Share

Bab 4

Selagi Gading sibuk mengurus untuk akses masuk mereka, Albert memilih untuk menjelajahi fitur dari sistem pemenang yang ternyata bereaksi dengan pikirannya. Jika ini seperti game, maka seharusnya ia bisa mendapatkan fitur help untuk penjelasan.

Sejurus kemudian layar transparan itu menghilang dan suara mekanik segera terdengar dari dalam kepalanya.

[Sistem pemenang merupakan sistem yang dirancang untuk membantu seseorang mencapai potensi terbaik dalam dirinya sehingga anda dapat menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Sistem akan menilai level anda berdasarkan dari analisa DNA, semakin tinggi level anda, maka semakin banyak manfaat yang dapat anda peroleh]

Albert segera memilih untuk memeriksa levelnya. Kali ini, layar transparan yang menunjukkan datanya.

[Level: 16/100 (Pemula)]

[Kecerdasan: 20/100 (Pemula)]

[Kekuatan: 12/100 (Pemula)]

[Kebijaksanaan: 8/100 (Pemula)]

[Keterampilan: Bela diri 10/100 (Pemula), Strategi  2/100 (Pemula)]

[Selamat! Anda memperoleh manfaat atas pencapaian anda sebagai peserta dengan level tertinggi ketika memulai sistem]

[Manfaat yang diperoleh: Peningkatan segala aspek sebanyak 5 poin. Keterampilan ‘Multitasking’ dibuka]

[Status terbaru]

[Level: 17/100 (Pemula)]

[Kecerdasan: 25/100 (Pemula)]

[Kekuatan: 17/100 (Pemula)]

[Kebijaksanaan: 13/100 (Pemula)]

[Keterampilan: Bela diri 15/100 (Pemula), Strategi  7/100 (Pemula), Multitasking 5/100 (Pemula)]

[Selamat! Anda baru saja naik peringkat. Pilihan manfaat yang dapat diperoleh:]

[1. Medis]

[2. Kultivasi tenaga dalam]

[3. Kharisma terhadap lawan jenis]

Albert tak menyangka ia akan langsung naik level hanya dengan manfaat dari memulai di level 16! Ia juga baru sadar bahwa keterampilan multitasking merujuk kepada bagaimana tubuh dan pikirannya dapat bereaksi berbeda. Saat pikirannya sibuk menelusuri sistem ini, tubuhnya tetap dapat mengikuti Gading yang telah memimpinnya memasuki restoran.

Untuk sementara, Albert memilih untuk mengesampingkan pilihan ini dulu dan fokus pada pertemuan dengan rekan orang tuanya. Ia lebih antusias akan kesempatan untuk mendengar lebih tentang ayah dan ibunya sehingga pikirannya segera melupakan hal ini ketika Gading membawanya ke lantai teratas restoran tersebut. Lantai yang hanya bisa digunakan oleh pelanggan VIP!

Di lantai VIP ini, hanya ada satu meja makan besar lengkap dengan hidangan super mewah yang baru pertama kali ia lihat. Ada 2 pria yang telah duduk mengelilingi meja tersebut. Keduanya sangat bertolak belakang, yang mana satunya masih muda, usianya mungkin sekitar 30-an, sedangkan yang satu lagi terlihat seusia dengan Gading.

Keduanya segera bangkit dari kursi mereka ketika pelayan yang memandu mereka ke lantai ini mengumumkan kehadiran mereka.

Gading yang menuntunnya pun dengan sopan memperkenalkan kedua temannya. 

“Tuan muda, izinkan saya untuk memperkenalkan teman-teman saya. Beliau ini adalah pak Kevin, beliau merupakan penasihat sekaligus rekan bisnis ayah anda.”

“Gading tolong jangan bercanda seperti itu. Dengan kemampuan saya yang terbatas, sangat memalukan jika disebut sebagai penasihat tuan David,” ujar Kevin dengan tawa canggung. 

Albert yang menganggap Kevin hanya bersikap rendah hati mengambil inisiatif untuk menawarkan jabat tangan dan memperkenalkan dirinya.

“Saya Albert Gunawan, tuan Kevin. Saya sangat senang dapat berkenalan dengan orang yang telah banyak membantu ayah saya.” 

Kevin menerima jabat tangan itu dengan antusias. “Ini kehormatan bagi saya tuan muda Albert. Namun, bisakah anda tidak memanggil saya tuan? Ayah anda sudah sangat banyak membantu saya sehingga saya merasa sangat tidak pantas.”

