Share

Bab 883

Author: Zaina Aulia
Gatot menimpali, "Memang tepat sekali. Kalau nggak, mungkin aku sudah kehilangan nyawa. Terima kasih banyak, Nona Laras."

"Bukan itu maksud saya!" Laras segera melambaikan tangannya, tetapi senyuman di wajahnya sulit disembunyikan. "Saya cuma berpikir, dengan ketepatan dan kekuatan seperti itu, kalau bisa benar-benar punya guru dan belajar bela diri, saya pasti bisa jadi hebat, 'kan?"

Ternyata gadis ini sedang membayangkan adegan besar dalam kepalanya, menjadi pendekar sakti. Tak heran dia tampak begitu bahagia barusan.

Gatot mengangguk berulang kali. "Ya. Kalau Nona Laras serius ingin belajar, aku bisa mengajarimu."

"Benarkah?" Mata Laras langsung membelalak. "Paman Gatot sungguh mau mengajari saya?"

Wajah Gatot penuh dengan senyuman. Dia mengangguk dengan yakin.

Laras yang senang langsung berlutut dan bersujud dua kali di depan Gatot. "Kalau begitu, saya akan berterima kasih dulu kepada Guru!"

Tingkah itu membuat Darya melotot, "Hah? Segampang itu menerima murid?"

Laras tertawa polos
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1199

    Begitu kata-kata itu terucap, Zarli dan Zaryan serentak melepaskan pegangan mereka.Namun, Andini buru-buru menoleh menatap keduanya. "Kalau kalian berdua bagaimana?"Tadi Permaisuri melihat mereka yang membawa Andini keluar. Jika Andini tidak kembali, Permaisuri pasti tidak akan melepaskan mereka begitu saja.Tak disangka, keduanya justru saling memandang dan tertawa. "Kami sudah bertahun-tahun bertugas di Pasukan Pengawal Istana, punya banyak teman baik di sana. Sekalipun nanti ada masalah, saudara-saudara di pasukan pasti akan melindungi kami.""Jangan khawatir," kata Zaryan sambil menepuk dadanya. "Tadi waktu kami membawamu pergi, Permaisuri sama sekali nggak memperhatikan kami. Kami akan baik-baik saja."Andini menatap mereka berdua, matanya dipenuhi kekhawatiran. Mereka berbicara seolah-olah semua ini mudah, tetapi Andini tahu mereka hanya berusaha menenangkannya.Melihat ekspresi Andini yang begitu cemas, Zaryan pun berhenti tersenyum. Dia menatap Andini dengan serius. "Bagaiman

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1198

    Pintu kayu tua itu mengeluarkan suara nyaring yang menusuk telinga. Sesaat kemudian, terdengar suara benda berat jatuh ke tanah.Suara yang berat dan teredam itu akhirnya membuat tubuh kaku Andini sedikit bereaksi. Kepalanya yang semula tertunduk di antara kedua lutut perlahan terangkat. Di bawah cahaya pagi yang mulai masuk dari luar pintu, dia melihat seseorang tergeletak di depannya.Tampak agak familier ...."Perempuan hina!"Makian yang sudah tak asing lagi terdengar. Permaisuri melangkah cepat masuk dari luar. Sebelum Andini sempat bereaksi, dia sudah menarik kerah baju Andini dan menyeretnya dari lantai."Di mana barang itu? Serahkan!"Barang? Barang apa?Andini belum langsung memahami maksudnya. Tatapannya kembali jatuh pada sosok di kakinya. Orang itu bergerak, lalu berlutut dengan rapi. Wajah yang penuh lebam dan luka seketika muncul di pandangan Andini.Itu adalah pengawas taman kekaisaran, Fattah.Barulah Andini mengerti, barang yang dimaksud Permaisuri adalah apa. Namun, d

