Home / Fantasi / Puncak Benua / Bab 40 Kau Tidak Layak di Kelas Utama!

Share

Bab 40 Kau Tidak Layak di Kelas Utama!

Author: Milky Way
last update Last Updated: 2025-01-04 08:07:34

Hanya disediakan seratus platform untuk kelas satu, lima ratus untuk kelas dua dan sisanya adalah siswa kelas tiga. Akademi sengaja membuat pengaturan bahwa siswa sendirilah yang harus menentukan di kelas mana mereka berada.

Dengan perjuangan dan ketekunan mereka untuk mendapatkan kelas yang lebih tinggi, tentu saja hal tersebut akan menyebabkan konflik di antara para siswa sendiri yang sama-sama menginginkan tempat yang lebih tinggi. Karena itu, pertarungan pun pastinya tidak akan dapat dihindari.

Saat aba-aba jatuh dari Master Akademi, letusan energi meledak di seluruh lapangan itu dan ribuan siswa seperti air banjir melesat menuju piramida yang menjulang di depan mereka.

Aaron berlari diikuti Maye dan Yue, mereka harus melewati lantai ubin sepanjang satu kilometer untuk mencapai piramida tersebut, dapat di bayangkan itu akan terlihat seperti lautan semut yang mengerubungi piramida gula di depan mereka.

Energi Qi mengamuk saat semua orang berlomba untuk lebih cepat dari yang lainny
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Puncak Benua   Bab 62 Ruangan Rahasia Di Dalam Gua

    Aaron dan Celia semakin panik ketika mendengar hentakan langkah kaki mengguncang gua. Suara raungan kemarahan terus terdengar dan semakin mendekat. "Tampaknya kita harus bertarung melawan beruang itu," ucap Aaron meminta pendapat Celia. "Itu monster rank empat tingkat awal, sama kuatnya dengan Mortal Bumi. Kita tidak akan bisa melawannya," balas Celia menggelengkan kepalanya. Melihat ekspresinya, seperti ia telah melupakan semua yang terjadi sebelumnya. "Lalu, kamu punya ide?" tanya Aaron. Celia mematung, ia tidak menemukan rencana apa pun. Namun, saat ia memperhatikan sekeliling, tiba-tiba wajahnya mengernyit ketika melihat sesuatu di sisi air terjun. Aaron yang juga sedang memandang ke sana, langsung berseru, "Ada lubang di balik air terjun. Cepat ke sana!" Sebelum Celia menjawab, ia langsung melompat ke dalam kolam. Celia buru-buru mengikutinya, dan menyusul Aaron berenang menuju air terjun. Sesampai di air terjun, Aaron mengulurkan tangannya. Celia sedikit ragu ketika akhir

  • Puncak Benua   Bab 61 Hasrat Tak Terbendung

    Begitu perasaan asing bergejolak di tubuhnya, Aaron menjadi gugup. Sementara di depannya Celia tampak kebingungan, wajahnya merona merah dan napasnya sedikit lebih intens. Ia menatap kepada Aaron. "A-apa yang terjadi?" tanyanya dengan suara lirih, hampir seperti desahan. Mendengar suara tersebut, tubuh Aaron merinding. "A-Afrodisiak ..." Mata Celia membelalak lebar, seketika ia mengetahui apa yang terjadi dengan tubuhnya. Perasaan panas dari bawah perutnya, dan tiba-tiba saja ia menjadi sangat sensitif. Ia tidak tahu jika bunga itu sebenarnya adalah Afrosisiak, yang dapat memicu rangsangan di dalam tubuh. "Cepat pergi dari pohon itu!" sergah Aaron menarik lengan gadis itu sambil mempertahankan kewarasannya. Namun, begitu tangannya menyentuh lengan Celia, seolah-olah tubuhnya tersengat aliran listrik dan menegang seketika. Demikian juga Celia yang merasakan hal yang sama, memekik tertahan dan tubuhnya terhuyung. Sebelum ia terjatuh, Aaron menyambut tubuh gadis itu. Tetapi sentuhan

