Share

Part 51

Penulis: Aksara Kalbu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-20 21:58:10

“Cakra Cakra..”

Panggil Naima pelan mencari keberadaan Cakra di antara para penduduk yang sedang berkumpul di halaman rumah. Wajah mereka panik bercampur bingung mendengar perdebatan Nyai Ratna dan Mak Ijah dibalik dinding bambu. Mereka dibuat heran dengan perselisihan tersebut, biasanya Mak Ijah dan Nyai Ratna selalu akur, tak pernah terlibat percekcokan apapun.

Di kejauhan Naima melihat Cakra yang sedang berdiri mematung dengan wajah heran dan panik setelah mengecek beberapa pengawal di perbatasan yang sudah tergeletak tak sadarkan diri tanpa ada alasan yang jelas. Di tubuh mereka tidak ada luka secuil pun namun anehnya mereka serempak tak sadarkan diri seperti orang yang benar-benar mati. Cakra dibuat bertanya-tanya, kejadian tersebut penuh dengan teka-teki yang harus dipecahkannya. Ia tak boleh gegabah dalam mengambil keputusan, karena tidak ada Sagara ataupun Abah Arya sebagai tetua, ia tidak akan mendahului mereka dan menghancurkan rencana yang telah mereka susun. Pikirannya s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Prince of Darkness (Karena Kita Berbeda)   Part 51

    “Cakra Cakra..”Panggil Naima pelan mencari keberadaan Cakra di antara para penduduk yang sedang berkumpul di halaman rumah. Wajah mereka panik bercampur bingung mendengar perdebatan Nyai Ratna dan Mak Ijah dibalik dinding bambu. Mereka dibuat heran dengan perselisihan tersebut, biasanya Mak Ijah dan Nyai Ratna selalu akur, tak pernah terlibat percekcokan apapun.Di kejauhan Naima melihat Cakra yang sedang berdiri mematung dengan wajah heran dan panik setelah mengecek beberapa pengawal di perbatasan yang sudah tergeletak tak sadarkan diri tanpa ada alasan yang jelas. Di tubuh mereka tidak ada luka secuil pun namun anehnya mereka serempak tak sadarkan diri seperti orang yang benar-benar mati. Cakra dibuat bertanya-tanya, kejadian tersebut penuh dengan teka-teki yang harus dipecahkannya. Ia tak boleh gegabah dalam mengambil keputusan, karena tidak ada Sagara ataupun Abah Arya sebagai tetua, ia tidak akan mendahului mereka dan menghancurkan rencana yang telah mereka susun. Pikirannya s

  • Prince of Darkness (Karena Kita Berbeda)   Part 50

    Naima mengatur nafasnya pelan, menetralisir detak jantungnya yang berpacu cepat. Ia menutupi wajah paniknya dengan tenang.“Bukan tidak ingin, sebagai wanita yang ditetuakan di sini Saya berhak melihat dan memastikan persalinan Iyah baik-baik saja Mak. Memastikan ibu dan anaknya selamat tanpa kekurangan apapun!” Ucap teguh Nyai Ratna tanpa rasa takut. Naima yang berada di pojokan itupun di buat kagum dengan sikap gigih ibu angkatnya, yang ingin memastikan semuanya baik-baik saja walaupun banyak penolakan yang dihadapi.Naima kini sadar, setelah menyaksikan perdebatan yang membingungkan dan janggal tersebut. Ia juga paham, jika persalinan menggunakan dukun beranak tidak boleh banyak orang di dalam ruangan. Tapi di saat keadaan seperti ini, dia sangat menyetujui usulan Nyai Ratna untuk tidak membiarkan Mak Ijah hanya berduaan saja dengan ceu Iyah. Ia semakin takut sesuatu akan terjadi ketika melihat gelang di tangannya yang semakin mengeluarkan cahaya terang. Aku harus cepat-cepat

  • Prince of Darkness (Karena Kita Berbeda)   Part 49

    “Jangan ada yang menggangguku! Tidak boleh ada yang di dalam! kalian keluarlah aku akan membantu persalinannya sendiri!” Ucap wanita tua yang menggelung rapi rambut putihnya, menatap satu persatu penduduk kampung yang berdiri di pintu agar keluar mematuhi ucapannya. Naima yang berdiri di pojokan merasa heran dengan Mak Ijah, yang baru datang dan malah mengusir orang di dalam yang menemani Ceu Iyah. Nyai Ratna pun menautkan alisnya, setiap ada yang melahirkan di kampung tersebut dia biasanya menemaninya, dan Mak Ijah pun tak pernah keberatan dan malahan senang. Mereka berdua merasakan ada sesuatu yang ganjal dari sifat Mak Ijah, Sagara dan Abah arya. “Betul apa yang dikatakan Mak Ijah, kalian keluarlah! Jangan ada yang di dalam biar Mak Ijah yang menangani kelahiran Ceu Iyah dengan tenang.” Ujar Abah Arya mengusir halus Nyai Ratna dan Suaminya Ceu Iyah agar segera meninggalkan tempat tersebut.Nyai Ratna menatap kearah suaminya dengan wajah bingung, ia menggelengkan kepala. Ia tak m

