Home / Fantasi / QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan / Bab 93 – Guncangan di Balik Sekte

Share

Bab 93 – Guncangan di Balik Sekte

Author: Just B
last update Last Updated: 2025-08-24 12:49:20

Langit pagi di atas Lembah Teratai Hitam dipenuhi awan bergulung tebal. Cahaya mentari berusaha menembus, namun redup seakan diselimuti tabir kelabu. Di bawahnya, aula pusat sekte berdiri megah dengan atap bersudut emas hitam, diapit pilar giok yang menjulang. Hari itu bukanlah hari biasa. Tidak ada kicau burung, tidak ada denting pedang latihan dari lapangan murid luar. Semuanya terasa kaku, menunggu sesuatu yang besar.

Di dalam aula utama, para tetua dari enam sekte besar duduk berhadap-hadapan. Aura masing-masing begitu padat, hingga udara di antara mereka bergetar tipis. Di tengah ruangan, sebuah meja bundar dari batu spirit berukir simbol-simbol kuno memisahkan mereka. Suasana hening, hanya suara napas berat yang sesekali terdengar.

Di sisi kiri, Tetua Sekte Teratai Hitam, Luo Han (Alam Jiwa Langit tahap puncak), duduk tegak dengan jubah hitam berhiaskan pola bunga teratai berwarna perak. Matanya menyipit, menatap tamu dari sekte lain dengan kewaspadaan penuh.

Di sisi kanan, h
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 101 – Rapat Darurat Aliansi

    Asap belum sepenuhnya sirna dari lembah Timur. Pasukan gabungan masih berbaris di sekitar retakan, beberapa sibuk membersihkan medan, sebagian lain mengurus korban. Jeritan dan desahan luka bercampur dengan bau darah dan logam terbakar. Wu Yao duduk di atas batu besar, menekan dadanya. Qi Tanpa Suara yang ia lepaskan terlalu banyak, membuat meridian di dalam tubuhnya retak halus. Yi Shuang segera datang, telapak tangannya memancarkan cahaya putih lembut. “Diam sebentar,” katanya. Energi penyembuhan mengalir, menutup celah meridian Wu Yao. Tapi wajah Yi Shuang sendiri pucat—ia telah menguras hampir seluruh cadangan qi untuk merawat puluhan murid. Di sisi lain, Xiao Lin membersihkan pedangnya yang penuh retakan. Luo Yian menuliskan catatan buru-buru di gulungan bambu, merekam simbol yang ia lihat di tubuh makhluk pemimpin tadi. Dan Su Fei? Ia berdiri tak jauh dari retakan, menatap dalam diam. Qi ungu samar masih mengalir di sekitar tubuhnya, seolah enggan padam. Beberapa murid lai

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 100 – Api Retakan di Timur

    Langit Timur menyala merah ketika suara gong darurat menggema di seluruh perbatasan Sekte Pedang Azure. Di puncak menara penjaga, asap hitam membubung tinggi, bercampur dengan cahaya ungu yang menyeruak dari tanah. Retakan baru terbuka. Qi kacau menyembur ke udara, membentuk pusaran liar yang menelan awan. Suara-suara aneh menggema, separuh jeritan, separuh nyanyian, seakan ribuan lidah asing berdoa dalam bahasa yang tak dikenal. Tetua sekte segera mengirimkan sinyal bantuan. Seketika, kabar itu sampai ke telinga sekte-sekte besar lain, termasuk Sekte Langit Abadi. --- Seruan Aliansi Di ruang utama Sekte Langit Abadi, suasana riuh. Para tetua berkumpul lagi, kali ini bersama utusan dari sekte lain. Bendera Sekte Pedang Azure berkibar di samping, tanda mereka menuntut tindakan cepat. Wu Yao, Xiao Lin, Yi Shuang, Luo Yian, dan Su Fei dipanggil ke tengah. Utusan Sekte Pedang Azure, seorang pria berwajah keras dengan jubah biru laut, menatap mereka dengan sorot tajam. “Kalian yang

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 99 – Riak di Balik Rapat Tetua

