Share

Chapter 2 - Jejak Semalam

Author: R. Angela
last update Last Updated: 2024-10-06 18:05:26

“Sudah dibantu, bukannya berterima kasih malah mencari masalah!”

Keona menatap ibu tirinya dengan tatapan tidak percaya. “Dibantu bagaimana, Bu? Dengan mengobral tubuhku?”

Ratna mendengus. “Jangan munafik. Memangnya kamu punya hal lain untuk ditawarkan?” balasnya. “Yah, meski badanmu sebenarnya juga tidak sebagus itu.”

“Tapi tidak dengan menjualku, Bu!” Suara Keona naik beberapa oktaf. “Memangnya apa yang sudah kulakukan sampai Ibu tega menjualku pada pria tua itu?”

“Jangan membentak, kurang ajar!” Ratna kembali menjambak rambut Keona. Meski ia sempat terkejut karena tidak menyangka Keona akan membalas ucapannya, tapi ia langsung bisa mengambil alih situasi. “Dan kamu masih bisa bertanya? Aku melakukan itu demi dirimu juga. Bukankah kamu membutuhkan biaya pengobatan untuk ayahmu? Kenapa malah menyalahkanku!?”

“Aku ke sana untuk meminta bantuan, karena Ibu bilang dia bersedia membantu teman lamanya,” balas Keona. “Tapi ternyata dia bahkan bukan teman Ayah, kan? Dia–”

“Kamu masih bisa protes? Dia bersedia membantu asalkan kamu mau menemaninya semalam.” Ratna kembali mengeraskan suaranya.

Makin lama, Ratna justru makin emosi. Utangnya terus membengkak, apalagi tagihan kartu kreditnya. Hanya uang Hendrawan lah satu-satunya penyelamat mereka. Kini dengan kaburnya Keona, Ratna kembali mengalami jalan buntu.

Dalih pengobatan ayah Keona hanya kedok belaka, dan kini dia harus memikirkan jalan lain untuk bisa menjual Keona kembali.

Dia sudah berandai-andai pagi ini mendapatkan uang dari Hendrawan dan bisa ia gunakan untuk berbelanja, tapi yang datang justru tuntutan uang ganti rugi.

“Setidaknya, jadilah anak berbakti! Toh, kalau dapat uang, kita semua untung!” Ratna kembali berkata. “Kalau sudah seperti ini, mau bagaimana, hah? Dari mana kita akan dapat uang dalam waktu singkat!?”

“Bagaimana dengan Ibu? Apa yang sudah Ibu dan anak Ibu lakukan untuk pengobatan Ayah?” ucap Keona lagi. “Aku tiap kali sudah menyisihkan gajiku, tapi anak Ibu bahkan enggan melamar kerja untuk sekadar menutupi kebutuhan!”

“Kamu menyalahkanku?” Winda yang sejak tadi memainkan ponsel di dekat mereka berkomentar. Ia sedang sibuk mencari pinjaman. “Memangnya salahku kalau ayahmu yang tidak berguna itu sakit dan butuh biaya? Salahnyalah tidak bertanggung jawab hingga akhir!”

Keona benar-benar tidak habis pikir. Kehilangan kata-kata.

“Tidak tahu terima kasih,” ucapnya dengan suara tertahan karena rasa sesak di dada, penuh dengan emosi dan kesedihan. “Ayahku menganggapmu anaknya sendiri. Bahkan merawatmu sedemikian rupa. Tapi ini balasanmu?”

Selama sebelas tahun hidup bersama, Keona melihat bagaimana perubahan Winda dan ibunya. Bagaimana mereka yang dulunya miskin, menjadi dimanjakan kekayaan, hingga kemudian mereka terlilit utang. Bagaimana dulu ayahnya sama sekali tidak membedakan perlakuan antara Keona dan Winda.

Tapi jawaban yang Keona dengar dari saudara tirinya adalah–

“Itu dulu, ketika ayahmu masih berguna.” Winda mendengus “Sekarang? Aku tidak punya hubungan darah dengan pria itu. Aku malu punya ayah yang hanya menyusahkan saja. Kalau bisa, aku berharap dia cepat mati!”

Nyaris saja Keona menampar Winda jika saja Ratna tidak bergerak lebih cepat dan mendorongnya hingga ia membentur tepian meja. Tubuhnya yang sudah remuk akibat semalam, kini terasa makin hancur.

“Jangan sentuh putriku! Lebih baik kamu pikirkan cara untuk menghasilkan uang dengan cepat, Keona!” bentak Ratna. “Mau itu jual diri, jual ginjal, terserah! Kalau tidak mau ayahmu ditelantarkan selama kamu bekerja jadi buruh kasar, beri aku uang!”

Usai mengucapkan itu, keduanya meninggalkan Keona sendirian, memikirkan bagaimana ia bisa mendapatkan uang dengan cepat.

***

Cahaya matahari yang coba menembus tirai di kamar hotel akhirnya berhasil membuat Kairos membuka matanya.

