Beranda / Romansa / Pura-Pura Menikah / Pertemuan Part I

Share

Pertemuan Part I

Penulis: AIRENN
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-01 21:48:25

Matahari mulai menelisik dibalik jendela kamar Serena. Gadis yang menjadi viral itu masih setia bergelung di balik selimut. Di dalam mimpinya, ia bertemu dengan seorang Pangeran berkuda putih yang sangat tampan. Dengan gagah berani, Pangeran itu mengangkatnya dan membawanya naik ke Kuda yang ditunggangi bersama. Dengan posisi yang intim Pangeran memeluk Serena dari belakang, membantu menarik tali kekang kuda agar menuruti perintah sang majikan.

Keduanya sangat bahagia, jalan-jalan sembari menunggang kuda merupakan hal yang romantis. Di saat keduanya berhenti di sebuah hamparan sabana yang luas, Pangeran turun, dan membantu Serena dengan mengulurkan tangan. Serena dengan senang hati menyambut uluran tangan Pangeran, akan tetapi ia tidak fokus karena terus memandangi wajah nan rupawan ciptaan Tuhan dihadapannya, sehingga ia jatuh ke tanah dengan dengan posisi berada diatas Pangeran.

Keduanya merasa canggung saat wajah Pangeran makin maju mendekati hidung dan bibir Serena. Serena mulai memejamkan mata dan memajukan bibirnya bersiap untuk di cium, makin dekat wajah Pangeran disertai deru nafas aroma mint membuatnya semakin berdebar menyambut kecupan di atas bibirnya. Ketika wajah mereka bersentuhan tiba-tiba Pangeran mendadak menghilang seketika. Serena bingung, netranya menelisik ke berbagai arah, tapi Pangerannya tak kunjung muncul.

"Serena bangun!" teriak Ratu yang berdiri di depan ranjang Serena. Sambil berkacak pinggang memakai baju persatuan emak-emak.

Brukk!

Serena terjatuh dari atas tempat tidur kaget mendengar teriakan mama Ratu.

"Aduh." keluh Serena berusaha bangun." Mama Ratu sejagad Raya bisa nggak sih kalo ngebangunin itu yang lembut, bukan malah teriak-teriak seperti toa mesjid!" kesal Serena.

"Eh, Serena Paulina Geum Jan Di yang katanya cantik, manis, dan tomboy, Mama dari tadi udah bangunin kamu dengan suara merdu nan mendayu-dayu. Kamunya aja yang kelewat heboh tidur sampai monyong-monyong tuh bibir layaknya ikan lohan yang mangap-mangap. Memang kamu mimpi apa sih sampai segitunya?" tanya Ratu  heran.

"Mama aku tuh ketemu dengan Pangeran berkuda putih yang gagah nan rupawan layaknya bidadara surga. Mengajak ke padang sabanah yang luas sampai pangeran mau menciumku eh, malah nggak jadi gara-gara Mama membangunkan di waktu yangbkurang tepat!" seloroh Serena mengambil handuk yang tergantung di balik daun pintu.

Tanpa mempedulikan omongan anaknya Ratu lekas menyuruh anak perawan satu-satunya membersihkan diri.

"Cepetan sana mandi, di bawah ada yang nungguin," perintah mama Ratu lalu kembali ke bawah melihat tamunya.

Usai kepergian mama Ratu, sejenak berpikir Serena mengerutkan keningnya. Tatkala dirinya pertama kali mendapat tamu pagi-pagi sekali. 

"Tumben, pagi-pagi ada yang cariin aku!" ucapnya melangkah menuju kamar mandi. Akan tetapi, langkahnya terhenti tatkala ponselnya berdering. Serena balik kemudian meraih benda pipih yang tergelatak di atas nakas samping tempat tidurnya.

Melihat nomor asing yang baru pertama kali muncul di layar ponselnya, ia pun menaikkan satu alisnya.

"Siapa nih nomor baru yang nelfon terus." ucapnya ketika bunyi kedua kembali berdering.

"Iya Hal--"

Ucapannya terhenti, tatkala di seberang sana seseorang langsung berbicara tanpa jeda.

"Sekarang kamu siap-siap dan ikut dengan orang yang ada di rumahmu. Mereka akan mengantarmu. Datang sebelum jam 9!" ucap suara laki-laki di seberang layaknya wartawan.

Serena sejenak melihat siapa orang yang ada di rumahnya. Ia mengintip dibalik gorden menemukan dua orang laki-laki berbadan besar dan berpakaian rapi berdiri di depan rumahnya.

"Cepat sana mandi, mereka sudah lama menunggumu," saran Ratu sembari mendorong anaknya ke kamar mandi.

