Albert terkejut dengan suara dalam kepalanya. Namun, multitasking segera aktif ketika layar transparan muncul.
[Sistem telah mencatat tujuan anda!][Tujuan: menjadi yang terkaya dan paling berpengaruh di dunia][Tingkat keberhasilan: sangat sulit][Progress: 1%][Program untuk mencapai tujuan: aktif. Progress: 0%]Penjelasan sistem memang mengatakan bahwa sistem ini membantu pengguna mencapai potensi terbaik mereka. Tentu untuk mencapai potensi itu dibutuhkan sebuah tujuan. Walaupun Albert tanpa sadar menentukan tujuan tersebut, namun ini tidaklah buruk. Terlebih sistem ini bahkan menyiapkan program untuknya mencapai tujuan tersebut. Jika ia bisa membalas semua perbuatan keluarga Rich, maka apapun akan ia lakukan!Albert mengnonaktifkan multitasking untuk kembali fokus pada obrolan mereka. Satu hal yang lagi ia sadari bahwa selagi multitasking aktif, otaknya menyimpan semua informasi yang diterima dan bertindak sebagaimana apa yang biasa ia lakukan. Ketika keterampilan itu dinonaktifkan, ia segera menerima pemahaman atas informasi yang diterima. Oleh karena itu, bagi orang yang mengobrol di hadapannya tidak akan menyadari bahwa Albert berpikir tentang hal lain.Gading bertukar pandang dengan Kevin dan Elang sejenak sebelum bangkit dari kursinya dan berlutut di hadapan Albert.“Kami turut berduka atas kehilangan anda, tuan Albert. Kepergian nyonya Chyntia meninggalkan luka dalam bagi kami. Namun, kami percaya jika beliau berada di sini, ia akan bangga dan bahagia melihat anda sekarang.” Kevin dan Elang mengangguk menunjukkan persetujuan atas ucapan Gading.Albert dapat merasakan ketulusan perasaan mereka dan segera menghapus air mata yang mengancam keluar. Ia segera mengaktifkan multitasking untuk dapat mengatur emosinya lebih mudah dan cara ini berhasil. Keterampilan ini benar-benar menjadi kegemarannya!“Terima kasih atas semua penghormatan dan dedikasi kepada orang tua saya.” Albert menyampaikan terima kasihnya dengan senyuman tulus seraya menuntun agar Gading kembali duduk. “Tuan Albert, saya minta maaf atas ketidaksopanan karena membahas ini bahkan saat anda tidak bisa mengunjungi pemakaman nyonya Chyntia. Namun, tolong izinkan saya melanjutkan tugas yang telah nyonya percayakan kepada saya, yaitu terkait surat wasiat dan warisan untuk anda,” ujar Elang dengan sungkan. Setelah mendapat anggukan dari Albert, Elang mengambil sebuah amplop dari ranselnya dan mengeluarkan selembar kertas berisi wasiat yang perlu ia bacakan.“Saya, Cynthia Rich, dengan sadar dan tanpa paksaan menyatakan bahwa saya menyerahkan seluruh aset atas nama Cynthia R. Gunawan dan David Gunawan untuk dialihkan kepada putra kami Albert R. Gunawan. Aset yang dimaksud tertulis dalam lampiran yang terpisah.”“Selain surat wasiat yang telah saya bacakan tadi,” Elang memasukkan kembali kertas tersebut ke dalam amplop dan menyerahkannya kepada Albert. “Amplop ini juga berisi lampiran yang dimaksud dalam surat wasiat tadi dan surat pribadi dari nyonya untuk anda, tuan Albert.”Albert memilih untuk membaca surat ibunya nanti sepulang dari makan malam ini. Maka dari itu, memeriksa daftar aset yang dimaksud sejenak dan melewatkan sesuatu yang sudah pasti seperti rumah ataupun saham dari Harapan Group. Namun yang membuat yang terkejut adalah tabungan senilai 10 miliar atas nama Albert R. Gunawan pada bank Royal.‘Bank Royal milik keluarga Rotsild. Mereka termasuk keluarga kelas atas walaupun tidak sebanding dengan keluarga Rich namun memiliki pengaruh yang sangat besar dalam dunia perbankan. Tak heran ibu memilih bank tersebut, sekuat apapun keluarga Rich mereka masih harus berpikir berulang kali untuk berhadapan dengan institusi penting seperti ini,’ pikir Albert. Selagi memeriksa aset - aset lainnya yang jumlahnya tidak cukup banyak, ia menyadari bahwa warisan ini telah membuatnya menjadi pemuda di bawah usia 20 tahun terkaya di negara ini.Sebuah suara langsung terdengar dalam kepalanya.
