Share

Bab 884

Penulis: Zaina Aulia
Keesokan paginya, rombongan Andini berangkat sebelum fajar menyingsing dan tiba di sebuah kota kecil terdekat sebelum tengah hari.

Setelah menempuh perjalanan selama berhari-hari dan melewati serangan pembunuh semalam, semua orang tampak kelelahan. Karena itu, mereka memutuskan untuk beristirahat di kota kecil itu selama dua hari.

Luka Abimana dan Gatot juga belum sembuh sepenuhnya, jadi mereka memang butuh waktu untuk memulihkan diri.

Di dalam kamar penginapan, pelayan mengantarkan makanan hangat. Semua orang duduk mengelilingi meja dan mulai makan dengan lahap.

Tiba-tiba, Darya memegangi perutnya dan berkata, "Nggak tahan lagi, aku harus ke kamar mandi dulu!"

Sebelum selesai berbicara, Darya sudah buru-buru keluar, hampir menghantam pintu. Kelihatannya memang darurat.

Laras mengedipkan mata. "Jangan-jangan dia salah makan?"

Andini menggeleng. "Makanan yang dimakan Kak Darya sama dengan kita semua. Kita baik-baik saja. Mungkin semalam dia masuk angin? Nanti aku coba periksa."

Andini t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Yuni hawa
akhirnya bacanya banyak banget bab nya. terimakasih
goodnovel comment avatar
Zaen Mahdi
mantap sekali
goodnovel comment avatar
Fitri II
puasss bacanya, , bab nya panjang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1197

    Andini tetap tenang dan hanya berkata dengan dingin, "Hanya hamba yang bisa mengobati racun di tubuh Putra Mahkota."Mendengar hal itu, senyum di bibir Permaisuri semakin melebar. "Oh ya ... rupanya kamu benar-benar mengambil kendali atas diriku, ya! Meski Putra Mahkota enggan menukar darah demi menyelamatkan Safira, aku tetap nggak tega melihatnya tewas ...."Pada akhirnya, malah darah dagingnya sendiri yang menjadi beban baginya. Saat berkata demikian, sejenak mata Permaisuri memancarkan kebencian. Dia memandang Andini dingin dan melanjutkan, "Aku telah memerintahkan orang untuk membawa Kaisar keluar dari Istana Kehangatan, tujuanmu sudah tercapai.""Tapi, Andini, Safira tewas karena racun, Putra Mahkota dan Kaisar pun berturut-turut diracuni. Perkara ini, tentu harus ada yang menanggung, bukan?""Ada hal yang harus rela dilepaskan, meski berat! Nggak mungkin aku membiarkan dirimu dipermainkan kamu selamanya, bukan? Kalau kamu berani mengacaukan masalah ini lagi, aku akan membuatmu m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1196

    Wajah Marwa seketika berubah pucat. Dia menatap Andini dengan cemas dan menahan suaranya serendah mungkin. "Nona Andini, Anda tidak boleh pergi!"Namun, Andini hanya mengerutkan kening, lalu berdiri sambil menampilkan senyum tenang di sudut bibirnya. "Aku nggak bisa lari."Dialah yang menghancurkan seluruh rencana Permaisuri dengan tangannya sendiri. Putra Mahkota kini diracun dan Putri Safira telah meninggal. Namun, Permaisuri masih menggenggam kekuasaan besar. Pasukan penjaga istana ada di tangannya dan lebih dari separuh pejabat di istana juga berdiri di pihaknya.Andini memang terlambat menyadari rencana besar Permaisuri. Dia sudah kalah langkah dari awal. Maka, satu-satunya hal terbaik yang bisa dia lakukan sekarang adalah memastikan Kaisar muncul kembali di hadapan publik. Selama Kaisar bisa terlihat oleh rakyat dan para pejabat, kekuasaan mutlak Permaisuri akan mulai retak.Marwa tentu paham. Pada titik ini, Andini memang sudah tidak punya jalan untuk mundur. Dia hanya bisa mena

