Beranda / Romansa / Pria Yang Menjadi Ayah Anakku / Dia ... Harus Bertanggung Jawab

Share

Dia ... Harus Bertanggung Jawab

Penulis: Augustwos
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-23 19:48:11

Risa terduduk lagi dengan pandangan kosong. Jantungnya seolah copot dan rasanya seperti kehilangan nyawa saat itu juga. Dia baru saja merasa senang karena lepas dari penyakit kanker, tetapi ternyata Tuhan memberinya sesuatu yang jauh lebih berat daripada kanker payudara.

Aku hamil.

Perempuan berambut gelap itu melangkah gontai, tak peduli dengan orang-orang yang terpaksa harus menyingkir agar tidak tertabrak olehnya. Risa tahu jika ada masanya dunia berputar, seperti orang-orang mendapat bagiannya sendiri untuk berada di atas maupun di bawah. Namun, roda kehidupannya berputar terlalu cepat.

Baru beberapa waktu yang lalu dia didiagnosis menderita kanker payudara, tetapi hari ini sahabatnya bilang bahwa ada janin di dalam perutnya. Risa benar-benar tidak tahu apa yang sedang Tuhan rencanakan untuknya.

Langkah Risa tiba-tiba berhenti. Bahunya masih terlihat lemas, sementara pandangan matanya jatuh pada garis putih di depan. Gadis itu kemudian menghela napas, mengangkat wajahnya yang masam.

“Apa ini karmaku karena sudah melakukan dosa?” Risa bertanya pada siapa pun. “Bagaimana caranya aku menemukan Jaya dan menuntut tanggung jawab?”

Risa masih ingat jika Jaya berasal dari negara yang sama dengannya, tetapi menemukan satu pria di dalam negara besar ini bagai mencari sebutir emas di antara jutaan pasir. Agak tidak mungkin, tetapi gadis itu pikir untuk mencoba daripada menanggung semuanya sendiri.

Hari itu di apartemen yang akan lunas sekitar lima tahun lagi, Risa membuka laptop dan mencari-cari nama Jaya di berbagai media sosial, tetapi sampai matahari berada di atas kepala, dia tidak menemukan apa pun.

Jaya tidak menggunakan hal-hal semacam itu.

Gadis itu lantas merebahkan tubuh di lantai yang dilapisi karpet bulu, menatap lampu di plafon berwarna abu-abu. Sekarang pikirannya entah ke mana lantaran ada banyak hal berputar-putar di otaknya.

“Apa aku bakal menjadi ibu tunggal?” Risa bergumam dengan suaranya yang pelan sebelum akhirnya seseorang berusaha membuka pintu rumahnya tanpa permisi.

Itu bukanlah seseorang yang tidak diinginkan, seperti pencuri atau perampok. Namun, Margareth yang memang sudah tahu sandi rumah Risa. Benar saja, selang beberapa saat perempuan itu muncul membawa tas kerjanya

“Kenapa kau datang? Memangnya di rumah sakit tidak ada pasien?” tanya Risa sambil menatap Margareth yang berdiri di sebelah kepalanya.

“Apa yang sedang kau lakukan? Meratapi nasib?” Margareth lantas mengambil duduk setelah mendorong tubuh Risa dengan kakinya. “Sekarang kau sudah tidak punya waktu untuk meratapi nasib! Bekerja untuk menghidupi kehidupan kalian berdua, atau setidaknya cari laki-laki yang telah menghamilimu!”

Helaan napas keluar setelah mendengar perkataan Margareth barusan. Risa kemudian beranjak duduk. “Aku sudah mencarinya di f******k atau i*******m, tapi tidak menemukan apa pun.” Dia menatap Margareth yang tak acuh. “Apa iya masih ada seseorang yang tidak menggunakan sosial media?”

“Daripada itu, apa kau yakin jika nama itu benar-benar miliknya? Kau yakin dia pria baik-baik?” Margareth sedikit menekan. Sejujurnya dia mencemaskan nasib Risa kedepannya. Terlebih lagi dengan pria yang mengaku bernama Jaya itu.

“Kalau soal itu, aku mana tahu,” sahut Risa pelan. Meski ucapan Margareth agak sedikit mengganggu, dia tetap tidak akan berprasangka buruk. “Seharusnya dia pria yang jujur. Aku tahu hanya dengan melihat wajahnya.”

“Cih.” Margareth ingin tertawa rasanya. “Kalau begitu kau harusnya tahu jika wajahmu itu tipe perempuan yang gampang ditipu!”

“Oh, ayolah! Jangan buat aku cemas! Aku benar-benar yakin jika dia pria baik-baik!”

Margareth mengangguki pembelaan Risa barusan daripada melihat wanita itu mengamuk. “Sekarang lebih baik kau pulang ke Indonesia dan cari laki-laki itu, lalu minta pertanggung jawaban!”

“Aku tidak bisa!” Risa menimpali dengan cepat. Dia beranjak dan duduk di sebelah Margareth. “Aku sudah mencicil apartemen ini selama hampir tiga tahun!”

