Kemana perginya Lisa yang lugu?
Hari ini akhir tahun baru Imlek, biasanya kalau akhir tahun baru Imlek, guru memberikan jurus baru sebagai hadiah. Dan itu sudah tradisinya.
Di tempat ibadah ini juga ramai oleh perayaan tahun baru imlek, jadi sebagai pembantu tempat ibadah Gunayanto sangat sibuk sekali, mana sempat menjaga Lisa.
Gunayanto ini jika repot untuk tempat ibadah dan ketika menjadi guru, saat saat seperti itu jangan di ganggu, dapat marah besar.
Lisa baru belajar 4 bulan, jadi dia tidak tahu ada aturan seperti itu. Lisa meminta Gunayanto mengantar dia pulang, tapi Gunayanto malah mengajak dia bergadang sampai pagi. Karena Gunayanto harus menjaga lilin lilin yang besar itu sampai pagi tidak boleh mati.
Sebenarnya Lisa tidak berani, karena dia tidak pernah menginap di sembarang tempat tanpa ijin orang tua, tapi Lisa juga tidak bisa meninggalkan Gunayanto, sedangkan sekarang sudah jam sebelas malam , Lisa juga tidak berani pulang sendiri. kea
Pernikahan yang seperti apakah pernikahan Gunayanto dengan Lisa itu?Mendengar kabar bahwa mereka disetujui pernikahannya, Gunayanto mempersiapkan tempat tinggal mereka, di rumah kontrakannya, didaerah kumuh. dinding dari papan yang banyak lubang untuk mengintip, jadi Gunayanto membetulkannya.Masih saja Gunayanto tidak mau membuka identitas sebenarnya kepada Lisa, apakah yang mau ia cari.Gunayanto pun telah datang melamar Lisa, dengan persiapan ala kadarnya.dengan datang berdua dengan pamannya tanpa iring iringan yang ramai. Tentu saja, semua itu dicibir oleh keluarga pak Shendra, huh. orang miskin tidak tahu diri, mau melamar salah satu anggota keluarga kita, Lisa yang bodoh, bukan cari orang kaya, malah jadi sama si miskin tak tahu diri.Bahkan abang terkecilnya, menghinanya, "Hai, guru, " sambil soja dengan sinis ke Gunayanto Gunayanto hanya tersenyum menanggapinya , "anak kecil," Gumam Gunayanto lirih, tidak tahukan mereka, dengan menikah dengan Lisa,
Pernikahan yang sederhana menurut keluarga dan jamannya.Hari yang di tunggu Lisa akhirnya sampai juga.Hari ini adalah hari pernikahan Lisa bersama Gunayanto, dilakukan di kediaman keluarga pak Shendra secara sederhana dengan tradisi kuno menurut ajaran leluhurnya dan ada upacara melewati kain dan mengguntingan kain, untuk kedua saudari tirinya yang dilangkahi oleh Lisa supaya jodohnya tidak terganggu oleh Lisa tanpa mereka sadari justru dengan tindakan ini lebih membahayakan jodoh kedua kakaknya, karena Gunayanto ini adalah titisan Raja dewa langit , pantang melewati kain yang ditaruh di atasnya..tapi karena semuanya dibiayai oleh keluarga orang tua Lisa, jadi Gunayanto tidak berkata apapun, dia hanya daim. di lanjutkan foto pernikahan di studio , lalu Lisa dan Gunayanto kembali ke rumah kontrakan mereka di sebuah gang yang rapi , sehat dan asri.Biarpun di rumah sederhana, Lisa cukup bahagia, karena hanya menatap Gunayanto saja, LIsa merasa bahagia dan penuh
Terbayang kembali ketika mereka baru menikah dan masih tinggal di kontrakan yang disewa ayahnya, Lisa membayangkan..... Selama 6 jam, mereka berbahagia di kamar pengantin, Lisa sangat bahagia, tidak mau jauh dari pelukan Gunayanto. sangat sangat bahagia. Lisa tiduran di dada bidang suaminya, ya sekarang Gunayanto resmi menjadi suaminya. siapa yang tidak senang memiliki suami ganteng, gagah dan guru lagi, wooo, selangit. Apakah dambaanku memiliki suami sudah sesuai kriteriaku. Mengapa saya sangat sangat bahagia. Akan bertahan lamakah perkawinanku ini. Akan bertahankah cintaku selamanya untuk Gunayanto atau akan terkalahkan oleh kekayaan. Berbagai pikiran berkecamuk di hati Lisa. Terngiang perkataan kakak keduanya yang mengatakan bahwa Lisa adalah anak manja. Pasti tidak akan sanggup hidup miskin. Benarkah hidup miskin itu susah. Sengsara. Ya. Lisa tidak pernah kekurangan uang selalu tersedia untuknya. Apakah hidup dengan Gunayanto akan se
Seperti apakah kehidupan Gunayanto itu?Pernikahan GUNAYANTO dengan LISA ini tidak diketahui oleh istri istrinya. Karena Gunayanto tahu jika mereka tahu, mereka akan mendatangi Lisa, jadi rahasia ini disimpan sampai Lisa hamil dan melahirkan anak perempuan yang lucu.Jadi sejak itu , Gunayanto memiliki kehidupan ber macam macam keadaan, sebagai suami kaya dan sebagai suami miskin, arti kata dia juga berperan sebagai mantu miskin, yang akan menerima penghinaan yang ber tubi tubi.Lisa sebagai mantan anak orang kaya .tentu belum terbiasa hidup miskin, biarpun untuk kehidupan se hari hari, makanan yang dimakan tidak kurang sama sekali, tapi harus mengurus rumah tangga yang begitu rumit,terus terang Lisa belum bisa, jadi semuanya kadang kadang dilakukan oleh Gunayanto. Untung saja Gunayanto sudah terbiasa sejak kecil hidup miskin, sehingga Gunayanto sangat dapat melakukan apapun. masak, cuci baju tanpa mesin, mengurus rumah tangga yang lain serta mengurus anak.