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1195

    Yang harus datang, akhirnya datang juga.Andini berbalik dan melangkah ke depan pintu ruang baca istana, lalu membuka pintu.Di luar, Menteri Ritus berdiri bersama beberapa pejabat lain. Sebagian wajahnya cukup dikenal, sebagian lagi terasa asing. Andini tahu, di antara mereka pasti ada orang suruhan Permaisuri. Namun, itu tidak penting.Kebenaran sudah terpampang jelas dan kini tak ada seorang pun di antara mereka yang bisa mundur.Begitu melihat Andini, Penasihat Agung Rendra tampak sedikit terkejut. "Nona Andini, kenapa Anda ada di sini?"Andini membungkuk hormat sebelum menjawab, "Putra Mahkota terkena racun yang cukup parah. Hamba datang untuk membantu mengobatinya."Rendra mengangguk pelan, tetapi ekspresinya tetap penuh tanda tanya. "Bukankah Putra Mahkota mengurung dirinya sendiri selama ini? Sejak kapan dia kembali ke istana?"Andini tidak menjawab, hanya memiringkan tubuhnya dan memberi jalan.Rendra pun melangkah masuk bersama Menteri Ritus dan beberapa pejabat lainnya. Begi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1194

    Mendengar kata-kata itu, Putra Mahkota refleks menoleh ke arah Kasim Harko. Namun yang dilihatnya justru membuatnya tertegun, wajah Kasim Harko kini tampak segar, sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda keracunan.Sejak meminum obat yang diberikan Andini, Kasim Harko memang selalu berada di sisinya dan tidak pernah meninggalkannya. Putra Mahkota bisa memastikan bahwa kasim tua itu tidak mungkin sempat meminum penawar apa pun.Kalau begitu, jika wajah Kasim Harko sudah kembali normal, seharusnya racun di dalam tubuhnya juga mulai hilang. Namun kalau begitu, kenapa Andini berkata demikian?Kasim Harko sepertinya memahami apa yang sedang dipikirkan Putra Mahkota. Dia menunduk dan berkata perlahan, "Menjawab Yang Mulia, obat yang diminum oleh Anda dan hamba ... bukan obat yang sama.""Apa?!" Putra Mahkota membelalak kaget dan tiba-tiba berdiri. Namun baru saja berdiri, dunia di hadapannya langsung berputar hebat. Tubuhnya kehilangan keseimbangan dan ambruk kembali ke singgasana di belakang

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1193

    Saat itu, Permaisuri benar-benar sudah hampir kehilangan kendali. Safira seharusnya bisa segera menjalani pertukaran darah dan terbebas dari racun, tetapi di saat genting seperti ini, masalah baru muncul lagi.Melihat kondisi Permaisuri yang nyaris histeris, Andini segera membuka suara, "Permaisuri, mohon jangan cemas dulu. Izinkan hamba memeriksa keadaan Kaisar. Mungkin saja racun yang masuk ke tubuh Kaisar masih bisa hamba netralkan. Kalau beruntung, sebelum senja tiba, hamba bisa membantu Kaisar memulihkan diri dari racun itu."Mendengar kata-kata itu, wajah Permaisuri yang semula putus asa akhirnya menampakkan secercah harapan. Dia menoleh ke arah Andini dan mengangguk berulang kali. "Baik, Andini. Seluruh harapan istana ini kini ada di tanganmu!"Dalam pandangan Permaisuri, saat ini satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan Putra Mahkota dan Putri Safira hanyalah Andini.Andini menunduk memberi hormat, lalu segera berpamitan dan bergegas meninggalkan ruangan.Ketika dia kembali

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1192

    Mendengar hal itu, sorot mata Permaisuri seketika menggelap. Benih kecurigaan yang sebelumnya ditanam Andini di hatinya, kini mulai tumbuh dan berakar.Pelayan senior adalah orang kepercayaannya, tentu dia tahu bahwa Kaisar saat ini sebenarnya adalah Putra Mahkota yang sedang menyamar. Kalau begitu ... apa yang ingin dia katakan kepada Putra Mahkota?Belum sempat Permaisuri memikirkannya lebih jauh, pelayan senior itu sudah kembali. Namun, kali ini wajahnya tampak panik. "Permaisuri, gawat! Terjadi sesuatu!"Alis Permaisuri langsung berkerut. Melihat ekspresi gugup pelayan itu, amarah di hatinya mulai memuncak. "Ada apa sampai segaduh itu?""Kai ... Kaisar ... tidak, bukan, Putra Mahkota ... dia ...." Pelayan itu terlalu panik hingga bicara terbata-bata.Andini hanya menundukkan kepala, menahan ekspresi agar tidak terlihat ada senyum.Permaisuri melirik Andini sekilas, lalu kembali menatap pelayan senior itu dengan mata penuh kemarahan. "Sebenarnya ada apa?""Pu ... Putra Mahkota, dia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status