Share

Bab 1092

Penulis: Zaina Aulia
Mendengar itu, Andini girang bukan main. "Benarkah?! Lembah Raja Obat sudah berhasil menemukan penawar Racun Es? Bagus sekali! Aku akan segera berkemas!"

Sambil berkata demikian, dia pun hendak bergegas keluar.

Namun, Surya tiba-tiba bangkit berdiri dan memanggilnya, "Aku akan pergi sendiri."

Langkah dan senyum Andini langsung terhenti. Dia menoleh pada Surya dengan penuh keterkejutan dan kebingungan. "Pergi sendiri?"

"Ya," Surya dengan tenang. "Medan di Lembah Raja Obat sangat rumit. Kalau aku sendiri yang pergi, akan jauh lebih mudah."

Andini menatapnya, lalu berkedip beberapa kali. "Apakah itu berbahaya?"

Surya sempat terdiam. Dia tidak menyangka, hanya dengan kalimat singkat itu, Andini langsung menangkap maksudnya.

Sebenarnya memang tak sulit ditebak. Surya tidak pernah menganggapnya sebagai beban atau masalah. Namun, ucapannya kali ini justru menyiratkan bahwa membawa Andini ikut serta hanya akan menambah risiko. Itu berarti, memang berbahaya.

Melihat wajah Andini yang dipenuhi r
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1097

    Sementara itu, Aiyla berdiri di samping, menatap Andini yang melangkah pergi dengan cemas. Keningnya pun tak sadar berkerut.Setelah berpikir sejenak, dia tetap merasa khawatir. Dia buru-buru berkata kepada Laras, "Aku juga pergi dulu!"Dia harus memberi tahu Kalingga soal ini.Saat Andini memasuki istana, matahari hampir terbenam. Sisa sinar senja di langit berwarna merah darah, memantul di atas jalan batu, membentuk retakan yang menyerupai jaring laba-laba berwarna merah.Andini melangkah di atas pola-pola itu, hatinya semakin gelisah. Dia buru-buru masuk ke kamar Haira, lalu melihat Harafah sedang berlutut di luar. Tubuhnya yang tua sedikit bergoyang, entah sudah berlutut berapa lama.Andini mengerutkan kening. Sementara itu, seorang pelayan masuk dan melapor. Tak lama kemudian, terdengar suara Haira memanggil. "Cepat biarkan Nona Andini masuk!"Seolah-olah baru menyadari kedatangan Andini, Harafah menoleh dan memandangnya. Andini menatapnya sejenak, lalu masuk ke kamar.Putri Kecil

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1096

    Aiyla menarik Andini dan berbicara panjang lebar. Mungkin karena selama lebih dari sepuluh tahun di suku Tru dia selalu mengajak orang-orang di sekitarnya berbicara, jadi sekarang saat bersama Andini, dia selalu punya banyak topik untuk dibicarakan.Mereka berbicara tentang ternak di suku Tru, lalu beralih ke bintang-bintang di langit. Mereka juga membahas tentang kakak laki-laki yang memaksanya menikah demi aliansi, hingga membicarakan Kaisar Negara Darsa.Dalam pembicaraan itu, wajar jika kadang ada sedikit ucapan yang tidak sopan. Namun, untungnya tempat ini adalah Kediaman Pangeran Surya. Selama Surya pergi meninggalkan ibu kota, semua orang yang tidak relevan di kediamannya sudah disingkirkan.Bahkan jika ada yang mendengar obrolan mereka, itu sama sekali tidak masalah. Keduanya berbincang dari satu topik ke topik lain selama empat jam penuh dan Aiyla sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda ingin pergi.Andini juga ingin membuat Aiyla tinggal lebih lama, agar malam itu mereka bi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1095

    Tubuh Kresna yang tampak agak bungkuk tiba-tiba mematung, bahkan napasnya pun ikut tertahan sesaat. Kemudian, dia menjawab pelan, "Mm."Sementara itu, Andini sudah lebih dulu melangkah pergi. Ucapannya tadi terdengar seperti sekadar sopan santun kepada orang yang lebih tua, tetapi hal itu justru membuat Kresna berlinang air mata.Sesudah meninggalkan Kediaman Adipati, Andini pun kembali ke Kediaman Pangeran Surya. Dia pernah berjanji pada Surya, selama Surya meninggalkan ibu kota, dia akan tinggal dengan patuh di kediaman, tidak ke mana-mana.Karena itu, hari ini Aiyla datang menemuinya. Dia mengenakan pakaian khas Negara Darsa. Gaun panjang berwarna putih dilapisi dengan kain tipis kuning muda, membuat kulitnya yang memang seputih salju tampak semakin lembut dan menawan. Dari kejauhan, dia tampak seperti bidadari.Andini pun tak bisa menahan diri untuk berdecak kagum. Wanita suku Tru ini memang cantik sekali!"Andin!" Aiyla berlari kecil dengan gembira menghampiri Andini."Aku bawakan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1094