Untuk memenuhi kehidupan Lisa dan anaknya, Gunayanto mengajar privat di beberapa tempat, ya mengajar anak konglomerat yang tajir. kadang kadang makan hati, karena Gunayanto ini adalah tipe orang yang prefeksionis, jadi kalau datang, dia cuma di suguhkan makanan saja, lalu anak anaknya malas latihan,menyebabkan ketidak puasan pada dirinya. Gunayanto pasti ,begitu sampai di rumah akan mengeluh pada Lisa. " kenapa ya, anak anak tajir selalu mau menang sendiri, saya tidak puas kalau mereka hanya latihan semaunya, tapi kalau saya berhenti, kita butuh uang." kata Gunayanto Lisa:".... Kalau pada saat, keluarganya sangat membutuhkan uang, Gunayanto juga suka memerima pekerjaan yang membutuhkan keahliannya. " Bagaimana Pak Hendro, mau bayar utang kamu sebesar 2 milyad." tanya Gunayanto " Mau , tapi sekaranhg saya tidak ada uangnya." sanggah Pak Hendro " papi. terima kasih ya atas uang 2 milyad nya, sudah ada di rekening saya." seru Wendi dari d
Setelah menikah ,Lisa mengambil cuti selama setahun. jadi otomatis Lisa sudah tidak sekelas lagi dengan teman teman se angkatannya, dan juga sudah jarang bertemu dengan Tania lagi. "Kalau ujian negeri ini tidak lulus, saya sudah tidak mau kuliah lagi ya, pi." kata Lisa dengan santai. Setelah menikah, Lisa baru tahu ternyata Gunayanto adalah seorang indigo yang dapat melihat sesuatu yang kasat mata, seperti seorang wanita yang cantik yang menyisir rambutnya tapi tidak menyentuh tanah kakinya, atau seorang raksasanya yang tingginya tiga meter, serta anak laki laki yang selalu bermain dengan nya. Tapi hebatnya, jika Gunayanto marah, dia dapat memukul mereka dengan tongkat, Jadi mereka mereka yang kasat mata hormat padanya, dan berusaha melindunginya sejak itu. suatu saat, ketika Gunayanto sedang main dengan anak laki laki itu , kakeknya, dari pihak ibu, melihat anak itu, dan dibantulah anak itu untuk terlahir di alam yang lebih baik. Ya, silsilah G
Setiap Gunayanto melakukan perjalanan sakralnya , dia akan merasakan ngantuk yang luar biasa, sesaat kemudian ia akan tertidur. Lalu sesuatu akan memakai tubuhnya, mereka bertukar tempat, Gunayanto jalan jalan di alam dewa, seseorang atau dewa tertentu datang mengunjungi Lisa, anehnya Lisa tidak takut sama sekali. Ya, Lisa dari kecil telah di buai dengan dongeng tenteng dewa dewa oleh ibunya. Ternyata anak perempuan Gunayantopun memiliki talenta juga, dia pun merupakan sesosok dewa yang lahir di dunia ini, seorang Jendral besar, Jika anaknya adalah jendral, lalu siapakah Gunayanto itu, Lisa hanya tahu, mereka semua sangat menghormati Gunayanto. Kehebatan kehebatan Gunayabto hanya diketahui oleh Lisa dan anak anaknya serta mereka yang percaya dan kagum pada Gunayanto, tapi jika yang benci dan marah terhadapnya, mereka tidak akan sadar siapa Gunayanto, hanya sesaat menjelang kematian, kadang kadang mereka sadar siapa Gunayanto dan mereka meminta maaf atas perbu
Sejak , tinggal di komplek gang T, Lisa otomatis menghilang dari kampus dan pergaulan teman temannya, sampai Lisa melahirkan putri sulungnya. Selama itu dia belajar untuk ujian negara untuk kelangsungan kuliahnya, karena jika sampai tiga kali ujian tidak lulus, Lisa bisa drop out, sekarang adalah ujian yang ke tiga, tanpa disadari Lisa ternyata dia sedang mengandung putrinya yang ke dua. Saat ini, pada saat dia mengandung anak kedua, Lisa senang belajar, yang membuat dia lulus ujian negerinya untuk tingkat 2, pada jaman Lisa kuliah tiap tingkat harus ujian negara. Putri pertamanya baru berumur delapan bulan, pantas dia menolak di susui, ternyata putri ini dari kecil pun sudah memiliki talenta seperti ayahnya, dapat melihat sesosok anak kecil bersama ibunya. Dan disaat, Lisa mengandung putri pertamanya, Lisa sangat tertarik dengan gerakan olah raga terutam bela diri, saat itu, Gunayanto mengajarkan ilmu wanita kepada Lisa. Ternyata bawahan hamil itu selalu dapat mence