Share

Bab 921

Author: Zaina Aulia
Andini membawa semangkuk ramuan obat dan masuk ke dalam tenda. Begitu tirai terbuka, tampak tabib militer sedang duduk di kursi, kedua tangannya terikat pada sandaran, sementara kedua kakinya juga diikat erat pada kaki kursi. Dia nyaris tidak bisa bergerak.

Melihat kedatangan Andini, raut wajah Ega langsung berubah terkejut. "Nona Andini? Kenapa Anda datang ke sini?" Suaranya terdengar serak dan kering, seperti tenggorokan yang sudah lama tidak disentuh air.

Andini mendekat sambil membawa mangkuk obat. Dia mengaduk perlahan, lalu menyendokkan sesuap dan mengarahkannya ke mulut Ega. "Kaisar dan Pasukan Harimau sedang berada di lapangan latihan. Aku memanfaatkan waktu ini untuk menjenguk Tabib Ega. Dapur sedang sulit menyediakan makanan, jadi aku memasak ramuan penguat tubuh ini. Semoga kamu bisa bertahan."

Nada bicaranya tenang dan dingin, tidak terlihat emosi dalam ucapannya.

Saat Andini berbicara, Ega mencium aroma ramuan itu dan segera bisa menebak beberapa bahan yang digunakan. Dia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1211

    Andini terpaku menatap Kepala Lembah, suaranya bergetar, "Kenapa ... Anda melakukan ini?"Kepala Lembah Raja Obat tertawa rendah. "Apa untungnya nyawa ditukar nyawa buatku? Itu justru rugi! Tapi kalau kamu tetap hidup, baru bisa bermanfaat untukku!"Selesai berkata demikian, dia berdiri dan berjalan menuju pintu, lalu menoleh dengan nada malas bercampur jijik. "Kebetulan sekali, kamu datang tepat waktu. Bawa gadis ini ke tempat mandi, cepat bersihkan! Busuk sekali, ckck."Suara penuh rasa jijik itu masih terdengar ketika Andini akhirnya menjatuhkan belati dari tangannya.Tubuhnya lemas dan lututnya kehilangan tenaga. Dia terduduk di lantai dengan napas tersengal-sengal. Sorot matanya kosong, seolah pikirannya belum sempat kembali dari ambang maut yang baru saja dia hadapi.Namun di saat itu juga, dari belakangnya terdengar suara yang sudah lama tak dia dengar."Andini."Suara itu rendah dan berat, sama seperti orangnya.Andini sontak menoleh. Di ambang pintu berdiri sebuah sosok yang t

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1210

    Dengan kata lain, aturan itu memang dibuat khusus untuk Andini.Andini terdiam. Dia tahu betul, reputasi Kepala Lembah Raja Obat memang pendendam dan ingatannya tajam. Di Kota Runtung dulu, Andini pernah menyinggung lelaki tua ini. Ternyata, dendam itu disimpannya sampai hari ini. Kini, nyawanya yang berada di tangan sang Kepala Lembah seolah menjadi balasan yang tak terhindarkan.Melihat Andini diam, Kepala Lembah tertawa sinis. "Kenapa? Tadi kamu gagah sekali membela kakakmu, sekarang ketika waktunya menukar nyawa, malah ragu? Cepat tentukan pilihanmu, kamu ingin nyawa kakakmu atau nyawamu sendiri?"Andini mengangkat pandangan, menatap lurus pada Kepala Lembah, lalu berkata dengan tenang, "Mohon Kepala Lembah selamatkan kakakku. Nyawaku ... diserahkan kepada Anda."Mendengar hal itu, tatapan Kepala Lembah menggelap. Suaranya pun menjadi rendah dan berat. "Aku dengar, kakakmu itu nggak memperlakukanmu dengan baik. Tak kusangka, kamu masih sebaik ini rela mengorbankan diri demi dia."A

