Share

BAB 19: Terbanglah!

Author: Nareswari
last update Last Updated: 2025-06-28 22:42:18

“Val sudah pulang, Bu?”

Kepala Sasha masih berpendar. Keringatnya juga masih mengucur.

Bu Bertha segera mengambilkan baju ganti dan handuk untuk Sasha. “Sudah dari tadi, Nona. Tuan Val langsung masuk ke kamarnya begitu pulang. Sebaiknya Nona ganti pakaian dulu.”

Sasha mengambil baju dan handuknya dan bergegas ke kamar mandi.

Air hangat mulai membasuh tubuh Sasha. Sasha berusaha mengingat mimpinya barusan. Begitu jelas.

“Apa maksud dari mimpi tadi?”

Sasha menekan botol sabun dan mulai mengusapkannya ke seluruh tubuhnya. Aroma daun mint dan teh hijau menguar ke udara. Memberikan relaksasi pada otot dan saraf.

“Kenapa akhir-akhir ini stress-ku meningkat? Apa aku minta izin aja ke Val untuk berkunjung ke makam Papa dan Mama?”

Sasha sudah selesai mandi sekarang. Ia melihat jam. Baru jam 02:35. Rasa kantuknya sudah terlanjur hilang.

Sasha mengecek ponselnya. Tidak ada notifikasi. Ia lalu mengambil ponsel khususnya dari dalam laci yang terkunci.

“Ada balasan dari Paman Jade!” seru Sash
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 139: Putar Balik

    “Nggak apa-apa kan?”Jade mengelus tangan Sasha di atas meja. Sasha menganggukkan kepala setuju. “Nggak apa-apa kok. Berapa lama kamu di sana?” tanya Sasha. Jade menarik napas dalam. “Aku belum tahu. Tapi, aku akan usahakan menyelesaikan semua urusan secepat aku bisa.”Sasha dan Jade menghabiskan makan malam mereka dalam keheningan. Hanya terdengar musik latar dari alat musik guqin dan juga gemericik air yang mengalir. Setelah selesai makan, Sasha dan Jade segera berganti pakaian dan pulang menuju hotel. Di sana, mereka hanya mengambil barang seperlunya. Lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju Boisville. Jam menunjukkan tepat jam 10 malam. Sasha dan Jade masih dalam perjalanan. Tidak seperti biasanya, jalan yang menghubungkan kota Crépusculaire dan Boisville sangat gelap. Tidak ada lampu penerangan jalan yang menyala. “Serem amat jalannya, Hubby. Kok bisa segelap ini?” tanya Sasha. Dengan hati-hati, Jade melajukan mobilnya. “Aku juga nggak tahu. Baru kali ini seperti ini.”“

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 138: Menyeduh Teh Malam

    “Tapi, kamu nggak boleh ke sini tanpa aku ya, Hubby!”Sasha mendelik. Ia tentu harus menjaga suaminya. Jade terkekeh. “Kamu nggak mau ditinggal treatment atau kamu cemburu kalau aku ditreatment sendirian?”Sasha manyun. “Dua-duanya lah. Aku nggak mau kamu mendapat kenikmatan ini sendirian, apalagi terapis di sini cantik-cantik.”Jade mendekat. Tangannya meraba pinggang Sasha lembut dan mendekatkan bibirnya ke telinga Sasha. “Di mataku, kaulah makhluk Tuhan paling cantik, istriku,” bisik Jade. Jade kemudian mengecup leher Sasha sampai bahunya. Sebelum akhirnya, kedua terapis kembali dengan membawakan handuk baru dan jubah sutra berwarna hijau. Sasha berdeham. Jade kemudian melepaskan tangannya dan segera mengenakan handuk dan jubahnya. Sasha juga ikut naik.Setelah itu, mereka diantar ke Lotus Lounge. Tempat mereka bersantai dan menikmati hidangan hangat. Lounge tersebut ada di lantai 4. Ruangan yang memiliki langit-langit yang sangat tinggi, didesain sedemikian rupa menyerupai t