"Ih, Mama apa-apaan sih! Sadis amat jadi Ibu Ratu Sejagad Raya. Sikap dan perilakunya tidak mencermingkan sila peri kemanusiaan dan keadilan. Malah menghambat Hak Asasi hidup anaknya!" teriak Serena dari dalam kamar mandi.

Ratu tentu tidak menanggapi ucapan anaknya yang bermulut cabe rawit keriting. 

Usai berdandan dan memakai pakaian casual seperti biasa, Serena keluar dan melangkah menuju mobil, di mana kedua orang asing yang sedari tadi menunggunya sudah berdiri siap mengantarkannya ke suatu tempat. 

"Ada perlu apa Bapak mencari saya yah?" tanya Serena memandang penampilan kedua laki-laki itu.

"Silahkan ikut kami Nona, kami akan mengantar anda sampai tujuan." jawab Laki-laki satu yang memiliki tahi lalat di ujung mata sebelah kiri, seraya membuka pintu mobil sedan hitam.

Serena segera masuk ke dalam mobik usai mendegar penjelasan laki-laki itu. Dan mobil berjalan perlahan meninggalkan rumahnya menuju kediaman Castanyo.

Sepenjang perjalanan Serena hanya fokus dengan ponselnya di tangan bertukar pesan dengan Lela. Ia memberi tahu Lela bahwa ia dijemput oleh dua orang laki-laki berbadan besar, seraya diam-diam mengambil gambar kedua orang itu.  Serena hanya waspada bila sesuatu terjadi kepadanya. Bahkan ia sudah mengaktifkan GPS di poselnya supaya keberadaannya mudah di ketahui.

***

Di kediaman Castanyo, semua orang kecuali Gifran, terlihat antusias menyambut kedatangan gadis bar-bar yang berani meninju wajah Gifran. Apa lagi Gina, yang sejak malam menginginkan perempuan itu mengelus perutnya.

Mobil melewati gerbang tinggi dan memasuki halaman yang luas. Serena dibuat terpaku melihat kemegahan rumah yang ada dihadapannya. Mobil berhenti tepat di bawah anak tangga pintu masuk.

Serena turun usai pintu dibukakan oleh laki-laki yang membawanya. Ia masih terpaku menatap kemewahan rumah yang ia datangi. "Ini rumah siapa Pak?" tanya Serena yang masih berdiri di samping mobil

"Nona silahkan masuk. Anda sudah di tunggu di dalam." ucap pengawal laki-laki yang memiliki tahi lalat di matanya.

Tentu saja Serena gugup. Selama ia hidup 23 tahun, Ia belum pernah menginjakkan kakinya di rumah yang megah seperti ini. Dengan langkah hati-hati, Perlahan ia melangkah masuk ke dalam rumah mewah yang lantainya terbuat dari material marmer kualitas tinggi. Dan betapa terkejutnya ia, hingga melototkan matanya ketika melihat Gifran turun dari tangga berjalan menghampirinya. Ia meremas ujung bajunya dengan kencang. Bulir keringat mendadak muncul disekitar dahi dan pelipisnya, saat Gifran sudah berdiri di depannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Harsia
Lanjuttt otorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pura-Pura Menikah   KEBAHAGIAAN

    Kesuksesan perilisan produk di Dubai berhasil menyita perhatian dunia. Pasalnya iklan yang terpampang di layar besar yang ada di gedung-gedung pencakar langit di sana menampilkan pasangan suami istri yang menjadi model produk mereka sendiri. Gifran dan Serena bak model internasional yang sangat piawai bergaya di depan kamera. Pencapaian ini membuat nama mereka melejit sebagai pasangan suami istri yang sangat romantis. Awalnya banyak masayarakat awam yang tidak mengetahui identitas mereka, namun seiring dengan laku kerasnya produk clothing B&G membuat keduanya semakin dikenal masyarakat lewat wawancara sebuah majalah fashion dunia.Lusi dan Antoni siang itu bermain di taman samping dengan cucunya lekas memanggil kedua cucunya.“Danish, Dea! Lihat foto siapa ini?” tanya Lusi sembari memperlihatkan gambar foto Gifran dan Serena.“Mama dan Papa! Ini mama dan papa.” Jawab kedua cucunya serentak. Semenjak beredarnya foto Serena dan Gifran di majalah fashion, kedua anak mereka sangat antus

