Accueil / Romansa / Diam-diam Menikahi Bos Besar / Bab 10. Kelak, Jangan Ikut Campur Lagi.

Share

Bab 10. Kelak, Jangan Ikut Campur Lagi.

Auteur: Any Anthika
last update Dernière mise à jour: 2025-05-02 13:08:19
“Aku sedang memenuhi undangan kepala rektor universitas ini. Tapi tidak diduga, aku kembali melihat kalian sedang menindas seseorang.” Felix berkata sambil melangkah ke arah sisi Emily.

Lidya langsung maju untuk memberi penjelasan, “Tuan Felix, anda salah paham. Aku hanya berusaha untuk mengingatkan Emily. Dia itu wanita yang sudah menikah, dan dia berusaha untuk merayu anda. Jadi sebagai ibunya, aku wajib mengingatkan.”

Felix menatap Lidya dengan dingin, “Siapa yang merayu siapa?” Felix berkata dengan nada cukup keras. Membuat mereka terkejut.

Wajah Lidya sampai pucat.

Lalu Alika berkata dengan agak gugup. “Bukankah anda kemarin marah padanya, karenanya anda tiba-tiba pergi dari perjamuan?”

Felix mendecih, “Apa menurutmu kalau aku sedang ada urusan harus melapor dulu padamu? Memangnya kamu siapa? Kamu hanya calon istri Kelvin. Ingat, masih calon. Belum tentu kamu berhasil masuk kedalam keluarga kami. Jangan terlalu lancang padaku.”

Wajah Alika memerah menahan malu.

Kem
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 141. Akhirnya Hamil

    Mendengar suster menyebut nama Felix dengan panggilan Presdir Lewis, para pengunjung yang tengah menunggu di ruang tunggu langsung menoleh penuh terkejut.“Hah?! Dia Presdir Lewis? Pengusaha terkenal itu?”Baru sekarang mereka menyadari bahwa pria yang sejak tadi duduk bersama mereka ternyata adalah tokoh ternama pemilik Lewis Group.“Ya ampun! Berita itu ternyata benar! Presdir Lewis benar-benar mencintai istrinya. Sampai-sampai rela ikut antre demi menemani istrinya ke dokter kandungan!”“Dokter kandungan? Jadi… maksudnya…”“Hah! Apa ini artinya?”“Nyonya Lewis mungkin sedang mengandung!”Ruangan itu pun menjadi ramai oleh bisik-bisik kagum dan kegembiraan yang tak tersembunyikan.Seorang pria yang sempat bercakap dengan Felix tampak ternganga. Ia sama sekali tak menyangka, pria ramah yang diajaknya berbicara tadi adalah Presdir Lewis."Kalau tahu dia Felix Lewis, pasti tadi aku sudah minta selfie. Siapa tahu anak dalam kandungan istriku ikut tertular suksesnya!"Sementara itu, Feli

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 140. Sudah telat datang bulan

    "Tuan Felix Lewis tidak bisa melanjutkan rapat hari ini. Rapat akan ditunda beberapa hari. Istri Tuan sedang sakit dan Tuan Felix harus menemani ke rumah sakit. Kami mohon pengertiannya, silakan keluar sekarang," kata Ken dengan suara tenang.Tamu-tamu tampak kecewa, namun mereka tidak ada yang berani protes. Bagaimanapun juga, ini adalah urusan keluarga Tuan Felix. Selama ini, Felix dikenal sebagai suami yang sangat peduli pada istrinya.Mereka tidak menyalahkan Felix bahkan memuji betapa setianya dia pada Emily. Di tengah rapat penting sekalipun, Felix rela membatalkannya hanya untuk mengantar istrinya yang sakit.Ken yang melihat situasi itu langsung bergerak menuju ruang kerja Tuan Felix. Di sana, dia melihat Felix yang sedang memangku kepala Emily. Wajah Emily tampak pucat, matanya setengah terpejam sambil memijat pelipisnya."Ayo Tuan, kita berangkat sekarang," kata Ken, cepat dan cekatan."Baik." Felix menatap Emily, ingin menggendongnya, tapi Emily menahan."Aku masih bisa ber

