Share

15. Prahara di Gunung Raya III

Angin kencang serupa badai segera menderu menuju Sanatana. Rerumputan tercerabut dari tanah dan makin banyak pepohonan yang bertumbangan. Sadar kalau serangan lawan bisa membinasakan dirinya, Sanatana melompat menjauh untuk menyelamatkan diri, sayang usahanya tidak berjalan mulus.

“Mau cari selamat ke mana kau, Tua Bangka!”

Wuutt!

Nyai Prameswari segera mengayunkan tongkatnya, menghadang gerakan Sanatana yang tengah menghindar dari disapu angin topan.

“Hari ini, biar aku mengadu jiwa dengan kalian!” teriak Sanatana sambil menyisi untuk menghindari serangan tongkat Nyai Prameswari.

Sekejapan saja lagi sosoknya akan digulung dalam badai yang diciptakan Patih Jayaprana, Sanatana segera merapal Ajian Pedang Bulan yang seratus tahun lalu berhasil membelah hingga terkutung sosok Badiran Wasesa.

Si kakek cepat-cepat mengayunkan kedua tangannya sekaligus, kiri dan kanan, dari bawah ke atas. Dua larik sinar putih leng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status