Share

Chapter 23 - Boreh

“Gusti Ratu. Nyai Putri Purbararang … meminta izin untuk menghadap Anda.”

“Ehh?!”

Berjungkit dari tempat duduk meja kerjanya begitu mendengar pemberitahuan dari ksatria pengawal yang sedang bertugas di depan pintu untuk mengawal, yang tak lain ialah Sir Batara, … Purbasari terperanjat.

Tumben sekali, kakaknya yang selalu saja menghindarinya mendadak ingin menemuinya di jam sebelum tidur ini.

Ini membuatnya mendadak merasa gugup.

“B-biarkan dia masuk!”

Membenahi meja, merapikan penampilan, juga berusaha untuk mengendalikan air muka, Purbasari yang hatinya berdebar-debar tak menentu dikala melihat orang yang ia nanti-nanti telah tiba dengan membawa nampan, … menyunggingkan senyuman tipisnya dengan sungkan.

“S-selamat malam, Teteh.”

“Ya.”

Duduk dengan sigap setelah membalas sapaan dari adiknya ini secara singkat lagi padat, kakak Purbasari, Purbararang, … meletakkan nampan berisikan mangkok air dingin untuk mengompres, juga mangkuk bubur dan segelas air teh hangat.

“Mukamu sebengkak it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status