Share

Bab 132

Penulis: Zaina Aulia
Jika hal ini tersebar luas hingga diketahui oleh semua orang, Baskoro tidak akan bisa menikah dengan keluarga bangsawan seperti Keluarga Biantara ataupun Keluarga Perdana Menteri yang paling berpengaruh. Seumur hidupnya, dia tidak akan bisa kembali ke ibu kota!

Ketika saat itu tiba, Baskoro juga tidak akan berniat kembali ke ibu kota lagi. Bagaimanapun, harga dirinya dan martabatnya sebagai seorang pria telah tercoreng! Kekurangan fisiknya adalah rahasia yang tidak boleh diketahui oleh siapa pun!

Seluruh tubuh Baskoro bergetar hebat. Amarah yang membara ditahannya dengan sekuat mungkin. Dia tidak berani meluapkannya sedikit pun. Namun, dia tidak mengerti. "Gimana kamu bisa tahu?"

Kekurangannya itu adalah rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir orang!

Andini tidak menjawab, tetapi Baskoro segera mengingat sesuatu. "Apa dari dayang di penatu yang dipindahkan untuk melayani ibuku? Namanya ... Ambar?"

Baskoro berpikir, hanya orang yang dekat dengan ibunya yang mungkin mengetahui rahas
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 650

    Abimana mengerutkan kening. "Di dalam rumah terlalu banyak orang dan mata-mata. Kalau Ayah benar-benar ingin Dianti menemani Ibu, sepertinya satu-satunya cara adalah menggunakan alasan memulihkan diri untuk mengirim Ibu ke rumah kecil itu."Nanti, mereka bisa menyiapkan beberapa pelayan baru untuk merawat. Bagaimanapun, para pelayan lama di rumah besar ini tidak bisa digunakan lagi. Kalau sampai ada satu saja yang mengenali Dianti, seluruh Keluarga Adipati akan berada dalam bahaya!Kresna mengangguk ringan. "Ayah juga berpikir demikian. Lagi pula, tabib kediaman juga bilang ibumu perlu istirahat. Paling-paling bawa ibumu pulang setengah bulan sekali untuk diperiksa tabib kediaman."Abimana ikut mengangguk. Beban berat di hatinya akhirnya terangkat dan seluruh tubuhnya terasa jauh lebih ringan.Dia menatap Kresna, melihat ayahnya juga tampak sedikit lega, bahkan ada secercah kegembiraan yang muncul di wajahnya. Seketika, dia termangu.Abimana tiba-tiba teringat pada Andini. Ada emosi ya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 649

    Meskipun Abimana tidak tahu mengapa pihak pemerintah Provinsi Sawala menyatakan bahwa Dianti telah meninggal dunia, juga tidak tahu dari mana asal mayat yang telah mereka urus, jelas bahwa masih ada secercah harapan!Kresna menggeleng dengan perlahan. "Ayah tahu kamu dan Dianti sangat dekat sebagai saudara. Tapi, sekarang bukan waktunya untuk larut dalam kesedihan. Kamu harus mencari cara untuk menenangkan ibumu dan membawa Dianti kembali dari Provinsi Sawala.""Ayah!" seru Abimana, sedikit meninggikan suaranya. Tindakannya ini membuat Kresna langsung menatap ke arahnya.Wajah Abimana tampak serius. "Dian sekarang berada di salah satu rumah kecil milikku!"Kresna menatap Abimana, bingung apakah ucapan putranya itu nyata atau hanya omong kosong. Putranya ini memang tak berguna, ceroboh dan gegabah, sering membuat masalah. Namun, untuk hal sepenting ini, seharusnya dia tidak akan berani berbohong.Segera, rasa cemas mulai muncul di benaknya. Dia perlahan berdiri, menatap tajam pada Abima

