Bermaksud melarikan diri dari pria hidung belang yang sudah membeli dirinya dari sang ibu tiri, Keona Putri justru salah masuk kamar untuk bersembunyi. Tak disangka, salah kamar justru membawanya terlibat satu malam panas dengan seorang CEO tampan bernama Kairos. Saat Kairos terbangun, Keona yang tak lain adalah karyawan baru di perusahaan sudah pergi dan tanpa sadar menjatuhkan kalungnya. Bertekad mencari teman tidurnya, Kairos justru salah mengenali, justru memilih saudara Keona yang mengaku sebagai gadis yang menghabiskan malam bersamanya.
View More“Bibirmu manis sekali.”
Matanya terpejam, sementara bibir dan lidahnya sedang berdansa dengan lawan mainnya.
Adalah Keona, gadis cantik bermata indah yang tengah terjebak dalam situasi tak terduga dengan pria asing di atasnya, tapi tidak bisa menolak karena tengah menikmati sensasi luar biasa. Untuk pertama kalinya.
Candu. Setiap jamah tangan pria itu pada tubuhnya yang panas justru membuat Keona menginginkan lebih.
Apakah itu juga yang sedang dirasakan oleh pria itu?
“Tuan, aku–” Keona bergumam di antara sadar dan tidak, antara ciuman dari sosok itu yang membuatnya kehilangan napas.
Sebagian sadarnya menolak kecupan sosok asing itu, serta jari pria itu yang bermain di dalam miliknya di bawah sana. Namun, pengaruh obat yang dicampur dalam minumannya tadi tidak bisa ia tolak.
Tubuhnya menginginkan sentuhan pria ini lebih jauh.
Permainan mereka berlanjut, makin intens tiap detiknya dan baru berakhir ketika terdengar desahan nikmat yang lolos dari bibir keduanya. Dalam kamar hotel super mewah yang ada di kawasan pusat ibu kota.
***
Bola mata indah milik Keona, perlahan terbuka. Desakan ingin ke kamar mandi, buatnya terbangun.
“A-aah,” rintih Keona pelan, menghentikan niatnya untuk bangkit.
Rasa sakit pada bagian inti tubuhnya menyadarkan Keona kalau semua tidak baik-baik saja. Ini tidak seperti paginya yang biasa
Perlahan ingatannya kembali setelah mengamati dengan jelas langit-langit ruangan yang bukan kamarnya tersebut.
“Astaga!” batinnya menyadari sesuatu yang mengerikan sudah terjadi. Sepasang matanya membeliak sesaat setelah ia mengintip ke bawah selimut, mendapati bahwa tubuh polosnya tidak mengenakan pakaian apa pun.
Keona menggigit tangan agar teriakannya tidak keluar dari bibirnya, sementara air mata turun membanjiri pipi.
Dia ingat semua. Malam terkutuk itu membuatnya kehilangan mahkota yang sejak dulu dia jaga.
“Kamu temui Tuan Hendrawan. Dia akan membantu menyelamatkan ayahmu!” Suara Bu Ratna, ibu tiri Keona, kembali terngiang di kepala Keona sembari ia memutar ingatan akan kejadian semalam. Wanita paruh baya itu menyodorkan secarik kertas pada Keona.
“Di hotel, Bu?” tanya Keona memastikan. Benaknya sempat bertanya kenapa ia harus bertemu dengan partner kerja sekaligus kawan lama sang ayah di sebuah hotel di malam hari.
“Ck. Jangan banyak tanya!” Ibu tirinya justru membentak. “Cepat temui Tuan Hendrawan, jangan biarkan beliau menunggu. Dia itu pria baik, pasti mau bantu.”
“Iya.” Saudara tirinya menimpali dari arah pintu. “Kamu gak mau kan, ayah kamu mati?”
Pandangan Keona yang semula menatap sedih wajah ayahnya yang terbaring lemas, beralih pada kertas itu. Diambil lalu dibaca.
Seharusnya ia curiga. Karena seumur hidupnya, dia tidak pernah mendengar ayahnya punya teman dekat bernama Hendrawan. Namun, situasinya yang tengah terdesak membuatnya tidak bisa berpikir jernih.
Ayahnya sedang sakit, tubuhnya lemah digerogoti penyakit semnetara harta dan perusahaan sudah habis disia-siakan oleh ibu dan saudara tirinya. Keduanya bahkan tidak mau untuk sekadar membantu merawat atau mengusahakan uang dan justru menyuruh Keona meminta bantuan pihak lain.
Seperti sudah dibuang.
Karenanya, Keona tidak punya pilihan lain. Tanpa tahu bahwa di hotel itu, kemudian, setelah Keona meminum minuman yang katanya “welcome drink”, ia akan dipeluk, dicium, dan bahkan nyaris diperkosa oleh pria buncit berusia kira-kira 50 tahun.
“Lepaskan!” teriak Keona meronta. Jantungnya berdegup kencang, merasa takut dan juga putus asa.