Tidak seperti biasanya, tadi malam tidurnya nyenyak sekali. Setelah sekian tahun, akhirnya dia bisa tidur tanpa harus terbangun oleh mimpi buruk di tengah malam.

Mungkin semua berkat perempuan itu. Entah kenapa, sekalipun semalam berada dalam pengaruh alkohol, Kairos mengingat permainan malam itu. Tidak biasanya wanita bayarannya meninggalkan kesan sedemikian dalam untuk Kairos.

Pria itu menggeliat, melihat langit kamar. Lalu menoleh ke samping.

Seketika keningnya berkerut, ujung alisnya bertemu. Dia sendirian di sana.

“Di mana wanita itu?” gumamnya sembari menyibak selimut tebal yang menutupi tubuh telanjangnya. “Tidak mungkin pergi, kan? Aku belum membayar–”

Ucapannya terhenti. Wajahnya yang tampan tampak terkesima saat melihat bercak darah yang menempel pada seprei putih.

“Sial. Dia masih perawan?” kata Kairos pada dirinya sendiri. Keningnya kembali mengernyit. Sepintas ia betapa susahnya menembus masuk tubuh gadis itu karena memang masih perawan. “Tidak mungkin. Kecuali .…”

Segera, pria itu mengambil ponselnya, berniat menghubungi wanita yang ia sewa semalam. Namun, sebelum ia melakukan itu, gerakannya terhenti saat ia membaca pesan dari si wanita yang mengatakan bahwa ia membatalkan reservasi Kairos karena suatu hal.

Kairos tertegun. Lalu siapa yang bermain dengannya semalam?

Dan lagi, wanita itu masih perawan?

Kaki panjangnya segera menuju pintu kamar mandi, kosong. Tidak ada siapa pun. Gadis itu sudah pergi, tanpa kata dan tanpa pertanggungjawaban.

Tatapannya kemudian jatuh di tepi ranjang saat ada kilau tertangkap matanya. Dengan sigap, dia mengambil seuntai kalung yang tergeletak di lantai. Di baliknya liontin dan menemukan satu nama dan membacanya,

“Darmawan?”

Keningnya berkerut. Berpikir keras karena ia tidak mengenali nama itu. Namun, dalam hatinya, pria itu sudah menetapkan.

Bahwa ia akan menemukan gadis itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pria yang Menciumku Malam Itu Ternyata Bosku   Chapter 83- Hamil

    Pada akhirnya Keona memutuskan untuk memberi maaf dan kesempatan bagi Kairos. Bagaimanapun semua orang punya kesalahan. Kairos bersumpah dia tidak akan pernah lagi menyembunyikan apapun dari Keona. Meski tidak mudah percaya 100% pada Kairos, Keona tetap memperlakukan Kairos selayaknya suaminya, menghargai pria itu dan melakukan kewajibannya sebagai seorang istri. Lambat laun suasana mulai mencair. Kairos menunjukkan perubahannya. Dia mulai memberikan waktu untuk membahagiakan Keona. Kairos bahkan membawa Keona ke beberapa tempat di Eropa sebagai bukti dari janjinya mengganti bulan madu mereka yang sempat gagal. Kairos pun akhirnya menceritakan alasannya mengajak Keona segera pulang dari Bali karena tidak ingin Alena mengganggu mereka terlebih menemui Keona dan mengatakan hal yang tidak benar. "Alena memang wanita yang pernah aku cintai dan aku tidak memungkirinya namun ternyata dia tidak pantas untuk kucintai karena dengan tega berkhianat. Pengkhianatan yang pertama sudah aku

  • Pria yang Menciumku Malam Itu Ternyata Bosku   Chapter 82- Pisah Ranjang

    "Sayang, kau sedang apa?" Kairos mendekati Keona. Gadis itu sedang duduk di depan TV tapi dengan tatapan kosong. "Kau sudah pulang! Seperti yang kau lihat, aku sedang menonton televisi. Apa ada yang aneh?" tanya Keona ketus. Kalau Kairos pikir akan mendapati istrinya menangis di rumah maka dia salah. Keona sudah terlalu lelah untuk menangisi kejadian buruk yang terjadi dalam hidupmu kini dia sudah kebal. "Keona, ada yang ingin ku bicarakan denganmu." "Silakan." Keona mengambil sikap tegak. Kalau dipermukaan dia terlihat tenang, maka di dalam sudah hancur. "Tentang Alena-" "Alena? Mmm... " Keona tampak berpikir lalu mulutnya terbuka, ekspresi orang yang lupa lantas beberapa kemudian ingat kembali. Kairos mempelajari mimik wajah Keona, mengukur seberapa besar amarah gadis itu padanya. Akting Keona tentu saja bisa dibaca oleh Kairos. Dia tahu gadis itu pura-pura lupa sosok Alena sebagai tamparan untuknya karena sudah menyembunyikan cerita ini darinya. "Aku tahu, kau pasti sangat