[Selamat! Anda menambah progress dalam pencapaian tujuan anda][Tujuan: menggulingkan keluarga terkaya dan paling berpengaruh di dunia][Tingkat keberhasilan: sangat sulit][Progress: 3%][Program untuk mencapai tujuan: aktif. Progress: 1%]Albert sama sekali tak terkejut jika kekayaan yang baru saja ia dapatkan hanya memberikannya penambahan 2% untuk melawan keluarga Rich. Albert memang membenci mereka namun ia mengakui bahwa kekayaan dan pengaruh mereka sangat jauh dibandingkan dirinya sekarang.Selesai dengan urusan formal mereka, Gading pun memberi tanda agar pelayan membawa wine untuk mengakhiri makan malam mereka. Namun karena Albert baru saja berusia 18 tahun dan tidak nyaman dengan wine, maka ia hanya meminta jus buah. Satu hal yang dipelajari dari penggunaan multitasking yakni ini menguras cairan dalam tubuhnya sehingga ia merasa cukup haus walaupun baru menggunakannya tak sampai 10 menit. Mungkin dengan semakin meningkat level keterampilannya, ia dapat mengurangi efek ini. Albert harus mempelajari lagi sistem ini setelah selesai dari sini.Ketika minuman mereka telah tiba, Kevin mengangkat minumannya mengajak untuk bersulang“Malam ini mari kita rayakan kembalinya tuan Albert ke Harapan Group! Saya masih sangat mengingat saat tuan David mendirikan Harapan Group, ia menyatakan bahwa Harapan Group didirikan untuk putranya dan menjanjikan kepada saya bahwa putranya akan menjadi pemimpin Harapan Group yang akan melampauinya.”“Jika itu yang ayah saya katakan maka saya akan berjuang untuk tidak mengecewakannya,” balas Albert tersenyum lebar.“Anda tidak perlu merendah seperti itu tuan Albert. Selama ini kami tetap mengamati anda dan memastikan anda mendapatkan pendidikan yang tepat. Kami juga sangat kagum dengan hasil yang anda capai sejauh ini,” ucap Gading.Albert selalu penasaran bagaimana seorang anak panti asuhannya dapat memperoleh fasilitas pendidikan yang dapat mengimbangi bakatnya. Berbeda dengan anak panti asuhan lainnya yang memasuki sekolah negeri biasa yang dekat dengan panti, Albert selalu diarahkan untuk memasuki sekolah yang masuk dalam 10 besar terbaik dalam negeri ini. Ia juga dimudahkan untuk memasuki kelas akselerasi. Berkat itu semua, ia dapat menjadi mahasiswa tahun ketiga di usianya yang baru 18 tahun dan jika semua berjalan lancar ia dapat menyelesaikan sarjana nya bahkan sebelum usia 20 tahun. Ucapan Gading telah benar-benar menjawab rasa penasarannya. Pernyataan tentang mereka yang juga selalu mengamatinya selaras dengan begitu cepatnya mereka mengetahui kabar kematian ibunya.Pembicaraan ini membuat Albert ingin mengkonfirmasi satu hal, “Apakah beasiswa yang saya terima merupakan salah satu cara kalian untuk memastikan hal tersebut?”Jika benar beasiswa ini dari merupakan strategi dari mereka bertiga, maka Albert harus mempelajari bagaimana mereka melakukannya karena beasiswa ini merupakan satu-satunya usaha mereka yang tidak diblokade oleh keluarga Rich.Saat ini, Harapan Group merupakan satu-satunya kendaraannya untuk membalas keluarga Rich dan ia telah menetapkan tujuan jangka pendeknya sekarang adalah mengembalikan kejayaan Harapan Group!
