Share

Bab 5

Albert terkejut dengan suara dalam kepalanya. Namun, multitasking segera aktif ketika layar transparan muncul.

[Sistem telah mencatat tujuan anda!]

[Tujuan: menjadi yang terkaya dan paling berpengaruh di dunia]

[Tingkat keberhasilan: sangat sulit]

[Progress: 1%]

[Program untuk mencapai tujuan: aktif. Progress: 0%]

Penjelasan sistem memang mengatakan bahwa sistem ini membantu pengguna mencapai potensi terbaik mereka. Tentu untuk mencapai potensi itu dibutuhkan sebuah tujuan. Walaupun Albert tanpa sadar menentukan tujuan tersebut, namun ini tidaklah buruk.  Terlebih sistem ini bahkan menyiapkan program untuknya mencapai tujuan tersebut. Jika ia bisa membalas semua perbuatan keluarga Rich, maka apapun akan ia lakukan!

Albert mengnonaktifkan multitasking untuk kembali fokus pada obrolan mereka. Satu hal yang lagi ia sadari bahwa selagi multitasking aktif, otaknya menyimpan semua informasi yang diterima dan bertindak sebagaimana apa yang biasa ia lakukan. Ketika keterampilan itu dinonaktifkan, ia segera menerima pemahaman atas informasi yang diterima. Oleh karena itu, bagi orang yang mengobrol di hadapannya tidak akan menyadari bahwa Albert berpikir tentang hal lain.

Gading bertukar pandang dengan Kevin dan Elang sejenak sebelum bangkit dari kursinya dan berlutut di hadapan Albert.

“Kami turut berduka atas kehilangan anda, tuan Albert. Kepergian nyonya Chyntia meninggalkan luka dalam bagi kami. Namun, kami percaya jika beliau berada di sini, ia akan bangga dan bahagia melihat anda sekarang.” Kevin dan Elang mengangguk menunjukkan persetujuan atas ucapan Gading.

Albert dapat merasakan ketulusan perasaan mereka dan segera menghapus air mata yang mengancam keluar. Ia segera mengaktifkan multitasking untuk dapat mengatur emosinya lebih mudah dan cara ini berhasil. Keterampilan ini benar-benar menjadi kegemarannya!

“Terima kasih atas semua penghormatan dan dedikasi kepada orang tua saya.” Albert menyampaikan terima kasihnya dengan senyuman tulus seraya menuntun agar Gading kembali duduk. 

“Tuan Albert, saya minta maaf atas ketidaksopanan karena membahas ini bahkan saat anda tidak bisa mengunjungi pemakaman nyonya Chyntia. Namun, tolong izinkan saya melanjutkan tugas yang telah nyonya percayakan kepada saya, yaitu terkait surat wasiat dan warisan untuk anda,” ujar Elang dengan sungkan. 

Setelah mendapat anggukan dari Albert, Elang mengambil sebuah amplop dari ranselnya dan mengeluarkan selembar kertas berisi wasiat yang perlu ia bacakan.

“Saya, Cynthia Rich, dengan sadar dan tanpa paksaan menyatakan bahwa saya menyerahkan seluruh aset atas nama Cynthia R. Gunawan dan David Gunawan untuk dialihkan kepada putra kami Albert R. Gunawan. Aset yang dimaksud tertulis dalam lampiran yang terpisah.”

“Selain surat wasiat yang telah saya bacakan tadi,” Elang memasukkan kembali kertas tersebut ke dalam amplop dan menyerahkannya kepada Albert. “Amplop ini juga berisi lampiran yang dimaksud dalam surat wasiat tadi dan surat pribadi dari nyonya untuk anda, tuan Albert.”

Albert memilih untuk membaca surat ibunya nanti sepulang dari makan malam ini. Maka dari itu, memeriksa daftar aset yang dimaksud sejenak dan melewatkan sesuatu yang sudah pasti seperti rumah ataupun saham dari Harapan Group. Namun yang membuat yang terkejut adalah tabungan senilai 10 miliar atas nama Albert R. Gunawan pada bank Royal.

