awas jatuh," kata Raffa."Bapak ada apa? Kenapa berteriak-teriak?" tanya anak buah Tante Janeeta."Aku dengar ada suara orang yang bercinta di ruangan ini. Cepat buka, sepertinya mereka tidak keluar takut Kena di labrak kita," jawab Setyo."Siap ya, kita doblak bareng-bareng," jawab anak buah yang membantu Setyo. Mereka model-model di Agency Bintang milik Tante Janeeta itu."Cepat cari dan temukan mereka! Mereka ada dimaa?" suruh Setyo."Kosong Pak! Cendela terbuka dan mereka lari," jawba satu karyawan."Hey ada apa? Kok berisik sekali di sini?" Tante Janeeta ya bertanya."Tadi di sini ada orang yang bercinta
Tante Janeeta bertemu Raffa di depan meja resepsionis hotel suaminya. Tante Janeeta meyapa Raffa tapi dia hanya diam Saja. Tante Dessy yang menjawab Tante Janeeta karena Raffa mengacuhkannya."Gawat! Bukannya itu Tante Janeeta, kenaap ada di hotel ini juga ya?" tanya Raffa saat akan melarikan diri. Raffa tidak mau Tante Janeeta tahu kalau dirinya saat itu menjadi pria simpanan wanita lain."Di tanya hanya diam saja? Raffa, ini kamu kan?" tanya Tante Janeeta."Maaf! Anda siapa? Itu keponakan saya loh Bu? Apa kalian saling kenal? Namanya Reihan bukan Raffa," jawab Tante Dessy."Oh! Ternyata hanya mirip bentuk badan dan rambutnya, tapi gaya berpakaiannya bukan dia. Maaf ya! Salah orang," ucap Tante Janeeta lalu pergi meninggalkan Raffa dan Tante Dessy."Wanita tadi siapa, Raffa? Dia mengaku manager kamu? Janeeta dia dulu teman sekolahku tapi dia cantik dan sexsy, aku jadi lupa dan dia juga tidak kenal aku," tanya Tante Dessy."Itu Tante Janeeta dan dia managerku, Tan. Untung tadi dibantu
"Raffa! Buka pintunya, awas kamu. Buat aku menunggu lama," teriak Tante Janeeta yang saat itu kondisinya mabuk."Raffa! Aku sembunyi dimana? Baru ganti baju ini, untung sudah kita bercinta tadi, pinjam baju. Kamu tega ya, aku keluar dengan hanya pakai baju renang begini. Kalau aku keluar dari hotel ini, kamu tahukan banyak yang curiga," ucap Siska yang baru saja memakai baju renang sexsy itu."Pakailah kemeja ini! Cepat sembunyi di toilet. Jangan keluar! Tante Janeeta bisa buat kita dikeluarkan dari agency-nya." kata Raffa sambil langsung membuka pintu berlari menghampiri Tante Janeeta."Tante, kamu mabuk! Masuklah! Kamu kenapa bisa masih sore begini mabuk? Dasar tidak tahu diri. Sudah umur segini ada-ada saja," ucap Raffa sambil memapah Tante Janeeta."Bayanganmu ada 4, Raffa. Aku minum tadi karena yang punya majalah mengajak aku mabuk. Kalian tampil bagus di pemotretan kali ini. Aku jadinya ikut happy dan mabuk juga," jelas Tante Janeeta yang masih mabuk."Ya, tidur saja di sini." su
"Siska! Kamu jangan jadi pemalas ya. Ayo keluar kamu," teriak Tante Janeeta."Siska! Bangunlah! Ini waktunya pemotretan." kata Raffa yang berbisik di telinga Siska dan dia masih ingin membelainya lagi itu."Raffa, kamu itu ya. Aku sampai pingsan dan jam berapa ini? Keterlaluan kamu kemarin," ucap Siska."Aku puas! Jam 8 dan dengar siapa yang teriak di depan kamar hotel. Aku mandi dan bukukan pintu wanita tua itu. Lalu jangan sampai ketahuan kalau aku ini ada di sini," suruh Raffa."Waduh! Kenapa Tante Janeeta ada di depan kamar hotelku? Gawat juga, mandi sana. Kenapa masih melototi aku?" tanya Siska yang mulai takut dengan tatapan tajam Raffa ke dirinya."Siska! Kamu lebih menggoda setelah bangun di pagi hari ini. Persetan dengan pemotretan. Jam 9 masih kurang 1 jam lagi. Ayo ke kamar mandi dan mandi bersama. Jangan pedulikan Tante Janeeta, kirim pesan saja 30 menit lagi, kamu akan menyusulnya ke tempat pemotretan," ucap Raffa. "Oke, cuma Kamu jangan buat aneh-aneh. Hanya mandi saja,"
"Cukup! Jangan pukul aku lagi! Sakit tahu, jangan main berdua begitu ! Satu lawan satu kalau mau,." ucap Raffa yang kesakitan karena di hajar Rico dan Brian."Hentikan! Itu anakku, jangan pukul lagi. kalau tidak aku teriak," ancam Ibu Panti yang saat lewat jalan itu."Wanita itu, tangkap dia! Dia Ibu Inayah, Ibu Panti Asuhan yang dekat dengan Raffa." suruh Rico ke Brian."Cukup, tolong ampuni aku. Jangan pukul IIbu Panti lagi. kalau dia meninggal kalian akan di penjara," kata Raffa."Jangan pernah bilang siapapun. Hukum bisa kita beli dengan uang. Jauhi Siska dan jangan pernah satu kampus nantinya," ancam Rico lalu pergi meninggalkan Raffa yang pingsan saat itu. 'Ahhh... Sakit. Ya Tuhan! Baru saja itu mimpi, Aku tidur dengan wanita yang gara-gara dia, aku dan Ibu Panti hampir mati. Ibu Panti lumpuh saat ini. Maafkan aku ibu Panti, aku tidak bisa balas dendam malah aku tidur satu ranjang dengan wanita ini." batin Raffa yang melihat Siska ada di sampingnya."Bangun! Jangan tidur di ranj
Tante Janeeta membuka pintu kamar hotel Raffa. Dia tidak sangka suara Raffa yang mendesah itu karena sedang bercinta dengan Siska. Raffa yang melihat saat itu langsung berhenti dan menutupi dirinya dengan Siska. Dia tidak pernah bilang ke Tante Janeeta kalau dirinya ada hubungan dengan wanita manapun, sama Siska pun hanya sebatas teman."Kurang ajar! Selama ini kalian bercinta dan sudah pacaran. Aku sudah bilang sama-sama model satu agency, tidak boleh pacaran. Siska sudah aku peringatkan jauhi Raffa. Sungguh kalian sangat memalukan sekali," teriak Tante Janeeta."Tante Janeeta, maaf ya kita ini akan jadi model yang baik meskipun pacaran," jawab Siska."Diam kamu, Siska. Ini sekedar hubungan suka sama suka tapi kita tidak pacaran. Tante, maaf jangan pergi," jawab Raffa."Lanjutkan saja! Aku sudah tidak peduli lagi, kalau kerja yang profesional. Itu urusan kalian, hanya saja aku terkejut. Ya sudah, aku akan kembali ke kamarku," ujar Tante Janeeta yang tidak peduli lalu keluar menutup pi