Home / Horor / RAHASIA DUNIA GAIB / BAB 2 : Dunia yang Tak Terlihat

Share

BAB 2 : Dunia yang Tak Terlihat

Author: Cerita Nyata
last update Last Updated: 2024-11-26 23:04:35

Ketika Arka membuka matanya, ia tidak lagi berada di rumah. Di sekelilingnya hanya ada kegelapan pekat, seolah dunia telah kehilangan semua warna. Tubuhnya terasa ringan, seperti melayang di udara. Tapi entah bagaimana, ia tahu bahwa tempat ini bukanlah dunia yang ia kenal.

"Di mana aku?" bisiknya, suaranya bergema panjang.

Tiba-tiba, cahaya biru yang tadi muncul dari buku kembali bersinar di hadapannya. Dari cahaya itu, pria tua berjubah panjang yang ia lihat sebelumnya muncul lagi. Kali ini, wajah pria itu terlihat lebih jelas. Kulitnya keriput seperti pohon tua, tetapi matanya memancarkan kebijaksanaan dan kekuatan.

"Kau berada di batas antara dunia manusia dan dunia gaib," kata pria itu dengan suara berat, tetapi tidak menyeramkan. "Namaku Ki Jarang, penjaga buku yang kau baca. Kau telah membangunkan sesuatu yang sudah lama tertidur."

Arka memandang pria itu dengan tatapan bingung. "Aku tidak mengerti. Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa-apa. Buku itu... muncul begitu saja."

"Buku itu tidak pernah muncul tanpa alasan," jawab Ki Jarang. "Buku itu memilihmu, Arka. Kau adalah keturunan dari garis darah yang telah lama dilupakan, garis yang ditakdirkan untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia gaib."

Arka tertawa kecil, meskipun ia masih merasa gugup. "Ini pasti mimpi, kan? Aku tidak mungkin ditakdirkan untuk apa pun. Aku hanya orang biasa yang tinggal di desa kecil."

Ki Jarang menggeleng pelan. "Apa yang kau yakini sebagai kebetulan hanyalah bagian dari takdir yang telah ditulis. Kau bukan orang biasa, Arka. Dan aku di sini untuk membimbingmu."

Sebelum Arka sempat membalas, Ki Jarang mengangkat tangannya. Seketika, pemandangan di sekitar mereka berubah. Dari kegelapan pekat, muncul hamparan hutan lebat yang dipenuhi kabut. Pohon-pohon tinggi menjulang dengan dahan yang meliuk-liuk seperti tangan makhluk hidup. Suara-suara aneh terdengar di kejauhan: lolongan, bisikan, dan tawa yang menyeramkan.

"Inilah dunia yang tersembunyi di balik bayang," kata Ki Jarang. "Tempat ini ada di antara dimensi manusia dan gaib. Kau akan sering datang ke sini jika ingin memahami takdirmu."

Arka merasa dadanya sesak. Ia tidak pernah percaya pada cerita-cerita mistis, tetapi semua yang ia lihat dan rasakan saat ini terlalu nyata untuk disebut mimpi. "Jika ini benar, apa yang harus kulakukan? Kenapa aku?"

"Kau dipilih karena darahmu," jawab Ki Jarang. "Keluargamu adalah keturunan para penjaga yang melindungi keseimbangan antara dunia ini dan dunia manusia. Tapi generasi demi generasi, tugas itu dilupakan. Hingga sekarang, ketika keseimbangan mulai runtuh, buku itu muncul kembali untuk mencari penjaga baru."

Arka terdiam, mencoba mencerna semua yang baru saja ia dengar. Ia tidak pernah merasa istimewa. Hidupnya biasa-biasa saja, penuh kesulitan dan kerja keras. Bagaimana mungkin ia, seorang pemuda desa yang bahkan tidak percaya takhayul, bisa menjadi penjaga dunia?

"Apa yang terjadi jika aku menolak?" tanyanya akhirnya.

Ki Jarang menatapnya tajam. "Jika kau menolak, dunia ini akan kehilangan pelindungnya. Makhluk gaib yang jahat akan bebas memasuki dunia manusia. Dan kau, Arka, akan menjadi target pertama mereka."

Kata-kata itu membuat tubuh Arka merinding. Ia tidak tahu apakah ia percaya pada semua ini, tetapi ia tahu satu hal: ia tidak ingin menjadi target makhluk jahat apa pun.