  • Puncak Benua   Bab 60 Bunga Pemancing Gairah

    Melihat ada bagian lain di dalam ruangan, Aaron menoleh kepada Celia. "Kita harus pindah ke dalam. Jika nanti beruang buas itu datang ke sini, aku takut dia akan membunuh kita berdua," ucap Aaron. Celia tampak bimbang, tetapi mengingat beruang itu memiliki kekuatan setingkat Mortal Jiwa puncak, atau bisa jadi Mortal Bumi, ia hanya mengangguk. Beruang Batu bulan itu bukan lawannya, bahkan jika dia tidak mengalami kecelakaan, tetap saja ia tidak percaya diri menghadapinya. Namun, ketika mencoba berdiri, tubuhnya terasa lemah. Wajahnya memerah ketika membayangkan bahwa ia akan memerlukan bantuan anak muda itu lagi untuk beranjak. Aaron mengetahui pikiran Celia, tetapi saat ini keselamatan mereka lebih penting. Tidak bertanya terlebih dahulu, ia bergerak mendekati gadis itu dan berjongkok, lalu meraih tubuhnya untuk membopongnya sekali lagi."Apa yang akan kau lakukan?" tanya gadis itu dengan panik. Aaron mengabaikan pertanyaan gadis itu, dan mengangkat tubuhnya. "Jangan banyak berger

  • Puncak Benua   Bab 59 Bersama Kecantikan Di Dalam Gua

    Jantung Aaron berdegup, ia tidak memiliki banyak waktu dan harus segera pergi dari gua ini. Sebentar lagi Beruang Batu Bulan itu akan sadar dan kembali pulang. Dan setelah mengetahui buah yang dijaganya menghilang, tempat ini akan menjadi kerusuhan. Aaron memandangi wajah gadis itu, sebagiannya tertutup kain tipis. Namun, dari jarak sedekat ini, ia dapat melihat melalui penutup itu yang sedikit transparan. Wajahnya sangat cantik, bahkan melebihi Yue dan Maye. Mengabaikan pemikiran itu, Aaron terus menggesa langkahnya keluar dari gua. Sangat beruntung beruang besar itu belum kembali, tetapi ia harus pergi sejauh mungkin, dan tidak membiarkan dirinya ditemukan. Setelah berjalan cukup jauh, Aaron melihat sebuah celah yang tersembunyi di dasar tebing. Tidak pikir panjang, ia langsung membawa Celia ke celah tersebut. Celah itu sempit di bagian pintu masuknya, tetapi di dalam ternyata cukup luas, dengan langit-langit yang runcing ke atas, lantainya cukup rata dan terlihat nyaman.

  • Puncak Benua   Bab 58 Gua Lembab dan Hangat

    Aaron mengawasi dengan saksama gua yang mereka intai dari balik batu. Berada dalam posisi yang begitu dekat dengan Celia depannya, aroma manis yang lembut menggoda penciuman Aaron. Gadis itu begitu harum. "Makhluk apa di dalam tempat itu?" tanya Aaron, ia dengan cepat menyingkirkan sedikit pikirannya yang teralihkan. "Seekor beruang besar, Beruang Bumi Kolosal," jawab Celia dengan wajah serius. "Beruang Bumi Kolosal?" Aaron terkejut. Beruang itu sangat alot dan susah ditundukkan. Tetapi kemudian memikirkan kelemahan beruang tersebut, mata Aaron berbinar. "Aku yang memancingnya pergi, kamu yang mengambil item di dalam gua," ucap Aaron mengemukakan usulnya. "Kamu?" Celia berbalik, tetapi begitu menyadari posisi Aaron sangat dekat dengannya, ia menggeser tubuhnya. "Kultivasimu tidak cukup. Monster itu level tiga puncak, setara dengan Mortal Jiwa tingkat tinggi. Kau akan mati dikejarnya."Aaron menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Aku pernah berhadapan dengan monster seperti itu

  • Puncak Benua   Bab 57 Bertemu Keindahan Di Dalam Hutan

    Aaron terus meloncat dari dahan ke dahan di dalam hutan, hingga tidak menyadari bahwa ia telah keluar jauh dari tempat semula berada. Hutan-hutan di sekitarnya tampak lebih lebat dan gelap, dan nyaris tidak terdengar suara orang lain di tempat itu.Tap!Dengan satu lompatan, Aaron mendarat di tanah dan memperhatikan sekitarnya. Pandangannya langsung menangkap tanaman obat di antara sela-sela batu—Daun Dewa, herbal yang bermanfaat untuk memperkuat fisik.Aaron dengan cepat mendekat, tetapi ketika tangannya terulur hendak meraihnya, tiba-tiba sebuah tangan halus muncul dari balik batu dan menangkap herbal tersebut.Aaron langsung terkejut dan melompat mundur. Pemilik tangan halus itu tampaknya juga terkejut, dan ia keluar dari balik batu."Siapa kamu?" tanyanya dengan heran.Aaron menatap sosok di depannya—seorang gadis memakai jubah yang sama dengannya, lengkap dengan penutup wajah yang menyembunyikan bagian mulut dan hidungnya. Meski begitu, Aaron yakin gadis ini sangat cantik."Aku s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status