Beranda / Pendekar / Putra Langit Tak Tertandingi / Bab 131. Memasuki Dimensi Menengah: Membangun Fondasi Sekte

Share

Bab 131. Memasuki Dimensi Menengah: Membangun Fondasi Sekte

last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-09 12:23:09

Cahaya keemasan perlahan meredup. Setelah menembus gerbang dimensi, rombongan Tian Fan tiba di sebuah daratan asing, jauh berbeda dari dunia fana tempat mereka berasal.

Langit tampak lebih tinggi dan biru keunguan, awan melayang pelan di antara pegunungan yang mengambang di udara. Aroma spiritual begitu kental, hingga setiap tarikan napas terasa menyejukkan tulang dan menyegarkan jiwa.

Tanah di bawah kaki mereka merupakan sebuah pulau luas di tengah langit, dikelilingi kabut abadi yang tak dapat ditembus pandangan biasa. Di kejauhan, tampak gunung-gunung menjulang, hutan spiritual yang berkilau, dan danau jernih yang memantulkan cahaya keemasan dari langit.

"Ini... Dimensi Menengah?" gumam Bai Lu Qian, matanya membulat penuh kekaguman.

"Begitu murni... seolah setiap inci tanah ini adalah tempat kultivasi alami," tambah Lin Xiao Yu, sudah duduk di tanah dengan mata tertutup, menyerap energi sekitar.

Tian Fan berdiri paling depan, mengenakan jubah putih emasnya, memandangi ham
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 132. Sepuluh Pilar Penyangga Langit: Membangun Fondasi Dunia Baru

    Pulau Lian Yu, di awal pagi hari itu. Angin lembut dari sisi timur menyapu lembah-lembah berkabut yang mulai berubah menjadi permata spiritual. Di tengah area utama pulau, terbentang sebuah lembah luas yang kelak akan menjadi pusat inti dari Sekte Putra Langit. Tian Fan berdiri tegak di sana, mengenakan jubah putih emas yang berkibar gagah. Sepuluh istrinya berdiri mengelilinginya, membentuk formasi bintang sepuluh sisi. Aura mereka tak hanya cantik dan elegan, tapi kini memancarkan kekuatan khas kultivator tingkat tinggi. “Mulai hari ini, kalian bukan hanya istriku... tapi juga Sepuluh Pilar Penyangga Langit,” ucap Tian Fan mantap. “Pondasi sekte ini akan dibangun di atas kepercayaan, kekuatan, dan kasih yang telah kalian berikan kepadaku.” Mereka semua mengangguk. Dan momen suci itu pun dimulai. Ruo Qi Jian melangkah ke depan, menggenggam simbol formasi diplomatik di tangannya. “Aku akan memimpin Divisi Diplomasi. Hubungan luar, kerja sama antar sekte, hingga perwakilan re

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 131. Memasuki Dimensi Menengah: Membangun Fondasi Sekte

    Cahaya keemasan perlahan meredup. Setelah menembus gerbang dimensi, rombongan Tian Fan tiba di sebuah daratan asing, jauh berbeda dari dunia fana tempat mereka berasal. Langit tampak lebih tinggi dan biru keunguan, awan melayang pelan di antara pegunungan yang mengambang di udara. Aroma spiritual begitu kental, hingga setiap tarikan napas terasa menyejukkan tulang dan menyegarkan jiwa. Tanah di bawah kaki mereka merupakan sebuah pulau luas di tengah langit, dikelilingi kabut abadi yang tak dapat ditembus pandangan biasa. Di kejauhan, tampak gunung-gunung menjulang, hutan spiritual yang berkilau, dan danau jernih yang memantulkan cahaya keemasan dari langit. "Ini... Dimensi Menengah?" gumam Bai Lu Qian, matanya membulat penuh kekaguman. "Begitu murni... seolah setiap inci tanah ini adalah tempat kultivasi alami," tambah Lin Xiao Yu, sudah duduk di tanah dengan mata tertutup, menyerap energi sekitar. Tian Fan berdiri paling depan, mengenakan jubah putih emasnya, memandangi ham

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 130. Gerbang Waktu, Awal Sebuah Legenda