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 648

    Abimana masih dalam keadaan linglung setelah kembali ke Kediaman Adipati. Dia bahkan tidak sadar bagaimana dirinya bisa sampai kembali ke paviliunnya sendiri.Melihat kondisinya yang seperti itu, para pelayan di halaman mengira dia mabuk berat, jadi buru-buru membawakan teh untuk meredakan mabuk.Setelah menenggak tiga cangkir sekaligus, pikirannya baru terasa lebih jernih.Seorang pelayan bertanya dengan penuh perhatian, "Tuan baik-baik saja? Perlu saya panggil tabib kediaman?"Melihat penampilannya yang begitu kacau, mereka benar-benar khawatir tuan mereka ini menjadi bodoh karena mabuk.Namun, Abimana hanya menatap si pelayan, sementara yang terus berputar di pikirannya adalah sosok Dianti. Dia telah kembali. Dia benar-benar kembali!Bagaimana dia bisa lolos dari tangan kedua petugas itu? Bagaimana dia bisa menempuh perjalanan sejauh itu sendirian? Sudah berapa lama dia di sini?Apakah ada orang yang melihatnya? Kenapa tidak ada kabar yang sampai ke Kediaman Adipati mengenai pelaria

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 647

    Dada Abimana tiba-tiba terasa nyeri tanpa sebab. Dia segera melangkah ke depan dan menarik Dianti kembali."Kakimu kenapa?"Hati Dianti sempat dipenuhi oleh rasa senang, tetapi dia segera menekannya, menggantikannya dengan kesedihan dan kepiluan yang mendalam.Air matanya terus mengalir. Dia menangis pelan, tampak sangat tersakiti. "Kak, dua petugas itu memang menerima uang dari Kakak, tapi sepanjang perjalanan mereka tetap menyiksaku! Mereka bukan hanya nggak memberiku makan, bahkan ... bahkan ingin menodaiku!""Aku sangat ketakutan. Aku ... aku hanya bisa kabur! Tapi aku nggak tahu harus ke mana, jadi aku mengemis sepanjang jalan. Tubuhku jadi sangat kotor. Aku berusaha agar nggak disentuh siapa pun. Tapi, para pengemis itu ....""Huhuhu .... Kak, aku sudah menyadari kesalahanku. Aku nggak berani lagi! Tolong jangan tinggalkan aku. Aku nggak mau disakiti lagi. Huhuhu ...."Tangisan Dianti seolah meremas-remas hati Abimana, membuatnya hampir hancur. Dia benar-benar tidak menyangka bah

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 646

    "Kamu gila?"Abimana berseru pelan dengan suara tertahan dan penuh keterkejutan. Kepalanya berdengung dan rasa mabuknya seketika lenyap.Dianti seharusnya berada di Provinsi Sawala! Namun, dia malah muncul di ibu kota!"Kalau kamu sampai tertangkap, seluruh keluarga bisa dihukum mati!" Abimana begitu khawatir sampai tidak berani bersuara keras. Namun, karena terlalu marah, cengkeramannya di bahu Dianti justru semakin kuat.Dianti merasa bahunya hampir remuk karena dicengkeram. Dia pun merintih kesakitan. Air mata membanjiri wajahnya, sementara tangannya mengangkat sesuatu dengan hati-hati sambil berkata dengan lembut, "Selamat ulang tahun, Kak Abi ...."Abimana terkejut. Dia tidak menyangka Dianti masih mengingat hari ulang tahunnya. Alisnya pun berkerut. Dia menunduk dan melirik sambil bertanya, "Apa itu?""Liontin keselamatan yang aku ukir sendiri," sahut Dianti dengan lembut. Karena takut Abimana menolaknya, dia pun menangis sambil berkata, "Aku nggak tahu harus memberi apa.""Aku h

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 645

    Usai berkata begitu, Andini langsung melemparkan uang perak itu kepada para pengemis. Para pengemis mengambil uang itu dan segera bubar.Andini kembali melirik pengemis yang tadi dikeroyok, tetapi tak berkata apa-apa lagi. Dia akhirnya berbalik dan pergi.Sesampainya di atas kereta, barulah Surya bertanya, "Apa dia orang yang kamu kenal?"Andini menggeleng pelan. "Bukan, aku salah lihat."Sambil berkata demikian, Andini teringat pada kasus pengasingan Dianti. Dia tak kuasa bertanya, "Kak, Provinsi Sawala jauh dari ibu kota nggak?""Mungkin lebih jauh dibanding Desa Teluk Horta. Selain itu, jalan ke Provinsi Sawala juga nggak mudah dilalui. Biasanya, orang-orang yang dikirim ke sana adalah mereka yang dibuang atau diasingkan. Kurasa perjalanan ke sana memakan waktu sekitar tiga sampai empat bulan."Tiga sampai empat bulan .... Andini diam-diam menghitung dalam hati. Jika demikian, Dianti kemungkinan besar belum tiba di Provinsi Sawala saat ini.Tak peduli sejahat apa Dianti di masa lalu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 644