  • Prince of Darkness (Karena Kita Berbeda)   Part 48

    “Apa kalian mencium aroma harum yang memanjangkan hidung ini?” Tanya Nyai Genir dengan senyum menyeringai. Ini mengendus-endus bau yang entah berasal dari mana, matanya membulat sempurna dengan mata yang memerah. Ini merupakan satu pertanda baik menurutnya. Satu langkah cepat untuk mengapai tujuannya.Wewe Gombel yang berdiri di samping Mak Rompang pun tersenyum lebar. Ia menganggukkan matanya yang berkilat merah.“Aku menciumnya Nyai. Ini aroma wangi darah wanita yang akan melahirkan. Ini santapan besar untuk kita. Kita sudah lama tak meminum darah wanita yang melahirkan.” Nyai Genir itupun tertawa.“Hehehehe Hehehehe. Kau benar sekali Dasim.” Ia menyetujui ucapan anak buahnya. Sudah lama ia tak meminum darah wanita melahirkan yang bisa mengurangi penuaan diwajahnya.“Kau betul sekali. Perintahkan anak buahmu untuk mencari wanita melahirkan itu. Nanti malam aku akan mendatanginya langsung. Sudah tak sabar rasanya meminum apa yang harus kuminum hehehehehe.” Wewe gombel yang b

  • Prince of Darkness (Karena Kita Berbeda)   Part 47

    “Nyai tolonggg! Ceu Iyah mau melahirkan.” Teriak seorang wanita menggedor pintu dapur, ketika Nyai Ratna sedang menanak nasi. Nyai Ratna yang mendengar Ceu Iyah melahirkan langsung meninggalkan dapur menuju rumah yang bersebelahan dengan rumah Maryam.Cakrawala mulai menguning, sang surya meninggalkan peraduannya menandakan kegelapan sebentar lagi menyapa.“Bagaimana ini?” Tanya ibu-ibu panik. Mereka mondar-mandir di depan pintu rumah dengan bingung. Siapa yang akan menolong persalinan Ceu Iyah sementara Mak Paraji di kampung tersebut mengungsi ke rumah anaknya di kampung sebelah.“Kasian itu Ceu Iyah sudah kesakitan. Bayinya sebentar lagi akan lahir. Siapa yang berani menyusul Mak Ijah di rumah anaknya?” Tanya salah satu ibu bertubuh gempal. Mereka pun bingung, saling pandang satu sama lain karena jauhnya akses ke kampung sebelah. Di saat keadaan genting seperti ini mereka tidak berani berpergian kemana-mana, apalagi sendirian dengan kondisi perjalanan jauh.Jarak dari Buaran ke

  • Prince of Darkness (Karena Kita Berbeda)   Part 46

    Naima memandang wajah itu, untuk meyakinkan. Ia ingat dengan perkataan kakek tua perihal gelang sepasang yang harus ia berikan kepada orang yang Ia cintai agar saling terhubung, lalu ia pun mengambil gelang yang berada disakunya untuk diberikan pada Sagara. “Ulurkan tangan kananmu Pangeran!” Ucap Naima pelan. Sagara dengan alis bertaut menyondorkan tangannya pada Naima. “Ada apa?” Tanya bingung Sagara menatap pergerakan pujaan hatinya yang mengeluarkan sebuah gelang dari tangannya. “Sini aku pakaikan!” Naima meraih tangan Sagara lalu memakainya. “Untuk saya?” Ia pun kembali menganggukkan kepala seraya tersenyum. “Untukmu! Gelang ini sepasang. Aku mendapatkannya dari seorang kakek tua penjual barang antik di pasar. Dia bilang, kalau gelang ini diberikan pada orang yang kita percayai dan kita cintai, kita akan terhubung satu sama lain. Akupun tak tahu, terbukti atau tidaknya. Yang jelas aku ingin memberikannya padamu, supaya gelang ini memiliki pemiliknya.” Jelas Naima dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status