Home / Fantasi / QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan / Bab 10: Menara Langit — Pintu Takdir

Share

Bab 10: Menara Langit — Pintu Takdir

Author: Just B
last update Huling Na-update: 2025-06-20 18:22:49

Kabut kristal menyelimuti mulut gerbang Menara Langit. Cahaya ungu keperakan memancar dari celah pintu, menggambarkan ribuan simbol kuno yang bergerak hidup. Suara dari zaman lampau menggema di dalam kepala para murid terpilih:

"Hanya yang membawa warisan para leluhur… yang layak masuk dan menapaki jalan abadi."

Wu Xuan berdiri paling depan, napasnya perlahan. Pilar-pilar di dalam tubuhnya bersinar serentak, menciptakan lingkaran spiritual yang berdenyut seperti nadi bumi. Saat ia melangkah ke depan, cahaya dari lambang naga di dadanya menyatu dengan segel pintu.

KRAK!

Pintu Menara Langit terbuka perlahan, memperlihatkan tangga batu tak berujung yang melayang ke atas, menuju langit. Hanya tujuh tim yang diperbolehkan masuk, dan Wu Xuan memimpin rombongan Sekte Langit Timur, diikuti Liang Chen dan Lin Yue.

Di belakang, tim dari Sekte Pilar Obat Langit — termasuk Qian Ruo (Tingkat Kultivasi: Alam Qi Murni – Tahap 6, Alkemis Emas – Pemula) — juga masuk dengan langkah mantap.

Lantai 1: Lo
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 74 – Bayangan dari Masa Lalu

    Tiga hari telah berlalu sejak berakhirnya Kompetisi Tungku Langit Suci. Langit di atas Lembah Tengah Sekte Langit Timur tetap tenang, namun atmosfer di dunia kultivasi tak pernah sesepi ini. Setiap sekte tengah menghitung kerugian, mengevaluasi murid, dan menimbang ulang arah masa depan mereka setelah munculnya dimensi spiral dan peristiwa tak terduga yang mengorbankan Wu Yao.Wu Yao—murid berbakat yang telah menguasai teknik warisan Wu Xuan, dan mencapai Alam Jiwa Langit hanya dalam waktu singkat, kini dinyatakan menghilang setelah mengunci dirinya di dimensi spiral demi menyegel ledakan Qi sintetis yang mengamuk.Namun dunia tidak memberi waktu untuk berduka terlalu lama.Aula rapat darurat dibangun cepat di wilayah netral antara tiga sekte besar: Sekte Langit Timur, Sekte Pilar Pil Surgawi, dan Sekte Jiwa Alir. Aula itu bernama: **Aula Perisai Warisan**Aula ini bukan sekadar tempat pertemuan, tapi simbol persatuan baru—tempat lahirnya fraksi gabungan yang terdiri dari murid-murid

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 73 – Warisan yang Tak Hilang

    Langit di tanah suci Kompetisi Tungku Langit Suci telah kembali cerah, seolah badai dimensi tak pernah terjadi. Namun tanah yang dulu bersinar dengan formasi Qi kini dipenuhi retakan, dan di tengah lapangan utama berdiri pilar spiral yang setengah hancur—sisa dari medan dimensi buatan yang kini telah lenyap.Satu per satu, para peserta muncul dari gerbang dimensi yang tersisa. Liang Yin, Yue Lan, Jin Seru, Qian Rou, dan Mei Rin keluar dengan tubuh luka dan napas tersengal, namun mereka masih hidup.Sorak sorai langsung pecah dari barisan murid-murid sekte masing-masing. Namun saat menyadari bahwa Wu Yao tak ikut keluar, keheningan mendalam menyelimuti seluruh arena.Di antara para tetua, Tetua Agung Sekte Langit Timur berdiri menatap langit. Jubahnya berkibar tertiup angin Qi yang mulai stabil. “Jiwa penjaga... ia memilih menjadi pilar dimensi. Sama seperti Wu Xuan dahulu,” gumamnya lirih.Yue Lan melangkah maju, menggenggam liontin warisan yang sempat terjatuh dari Wu Yao. Cahaya sam

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 72 — Langkah Terakhir Takdir