  • Pura-Pura Menikah   curhatan sahabat

    Dua bulan kemudianSetiap pagi manusia disibukkan dengan berbagai rutinitas. Mulai dari bangun tidur bahkan sampai menjelang tidur. manusia masih saja disibukkan dengan berbagai kegiatan yang tiada hentinya. Ini berlaku bagi manusia yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi dalam mengumpulkan pundi-pundi uang dan harta benda.Tidak terkecuali dengan pasangan suami istri yang baru. Tomi dan Tiara pagi-pagi sudah disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing di kantor. walau berbeda tempat kerja keduanya berusaha tetap kompak dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.“Mas, pakaianmu sudah aku taruh di atas tempat tidur. Aku turun dulu.” ucap Tiara kepada suaminya yang ada di dalam kamar mandi.Perempuan yang berpakaian kemeja peach kerah bermodel V bertali pita dipadukan dengan rok pensil warna mocca di bawah lutut, menuruni anak tangga menuju dapur. Tiara selalu berusaha setiap pagi menyiapkan sarapan untuk suami tercinta. Walau dengan menu sederhana.Dua potongan roti sandwich menj

  • Pura-Pura Menikah   Pernikahan T2 (Tiara Tomi)

    Pernikahan Tomi dan Tiara diadakan di salah satu hotel mewah di kawasan ibu kota. Setelah menyelesaikan tadi pagi serangkaian prosesi akad nikah kini dua orang manusia yang berbeda jenis kelamin itu akhirnya bersatu dalam ikatan suci tali pernikahan di mata hukum dan agama.Tiara yang tampil cantik dengan busana kebaya putih tulang membuat auranya sebagai pengantin sangat cantik. kedua sejoli itu memakai pakaian adat pada saat prosesi akad tadi. Tomi pun tampil gagah dalam balutan jas tutup berwarna putih senada dengan pakaian Tiara.“Semoga kalian langgeng dan segera diberi momongan,” ucap mama Tiara kepada keduanya saat proses sungkeman.Rasa haru dan bahagia melihat adik semata wayangnya melepas masa lajangnya membuat Serena menititkkan air mata bahagia. Melihat hal itu, Tayo merengkuh bahu sang istri dan memberi kecupan di pelipisnya.“Jangan sedih, sayang. Bukankah ini yang kau inginkan sejak kemarin-kemarin? Melihat Tomi bersanding dengan pilihannya.” Ucap Tayo menenangkan sang

  • Pura-Pura Menikah   Keluar Dari Rumah Sakit

    Tiga bulan sudah, Tomi menjalani serangkaian perawatan untuk memulihkan kondisinya. Tiara dengan setia menemani calon suaminya memberikan dukungan yang tiada henti.“Dari seluruh pemeriksaan, kondisi Tomi sudah kembali baik. Kepala, lengan, dan kaki yang terluka sudah pulih kembali semula. Ini hal yang baik untuk Tomi bisa kelaur dari rumah sakit.” jelas dokter laki-laki paruh baya dengan kacamata yang menggantung di hidungnya.“Benarkah, Dok?” tanya Tomi tersenyum senang.Dokter paruh baya itu mengangguk. Lalu berkata, “Iya, Tuan. Hari ini anda sudah bisa pulang.”Tiara yang berdiri di samping ranjang Tomi pun turut bahagia mendengar penjelasan dokter.“Selamat, sayang. Akhirnya kamu keluar juga hari ini.” Tiara menggenggam kedua tangan Tomi.“Baiklah, kalau begitu Saya permisi,” ujar dokter laki-laki paruh baya itu.”***Kepulangan Tomi menjadi berita yang sangat membahagiakan bagi kakaknya. Pasalnya, selama di rumah sakit, Lela bolak-balik bergantian dengan Tiara menjaga Tomi. Belu

  • Pura-Pura Menikah   Mengetahui Dalang Insiden yang Menimpa Tomi

    Setelah melakukan penyelidikan, Gifran sudah mengantongi bukti kasus yang menimpa Tomi. Ia sangat geram mengetahui ternyata ada yang senagaja ingin menjatuhkan citra perusahaannya. Selama ini ia berpikir, ia sama sekali tidak pernah mengusik lawan saingannya. Namun, semua itu di luar perkiraannya. Ternyata diam-diam, karyawannya ada yang sengaja berkoalisi dengan pihak lawan untuk menjatuhkannya secara pelan-pelan.Untung saja, Gifran mengetahui dengan cepat. Terlambat sedikit saja, bisa jadi pembangunan yang ada di kota V tersendat karena adanya isu yang mengkambinghitamkan dirinya.“Tuan, tidak usah kahwatir. Saya sudah menghubungi HRD untuk memecat yang bersangkutan. Bisa dipastikan ia tidak akan mendapatkan pekerjaan di manapun di negeri ini. karena kita sudah membeberkan kartu asnya. Begitupun, dengan Tuan Simon. Sekarang ini perusahaannya berada di ambang kehancuran.” Ujar Tayo.Gifran tidak menyangka jika Simon salah satu rekan bisnisnya ternyata memiliki dendam yang sangat dal

