“Hari sudah mulai pagi, sinar matahari mulai masuk dari jendela kastil tersebut. Mereka berdua pun mulai bangun, keadaan kaki Fina sudah jauh lebih baik dari pada yang semalam begitupun Putri Erika sihirnya sudah mulai terkumpul kembali karena kemarin ia sudah menggunakan kekuatannya dengan maksimal, kekuatan yang ia pakai sangat besar untuk pertama kali yang membuat dia lemas karena kekuatannya”.
Mereka berdua sangat kelaparan Fina dan putri Erika keluar dari kastil untuk menemukan sebuah makanan, mereka berdua berjalan bersama supaya tidak terpisah. Mereka berdua berniat untuk mencari buah.
“Sampai akhirnya mereka menemukan seorang peri yang sedang pingsan dalam keadaan yang terluka. Putri Erika dan fina segera membawa peri tersebut kembali ke kastil dengan terburu-buru”.
Putri Erika mengobati peri itu dengan sihirnya serta memberikan sedikit sihirnya untuk sang peri, kemudian sang peri mulai terbangun dari pingsannya tersebut.
“Ia mulai menceritakan apa yang terjadi di istana, peri memberitahukan bahwa sang raja dan ratu terkurung di penjara bawah tanah, dan penyihir rena menghipnotis semua orang yang berada di istana tersebut. Sedangkan peri lainnya di kurung dan sihirnya di hisap oleh tongkat penyihir rena untuk menambah kekuatannya. Jika para peri di ambil sihirnya secara terus menerus mereka bisa mati”.
Putri Erika yang mendengar itu menjadi sangat marah karena perbuatan penyihir rena sudah tidak bisa di maafkan lagi terlebih ini antara hidup dan mati.
“Aku tidak bisa membiarkan penyihir rena begitu saja, aku akan mengalahkan penyihir yang jahat itu, tunggu saja kekalahhannya”.
Putri untuk saat ini kau tidak bisa melawan penyihir rena karena ia terus menyerap kekuatan sihir para peri kau jangan melakukan sesuatu dengan amarah mu, kau tidak boleh gegabah untuk melakukan hal ini.
“Untuk itu hal pertama yang harus kau lakukan adalah pergi ke istana itu lagi dan menyelamatkan para peri Putri!”
Baiklah peri liana, kita akan kembali ke istana itu lagi dan menyelamatkan para peri lainnya, kita harus menyusun rencana terlebih dahulu supaya kita tidak tertangkap di sana.
“Merekapun segera menyusun rencana untuk membebaskan para peri dari kurungan sihir penyihir rena sampai mereka pun berhasil menyusun rencana tersebut dan segera kembali ke istana”.
Sampailah mereka di istana Putri Erika dan Fina berubah mereka berdua menjadi seorang pria dan pengawal mereka berubah untuk bisa masuk lebih mudah ke istana tersebut.
Mereka mulai berpura-pura dan berhasil melewati dari penjagaan dan pengawal lainnya, Fina dan putri Erika oleh peri liana ke ruangan di mana peri-peri lainnya sedang di kurung.
“Sampai akhirnya mereka masuk dan menemui para peri yang dikurung”.
Mereka berdua melepas mantranya dan kembali lagi seperti semula yang mengagetkan para peri namun mereka sangat senang karena mereka berhasil memasuki istana ini lagi.
“Putri Erika kami terkurung di sangkar ini, lepaskan kami putri!”
Tenang saja para peri aku akan melepaskan kalian semua, peri liana bagaimana ini caranya untuk membebaskan mereka semua dari kurungan ini?
Kurungan ini di beri mantra penyihir yang sangat kuat yaitu mantra pengunci, untuk melepaskannya kau harus membuka dengan mantra pembuka putri karena kekuatanmu sebanding dengan penyihir rena yang jahat itu. Kau hanya harus tenang untuk melakukan itu.
“Baiklah aku akan mencobanya”
Putri Erika memegang gembok yang terkunci di kurungan para peri sambil membaca mantra dengan mulutnya itu. Dengan kekuatan sihir lepaskanlah mantra pengunci penyihir rena dan bebaskanlah para peri. Namun putri Erika tidak berhasil membuka mantra pengunci itu karena ia belum punya kekuatan yang lebih untuk membukanya.