    Di ruang pertemuan utama Sekte Langit Abadi, lampu kristal giok menyala lembut, memantulkan cahaya ke ukiran naga di pilar-pilar batu. Aroma dupa memenuhi ruangan, menutupi tegangnya hawa yang menggantung di antara para tetua. Wu Yao, bersama timnya, berdiri di tengah. Di depan mereka, para tetua duduk melingkar, wajah-wajah tua penuh kerut menatap dengan sorot mata yang berbeda-beda: ada yang kagum, ada yang curiga, dan ada yang jelas-jelas tidak menyukai mereka. Wu Yao menarik napas panjang sebelum berbicara. “Retakan di Hutan Reruntuhan Selatan telah disegel. Namun, makhluk abnormal yang muncul kali ini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Ia membawa simbol kuno yang sama dengan yang ditemukan di Lembah Kabut.” Gulungan laporan di tangan Luo Yian dibuka, tulisan bercahaya melayang ke udara, menampilkan catatan rinci tentang pertarungan dan metode segel yang dipakai. “Simbol itu…,” salah satu tetua berambut putih, Tetua Qi, mengetuk tongkat kayunya. “Adalah jejak dari eksperimen kun

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 98 – Hutan Reruntuhan Selatan

    Langkah kaki tim Wu Yao bergema di jalan setapak yang menuju Hutan Reruntuhan Selatan. Udara di sepanjang perjalanan terasa lebih dingin, meski matahari siang masih menggantung di atas kepala. Angin membawa aroma logam berkarat, bercampur dengan bau lembap tanah yang sudah lama tak terjamah. Wu Yao berjalan paling depan, wajahnya serius. Kristal Batu Qi Awal di tangannya bergetar lembut, seolah memberi peringatan bahwa energi retakan semakin dekat. Di sampingnya, Luo Yian sibuk mencatat dengan gulungan kertas yang selalu ia bawa. “Jika benar kabut di sini berbeda dari Lembah, berarti retakan mulai berkembang lebih cerdas. Seperti… berevolusi.” Yi Shuang menunduk, menyalurkan Qi hijau ke tanah. “Aku bisa merasakan akar-akar pohon di bawah sini terbakar perlahan, padahal tidak ada api. Itu efek kabut yang menggerogoti kehidupan.” Xiao Lin menggenggam pedangnya lebih erat. “Semakin cepat kita hancurkan pusat retakan, semakin baik.” Di belakang mereka, Su Fei tetap dengan ekspresi te

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 97 – Gelombang Kecurigaan

    Kembali ke markas sekte setelah menutup retakan di Lembah Kabut bukanlah perjalanan yang ringan. Kabut masih membayangi tubuh mereka, seolah-olah enggan lepas, meskipun Yi Shuang sudah menyalurkan cahaya hijau untuk membersihkan sisa-sisa Qi. Wu Yao berjalan paling depan, langkahnya tegap namun matanya tajam, penuh kewaspadaan. Di belakangnya, Su Fei tampak santai, seolah tak ada beban. Xiao Lin sesekali meliriknya dengan wajah muram, tangannya tak pernah jauh dari gagang pedang. Luo Yian mencoba mencairkan suasana, tapi hanya berakhir dengan keheningan. Begitu melewati gerbang sekte, mereka disambut oleh tatapan penuh rasa ingin tahu. Kabar tentang retakan di Lembah Kabut sudah menyebar lebih cepat daripada perjalanan mereka. --- Ruang Dewan Sekte Para tetua dari Sekte Awan Mengalir, Sekte Seribu Daun, dan sekte sekutu lainnya sudah berkumpul. Udara di dalam ruang dewan terasa berat, penuh ketegangan. Tetua Yan Mei, yang kini rambutnya mulai dipenuhi uban, membuka suara. “Kalia

  • QI ABADI : Kebangkitan Wu Xuan   Bab 96 – Lembah Kabut dan Bisikan Retakan

    Kabut pekat menyelimuti Lembah Kabut, begitu tebal hingga jarak satu tombak di depan mata pun tampak samar. Udara dingin menusuk, seakan-akan setiap butir embun membawa jarum es yang langsung menembus kulit. Wu Yao berdiri di tepi tebing, menatap ke bawah. Di sana, sebuah celah retakan berdenyut perlahan seperti luka terbuka di tubuh bumi. Qi hitam berputar keluar, berbaur dengan kabut alami lembah. “Retakan ini… berbeda dengan yang di Pegunungan Utara,” gumam Luo Yian yang berdiri di sampingnya. “Qi-nya tidak liar, tapi halus, seakan sengaja disamarkan.” Wu Yao mengangguk. “Ya. Itu membuatnya lebih berbahaya. Retakan yang menutupi jejaknya bisa menyebar tanpa terdeteksi, dan ketika sudah terlambat… akan menelan seluruh lembah.” Yi Shuang maju selangkah, cahaya lembut menyelubungi tubuhnya. “Aku akan menenangkan Qi di sekitarnya. Tapi untuk menyegel inti, kita tetap membutuhkan formasi.” Mata Wu Yao melirik sekilas ke arah Su Fei, yang sedang sibuk menancapkan bendera formasi ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status