“Ya sudah kalau mau mempertahankan apartemen ini dan mengurus bayimu sendiri.” Margareth mengangkat bahu, bersikap tidak acuh agar bisa melihat apa yang sesungguhnya Risa cemaskan.

“Aku tidak mau pulang ke Indonesia dan bertemu dengan Paman dan Bibi yang serakah itu,” kata Risa kemudian dengan ekspresi wajah kaku.

“Ternyata karena itu.” Margareth mengembuskan napas setelahnya.

“Menurutmu aku harus bagaimana?” tanya Risa. Dia sudah putus asa dengan keadaan yang serba rumit ini.

“Lempar apartemen ini pada orang lain, lalu pulang ke Indonesia dan temukan pria itu.” Perempuan berdarah campuran itu mengatakannya dengan tegas. “Kau tidak akan bisa bertahan sebagai ibu tunggal karena hal itu tidaklah mudah. Jadi, minta pertanggung jawabannya.”

“Kalau begitu, apa kau mau mengambil alih apartemen ini?” tanya Risa yang sontak mendapat pelototan lebar dari Margareth. “Aku cuma tanya, kenapa melotot begitu.”

“Aku tahu kau sengaja. Kalau saja perusahaan orangtuaku baik-baik saja, aku bisa membantumu, tapi … mereka sedang banyak utang sekarang.” Margareth menghela napas, kemudian merangkul pundak Risa dengan perasaan iba. “Maaf, ya, temanmu yang ini bukan lagi orang kaya.”

Risa hanya mengangguk dan menepuk punggung Margareth yang juga berada dalam posisi sulit. Tuhan agak tidak adil karena memutar roda kehidupan mereka secara bersamaan dengan kecepatan yang sama pula. Kini mereka berada di bawah, tidak bisa saling membantu kecuali saling menyemangati satu sama lain.

Di saat keduanya sedang meratapi nasib bersama-sama, getaran ponsel Margareth membuatnya menarik diri untuk melihat hal penting apa yang datang kepadanya di detik-detik terakhir sebelum jam kerja kembali efektif.

“Wah, orangnya lebih muda dari yang aku bayangkan.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Panda Gabut
harusnya bercinta dengan bule francis aja. ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pria Yang Menjadi Ayah Anakku   Demi Tuhan, Aku Menerimamu

    “Mama! cepat! Nanti ketinggalan pesawat!”Nathan melambai-lampai pada Risa yang sedang mengunci pintu pagar. Hari ini sampai dua minggu kedepan, rumah itu akan kosong karena mereka akan pergi ke Prancis, sementara Lastri memilih untuk cuti dan pulang sekalipun Risa sudah memintanya untuk ikut ke City of Love tersebut.Selain libur panjang kenaikan kelas, perjalanan Nathan serta ayah dan ibunya ke Prancis bukan hanya untuk berlibur, tetapi juga menghadiri pernikahan Margareth yang telah hamil dua bulan ini.Risa masuk ke mobil dan menatap sang anak melalui spion di atasnya. “Pesawat tidak akan meninggalkan kita, Sayang. Masih ada satu jam untukmu berlarian di bandara.”“Nathan boleh bermain di sana, Ma?”“Tentu saja tidak,” sahut pria yang baru saja menginjak pedal gas itu. Danu terkekeh mendengar dengkusan Nathan. “Nathan suka bisa bertemu Tante Margareth?”“Ehm! Nathan suka sekali! Nathan juga ingin bertemu adik kecil!”Risa tertawa kecil lalu menoleh ke belakang. “Belum bisa, Nath.

  • Pria Yang Menjadi Ayah Anakku   Cerita Masa Lalu 21+

    Beberapa minggu berlalu, hari kelahiran Nathan tiba dan pesta ulang tahun ke tujuh dimeriahkan dengan tamu-tamu undangan teman sekelas dan juga teman masa TK-nya. Meski hanya berupa pesta kecil-kecilan, anak laki-laki itu benar-benar bahagia mendapat banyak hadiah, terutama dari ayah dan ibunya yang berupa robot-robotan kesukaannya. Selain robot-robotan, Nathan juga mendapat sepatu, bola kaki, juga beberapa benda lain yang bisa dipajang di dalam kamar. Ini adalah kali pertama Risa merayakan ulang tahun sang anak. Bukan karena tidak mampu, tetapi merayakan hari kelahiran Nathan saat anak itu masih berusia di bawah lima tahun menurutnya sia-sia. Nathan bisa lupa kapan saja, berbeda dengan sekarang yang sudah bisa mengingat banyak hal, termasuk pesta ulang tahun pertama di usia tujuh tahun. Orang-orang mungkin menganggap Risa perhitungan, tetapi wanita itu memang memperhitungkan banyak hal sebelum memutuskan sesuatu. Sekitar pukul delapan malam Danu baru pulang ke rumah karena siang ta