Ia mulai mencoba kembali, kali ini dia di bantu oleh per liana untuk membuka mantra penguci itu. Usaha yang kedua ini berjalan dengan lancar karena mereka berhasil membebaskan para peri yang terkurung. Tetapi ia telah ketahuan oleh penyihir rena.
“Beraninya kau datang kembali putri! Dan mengambil peliharaanku!”
Saat itu peri liana berbisik bahwa mereka untuk saat ini tidak bisa melawan penyihir rena, peri liana mulai memberikan aba-aba untuk kabur dengan menggunakan portal sihir.
Para peri mulai membaca mantra dan terciptalah portal yang berada di depan mereka untuk melarikan diri dari penyihir rena
“Kau tidak bisa lari begitu saja putri!”
Para peri segera masuk ke portal begitupun dengan putri Erika namun saat Fina ingin masuk ia tertarik oleh sihirnya penyihir rena.
Penyihir rena mulai tertawa dengan sangat mengerikan, mereka mulai Tarik menarik Fina dengan menggunakan sihir, namun portal ini tidak bisa bertahan lama.
“Sampai portal ini mulai mengecil dan menutup, Fina mulai tertarik oleh sihir penyihir Rena”
CLING
Portal itu mulai menutup dan hilang, Fina terbawa oleh penyihir rena, putri Erika sangat sedih karena ia tak berhasil menyelamatkan Sahabatnya itu.
Namun ia tidak boleh larut terlalu dalam dengan kesedihannya itu karena ia harus kembali merebut istananya yang di rebut.
“Para peri akan membantu Putri Erika untuk mengalahkan penyihir Rena namun tidak untuk saat ini karena mereka harus mencari sumber-sumber sihir untuk menggunakan kekuatan yang lebih kuat lagi”.
Peri Liana memberitahukan bagaimana cara ia supaya mendapatkan kekuatan sihir yang lebih, yaitu adalah mencari hewan sihir yang jauh berada di dalam pedalaman hutan, yang di penuhi bahaya yang mengintai mereka.
Atas keyakinan dirinya melawan penyihir Rena ia bisa untuk melakukan hal itu, karena ia tidak sendiri di bantu oleh para peri yang menemaninya saat ini.
Dengan hanya informasi sebuah peta yang menunjukkan dimana keberadaan para hewan yang memiliki kekuatan sihir yang besar itu.
Tidak ada waktu lagi untuk mereka yang menyia-nyiakan waktu mereka harus. Bergegas, ada banyak seseorang yang harus di tolong olehnya.
Merekapun pergi untuk menemui hewan-hewan tersebut, jauh ke dalam hutan yang lebat.
“Keadaan rumah Hana Nampak sangat begitu berantakan, rumah yang seperti habis terkena oleh gempa bumi. Kejadian yang tidak mengenakkan yang di terima oleh Hana, padahal masalah yang sekarang ini tidak ada sangkut pautnya oleh Hana sendiri.”Hana mulai meyakini bahwa keputusannya ini, keputusan tentang membantu hubungan Candra dan Erika adalah konsekuensinya. Hana sendiri yakin bahwa keputusannya ini adalah hal yang benar dan tidak perlu di sesali karena perasaan seseorang tidak bisa di paksakan.“Dan Hana mengerti betul apa yang Candra rasakan, selama bertahun-tahun Candra memiliki hubungan dengan Nicky dengan hubungan yang tidak baik, dan kini saatnya untuk melepaskan semuanya itu. Tidak akan selamanya Candra terus bertahan dalam hubungan yang seperti itu.”Erika yang sedang ingin meli
“Candra langsung memberhentikan tarikan dari tangan Nicky yang ingin mengajaknya pergi ke danau yang danaunya sudah terlihat dan sedikit lagi akan sampai ke sana namun sudah di berhentikan oleh Candra sebelum sampai.”Di situ Candra mengalingkan wajahnya dan tidak mau bertatapan langsung dengan wajah Nicky, ia kesal terhadap Nicky yang masih bersifat seperti layaknya anak kecil yang harus selalu di manja dan di perhatikan dan lama kelamaan hatinya perlahan tidak lagi menyukai Nicky sebagai sahabat baiknya lagi walaupun mereka sudah bersahabat dari kecil.“Jika ada yang ingin kau sampaikan cepatlah, aku ingin pergi untuk melakukan sesuatu dan tidak ingin membuang-buang waktu yang tidak penting!”Candra kenapa kau sekarang menjadi seperti ini?Aku r