Namun, ada yang aneh. Kenapa … tubuhnya bereaksi pada sentuhan-sentuhan tersebut?
Pria buncit itu rupanya kuat juga. Sosok itu mengunci dirinya dengan tenaganya yang besar, lalu tanpa ragu, menciumi ceruk leher Keoan, dan pekikan gadis itu kembali terdengar, kala tua bangka sialan itu berhasil meremas dadanya.
Duak!
Dengan sisa kewarasannya, Keona berhasil menendang tulang kering Hendrawan hingga lolos.
Tanpa buang waktu, Keona melarikan diri dari sana, berlari menyelusuri koridor. Naik ke lift lalu melintasi koridor lagi. Ketakutan membuatnya masuk ke dalam kamar yang saat itu pintunya terbuka, berpikir bahwa ia selamat.
Namun, tak lama kemudian, sesosok pria asing justru masuk ke dalam kamar tersebut, menyebutnya sebagai wanita sewaan dan–
“Astaga!” batin Keona lagi. Kepalanya tiba-tiba menoleh ke samping saat sudut matanya menangkap gerakan kecil dari seorang pria yang tertidur di sebelahnya.
Khawatir dan takut. Itu adalah yang dirasakan oleh Keona saat melihat wajah tampan pria yang masih terlelap itu.
Bagaimana jika pria ini terbangun, lalu menyentuhnya lagi? Ia sudah tidak lagi dalam pengaruh obat dan pikiran waras seratus persen. Kegilaannya semalam berhenti di sini, sekalipun otaknya terus memutar ulang kegiatan semalam.
Dengan perasaan yang berantakan, Keona memaksakan diri untuk bangun, menahankan rasa sakit dan perih pada miliknya setiap kali bergerak.
Ia harus menuntut jawaban pada ibu tirinya. Orang yang memulai kegilaan semalam.
Apakah wanita itu dengan sengaja ingin menjualnya pada si pria buncit!? Dengan embel-embel biaya pengobatan sang ayah?
Sekarang, bahkan Keona tidak yakin bahwa ia akan mendapatkan uangnya sekalipun ia menjual dirinya pada pria buncit itu semalam.
Namun, belum sempat menuntut keadilan, jambakan di rambutnya membuat Keona menjerit kesakitan.
“Dasar gadis bodoh, tidak berguna! Apa yang sudah kau perbuat pada Tuan Hendrawan, hah!? Kenapa dia justru menuntut uang lebih pada kita!?”
“Apa yang–”
“Tuan Hendrawan masuk rumah sakit karena kamu, berengsek!” Ibu tirinya menghempaskan Keona hingga gadis itu tersungkur. “Sekarang beliau menuntut ganti rugi. Dengan apa kamu akan membayarnya, hah? Sudah dibantu, bukannya berterima kasih malah mencari masalah!”
Pada akhirnya Keona memutuskan untuk memberi maaf dan kesempatan bagi Kairos. Bagaimanapun semua orang punya kesalahan. Kairos bersumpah dia tidak akan pernah lagi menyembunyikan apapun dari Keona. Meski tidak mudah percaya 100% pada Kairos, Keona tetap memperlakukan Kairos selayaknya suaminya, menghargai pria itu dan melakukan kewajibannya sebagai seorang istri. Lambat laun suasana mulai mencair. Kairos menunjukkan perubahannya. Dia mulai memberikan waktu untuk membahagiakan Keona. Kairos bahkan membawa Keona ke beberapa tempat di Eropa sebagai bukti dari janjinya mengganti bulan madu mereka yang sempat gagal. Kairos pun akhirnya menceritakan alasannya mengajak Keona segera pulang dari Bali karena tidak ingin Alena mengganggu mereka terlebih menemui Keona dan mengatakan hal yang tidak benar. "Alena memang wanita yang pernah aku cintai dan aku tidak memungkirinya namun ternyata dia tidak pantas untuk kucintai karena dengan tega berkhianat. Pengkhianatan yang pertama sudah aku
"Sayang, kau sedang apa?" Kairos mendekati Keona. Gadis itu sedang duduk di depan TV tapi dengan tatapan kosong. "Kau sudah pulang! Seperti yang kau lihat, aku sedang menonton televisi. Apa ada yang aneh?" tanya Keona ketus. Kalau Kairos pikir akan mendapati istrinya menangis di rumah maka dia salah. Keona sudah terlalu lelah untuk menangisi kejadian buruk yang terjadi dalam hidupmu kini dia sudah kebal. "Keona, ada yang ingin ku bicarakan denganmu." "Silakan." Keona mengambil sikap tegak. Kalau dipermukaan dia terlihat tenang, maka di dalam sudah hancur. "Tentang Alena-" "Alena? Mmm... " Keona tampak berpikir lalu mulutnya terbuka, ekspresi orang yang lupa lantas beberapa kemudian ingat kembali. Kairos mempelajari mimik wajah Keona, mengukur seberapa besar amarah gadis itu padanya. Akting Keona tentu saja bisa dibaca oleh Kairos. Dia tahu gadis itu pura-pura lupa sosok Alena sebagai tamparan untuknya karena sudah menyembunyikan cerita ini darinya. "Aku tahu, kau pasti sangat