    Langit spiral telah berubah warna. Dari ungu lembut menjadi merah pekat yang menyala seperti api langit. Pilar-pilar energi yang sebelumnya stabil kini mulai retak satu per satu, menandakan kerusakan tak terhindarkan dalam struktur dimensi ini. Tanah berguncang, dan suara retakan ruang terdengar dari segala penjuru.Ran Zhu berdiri di atas landasan formasinya yang remuk. Tubuhnya sudah tak lagi sepenuhnya manusia—sayap dimensi di punggungnya berkibar dalam kekacauan, kristal di dadanya berdenyut keras, mengisap setiap aliran Qi di sekitarnya. Namun matanya masih bersinar dengan ambisi yang membara.Di sisi lain, Wu Yao berselimut cahaya spiral. Lima langkah teknik “Tujuh Langkah Kehendak Takdir” telah membuka bagian-bagian terdalam dari jiwanya. Aura warisan Wu Xuan kini tak hanya menyelimuti tubuhnya, tapi juga menyebar ke langit spiral. Setiap denyut Qi-nya menggetarkan kehendak dimensi.Tiga Puluh Langkah TerakhirWu Yao melangkah maju.Langkah keenam: “Mematahkan Kepalsuan”Sebuah

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 71 — Benturan Dua Warisan

    Langit dalam dimensi spiral telah sepenuhnya merekah. Pusaran energi menggulung di atas, menyerap partikel Qi dari segala arah. Cahaya merah keunguan berputar dari formasi segitiga tempat Ran Zhu berdiri, menciptakan pilar-pilar energi yang menghubungkan langit dan tanah.Di seberangnya, Wu Yao berdiri dengan napas berat. Tanda warisan Wu Xuan di telapak tangannya bersinar lembut, menyatu dengan denyut nadinya. Aura warisan itu tidak megah seperti Qi sintetis Ran Zhu, namun terasa dalam—mengakar dan penuh kehendak sejati.Ran Zhu turun perlahan dari platform batu, tubuhnya diselimuti lapisan transparan Qi sintetis yang bergolak seperti lapisan cairan logam."Qi murni... Qi warisan... semua itu usang. Dunia tak butuh lagi penjaga masa lalu. Aku adalah kunci menuju zaman baru," ujarnya dengan senyum mengerikan.Wu Yao tak menjawab. Ia menurunkan kuda-kudanya, lalu perlahan membentuk Segel Spiral Tertutup—teknik warisan Wu Xuan tahap puncak yang hanya bisa diaktifkan saat jiwa dan tubuh

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 70 — Menuju Puncak Spiral

    Kabut ungu keperakan menggulung dari segala arah, menciptakan pusaran angin yang mengaduk medan Qi dimensi. Di tengah reruntuhan kristal, para murid dari enam sekte berdiri membentuk lingkaran. Tubuh mereka penuh luka dan pakaian tercabik, namun mata mereka menyala—bukan karena kelelahan, melainkan semangat yang mulai menyatu.Wu Yao menatap langit retak di atas. Setiap detik, retakan itu melebar, seperti luka menganga di tubuh langit. Pusat pusaran telah terlihat: sebuah puncak tinggi menjulang di kejauhan, dikelilingi oleh pilar-pilar raksasa yang melingkar.“Ran Zhu ada di sana,” ucap Fa Shen dengan suara berat. “Formasi yang ia bangkitkan tak hanya akan membuka pintu bagi Qi sintetis, tapi juga menyeret struktur dimensi spiral ke dalam dunia nyata.”Liang Yin mengerutkan dahi. “Kalau itu terjadi, batas antara realitas dan ciptaan akan runtuh.”“Dan dunia kita tak akan pernah sama lagi,” tambah Mei Rin.Wu Yao menoleh kepada mereka. “Kalau begitu, kita tak punya waktu. Kita bentuk

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 69 — Bayangan yang Terbangun

    Langit palsu di dalam dimensi spiral meretak perlahan. Retakan itu seperti benang hitam yang menjalar di kanvas langit biru pucat. Dari celah tersebut, suara-suara asing mulai mengalun, membentuk bisikan-bisikan tak dikenal yang menggema di telinga seluruh peserta.Wu Yao dan timnya mundur beberapa langkah dari altar kristal yang kini telah runtuh. Tanah bergetar, dan kabut mulai berubah warna menjadi merah darah, seolah dunia ini mencoba memperingatkan bahaya yang belum dikenali sepenuhnya."Apa itu...?" gumam Jin Seru, matanya terpaku pada langit yang merekah.“Qi... yang tidak berasal dari dunia ini,” jawab Yue Lan, suaranya tercekat.Wu Yao merasakan pusaran aneh di perutnya. Qi Tanpa Bentuk dalam dirinya bergetar tak stabil. Ia mengerutkan dahi. “Kita harus keluar dari zona ini. Sekarang.”Namun belum sempat mereka bergerak, dari balik reruntuhan hutan kristal, suara dentingan langkah kaki bergema. Enam sosok muncul perlahan, masing-masing mengenakan jubah berbeda dari berbagai s

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status