Setelah ia mendapati tidak ada yang aneh dengan mimik wajah Qi Jian, ia baru melanjutkan. "Sebenarnya, sebelumnya aku ingin menolak perjodohan ini, tapi setelah bertemu kakak Qi Jian, dan jendral Ni, mana mungkin aku sanggup menolak pesona pria yang bisa kalian berdua sukai, apa lagi selain kalian masih akan ada nona Bai Lu Qian, dibandingkan kalian, siapa aku?" Dia mulai tersenyum getir membayangkan pertanyaan itu. Setelah berhenti sesaat dan menarik nafas, ia kembali melanjutkan. "Tapi aku sama sekali belum pernah bertemu dengannya kak? bagaimana rupanya? Bagaimana sifat dan sikapnya pada ku nanti?" "Peft, Hahaha." Saat mendengar perkataan Shi Su dan melihat ekspresi serba salahnya, Qi Jian tidak dapat lagi menahan tawanya. Ia langsung memegang kedua tangan Shi Su, lalu ia berkata, "Adik Shi Su, kamu tidak usah khawatir, saat kamu bertemu dengan kakak Tian, percayalah kamu akan merasa sangat beruntung menjadi bagian dari kami, kakak Tian adalah pria yang sangat tampan, bai
Qi Jian saat itu juga cukup kaget, ia butuh sedikit waktu sampai benar-benar bisa mencerna pengakuan Shi Su. "A..., apa? Kamu Luo Shi Su? Kenapa penampilanmu sangat berbeda jauh dengan Shi Su yang ku kenal." Tanya Qi Jian mengintrogasi. "I..., itu, itu. Aku akan menjelaskannya nanti kak." Jawab Shi Su dengan ekspresi yang sulit diartikan, muncul di wajahnya. Setelah menenangkan dirinya Qi Jian berkata "Kalau kau adalah Shi Su, maka kamar ini artinya adalah milik mu, kamu bisa tempati kamar ini." Qi Jian mengatakan itu sambil membuka pintu kamar tersebut. Seketika mata Shi Su terbelalak, ia melihat warna biru langit menghiasi dinding kamar itu, warna yang merupakan warna favoritnya. Saat itu ia kembali membatin, 'Oh dewa, apakah kau tidak mengizinkan aku untuk menolak pesona pria itu, kenapa semuanya terasa begitu kebetulan, dan juga begitu nyaman untuk hati ku?' "Ini..., ini..." Shi Su tidak mampu berkata-kata. Menyadari ekspresi rumit di mata Shi Su, Qi Jian berinisia
'Shi Su yang mendengar dua gadis yang tidak kalah cantik darinya saling memuji, sempat merasa risih. Namun saat ia memperhatikan, sama sekali tidak ada ekspresi yang dibuat-buat di wajah dua gadis itu. Saat itu, ia benar-benar merasa heran pada dua gadis di depannya, ia juga makin penasaran dan mulai sedikit kagum dengan pria bernama Tian Fan itu, karena ia bisa menaklukkan dua gadis yang begitu cantik dan sopan ini. Belum selesai dengan kekagumannya, Shi Su kembali mendengar hal yang membuatnya tertegun beberapa saat. "Kamu terlalu memuji kakak dik, kakak justru sangat bangga, karena bisa menjadi kakak dari seorang jendral muda, yang begitu cantik dan juga berhati lembut." Puji Qi Jian lagi. Mendengar itu, Shi Su seketika gemetaran, ia berpikir dalam hatinya, 'Ja..., jadi nona ini benar-benar jendral Ni Dan Ran, ba..., bagaimana bisa seperti ini." Seketika ia teringat, bagaimana Dan Ran tadi menyebut namanya dengan sebutan Kakak, bagaimana bisa dia menerima penghormatan yan
"Lalu siapa dua orang lagi selain nona dan nona Dan Ran?" Tanya Shi Su lagi. Tampa ia sadari, dirinya mulai tertarik dengan status pria yang di jodohkan dengannya, karena bagaimanapun Qi Jian dan Dan Ran, memiliki kecantikan yang hampir sama dengannya, bahkan kalau ia mau jujur, Qi Jian saja sudah memiliki pesona yang cukup untuk melebihi dirinya, jadi bagaimana mungkin mereka berdua akan tertarik dengan pria yang biasa-biasa saja. Meskipun ia belum tau latar belakang Qi Jian dan Dan Ran, tapi dari segi penampilan mereka berdua, Shi Su bisa menebak jika kedua gadis itu pasti merawat tubuh mereka dengan perawatan yang baik, dan itu artinya status mereka tidaklah rendah. "Aku perkenalkan dulu, nama ku adalah Ruo Qi Jian, aku adalah putri keluarga Ruo dari Utara kota Xia. Aku adalah tunangan pertama kakak Tian, karena itu aku menempati kamar yang paling kanan." Jelas Qi Jian memperkenalkan dirinya. Mendengar itu Shi Su sempat tersentak kaget. dalam benaknya, ia bergumam kebingung
Saat itu, Qi Jian mengajak Luo Shi Su berkeliling villa besar itu, melihat kamar yang mungkin bisa menarik perhatian Shi Su dan ingin di tempati. Mereka berjalan berdampingan, tampa mereka sadari mereka berdua telah saling mengenal satu sama lain, namun Qi Jian tidak mengenali Shi Su karena penyamarannya. Sebaliknya Shi Su juga tidak mengenali Qi Jian karena wajah Qi Jian kini telah dipenuhi rona cerah, berbanding terbalik dengan Ruo Qi Jian yang Shi Shu kenal, yang berwajah pucat dan tampa raut kecerahan, sama sekali. Mereka berdua pun akhirnya tidak menyadari jika mereka saling mengenal satu sama lain. Namun yang tidak mereka sadari, alam bawah sadar mereka memiliki ikatan dan kedekatan sebagai sepasang teman, yang menuntun mereka menjadi akrab seperti sepasang teman, walaupun tampa saling mengetahui jati diri masing-masing. Sambil berkeliling mereka mulai berbincang tentang banyak hal, yang mengantar langkah mereka, sampai pada kamar paling ujung dari lantai pertama villa.
Tian fan yang sedang mengusap kepalanya hanya tersenyum canggung. "Nona Hua, justru aku yang minta maaf, tolong nona jangan salah paham, aku benar-benar tidak bisa menghindar, kamu jangan mengira aku sengaja memanfaatkan kesempatan untuk melecehkan mu." Jawab Tian Fan yang juga merasa sedikit malu. "Tidak tuan, tidak masalah, aku tidak menyalahkan anda. Jadi tuan, apakah anda bersedia pergi bersama ku." Tawar Mei Ling lagi. Setelah kejadian tadi, akhirnya Tian Fan merasa malu untuk menolah tawaran Mei Ling lagi. "Baiklah nona Hua, kalau begitu aku harus merepotkanmu." Kata Tian Fan, lalu mereka berdua pun bangkit dan masuk ke mobil. Seketika mobil Audi merah itupun melesat menuju ke barat kota Xia. ... Di kediaman keluarga Luo. Luo Shen, kepala keluarga Luo sedang mengangkat telepon. "Maaf tuan Luo, ada sedikit keterlambatan untuk jadwal periksa anda kali ini, putri saya tadi sedang membantu seorang wanita yang mengalami kecelakaan, sekarang ia sudah dalam perjalanan