  • Pura-Pura Menikah   Operasi

    Sementara itu di proyek, Tomi yang baru saja berdiskusi dengan salah satu tehnisi berdampingan keluar. “Tuan awas!” teriak salah satu pekerja yang melihat rangka bangunan roboh. Rangka gedung timur yang sudah terpasang sempurna tiba-tiba saja ambruk menimpanya.Namun na’as, Tomi dan rekannya tidak sempat menyelamatkan diri. Sehingga mereka berdua mengalami cedera parah yang sangat serius. Para pekerja yang menyaksikan insiden tersebut langsung berlarian membawa Tomi dan rekan mereka cedera.Ambulans yang dipesan sudah datang. Kedua orang itu cepat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan insentif.Di kediaman Tayo, Lela yang baru saja menidurkan Tala, terkejut mendapat kabar dari rumah sakit perihal tentang Tomi. “Tidak. tidak mungkin!” Ia langsung menguhubungi suaminya Tayo untuk mengkonfirmasi apakah berita tersebut benar atau tidak.Sementara itu kantor B&G pusat, semua orang sangat terkejut dan tidak menyangka jika Tomi mengalami kecelakaan kerja. Apalagi Tayo dan Gifran

  • Pura-Pura Menikah   Firasat Tiara

    Hari pertama, Tomi disibukkan meninjau proyek yang sedang dalam tahap pembangunan. Ia yang bertugas sebagai penanggung jawab proyek harus memastikan tidak ada kendala serius selama pengerjaan.Dengan memakai topi pelindung disertai rompi pelindung, Tomi memberikan arahan kepada para pekerja yang sedang sibuk.“Apa tidak ada kendala yang serius di sini?” tanya Tomi kepada salah satu mandor yang bekerja di sini.“Tidak ada, Pak. Sesuai dengan arahan, Bapak kami menyiapkan segalanya dengan baik,” jawab laki-laki umur 40-an yang bertugas sebagai kepala mandor.“Saya harap juga begitu. Sehingga proyek ini bisa selesai sesuai tenggak waktu yang telah ditentukan.”“Iya, Pak. Kami akan bekerja keras menyelsaikan sampai batas waktu yang, Bapak berikan.”Setelah perbincangan sedikit dengan kepala mandor, Tomi pun menuju bangunan yang ada di sebelah timur. Rangka dari bangunan tersebut sudah terpasang, sehingga ia ke sana untuk mengecek apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana.Selama berkeli

  • Pura-Pura Menikah   Keresahan Tiara

    Tomi bertolak ke kota V untuk memipin pembangunan proyek di sana. sebelum pesawat lepas landas, ia mengabarkan kepada Tiara bahwa sebentar lagi pesawat akan take off. Namun, panggilan video call dari Tiara di ponsel membuat Tomi menggeser icon hijau pada ponsel merek buah.“Kamu hati-hati di sana. Jaga mata. jangan genit-genit. Ada hati yang harus kamu jaga di sini.” pesan Tiara dari seberang dengan wajah yang ditekuk. Ia merasa sangat sedih melepas kepergian Tomi kali ini. tidak biasanya Tiara merasa gelisah. Namun, ia tidak utarakan secara langsung kepada calon suaminya karena tidak ingin membuat Tomi merasa terbebani.Tomi tersenyum mendengar nasehat dari wanita pujaannya yang sebenatr lagi akan menjadi istrinya.“Siap, Nyonya. Aku akan selalu ingat pesan dan nasehat Nyonya,” hibur Tomi di kursi bisnis yang saat ini ia duduki.“Kamu jaga diri. Jaga kesehatan. Jangan telat makan. Jangan begadang. Kalau lagi capek di kantor istirahat sejenak. Jangan terlalu memaksakan bekerja jika ko

  • Pura-Pura Menikah   Bekal Makan Siang

    Setelah proses lamaran, Tomi disibukkan dengan pekerjaan yang baru menang tender. Selama satu bulan kedepan ia akan berada di luar kota untuk memantau proses pembangunan sebuah kawasan taman kota yang rencananya dimulai pekan depan.“Bagaimana persiapan ke kota V pekan depan, apa persiapannya sudah 90 persen?” tanya Gifran saat Tomi masuk menyerahkan rancangan proposal yang sudah diperbarui usai meeting kemarin.“Iya, Tuan. Semua akan berjalan sesuai dengan rencana. Jadi mulai minggu depan kita Saya dan tim akan menuju lokasi untuk memantau secara langsung permbuatan taman kota yang ada di kota V.” jelas Tomi menyerahkan proposal untuk diperiksa dan ditandatanagi ulang oleh pimpinannya.Gifran megangguk. “Untuk kesekian kalinya aku mempercayakan proyek ini kepadamu. Aku yakin kamu bisa menghandle proyek ini. Berikan yang terbaik untuk walikota V agar ia kagum dengan kita sebagai pelaksana.”“Terima kasih atas kepercayaan, Anda Tuan. Saya akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan i

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status