Gading mengangguk dengan mantap.“Tepat sekali tuan. Saya perlu memberitahu anda bahwa tanpa status anda sekarang pun, kemampuan anda sudah cukup untuk menunjukkan anda layak menerima beasiswa ini,” jawab Gading dengan wajah nostalgia. “Di tahun pertama Harapan Group berdiri mereka mendulang kesuksesan besar setelah memenangkan persaingan dengan salah satu bisnis keluarga Rich. Untuk menyatakan rasa syukurnya, tuan David mengatakan untuk menganggarkan 50% dari dividennya untuk program beasiswa.”“Kala itu saya dan nyonya menyambut baik usulan tuan David. Namun kami menyarankan agar kita membangun yayasan independen yang terpisah dari Harapan Group sehingga jika keluarga Rich atau keluarga lain yang masih mengincar Harapan Group bertindak berlebihan, para penerima beasiswa ini tidak menerima dampaknya,” jelas Kevin dari sisinya.Elang ikut menambahkan sudut pandangnya, “Saya merupakan generasi pertama dari program beasiswa ini. Saat itu hanya pak Gading dan nyonya Cynthia yang menjadi
Albert tersenyum puas dengan keterampilan yang ia pilih. Ia mengingat kembali kejadian sebelum ia mencapai kamar asramanya yang menjadi alasan kuat untuk memilih keterampilan ini.Setelah Gading pergi, ia menuju minimarket terlebih dahulu untuk membeli peralatan mandi dan beberapa perlengkapan untuk membantunya pindah. Yah, ia telah memutuskan menerima tawaran Gading untuk kembali ke rumah masa kecilnya. Ia tidak butuh banyak pertimbangan, mengingat begitu ia memulai kerja praktek dan tugas akhir, akan sangat kecil kewajibannya untuk kembali ke kampus.Minimarket yang terletak dalam fasilitas kampus normalnya tetap sebelum larut malam. Namun dengan berakhirnya ujian pada hari ini, ada kemungkinan minimarket akan lebih cepat tutup karena banyak mahasiswa di asrama yang kembali ke rumah masing-masing. Oleh karena itu, Albert mempercepat langkahnya karena kampus sudah sangat sepi. Ketakutannya segera memudar begitu melihat minimarketnya masih buka dengan kasir yang tengah beres-beres untu
Riska mengutuk dirinya karena telah menolak tawaran Albert, pria yang ramah dan menyenangkan, untuk mengantarnya ke parkiran ketika 2 berandalan mulai mengganggunya. Ia semakin memperburuk keadaan setelah dengan refleks menampar salah satu berandal yang berusaha menangkap lengannya.“Anda jangan tidak sopan ya! Saya peringatkan anda akan ada konsekuensi yang berat jika anda berani menyentuh saya sembarangan!” Riska berteriak berusaha untuk menunjukkan keberanian untuk mengintimidasi kedua berandal ini. Tentu saja dengan paras wajahnya, hal itu sia-sia.Pemuda yang ditampar menatapnya dengan dingin dan kata-kata berikutnya membuatnya merinding, “Ah gadis cantik ini ternyata sangat garang ya … sebagai warga negara yang baik, kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan damai kan ..... Hei bukankah kak Joni suka wanita yang begini?!” Pemuda yang lain terkekeh dan menatap Riska dengan pandangan kotor. “Aku belum pernah melihat gadis secantik ini di fakultas bisnis selain kak Gebby. Mengin
[Perintah tidak bisa dilaksanakan selagi sistem dalam proses.]Albert mengeluh ketika ia gagal untuk mencoba fitur help. Ia ingin mempelajari lebih lanjut tentang sistem namun sepertinya selain keterampilan, fitur sistem yang lain tidak dapat digunakan secara bersamaan. Ia bahkan telah mencoba untuk menggunakan keterampilan multitasking hanya untuk menemukan notifikasi yang sama.Tidak dapat berbuat apa-apa tentang sistem, Albert segera meraih surat wasiat sang ibu. Barang-barang yang ia miliki sangat sedikit jadi ia berpikir untuk menyusun besok pagi saja.Dengan tangan yang bergetar, ia membuka surat tersebut.[ Selamat ulang tahun yang ke-10, Albert. Jika kamu menerima surat ini, maka itu berarti aku tidak dapat berada menyaksikan kelulusanmu. Aku sangat sedih membayangkan jika itu terjadi. Namun, aku lebih sedih lagi jika berpikir kamu akan tumbuh dewasa tanpaku disisimu.Sebagai seorang ibu, aku dengan bangga mengatakan bahwa aku sangat yakin kamu akan baik-baik saja untuk tumbuh