  • Pria yang Menciumku Malam Itu Ternyata Bosku   Chapter 81- Kejujuran Kairos

    "Puas kau sekarang?" Bentak Kairos penuh emosi. Dia masih memandangi pintu yang baru saja ditutup oleh Keona. Seujung kuku pun dia tidak menyangka kalau istrinya itu akan mendatangi kantornya ini. Mungkin saja ini sudah kehendak semesta, menunjukkan kepada Keona bahwa dia kembali berkomunikasi dengan Alena. Dia menyesal karena sudah mau menerima gadis itu, kini rumah tangganya berantakan. Pasti Keona sangat marah padanya. Kairos jadi ingat dua minggu yang lalu Alena tiba-tiba saja muncul di depannya, entah dari mana wanita itu tahu perusahaan Blessing ini adalah miliknya. Dia datang memaksa untuk bertemu hingga akhirnya Kairos mengizinkannya masuk. "Apa tujuanmu ke sini? Kalau aku jadi kau, aku tidak akan pernah berani menunjukkan batang hidungku di hadapan Kairos Mahesa!" umpat Kairos ketika sudah berada di satu ruangan dengan Alena. Daripada wanita itu buat ribut, akhirnya mengizinkan Alena masuk,.itu pun demi menghindari rumor yang beredar. Dia tidak mau ada orang yang menya

  • Pria yang Menciumku Malam Itu Ternyata Bosku   Chapter 80- Intel

    Keona ingin pembuktian. Dia tidak ingin Lili memfitnah suaminya tanpa ada bukti. Akhirnya Lili membawanya ke sebuah rumah. "Aku mengikuti gadis yang bersama Kairos dan inilah tempat tinggalnya. Keona masih mengamati rumah itu. Dia diam seribu bahasa. Kalau kemarin hanya dia yang melihat kebersamaan Kairos dan Alena kini bertambah satu dengan Lili. "Apakah kau yakin Lili?" tanya Keona datar. "Aku sangat yakin, bahkan Arlan juga melihatnya. Hanya saja dia mengatakan bahwa aku sebaiknya tidak ikut campur dan tidak usah memberitahumu. Menurutku, aku tidak bisa diam. Kau sahabatku, tentu saja aku berpihak padamu," jawab Lili merasa kasihan pada Keona. Pernikahan mereka masih seumur jagung, tapi harus sudah kandas karena orang ketiga. Tapi dia berjanji seburuk apapun keadaan Keona, apapun yang terjadi menimpa sahabatnya itu dia akan selalu berada di garda terdepan membela dan melindungi Keona. "Terima kasih Lili mungkin aku harus jujur padamu." Keona pun menceritakan tentang p

  • Pria yang Menciumku Malam Itu Ternyata Bosku   Chapter 79- Kebohongan Lainnya

    Besoknya saat Kairos pulang, Keona tidak lagi menyambutnya dengan seantusias sebelumnya. Bayangan Kairos yang jalan bersama Alena di mall masih membekas dalam benaknya. "Aku membawakan oleh-oleh untukmu." "Terima kasih," jawab Keona seadanya. Kairos memandangi istrinya, lagi-lagi wanita itu terlihat tidak bersahabat bahkan bisa dibilang tidak senang dengan kepulangannya tapi Kairos terlalu lelah untuk berdebat jadi dia memilih untuk mengecup puncak kepala Keona dan naik ke atas untuk membersihkan diri. "Bu, hanya sekedar saran sebaiknya kalau suami baru pulang dari luar kota disambut dengan gembira, penuh senyum jangan cemberut. Mungkin bapak sudah lelah, capek pulang bekerja. Nanti kalau ibu terus menyambut bapak dengan wajah cemberut, bisa-bisa bapak bosan dan malas pulang ke rumah. Bibi hanya sekedar mengingatkan karena bibi sudah menganggap Bu Keona seperti anak sendiri. Zaman sekarang ini banyak wanita yang sudi menggantikan tempat istri sah," nasihat Bi Darsih panjang lebar.

  • Pria yang Menciumku Malam Itu Ternyata Bosku   Chapter 78 -Sandiwara kah Selama ini?

    Keona terbangun di tengah malam. Mimpinya sangat buruk. Napasnya masih setengah-setengah bangun terbangun dari tidurnya. Rasanya seperti nyata. Keona pun memanjatkan doa agar mimpi buruknya hanyalah sebatas mimpi. Setelah mencuci muka Keona tidak bisa tertidur lagi. Pandangannya terus tertuju pada foto pernikahan mereka yang digantung di dinding. Meskipun tidak ingin mengingat kembali mimpi buruk itu tapi Keona tidak bisa untuk mengabaikan kegelisahan hatinya. Mimpinya sangat buruk. Dia melihat Kairos bermesraan dengan Alena. Awalnya hanya ada Alena dalam mimpinya wanita itu tengah berbincang dengan seorang pria semakin lama ketika memperhatikan dan Alena melihat dirinya keduanya menoleh ke arah Keona. Saat itulah Keona bisa melihat wajah pria yang tengah bicara dengan Alena adalah suaminya. Dalam mimpi itu Alena dan Kairos mentertawakan kebodohannya yang selama ini tidak menyadari hubungan terlarang yang ada di antara mereka. Keona menangis memohon kepada Kairos agar kemba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status