Share

Dinda Di Mata Gibran

Gibran masih tertegun menatap layar ponsel. Berulang kali ia baca pesan dari Dinda. Tadinya Gibran mengira, pertemuan tak terduganya dengan Dinda adalah takdir. Cara Tuhan mempertemukannya kembali dengan gadis yang pernah singgah dan sempat menetap di hatinya.

Awal mula Gibran mulai menyukai Dinda semenjak melihat cara gadis itu bertahan menghadapi kerasnya dunia perundungan di sekolahnya. Jika beberapa korban perundungan yang Gibran kenal kebanyakan menyerah dan menyingkir dari dunia yang mereka anggap kejam, tetapi Dinda sebaliknya.

Gadis itu tetap berjalan seolah-olah para perundungnya hanyalah partikel debu yang berterbangan di sekitarnya. Oh! Dia bukan tipe gadis yang melawan dengan kata-kata atau dengan kekuatan. Dinda hanya diam dan tak pernah menangis setiap kali para perundung mulai melancarkan aksinya.

Pertama kali Gibran mengenal Dinda yaitu ketika ia memergoki beberapa orang gadis menyiramkan entah air apa dari dalam ember ke atas salah satu toilet perempuan. Sebagai in
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status