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 137: Waktunya Spa

    “Kalau begitu, bagaimana kalau malam ini kita pergi ke klinik spa?”Sasha masih menyedot susu strawberinya. Menatap Jade dengan imut. Jade balik menatap Sasha. Ia kemudian tersenyum melihat wajah istrinya yang begitu cantik di matanya. “Ide yang bagus! Aku juga ingin dipijat supaya badanku bisa agak rileks,” ucap Jade. Sasha bergegas menuju kamarnya. “Aku akan siap-siap sekarang!”Jade terkekeh dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia lalu berteriak. “Honey, jalannya pelan-pelan. Kasihan anak kita terombang-ambing di dalam perut kamu!”Sasha segera memperlambat langkahnya.Tidak lama kemudian, Sasha dan Jade sudah berada dalam mobilnya. Mereka segera berangkat menuju klinik Shenmei Spa & Lounge. Tidak sampai sepuluh menit, mereka sudah sampai. Begitu masuk, aroma teh dan kayu cendana yang lembut menyeruak. Membuat Sasha dan Jade merasa rileks. Mereka segera menuju meja depan untuk mendaftar. Sasha merupakan anggota VIP di sini, jadi ia tidak harus reservasi terlebih dahulu untuk me

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 136: Berkemas

    Klek!Bunyi pintu dibuka. Sasha masih memejamkan matanya. Membiarkan kepalanya diguyur shower. Jade masuk dan mengecup bibir Sasha perlahan. Sasha terkejut dan membuka mata.Di hadapannya, Jade menatapnya sambil membungkuk. Tak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Jade tersenyum manis. Lalu, ia kembali mengecup bibir Sasha. Melumatnya. Begitu lembut. Perlahan, Jade masuk ke dalam bathtub. Memeluk tubuh mungil Sasha dan bercumbu di bawah guyuran air hangat dari shower. Bukan hanya sekali. Bahkan beberapa kali di tempat yang berbeda. Semua rasa cemas, takut, dan sedih mereka tumpahkan bersama.Sambil menikmati kehangatan yang cukup lama tidak mereka rasakan berdua. “Ayo, sini, Honey. Filmnya sudah mau mulai!” teriak Jade dari ruang keluarga.Di meja sudah berjajar rapi makanan dan minuman yang tadi mereka beli di jalan.Sasha datang sambil merapikan rambutnya yang baru saja dikeringkan hair dryer. Ia kemudian duduk bersandar di dada Jade. Jade mengecup ubun-ubun Sasha. L

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 135: Kecemasan dan Kemarahan

    “Honey, aku akan ikut Nona Berthold ke rumah sakit ya. Kamu nggak apa-apa kan ke kantor sendiri?” tanya Jade. Sasha merasa bingung kenapa Jade harus ikut ke rumah sakit. Tapi ia merasa tidak enak jika ia melarangnya. Ia juga merasa kasihan kepada Nona Berthold meskipun setelah apa yang dia perbuat kepada Sasha. “Baiklah, tapi ikuti saja ambulans-nya dari belakang. Jangan ikut naik,” pinta Sasha. Jade mengangguk. Lalu ia menghentikan sebuah taksi dan mengikuti ambulans. Setelah ambulans dan polisi pergi, kerumunan pun bubar. Sasha bergegas menuju ke kantor. Begitu masuk ke gedung De Lune Blanc, tampak beberapa karyawan yang juga mengenal Julie sedang membahas kejadian tadi. Melihat Sasha masuk, Eva dan Clara segera berlari menghampirinya. Wajah mereka tampak cemas. “Kamu sendiri?” tanya Eva sambil celingukan. “Mana Pak CEO?”“Ikut Nona Berthold ke rumah sakit,” jawab Sasha datar. Mata Clara membelalak. “Jadi benar Nona Berthold jadi korban begal?”Sasha menggeleng. “Aku nggak

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   BAB 134: Kesepakatan Damai

    “Papa, dulu waktu Mama hamil, ribet kayak aku nggak?”Sasha memandangi foto orang tuanya di meja. Tiba-tiba ia merasa muram. Emosinya yang sering berganti dengan cepat membuatnya cepat merasa lelah. Sasha kemudian mengalihkan perhatiannya pada berkas-berkas yang masih menumpuk di mejanya. Terlalu banyak pekerjaan yang tertunda karena kondisi tubuhnya yang sering tiba-tiba drop. Tidak terasa waktu telah berlalu. Jam makan siang tiba dan Jade sudah melenggang masuk ke dalam ruangan Sasha. Di tangannya terdapat satu box kacang mede. Dengan susah payah Jade menurunkan box tersebut. Napasnya ngos-ngosan. Mata Sasha berbinar ketika melihat isi box tersebut. “Terima kasih, Hubby! Kamu memang yang terbaik!” pekik Sasha. “Makanya, disayang-sayang dong punya suami yang bucin banget sama istrinya,” ucap Jade. Ia merebahkan tubuhnya di sofa. Sasha mengambilkan minuman dingin dari dalam kulkas. “Iya, maaf. Kata Eva aku lagi ngidam, jadi kamu harus maafin aku.”Sasha memberikan minuman itu k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status