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 139. Muntah

    Felix menghela napas panjang."Astaga... Kakek benar-benar serius ingin punya cicit rupanya," batinnya geli namun juga terharu.Ia tahu, semua ini dilakukan karena sang kakek sangat peduli dengan rumah tangganya—dan tentu saja, sangat menyayangi Emily.Felix membawa kotak itu ke dapur dan menemui Bibi Sun."Bibi, ini katanya Kakek. Dia bilang Bibi tahu apa ini dan harus apa."Bibi Sun hanya mengangguk tenang."Tuan Tua sudah mengabari saya tadi pagi. Saya akan siapkan ramuan ini malam ini juga."Felix tak banyak komentar dan segera naik ke kamar.---Saat malam tiba, Felix menuntun Emily ke ruang makan.Ia menarikkan kursi untuknya, kemudian mereka duduk menikmati makan malam bersama seperti biasa.Selesai makan, Bibi Sun datang dan meletakkan dua mangkuk yang masih mengepul hangat.Emily menatap mangkuknya heran. "Felix, ini apa?""Ramuan dari Kakek. Katanya ini bagus untuk kita."Emily mengangkat alis. "Ramuan bergizi?""Iya, dan kamu harus habiskan. Niat baik Kakek tak pantas kita

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 138. Titik Lemah

    "Itu semua karena keinginan Felix sendiri yang ingin membalas budi padaku. Tapi kenyataannya? Dia justru mengirim Ibuku ke luar negeri—ke tempat yang sangat menyedihkan dan mustahil untuk kembali! Aku sangat membencinya, dan istrinya pun tak kalah kubenci. Aku ingin membuat hidup mereka berakhir tragis. Aku ingin mereka menyesal telah bermain-main denganku."Adreno tertawa pelan, nada sinis menyertai senyumannya. "Sekarang aku mengerti. Kamu membenci Emily karena Kelvin mencintainya, bukan?"Alika mengangguk tanpa ragu. "Ya, Paman benar. Aku sangat sakit hati karena hal itu.""Jadi, apa pun caranya, aku ingin Emily jatuh. Kehancurannya adalah kepuasanku."Awalnya Adreno mengira akan sulit melawan Felix, apalagi setelah Emily menolak tawaran kerja samanya. Ia tidak menyangka akan muncul Alika—gadis yang tiba-tiba menawarkan diri menjadi sekutu.Adreno menatap Alika lebih dalam. "Lalu, apa rencanamu? Jangan anggap remeh, Felix bukan lawan yang mudah ditaklukkan."Senyuman sinis tersungg

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 137. Bekerjasama

    "Felix tidak pernah benar-benar mencintaimu! Kalau nanti kamu disingkirkan, jangan pernah berharap aku akan membantumu. Sekali kamu menolak tawaranku, kamu tidak akan mendapatkannya untuk kedua kalinya."Emily tersenyum kecil."Tak apa, Paman. Sekalipun hidupku menjadi sulit, aku tidak akan pernah menyusahkan orang seperti Anda."Adreno mencibir, “Kamu benar-benar keras kepala.”Emily berdiri tanpa ekspresi. “Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan—menjaga rumah tanggaku. Aku permisi, Paman.”Tanpa memberi waktu lebih, Emily melangkah keluar dari ruangan, membiarkan Adreno menatap punggungnya yang menjauh.Sambil menyesap sisa wine-nya, Adreno bergumam pelan, "Wanita itu terlalu sulit untuk dipengaruhi. Pendiriannya kuat. Dia berbeda… jauh berbeda dengan Alika."Andreno menghela napas berat. Ia telah lama menyimpan dendam pada Felix. Dulu ia merasa ayah Felix adalah penghalang utama baginya untuk menguasai seluruh kekayaan keluarga Widjaja. Kini, bangkitnya Felix justru menjadi

  • Diam-diam Menikahi Bos Besar   Bab 136. Tawaran kerja sama

    Perlahan ia kembali duduk.Melihat Emily mengambil tempat duduknya lagi, Adreno segera bicara lebih dalam.“Saat kalian menikah, aku tahu itu bukan kebetulan. Maaf kalau aku terdengar lancang, tapi aku tahu pernikahan kalian dibangun atas dasar kesepakatan. Felix saat itu hanya ingin membuat ayahku tenang. Kakekmu sangat khawatir karena trauma masa lalu Felix, dan tekanan itu membuatnya buru-buru menikah. Dan kamu... kamu saat itu hanya karena desakan ibumu.”Emily menahan napas. Kalimat itu seperti serangan yang dilapisi kehalusan. Ia tahu memang begitulah awal mereka bertemu. Tapi hubungan mereka sudah jauh melampaui awal yang rumit itu.Adreno melanjutkan, “Tapi kamu cukup cerdas, Emily. Dari semua pilihan, kamu menjadi yang paling bertahan di sisi Felix. Aku salut. Tapi percayalah, tidak semua orang di keluarga ini menyukai perubahan besar yang terjadi sejak kamu hadir…”Deg! Jantung Emily berdetak keras mendengar perkataan Adreno barusan. Bagaimana bisa pria itu tahu semua detail

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status