Share

Bab 28. Mulai Menyadari

"Eh, apa pak Rakha pernah bertemu denganmu, Clara?. Tatapan matanya kepadamu itu begitu berbeda". Pertanyaan Tya sontak membuatku bingung.

"Eh. Aku baru melihatnya hari ini, Tya". Kataku jujur.

"Iya benar. Sikap pak Rakha itu aneh menurutku". Sasha malah mengompori.

"Udah ah. Apa sih maksud kalian? Kalau pak Rakha mendengar perkataan kalian, kan aku jadi gak enak. Dikiranya kita berpikir macam-macam". Kataku sedikit kesal.

"Iya, ya. Udah kamu istirahat dulu disini". Kata Sasha menengahi perdebatan kami.

Aku hanya diam dan menggangguk. Mereka lantas pergi ke ruangan kelas untuk kembali mengikuti mata kuliah selanjutnya. Aku sekarang terbaring sendirian di klinik kampus. Tercium dengan sangat menyengat bau-bau obat khas rumah sakit.

Huffttt... Aku menghembuskan nafas pelan. "Kenapa lagi aku bisa pingsan seperti ini, memalukan. Apalagi kata mereka aku digendong oleh dosen baru itu". Kini aku bicara sendiri.

-----

Suara deru mesin dan debu yang berhamburan di belakang di sebuah mobil biru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status