    Senja mulai merunduk, cahaya matahari terakhir melukis siluet ibu kota dengan bayangan samar.Surya tak menyangka bahwa Andini masih menunggunya di luar istana. Begitu naik ke dalam kereta, dia tak kuasa untuk bertanya, "Kenapa nggak pulang duluan?"Kediaman Pangeran Surya tidak begitu jauh dari istana. Beberapa langkah saja, dia bisa tiba dengan berjalan kaki.Andini hanya tersenyum pada Surya. "Kakak mengkhawatirkanku, tentu aku pun sama."Dia bisa membaca ekspresi tak berdaya di wajah Kaisar hari ini. Dia tahu Surya masuk istana karena dirinya. Jadi, sudah sepantasnya dia menunggunya di gerbang istana!Kereta pun perlahan melaju menuju Kediaman Pangeran Surya.Surya menatap Andini, lalu tiba-tiba berkata, "Aku mungkin akan memimpin pasukan ke perbatasan."Mendengar itu, Andini terkejut. "Memimpin pasukan? Apa terjadi perang di perbatasan?"Surya mengangguk ringan. "Suku Tru terus-menerus menyerang wilayah kita. Kakak ingin memberi mereka pelajaran."Andini langsung mengernyit, menun

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 643

    Surya akhirnya menatap sang Kaisar, suaranya dalam dan tegas. "Kakak ingin aku memegang kendali pasukan?"Meskipun bertanya, nada bicaranya sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Kaisar sempat mengira Surya keberatan. Bagaimanapun, pemberontakan lima pangeran pernah meninggalkan trauma mendalam bagi Surya. Dia berpikir, mungkin Surya tidak akan mau lagi mengangkat senjata dan turun ke medan perang untuk seumur hidupnya.Kaisar hanya bisa menghela napas pelan. "Sebenarnya peperangan ini seharusnya ditangani oleh Rangga. Tapi, kamu pun tahu keadaannya saat ini. Jangankan berperang, bisa bangkit dari ranjang saja belum tentu bisa."Sementara itu, Kalingga lumpuh selama lima tahun dan baru pulih. Bagaimana mungkin dia tega mengirim orang seperti itu kembali ke medan perang?Kalaupun ada jenderal lain di dalam istana, siapa di antara mereka yang bisa membuat suku Tru ketakutan hanya dengan mendengar namanya? Siapa yang bisa membuat mereka benar-benar menyerah?Setelah dipikir-pikir, hanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 642

    Andini bisa memahami maksud Kaisar. Hidup ini memang tidak bisa diprediksi. Tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, setidaknya untuk saat ini, dia tidak menginginkannya.Melihat Andini kembali terdiam, Kaisar pun merasa jenuh. Dia hendak mempersilakan Andini pergi, tetapi seorang kasim muda tiba-tiba masuk dan memberi salam, lalu berkata, "Yang Mulia, Pangeran Surya ingin bertemu."Wajah Kaisar pun tidak bisa menyembunyikan rasa jengkel. Beberapa waktu lalu, Surya menegaskan bahwa dia ingin melindungi Andini, makanya kali ini Kaisar sengaja memanggil Andini ke istana saat Surya tidak ada.Tak disangka, bocah itu masih saja mendapatkan kabar secepat ini. Kaisar pun melambaikan tangan. "Kamu sudah boleh pulang. Persilakan Surya masuk.""Baik, Yang Mulia." Andini memberi hormat dan mundur dari ruangan.Sebelum keluar dari ruang kerja, dia sempat menoleh dan melirik Kaisar sekilas. Melihat sang Kaisar tampaknya tak menunjukkan kemarahan, hatinya baru mera

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status