"Puas kau sekarang?" Bentak Kairos penuh emosi. Dia masih memandangi pintu yang baru saja ditutup oleh Keona. Seujung kuku pun dia tidak menyangka kalau istrinya itu akan mendatangi kantornya ini. Mungkin saja ini sudah kehendak semesta, menunjukkan kepada Keona bahwa dia kembali berkomunikasi dengan Alena. Dia menyesal karena sudah mau menerima gadis itu, kini rumah tangganya berantakan. Pasti Keona sangat marah padanya. Kairos jadi ingat dua minggu yang lalu Alena tiba-tiba saja muncul di depannya, entah dari mana wanita itu tahu perusahaan Blessing ini adalah miliknya. Dia datang memaksa untuk bertemu hingga akhirnya Kairos mengizinkannya masuk. "Apa tujuanmu ke sini? Kalau aku jadi kau, aku tidak akan pernah berani menunjukkan batang hidungku di hadapan Kairos Mahesa!" umpat Kairos ketika sudah berada di satu ruangan dengan Alena. Daripada wanita itu buat ribut, akhirnya mengizinkan Alena masuk,.itu pun demi menghindari rumor yang beredar. Dia tidak mau ada orang yang menya
Keona ingin pembuktian. Dia tidak ingin Lili memfitnah suaminya tanpa ada bukti. Akhirnya Lili membawanya ke sebuah rumah. "Aku mengikuti gadis yang bersama Kairos dan inilah tempat tinggalnya. Keona masih mengamati rumah itu. Dia diam seribu bahasa. Kalau kemarin hanya dia yang melihat kebersamaan Kairos dan Alena kini bertambah satu dengan Lili. "Apakah kau yakin Lili?" tanya Keona datar. "Aku sangat yakin, bahkan Arlan juga melihatnya. Hanya saja dia mengatakan bahwa aku sebaiknya tidak ikut campur dan tidak usah memberitahumu. Menurutku, aku tidak bisa diam. Kau sahabatku, tentu saja aku berpihak padamu," jawab Lili merasa kasihan pada Keona. Pernikahan mereka masih seumur jagung, tapi harus sudah kandas karena orang ketiga. Tapi dia berjanji seburuk apapun keadaan Keona, apapun yang terjadi menimpa sahabatnya itu dia akan selalu berada di garda terdepan membela dan melindungi Keona. "Terima kasih Lili mungkin aku harus jujur padamu." Keona pun menceritakan tentang p
Besoknya saat Kairos pulang, Keona tidak lagi menyambutnya dengan seantusias sebelumnya. Bayangan Kairos yang jalan bersama Alena di mall masih membekas dalam benaknya. "Aku membawakan oleh-oleh untukmu." "Terima kasih," jawab Keona seadanya. Kairos memandangi istrinya, lagi-lagi wanita itu terlihat tidak bersahabat bahkan bisa dibilang tidak senang dengan kepulangannya tapi Kairos terlalu lelah untuk berdebat jadi dia memilih untuk mengecup puncak kepala Keona dan naik ke atas untuk membersihkan diri. "Bu, hanya sekedar saran sebaiknya kalau suami baru pulang dari luar kota disambut dengan gembira, penuh senyum jangan cemberut. Mungkin bapak sudah lelah, capek pulang bekerja. Nanti kalau ibu terus menyambut bapak dengan wajah cemberut, bisa-bisa bapak bosan dan malas pulang ke rumah. Bibi hanya sekedar mengingatkan karena bibi sudah menganggap Bu Keona seperti anak sendiri. Zaman sekarang ini banyak wanita yang sudi menggantikan tempat istri sah," nasihat Bi Darsih panjang lebar.
Keona terbangun di tengah malam. Mimpinya sangat buruk. Napasnya masih setengah-setengah bangun terbangun dari tidurnya. Rasanya seperti nyata. Keona pun memanjatkan doa agar mimpi buruknya hanyalah sebatas mimpi. Setelah mencuci muka Keona tidak bisa tertidur lagi. Pandangannya terus tertuju pada foto pernikahan mereka yang digantung di dinding. Meskipun tidak ingin mengingat kembali mimpi buruk itu tapi Keona tidak bisa untuk mengabaikan kegelisahan hatinya. Mimpinya sangat buruk. Dia melihat Kairos bermesraan dengan Alena. Awalnya hanya ada Alena dalam mimpinya wanita itu tengah berbincang dengan seorang pria semakin lama ketika memperhatikan dan Alena melihat dirinya keduanya menoleh ke arah Keona. Saat itulah Keona bisa melihat wajah pria yang tengah bicara dengan Alena adalah suaminya. Dalam mimpi itu Alena dan Kairos mentertawakan kebodohannya yang selama ini tidak menyadari hubungan terlarang yang ada di antara mereka. Keona menangis memohon kepada Kairos agar kemba
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments