Share

Lapangan Basket

“Kalian duluan aja. Ntar gue nyusul,” ucap Aydan yang langsung dibalas anggukan oleh kedua lelaki yang selalu membersamainya itu—Lucas dan Deon. Ia membereskan beberapa alat tulis dan alat yang ia gunakan membuat sketsa di sebuah sketchbook bersampul Menara Eifel itu. Saat merasa bosan dengan materi yang disampaikan guru. Ia seringkali menghabiskan waktunya dengan membuat sketsa apa saja dibanding tidur di kelas saat pelajaran berlangsung.

Aydan bangkit setelah membereskan barang-barangnya. Ia melangkah keluar kelas dan menyusuri koridor sekolah dengan santai melewati para siswa yang tak menghabiskan waktu istirahat di kantin. Seperti biasa, bisik-bisik penuh pujian dan kekaguman tak ayal menelusup masuk ke indera pendengaran. Ia hanya menggelengkan kepala dan tersenyum kecut. “Dasar cewek,” uacpnya berbisik setelah berhasil melewati koridor.

Kakinya tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Tak sengaja ia menangkap sosok Devan di tengah lapangan basket sambil men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status