Share

47. TUDUHAN

Bagaimana pun kita akan ke rumah keluarga Prawira untuk menjelaskan." Adnan memutuskan.

"Nggak!" Andreas menolak keras. Ia menyandarkan punggungnya ke kursi sambil menyandarkan kepalanya pada tangan.

Ayahnya masih diam memandang. Sedang Rendy berpikir keras mencari jalan tengah supaya Tuan mudanya itu mau menurunkan sedikit egonya dalam keadaan seperti ini.

"Aku kan sudah bilang nggak tahu di mana Lira. Buat apa aku ke sana?" wajah Andreas makin masam.

"Lebih baik turuti saja." Rendy berkata pelan, hampir seperti bisikan.

"Ogah." ucap Andreas dengan kening berkerut karena Rendy tak membelanya.

"Nanti malam kita ke rumah keluarga Prawira." Adnan bangkit dari duduknya."Aku sudah memutuskan, aku harap nanti malam kalian bersiap untuk ke sana."

Andreas mengangga memandang Ayahnya yang mengabaikan perkataannya dan langsung berjalan menunju pin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status