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1209

    Ada secercah harapan untuk selamat.Akhirnya, Andini tertawa di sela air matanya. Dia segera berlari kembali ke sisi Abimana dan mengguncangnya dengan semangat. "Abimana, aku berhasil! Kita selamat! Abimana, dengar nggak? Kita selamat!"Namun, suaranya tenggelam dalam kegelapan malam, tak mendapat sedikit pun jawaban.Untungnya tak lama kemudian, orang-orang dari Lembah Raja Obat tiba. Mereka membawa Andini dan Abimana turun ke dasar lembah.Saat seorang lelaki tua berambut putih muncul, Andini masih duduk di sisi Abimana sambil menyeka keringat dingin di dahinya."Hmm? Siapa ini?" suara Kepala Lembah Raja Obat terdengar dingin dan penuh ejekan.Andini tidak peduli pada nada sinis itu. Dia segera berdiri dan menunduk hormat, lalu berkata dengan sungguh-sungguh, "Mohon, Kepala Lembah, tolong selamatkan kakakku."Kepala Lembah melirik sekilas ke arah Abimana, lalu berkata dingin, "Kamu kira tempat ini apa? Siapa pun bisa seenaknya meminta pertolongan dari Lembah Raja Obat?"Andini terteg

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1208

    Daun-daun busuk di lantai hutan sudah menutupi mata kaki. Tubuh Abimana memang tidak setinggi Surya, tetapi dia tetap jauh lebih tinggi dari Andini. Sejak bergabung dengan pasukan, dia berlatih keras dan tubuhnya kini sangat tegap, beratnya juga jelas tidak ringan.Andini sama sekali tidak punya tenaga untuk mengangkatnya ke atas kuda. Satu-satunya pilihan adalah memanggulnya dan berjalan perlahan ke depan.Langkah demi langkah terasa berat dan sulit. Ketika Andini tersandung ranting kering dan terdengar suara patahan, tubuh Abimana di punggungnya pun merosot sedikit.Tidak bisa terus begini.Andini berpikir sejenak, lalu menebas ujung roknya dengan pedang untuk merobek sehelai kain dan mengikat dirinya bersama Abimana dengan erat agar tidak tergelincir lagi. Setelah itu, dia menjadikan pedang sebagai tongkat penopang, melangkah maju satu per satu.Napas Abimana yang lemah menyapu lembut di dekat telinganya.Mendadak, kenangan masa kecil menyeruak di benaknya. Dulu, entah berapa kali d

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1207

    Jalan pegunungan yang mereka lewati terjal dan sulit dilalui. Ditambah lagi kuda itu menanggung dua orang, tak lama kemudian kecepatannya pun menurun.Andini tampak cemas, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan tak ada pengejar. Sementara pandangan Abimana jatuh pada sebuah batu nisan tak jauh di depan. Dia tersenyum samar dan berkata, "Kita sudah sampai di perbatasan Lembah Raja Obat. Tenang saja, para pembunuh itu nggak akan berani mengejar lebih jauh."Mengikuti arah pandangnya, Andini melihat tulisan "Lembah Raja Obat" di batu itu. Seketika hatinya merasa lega.Di bawah sinar bulan, dia memandang jalan di depan. "Di depan sana itu Lembah Raja Obat?""Mm."Suara Abimana yang rendah terdengar dari atas kepalanya. "Jalan terus 100 meter lagi, kita akan keluar dari hutan. Di sana akan ada beberapa pohon bunga persik. Meski sekarang bukan musimnya, di sekitar lembah itu, bunga persik selalu mekar sepanjang tahun.""Di bawah pohon ketiga, ada batu sebesar kepalan tangan. Di bawah

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1206

    Malam itu tidak ada angin, tetapi dedaunan di hutan berdesir lembut. Andini terkejut, kemudian menurunkan suaranya dan berkata, "Jangan-jangan ada binatang buas di hutan?""Nggak mungkin." Abimana sudah berdiri sambil mencabut pedangnya, kemudian melangkah ke depan Andini, menariknya berdiri dan melindunginya di belakang. "Di sekitar Lembah Raja Obat, nggak ada makhluk hidup yang berani mendekat."Kalau bukan binatang buas, berarti ... pasti para pembunuh!Tiba-tiba terdengar suara tajam yang menembus udara. Beberapa anak panah meluncur dari dalam hutan dan menyerang mereka berdua.Abimana segera menarik Andini ke belakang, lalu mengayunkan pedangnya dan menangkis anak panah itu. Namun belum sempat berdiri tegak, belasan orang berpakaian hitam menerobos keluar dari balik pepohonan.Abimana menurunkan pandangan matanya, wajahnya menegang dan mengumpat pelan, "Sepanjang jalan nggak ada pasukan pengejar, rupanya mereka sudah menunggu di sini seperti pemburu menunggu mangsanya!"Dari kelom

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status