  • Pria Yang Menjadi Ayah Anakku   Perkumpulan Ibu-ibu

    Sudah hampir satu minggu ini Risa berada di rumah setelah mengajukan surat pengunduran diri. Selain hanya bersantai di rumah, wanita itu kini bisa mengantar jemput Nathan menggunakan mobil yang Danu beli khusus untuknya dan karena tidak bisa menyetir, mereka kini punya sopir pribadi yang tempat tinggalnya dekat dengan komplek perumahan.Untuk mengisi hari-harinya yang panjang, Risa juga banyak membuat kue atau pergi ke spa dan salon untuk memanjakan diri. Setelah mendapat perhatian penuh dari Danu, sekarang wanita itu merasa telah menjadi ratu. Seorang ratu yang melewati banyak rintangan untuk bisa duduk di takhta.“Hari ini kau akan kemana?”Risa menolehkan kepala saat mendengar pertanyaan Danu yang sedang memakai baju. “Aku pergi ke perkumpulan wali murid siang ini,” jawabnya sambil beranjak mendekat. “Mereka baru mengundangku ke grup setelah hampir tiga bulan Nathan masuk sekolah dasar.”Danu yang hendak memakai dasi, kembali urung dan membiarkan sang istri yang melakukannya. “Kau

  • Pria Yang Menjadi Ayah Anakku   Kita

    “Nathan mau juga!”Anak laki-laki itu berlari ke arah ayah dan ibunya, lalu mencium pipi keduanya dan tersenyum lebar setelahnya. Sementara Danu dan Risa hanya tersenyum sambil membalas tatapan satu sama lain, merasakan debaran membuncah yang tidak bisa disembunyikan.Setelah menikmati pemandangan malam yang indah di Monumen Nasional, mereka bertiga memutuskan untuk pulang sekitar pukul sembilan. Apalagi Nathan sudah kelihatan tidak berdaya saat berada dalam gendongan Danu meski anak itu kini menjadi lebih tinggi dari pertama mereka bertemu.Dulu saat Danu datang, Nathan masih di bawah pinggulnya, tetapi sekarang anak itu sudah mencapai pinggang dan terus tumbuh hari demi hari. Hal itu membuat Danu sadar jika waktu yang mereka lalui bersama sudah terbilang lama, tidak lagi hanya seperti kemarin.Sekitar setengah jam perjalanan, mereka tiba di rumah. Danu menggendong Nathan dan menidukannya di kamar, sementara Risa membawa beberapa jenis makanan ringan yang tidak disentuh, lalu meletak

  • Pria Yang Menjadi Ayah Anakku   Ciuman Pertama

    Nathan heran sekali melihat sang ibu beberapa hari ini terlalu banyak mengurung diri di kamar. Bahkan ketika anak itu mendekat masuk dan berbicara pun, tanggapan yang dia terima tidak begitu memuaskan sampai-sampai menimbulkan pertanyaan, apakah dirinya melakukan sesuatu yang salah.Tidak hanya sang ibu, ayahnya pun terlihat tidak semangat setiap hendak pergi bekerja, atau ketika pria itu pulang dari kantor. Bertanya kepada Lastri pun tidak cukup membuat Nathan tenang dan mengerti.“Tidak ada apa-apa. Papa dan mama Nathan cuma kelelahan karena sibuk bekerja. Jadi, jangan terlalu khawatir ya, Sayang?”Nathan mengangguk lesu mendengar jawaban Lastri yang selalu sama sejak tiga hari lalu. “Pasti Nathan jajannya kebanyakan sampai mama dan papa kecapekan begitu.”Lastri hanya tersenyum sambil mengelus kepala Nathan, lalu membawa anak itu ke kamar untuk menemaninya belajar sampai selesai. Sama seperti Nathan, Lastri juga merasa iba kepada Risa yang kehilangan anak sebelum tahu jika ada ja

  • Pria Yang Menjadi Ayah Anakku   Keguguran

    Risa keluar dari kamar sambil mengikat rambut. Wanita itu sudah terlihat siap untuk pergi ke kantor meski sejak pagi dia merasa tidak nyaman pada perut hingga punggung. Rasanya nyeri dan itu sudah sering dirasakan setiap satu hingga dua bulan sekali.Setelah lebih dari dua bulan tidak datang bulan, Risa pikir dia berhasil hamil, tetapi pagi tadi ada bercak merah di celana dalamnya dan itu tanda bahwa tamu bulannya datang, serta harapan bisa hamil tentu masih belum tercapai.Duduk di sebelah Nathan, Risa mengecup kening anak laki-laki itu seperti biasa. “Kamu yakin sudah memasukkan semua buku yang harus dibawa hari ini?”“Sudah, Ma. Nathan sudah memeriksanya dua kali!” balas anak itu dengan nada tinggi, agak kesal karena sang ibu terus menerus bertanya hal yang sama setiap pagi.“Bagus. Kamu sudah besar sekarang, jadi mama tidak akan membantumu melakukan tugas harianmu. Mengerti?“Iya ….”“Omong-omong, apa kau merasa kurang sehat?”Risa mengalihkan pandangan kepada pria yang duduk di d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status