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1197

    Andini tetap tenang dan hanya berkata dengan dingin, "Hanya hamba yang bisa mengobati racun di tubuh Putra Mahkota."Mendengar hal itu, senyum di bibir Permaisuri semakin melebar. "Oh ya ... rupanya kamu benar-benar mengambil kendali atas diriku, ya! Meski Putra Mahkota enggan menukar darah demi menyelamatkan Safira, aku tetap nggak tega melihatnya tewas ...."Pada akhirnya, malah darah dagingnya sendiri yang menjadi beban baginya. Saat berkata demikian, sejenak mata Permaisuri memancarkan kebencian. Dia memandang Andini dingin dan melanjutkan, "Aku telah memerintahkan orang untuk membawa Kaisar keluar dari Istana Kehangatan, tujuanmu sudah tercapai.""Tapi, Andini, Safira tewas karena racun, Putra Mahkota dan Kaisar pun berturut-turut diracuni. Perkara ini, tentu harus ada yang menanggung, bukan?""Ada hal yang harus rela dilepaskan, meski berat! Nggak mungkin aku membiarkan dirimu dipermainkan kamu selamanya, bukan? Kalau kamu berani mengacaukan masalah ini lagi, aku akan membuatmu m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1196

    Wajah Marwa seketika berubah pucat. Dia menatap Andini dengan cemas dan menahan suaranya serendah mungkin. "Nona Andini, Anda tidak boleh pergi!"Namun, Andini hanya mengerutkan kening, lalu berdiri sambil menampilkan senyum tenang di sudut bibirnya. "Aku nggak bisa lari."Dialah yang menghancurkan seluruh rencana Permaisuri dengan tangannya sendiri. Putra Mahkota kini diracun dan Putri Safira telah meninggal. Namun, Permaisuri masih menggenggam kekuasaan besar. Pasukan penjaga istana ada di tangannya dan lebih dari separuh pejabat di istana juga berdiri di pihaknya.Andini memang terlambat menyadari rencana besar Permaisuri. Dia sudah kalah langkah dari awal. Maka, satu-satunya hal terbaik yang bisa dia lakukan sekarang adalah memastikan Kaisar muncul kembali di hadapan publik. Selama Kaisar bisa terlihat oleh rakyat dan para pejabat, kekuasaan mutlak Permaisuri akan mulai retak.Marwa tentu paham. Pada titik ini, Andini memang sudah tidak punya jalan untuk mundur. Dia hanya bisa mena

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1195

    Yang harus datang, akhirnya datang juga.Andini berbalik dan melangkah ke depan pintu ruang baca istana, lalu membuka pintu.Di luar, Menteri Ritus berdiri bersama beberapa pejabat lain. Sebagian wajahnya cukup dikenal, sebagian lagi terasa asing. Andini tahu, di antara mereka pasti ada orang suruhan Permaisuri. Namun, itu tidak penting.Kebenaran sudah terpampang jelas dan kini tak ada seorang pun di antara mereka yang bisa mundur.Begitu melihat Andini, Penasihat Agung Rendra tampak sedikit terkejut. "Nona Andini, kenapa Anda ada di sini?"Andini membungkuk hormat sebelum menjawab, "Putra Mahkota terkena racun yang cukup parah. Hamba datang untuk membantu mengobatinya."Rendra mengangguk pelan, tetapi ekspresinya tetap penuh tanda tanya. "Bukankah Putra Mahkota mengurung dirinya sendiri selama ini? Sejak kapan dia kembali ke istana?"Andini tidak menjawab, hanya memiringkan tubuhnya dan memberi jalan.Rendra pun melangkah masuk bersama Menteri Ritus dan beberapa pejabat lainnya. Begi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1194

    Mendengar kata-kata itu, Putra Mahkota refleks menoleh ke arah Kasim Harko. Namun yang dilihatnya justru membuatnya tertegun, wajah Kasim Harko kini tampak segar, sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda keracunan.Sejak meminum obat yang diberikan Andini, Kasim Harko memang selalu berada di sisinya dan tidak pernah meninggalkannya. Putra Mahkota bisa memastikan bahwa kasim tua itu tidak mungkin sempat meminum penawar apa pun.Kalau begitu, jika wajah Kasim Harko sudah kembali normal, seharusnya racun di dalam tubuhnya juga mulai hilang. Namun kalau begitu, kenapa Andini berkata demikian?Kasim Harko sepertinya memahami apa yang sedang dipikirkan Putra Mahkota. Dia menunduk dan berkata perlahan, "Menjawab Yang Mulia, obat yang diminum oleh Anda dan hamba ... bukan obat yang sama.""Apa?!" Putra Mahkota membelalak kaget dan tiba-tiba berdiri. Namun baru saja berdiri, dunia di hadapannya langsung berputar hebat. Tubuhnya kehilangan keseimbangan dan ambruk kembali ke singgasana di belakang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status