    Tiga hari telah berlalu sejak Tian Fan, Huang Yi Lin, dan Fan Shishi kembali ke Kota Xia. Namun malam penuh cinta itu... masih membekas hangat di hati semua orang. Kini, seluruh keluarga besar Tian Fan telah berkumpul di halaman utama vila Gunung Ganbu. Sepuluh istrinya berdiri di sisi kanan, masing-masing tampak anggun dalam jubah kultivasi baru mereka yang disesuaikan dengan energi Tian Fan. Empat Kakek Nenek Tian Fan, Shu Tian Dao, Yu Lie Shan, Gu Shin Tian, dan Jiang Lian Nie, berdiri di sisi kiri, wajah mereka tenang namun penuh tekad. Mereka kini telah mengakui Tian Fan bukan hanya sebagai murid penerus takdir, tapi sebagai Cucu mereka, dan juga calon pemimpin sekte. Tian Fan sudah memberitahukan semuanya pada mereka. Membuat mereka berempat cukup kaget, tertarik dan sangat bersemangat. Di belakang mereka, berdiri empat murid utama Tian Fan: Lin Jia, Bao Zhang, Bao Jie, dan Bai Guan Xing. Bersama keempat cucu murid: Ram Shi, Sam Shi, Tam Shi, dan Yam Shi. Formasi lengkap

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 129. Sepuluh Pelukan, Satu Cinta

    Langit Kota Xia saat itu membentang biru tanpa awan, seolah turut bersuka cita atas kepulangan sang Putra Langit. Sebuah Kapal besar datang, membawa serta pria tampan yang sudah setahun penuh mereka rindukan siang dan malam, Tian Fan berjalan di depan, matanya tajam dan bersinar tenang. Di sisi kirinya, Huang Yi Lin tampil anggun mengenakan pakaian kultivator putih bersulam perak. Di sisi kanan, Fan Shishi berjalan ringan, senyum cerahnya mengalahkan sinar matahari sore itu. Mereka semua langsung berangkat kembali ke vila, Tian Fan duduk semobil bersama Fan shishi dan Huang Yi Lin. Delapan istrinya yang lain berangkat lebih dulu, untuk menyiapkan penyambutan meriah untuk Tian Fan. ... Belasan menit kemudian. Tepat di depan vila megah mereka, delapan wanita cantik telah menunggu. Mereka mengenakan pakaian terbaik masing-masing. Campuran antara kebaya tradisional, gaun modern, hingga jubah kultivasi elegan. Mereka semua langsung berlari ke arah Tian Fan begitu Pintu mobil

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 128. Tiba Saatnya Pulang

    Di sisi lain, Lin Xiao Yu dan Bai Lu Qian telah lulus dari sekolah mereka dengan nilai sempurna. Meskipun keduanya dikenal sebagai pasangan sahabat yang kerap membolos demi menghabiskan waktu bersama para saudarinya di vila Nomor Satu Ganbu Mountain, mereka kini lebih dewasa dan sudah bersiap masuk ke universitas. Namun tiap malam tetap berceloteh tentang kerinduan mereka pada sang suami tercinta. Dan Mixue... si pemalas itu ternyata menyelesaikan kuliahnya lebih awal bahkan dengan nilai yang sangat mencengangkan. Dia berhasil membuat semua orang mengakui bahwa karena dia malas, bukan berarti dia adalah seorang gadis bodoh yang bisa diremehkan. Di sela kesibukan mereka, terkadang mereka berdelapan juga berlatih dasar-dasar bela diri dan kultivasi pada Kakek Shu, Nenek Yu, Kakek Gu, dan juga Nenek Jiang. Hal serupa juga berlaku pada delapan pria yang ikut tinggal di belakang vila itu. Mereka tentu saja adalah Wu Lin Jia, Bao Zhang, Bao Jie, Bai Guan Xing, Ram Shi, Sam Shi, Tam Sh

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 127. Tangisan Tengah Malam, Sang Ratu Menuntut Hak

    "Sudahlah, itu pasti mode anak-anaknya. Shishi tidak akan tahu apa yang sedang kita lakukan. Cepatlah, dia sudah sangat takut." Desak Yi Lin. Naluri keibuannya mendorongnya untuk segera menenangkan tangisan putrinya. Dengan sedikit terpaksa, Tian Fan membuka formasi penghalang, dengan tubuh mereka berdua masih polos dan menyatu. "Sayang, tenanglah. Kami di sini," kata Yi Lin menenangkan. "Ibu, kenapa Ibu ada di atas Paman Tampan dan kenapa, eh..." Tiba-tiba mode Sang Ratu aktif dan ia langsung mengerti apa yang sedang terjadi. "Suamiku, aku juga mau. Sudah tiga tahun sejak kita bertemu kembali dan kau sama sekali belum memberikan hakku." Tegur Shishi dalam mode Sang Ratu. Selama ini Tian Fan memang tidak pernah menyentuhnya. Ia selalu merasa Shishi masih anak-anak. "Tapi kan Shishi..." "Apa? Kau mau bilang aku anak kecil, Paman Tampan? Jiwaku juga sudah menyatu dengan jiwa Sang Ratu, jadi aku bukan Shishi kecil lagi. Meskipun aku bersikap manja pada Paman dan Ibu, bukan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status