“Hanya jika anda tidak memanggil saya tuan muda lagi, pak Kevin,” Albert beralih kepada Gading, “Hal yang sama berlaku kepada anda pak Gading.”

Sebelum keduanya dapat protes, Albert menjelaskan, “Kalian semua masih mengingat dan menghormati ayah saya bahkan setelah kepergiannya cukup lama. Dedikasi ini sudah sepatutnya saya hargai.”

“Maka kami akan menurut jika itu keinginan anda,” ujar Gading sungkan. “Ah, anak muda ini merupakan pengacara yang merangkap sebagai asisten pribadi nyonya Chyntia. Anda dapat memanggilnya Elang.”

Albert menawarkan jabat tangan dan perkenalan diri juga yang disambut Elang secara antusias.

“Saya sangat senang dapat berkenalan dengan anda. Seperti ayah anda telah menitipkan sesuatu kepada pak Gading, nyonya Chyntia juga telah mempercayakan saya untuk mengurus wasiat dan warisannya untuk anda.”

Tentu saja Albert terkejut mendengar ini. Ibunya koma 8 tahun yang lalu karena kecelakaan lalu lintas bagaimana dia bisa menyiapkan wasiat ?

“Anda tak perlu terkejut. Nyonya Chyntia sangat bijaksana, setiap ulang tahun anda, ia terus merevisi wasiatnya. Untuk aset nyonya Chyntia, anda dapat tenang karena nyonya telah mengantisipasi jika keluarga Rich mengintervensi anda. Kami telah mengurusnya dan mengingat anda telah berusia 18 tahun yang mana di negara ini sudah cukup dianggap sebagai dewasa, anda sudah sangat memenuhi persyaratan untuk mewarisinya,” jelas Elang dengan senyum lebar.

Hanya dari perkenalan ini, Albert sudah sangat mengetahui betapa besar rasa hormat Elang kepada ibunya.

Setelah bertukar sapa sejenak itu, Albert mengikuti ajakan Gading untuk duduk dan menyantap makan malam. Untuk pertama kalinya setelah ibunya mengalami koma, Albert merasakan perasaan hangat ini dan ironisnya ini terjadi di hari ibunya meninggal.

Setelah menyantap makanan penutup, Kevin bertukar tatap sejenak dengan Elang. Elang yang mengerti dengan tatapan itu segera meraih sebuah tablet tas kerjanya.

“Albert, sebelum mengakhiri makan malam ini, izinkan kami menyerahkan kepada anda apa yang menjadi hak anda sejak lahir,” ujar Kevin.

Elang menyerahkan tablet kepada Albert yang menunjukkan logo dari Harapan Group.

“Sejujurnya saya sangat malu untuk menyerahkan Harapan Group, perusahaan yang didirikan oleh tuan David dalam keadaan sekarang kepada anda,” ujar Kevin menundukkan kepalanya.

Albert sama sekali tak menyangka bahwa salah satu hal yang diwariskan kepadanya termasuk Harapan Group. Walaupun perusahaan ini sudah tidak lagi termasuk dalam 10 besar perusahaan di dalam negara ini namun pada masa jayanya grup perusahaan ini memiliki 5 perusahaan besar yang menjadikannya sebagai grup perusahaan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Kemunduran mereka mulai terjadi sejak 8 tahun yang lalu. Ketika Albert memikirkan ini, ia segera menyadari sesuatu.

“Apakah keluarga Rich berhubungan dengan kemunduran dengan Harapan Group ?” tanya Albert yang segera dikonfirmasi dengan ketiganya yang menundukkan kepala mereka.

“Tak lama setelah Frederick mengurus nyonya Chyntia dan anda, mereka juga langsung mengutus anggota keluarga utama untuk mengurus Jaya Group yang segera melakukan banyak hal untuk menekan bisnis kami. Jujur saja, kami tidak sehebat tuan David sehingga selama 8 tahun ini kami terus mengalami kemunduran hingga ke titik di mana kami kehilangan beberapa cabang dan pusat operasional,” jelas Kevin dengan ekspresi menyesal.

Albert mengutuk keluarga Rich dalam hatinya. Kebencian dan ambisinya tanpa sadar telah mempengaruhi sistem!

[Tujuan telah ditentukan!]

[Tujuan: menjadi yang terkaya dan paling berpengaruh di dunia]

[Tingkat keberhasilan: sangat sulit]

[Progress: 1%]

[Program untuk mencapai tujuan: aktif.]

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status