Share

13. Pengakuan Abi pada Ibunda

Arini mengangguk, menyetujui putri kecilnya mengambil mainan yang diberikan Khalif. Dengan wajah berbinar Naina mengambil benda itu.

"Terima kasih ya, Om. Aku suka banget."

Khalif tersenyum puas.

"Om senang kalau kamu suka," ucapnya seraya mengusap pucuk kepala gadis kecil di hadapannya.

"Om mau main sama Naina nggak?"

"Emang boleh?"

Pandangan Khalif tertuju pada Arini. Wanita itu segera menjawab,

"Naina, Om Khalif ini ada kesibukan. Nanti kamu main sama Mama aja ya, Nak."

"Yaudah deh, aku masuk ke dalam dulu ya, Om."

Khalif tampak mengangguk. Ia memerhatikan Naina yang terlihat berjalan kembali ke dalam rumah. Hatinya sakit, mengingat seumur hidup dia tak pernah tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi Arini?

Khalif menghela napas berat.

"Makasih ya Mas untuk hadiahnya. Maaf Arini nggak bisa membalas dengan apapun."

"Tidak perlu membalas, saya memberi tanpa mengharap balasan."

Arini hanya bergeming.

"Jika kamu memutuskan untuk kembali pada Abi, maka saya akan mundur. Suatu saat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status