"Pagi sudah tiba, matahari sudah mulai keluar untuk bersiap melakukan tugasnya yaitu menyinari bumi dan memberikannya kehidupan kepada makhluk hidup." Perlahan sinar matahari masuk ke dalam kamarnya Erika, Erika yang sudah bangun menunggu Candra untuk bangun dari tidurnya juga."Ia kemudian menatap wajah Candra secara seksama ia mulai menyentuh alis candra dengan perlahan turun ke hidung dan mulai menuju bibirnya, wajah Candra bila di lihat dari dekat jauh lebih menawan terlebih lagi jika mereka bertatap-tatapan."Erika sudah mulai menumbuhkan benih-benih cinta kepada Candra dan perlahan mulai menyukainya dengan perasaan yang tulus, karena saat ini Candra merupakan pria pertama yang berhasil membuatnya jatuh cinta."Namun di saat jari jemarinya sedang bermain di wajah C
"suara seorang wanita tua yang sedang menyapa candra, Candra tidak membalas sapaan wanita tersebut yang ia rasakan ketika wanita itu." menyapanya tubuhnya menjadi kaku dan terasa sangat sulit untuk di gerakkan yang semestinya ia bisa memegang penuh kendali atas tubuhnya itu, hati dan pikirannya saat ini seolah-olah sedang berdebat atas kejadian saat ini."Candra yang hanya berniat datang ke sini untuk membelikan obat untuk calon kekasihnya itu kini harus menghadapi masalah yang sangat besar baginya, ia berusaha menggunakan tubuhnya itu secara paksa dengan cepat ia langsung bersujud sambil memegangi kaki nenek tersebut."Ia hanya bisa mengucapkan kata maaf kepada nenek atas apa yang telah terjadi dan perbuatannya itu yang ceroboh karena tidak bisa menjaga tokonya ini dengan baik, tak terasa air matanya terbendung da
“Di ruangan yang sepi dan sunyi tidak Nampak lagi seorang pun yang datang untuk mampir membeli sebuah obat, hanya ada Candra yang sedang mengobati luka di dahinya karena pelanggan pertamanya yang kasar itu." Ia tak bisa berbuat apa-apa selain bersabar dan diam tanpa kembali membalas perlakuan pelanggannya itu, bisa saja Candra meelakukan hal yang lebih terhadapnya akan tetapi ia sulit untuk menyakiti seorang wanita.Candra yang sudah mengobati lukanya itu langsung membersihkan serpihan pecahan kaca botol obat supaya tidak mengenai kaki siapapun untuk mencegah kecelakaan kecil dan segera membuangnya ke tempat sampah.“Kemudian ia memperhatikan kembali secarik kertas daftar harga dan jenis obat supaya tidak menyebabkan pelanggan tidak menunggu lama dan mempelajari kesalahan yang sebelumnya terjadi demi me
“Candra terjebak terbangun dari mimpi buruknya, berfikir bahwa mimpi itu seolah-olah terjadi dengan kejadian seperti di dunia yang nyata." namun pikirannya itu membuat tugasnya terganggu dan mulai berfikir kembali itu adalah sebuah mimpi dan mimpi hanyalah bunga tidur bagi seseorang yang terlalu kelelahan dalam aktivitasnya yang sehari-hari di lakukan.Ia langsung dengan cepat menyelesaikan apa yang di suruh oleh sang nenek dalam membersihkan ruang yang sangat kotor sebelumnya dan bernafas lega akan hal itu yang membuatnya sedikit merasa senang.“Candra langsung merapihkan kembali peralatan yang ia gunakan untuk membersihkan ruangan ke tempat semula dan berniat untuk langsung menemui sang nenek untuk memberitahukan bahwa dia telah selesai dengan tugasnya."