Tak lama, Albert menerima undangan tersebut. Keluarga Tanoewidjaja memiliki aset yang jauh di bawahnya, namun pengaruhnya di benua ini jauh di atasnya. Tak mengherankan dengan julukan mereka sebagai keluarga medis terbaik di negara ini. Mereka mengantongi banyak hutang budi dari keluarga-keluarga besar. Albert memiliki prinsip sederhana dalam menentukan teman dan musuh. Tak peduli sebaik atau seburuk apapun seseorang, mereka akan menjadi musuh ketika mereka menghalangi jalan tujuannya, mengganggu orang yang Albert pedulikan, atau secara konstan berusaha merundungnya.Riska sempat menawarkan untuk menjemputnya yang ia tolak secara sopan. Setelah memastikan alamat dan waktunya, Riska memutuskan panggilan tersebut.Setelah telpon dari Riska, ia teringat akan potensi ancaman Joni dan keluarganya, keluarga Anggara. Ia memutuskan untuk menghubungi Elang.“Selamat pagi Albert. Ah, saya senang ponselnya berfungsi dengan baik,” sapa Elang segera setelah panggilan mereka terhubung.Albert meny
Selagi Joni melampiaskan kekesalan setelah dimarahi ayahnya kepada dua bawahan tak bergunanya itu. Albert telah siap untuk mengunjungi bank Royal. Ia sama sekali tak menyadari bahwa Joni dan keluarga Anggara telah memerintahkan semua anggota mereka yang tersebar di kota ini untuk melacak ‘orang misterius’ yang cukup kuat mengalahkan dua anggota mereka dengan sekali serang.[Status terbaru][Level: 17/100 (Pemula)][Kecerdasan: 25/100 (Pemula)][Kekuatan: 20/100 (Pemula)][Kebijaksanaan: 13/100 (Pemula)][Keterampilan: Bela diri 18/100 (Pemula), Strategi 7/100 (Pemula), Multitasking 10/100 (Pemula), Kultivasi 2/100 (Pemula)]Albert menatap tak percaya pada statusnya. Setelah mengaktifkan keterampilan kultivasi selama satu jam, ia hanya menerima peningkatan 1 poin. Sepertinya keterampilan ini lebih sulit untuk ditingkatkan dibandingkan multitasking yang dapat naik 5 poin hanya dengan penggunaan secara pasif selama 1 jam. Efek samping dari keterampilan kultivasi juga lebih sulit ditanga
Setelah membaca lebih lanjut, ia memahami beberapa hal.Suksesi keluarga Rich merupakan sebuah acara yang diselenggarakan oleh kepala keluarga untuk memilih penerusnya. Kepala keluarga akan memilih 10 keturunannya yang dinilai layak untuk diuji selama 3 tahun. Tentu saja untuk menjaga objektivitas seleksi, anggota keluarga lain dapat menjadi penilai dan pemberi rekomendasi.Keluarga Rich memiliki hierarki sederhana yang hampir sama seperti sistem kebangsawanan Eropa, yaitu baron, count, duke, dan royal. Selain royal, tingkatan ini ditentukan oleh jumlah aset dan pengaruhnya terhadap dunia.Baron adalah tingkatan paling rendah. Mereka biasanya adalah keturunan dari keluarga cabang. Untuk saat ini keluarga Rich dengan tingkat baron berjumlah sekitar 50 keluarga. Jumlah aset mereka tidak ada yang melebihi 10 miliar dollar dan pengaruhnya biasanya hanya berskala kota. Mereka yang berada di tingkatan baron tersebar di seluruh penjuru dunia, namun yang benar-benar sukses biasanya berdomisili
Joni memutuskan panggilan dengan seringai mengerikan di wajahnya. Ia menghubungi asisten ayahnya untuk melaksanakan rencananya. “Rio, aku ingin kau memerintahkan penangkapan untuk seseorang bernama Albert. Aku akan mengirimkan fotonya.” Rio menautkan alisnya mendengar perintah ini. Kebetulan sekali, ia berada tepat di samping Rian. Hanya dengan bertukar tatapan, Rio mengerti maksud tuannya dan menekan loudspeaker agar Rian juga dapat mendengar langsung ucapan Joni. “Apakah Albert ini terkait dengan kasus kemarin malam tuan muda ?” “Bukan.” Jawaban cepat Joni jelas membuat Rian kesal. Dengan menggelengkan kepalanya, Rian memberikan isyarat kepada Rio untuk menolak permintaan putranya. “Jika begitu sayang sekali kami tidak bisa mematuhi perintah anda. Tuan besar sangat ingin menangkap orang yang bertanggung jawab atas kasus kemarin.” “Jangan banyak omong Rio! Cukup ikuti perintahku. Albert ini adalah tiket kita untuk berhubungan dengan Jaya Group!” Rian yang semula hendak mengha