‘Bank Royal milik keluarga Rotsild. Mereka termasuk keluarga kelas atas walaupun tidak sebanding dengan keluarga Rich namun memiliki pengaruh yang sangat besar dalam dunia perbankan. Tak heran ibu memilih bank tersebut, sekuat apapun keluarga Rich mereka masih harus berpikir berulang kali untuk berhadapan dengan institusi penting seperti ini,’ pikir Albert. Selagi memeriksa aset - aset lainnya yang jumlahnya tidak cukup banyak, ia menyadari bahwa warisan ini telah membuatnya menjadi pemuda di bawah usia 20 tahun terkaya di negara ini.

Sebuah suara langsung terdengar dalam kepalanya.

[Selamat! Anda menambah progress dalam pencapaian tujuan anda]

[Tujuan: menggulingkan keluarga terkaya dan paling berpengaruh di dunia]

[Tingkat keberhasilan: sangat sulit]

[Progress: 3%]

[Program untuk mencapai tujuan: aktif. Progress: 1%]

Albert sama sekali tak terkejut jika kekayaan yang baru saja ia dapatkan hanya memberikannya penambahan 2% untuk melawan keluarga Rich. Albert memang membenci mereka namun ia mengakui bahwa kekayaan dan pengaruh mereka sangat jauh dibandingkan dirinya sekarang.

Selesai dengan urusan formal mereka, Gading pun memberi tanda agar pelayan membawa wine untuk mengakhiri makan malam mereka. Namun karena Albert baru saja berusia 18 tahun dan tidak nyaman dengan wine, maka ia hanya meminta jus buah. 

Satu hal yang dipelajari dari penggunaan multitasking yakni ini menguras cairan dalam tubuhnya sehingga ia merasa cukup haus walaupun baru menggunakannya tak sampai 10 menit. Mungkin dengan semakin meningkat level keterampilannya, ia dapat mengurangi efek ini. Albert harus mempelajari lagi sistem ini setelah selesai dari sini.

Ketika minuman mereka telah tiba, Kevin mengangkat minumannya mengajak untuk bersulang

“Malam ini mari kita rayakan kembalinya tuan Albert ke Harapan Group! Saya masih sangat mengingat saat tuan David mendirikan Harapan Group, ia menyatakan bahwa Harapan Group didirikan untuk putranya dan menjanjikan kepada saya bahwa putranya akan menjadi pemimpin Harapan Group yang akan melampauinya.”

“Jika itu yang ayah saya katakan maka saya akan berjuang untuk tidak mengecewakannya,” balas Albert tersenyum lebar.

“Anda tidak perlu merendah seperti itu tuan Albert. Selama ini kami tetap mengamati anda dan memastikan anda mendapatkan pendidikan yang tepat. Kami juga sangat kagum dengan hasil yang anda capai sejauh ini,” ucap Gading.

Albert selalu penasaran bagaimana seorang anak panti asuhannya dapat memperoleh fasilitas pendidikan yang dapat mengimbangi bakatnya. Berbeda dengan anak panti asuhan lainnya yang memasuki sekolah negeri biasa yang dekat dengan panti, Albert selalu diarahkan untuk memasuki sekolah yang masuk dalam 10 besar terbaik dalam negeri ini. Ia juga dimudahkan untuk memasuki kelas akselerasi. Berkat itu semua, ia dapat menjadi mahasiswa tahun ketiga di usianya yang baru 18 tahun dan jika semua berjalan lancar ia dapat menyelesaikan sarjana nya bahkan sebelum usia 20 tahun. Ucapan Gading telah benar-benar menjawab rasa penasarannya. Pernyataan tentang mereka yang juga selalu mengamatinya selaras dengan begitu cepatnya mereka mengetahui kabar kematian ibunya.

Pembicaraan ini membuat Albert ingin mengkonfirmasi satu hal, “Apakah beasiswa yang saya terima merupakan salah satu cara kalian untuk memastikan hal tersebut?”

Jika benar beasiswa ini dari merupakan strategi dari mereka bertiga, maka Albert harus mempelajari bagaimana mereka melakukannya karena beasiswa ini merupakan satu-satunya usaha mereka yang tidak diblokade oleh keluarga Rich.

Saat ini, Harapan Group merupakan satu-satunya kendaraannya untuk membalas keluarga Rich dan ia telah menetapkan tujuan jangka pendeknya sekarang adalah mengembalikan kejayaan Harapan Group!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status