Share

MUSIBAH BESAR MELANDA

Saat ini Azlin masih berada di dalam ruang dokter. Tak terasa air matanya menetes setelah mendengar penjelasan dari dokter mengenai kondisi ibunya.

Azlin merasa kemalangan terus-menerus menerpa hidupnya tanpa henti dalam waktu beberapa hari terakhir ini.

"Lalu saya harus berbuat apa, Dok?" tanya Azlin sambil mengusap air matanya.

"Saran saya, sebaiknya Anda membawa ibu Anda ke psikiater terlebih dahulu sebelum kondisinya semakin menjadi parah. Bagaimanapun ibu Anda tengah mengalami depresi. Karena kalau kondisinya semakin parah, rujukan terakhir tentu saja hanya rumah sakit jiwa," kata dokter tersebut.

Azlin mematung mendengar kata 'rumah sakit jiwa'. Tak pernah sedikitpun dia membayangkan kalau ibunya akan ada di fase seburuk ini.

Azlin tidak banyak protes dengan penjelasan yang dipaparkan oleh dokter, karena dirinya pun merasakan berbagai keanehan yang terjadi pada diri Puri, yang tidak bisa bersikap layaknya manusia normal.

"Baiklah, dok. begitu saya permisi."

Azlin tampak keluar d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status