    "Andin!" Kirana memanggil sambil melangkah cepat menuju Andini. Ternyata dia benar-benar mengenali putrinya.Andini merasa linglung untuk sesaat. Bagaimanapun, sudah lama sekali Kirana tidak bisa mengenali orang. Kali ini, Kirana bisa mengenalinya.Saat Andini masih dalam kebingungan, Kirana sudah mendekat, lalu menggenggam erat tangannya. "Andin, akhirnya kamu pulang! Selama kamu nggak ada di rumah ini, Ibu sangat merindukanmu!"Andini berniat mencari tahu tentang keadaan Kirana, jadi dia bertanya, "Kenapa aku nggak berada di rumah?"Mendengar itu, Kirana tertegun. Sepertinya dia lupa alasannya, kedua matanya tampak kosong. Ya, dia memang tidak ingat.Andini lalu bertanya lagi, "Bukankah kamarku dulu di Paviliun Persik? Kenapa sekarang aku harus tinggal di Paviliun Ayana?"Kirana refleks menoleh ke belakang, seakan-akan dia sendiri tidak tahu apakah tempat ini Paviliun Ayana atau Paviliun Persik."Dianti di mana?"Kirana mengerutkan kening, wajahnya penuh kebingungan. "Di ... Dianti?"

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1093

    Begitu bangun tidur, Andini sudah mendengar Laras berkata bahwa Surya sejak pagi-pagi sekali telah meninggalkan ibu kota. Hatinya seketika merasa agak kehilangan. Namun mengingat semalam mereka sudah saling mencurahkan perasaan, hatinya kini sedikit terhibur.Setelah selesai sarapan, Andini pergi ke kediaman Adipati Kresna bersama Laras.Adipati Kresna sudah berangkat menghadiri sidang pagi di istana. Abimana yang kini telah menjabat sebagai komandan dan memimpin pasukan besar, tentu harus tetap berada di lapangan pelatihan.Maka di kediaman ini, hanya tersisa Kirana yang kini sudah tidak lagi waras.Mungkin karena keadaan kediaman Kresna kini sudah tak lagi semegah dulu, oleh sebab itu ketika sang kepala pelayan tua melihat Andini, matanya langsung memerah. "Nona ... Nona akhirnya pulang!"Andini paling tidak tahan melihat orang tua yang meneteskan air mata. Dia pun buru-buru berkata, "Aku datang untuk memeriksa nadi Nyonya Kirana."Mendengar panggilan Andini yang tetap terasa asing,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1092

    Mendengar itu, Andini girang bukan main. "Benarkah?! Lembah Raja Obat sudah berhasil menemukan penawar Racun Es? Bagus sekali! Aku akan segera berkemas!"Sambil berkata demikian, dia pun hendak bergegas keluar.Namun, Surya tiba-tiba bangkit berdiri dan memanggilnya, "Aku akan pergi sendiri."Langkah dan senyum Andini langsung terhenti. Dia menoleh pada Surya dengan penuh keterkejutan dan kebingungan. "Pergi sendiri?""Ya," Surya dengan tenang. "Medan di Lembah Raja Obat sangat rumit. Kalau aku sendiri yang pergi, akan jauh lebih mudah."Andini menatapnya, lalu berkedip beberapa kali. "Apakah itu berbahaya?"Surya sempat terdiam. Dia tidak menyangka, hanya dengan kalimat singkat itu, Andini langsung menangkap maksudnya.Sebenarnya memang tak sulit ditebak. Surya tidak pernah menganggapnya sebagai beban atau masalah. Namun, ucapannya kali ini justru menyiratkan bahwa membawa Andini ikut serta hanya akan menambah risiko. Itu berarti, memang berbahaya.Melihat wajah Andini yang dipenuhi r

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status