Share

Bab 11

pov author

"Tapi Bu-" sahut Melati cepat.

Biar bagaimana panti ini milik Ratmi, tidak sedikitpun ada haknya maupun Lastri disini.

Ratmi tersenyum.

"Kalian siapkan saja apa syaratnya!" Netra tuanya berkabut.

"Tapi ingat! Kalian harus pergi ke rumah saki sekarang juga!"

Melati mengenggam tangan ibunya yang gemetar.

"Ibu tidak perlu melakukan ini! Melati pasti bisa dapat donor darah yang lain!"

"Jangan, Mel. Jangan buat Agung menunggu terlalu lama." Diusapnya tangan Melati.

Lasti dan Diki saling melirik, dengan menahan senyum.

Sebentar lagi, mereka akan jadi orang kaya.

Terbayang berapa banyak uang yang akan mereka terima dari Affandi, bos besar pengusaha properti itu.

"Ibu, tinggal tanda tangan saja di sini!" Diki menyodorkan surat berisi persetujuan penjualan tanah beserta pant

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status