"Apa yang harus kulakukan?" tanyanya akhirnya.

Ki Jarang tersenyum tipis, seolah-olah ia sudah tahu jawaban itu sejak awal. "Langkah pertama adalah memahami dunia ini. Kau harus belajar tentang makhluk-makhluk yang hidup di sini, baik yang bersahabat maupun yang berbahaya. Tapi ingat, perjalananmu tidak akan mudah. Kau akan diuji, baik fisik maupun batinmu."

Arka mengangguk pelan, meskipun hatinya masih dipenuhi keraguan. "Baiklah. Kalau ini memang takdirku, aku akan mencoba."

Ki Jarang mengulurkan tangannya, dan seketika buku kuno itu muncul di udara. Halamannya terbuka dengan sendirinya, dan dari dalamnya, keluar sebuah pedang pendek dengan ukiran kuno di gagangnya.

"Ini adalah senjata yang akan membantumu," kata Ki Jarang sambil menyerahkan pedang itu kepada Arka. "Pedang ini bukan senjata biasa. Ia hanya akan bereaksi terhadap orang yang memiliki hati yang murni. Kau harus belajar menggunakannya dengan bijak."

Arka menerima pedang itu dengan ragu. Saat tangannya menyentuh gagang pedang, ia merasakan aliran energi yang hangat mengalir ke seluruh tubuhnya. Pedang itu terasa ringan, tetapi pada saat yang sama, ia bisa merasakan kekuatan besar yang tersembunyi di dalamnya.

Sebelum Arka sempat bertanya lebih banyak, suara gemuruh terdengar dari kejauhan. Pohon-pohon bergoyang, dan kabut di sekitar mereka mulai bergerak dengan cepat.

"Mereka datang," kata Ki Jarang dengan nada serius.

"Siapa mereka?" tanya Arka, merasa cemas.

"Makhluk-makhluk yang ingin mengambil buku itu. Mereka telah merasakan keberadaannya sejak kau membacanya."

Dari dalam kabut, muncul bayangan-bayangan hitam dengan mata merah menyala. Mereka bergerak cepat, seperti bayangan yang melompat dari satu pohon ke pohon lain. Suara mereka seperti lolongan serigala, tetapi lebih menyeramkan.

Arka memegang pedang itu erat-erat, meskipun tangannya gemetar. "Apa yang harus kulakukan?"

"Lawan mereka," kata Ki Jarang. "Tunjukkan bahwa kau layak menjadi penjaga dunia ini."

Dan sebelum Arka bisa memprotes, salah satu bayangan hitam itu melompat ke arahnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Sundari Siti
lanjut keren banget cerita nya......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • RAHASIA DUNIA GAIB   Bab 31 : Jejak Cahaya di Dunia yang Retak

    Arka dan Loran melangkah keluar dari Hutan Bayangan Abadi dengan hati yang terasa lebih ringan. Mereka telah berhasil mengalahkan kegelapan di tempat itu, tetapi peta yang diberikan Lyra masih menunjukkan banyak wilayah lain yang perlu dipulihkan. Langkah mereka menuju dunia yang lebih baik baru saja dimulai.Di ufuk timur, matahari mulai terbit, memancarkan warna keemasan yang menghangatkan tubuh mereka setelah perjalanan panjang di hutan yang dingin. Namun, di depan mereka terbentang dataran yang rusak, dengan pepohonan mati dan sungai-sungai kering yang menggambarkan penderitaan dunia.“Semua ini akibat kegelapan,” gumam Loran sambil memandangi lanskap yang muram.Arka mengangguk. “Tapi kita akan memperbaikinya, selangkah demi selangkah.”---Pertemuan dengan Penduduk DesaPerjalanan mereka membawa mereka ke sebuah desa kecil di kaki bukit. Desa itu tampak hancur; rumah-rumahnya reyot, dan penduduknya tampak letih, seperti telah kehilangan harapan. Ketika Arka dan Loran memasuki de

  • RAHASIA DUNIA GAIB   Bab 30 : Cahaya Baru di Tengah Kegelapan

    Arka dan Loran melangkah keluar dari istana megah dengan hati penuh harapan. Dunia yang sebelumnya terasa suram kini mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan baru. Langit yang kelabu perlahan berubah menjadi biru cerah, dan udara di sekitar mereka dipenuhi aroma segar, seperti musim semi yang baru lahir.Namun, mereka tahu bahwa tugas mereka belum selesai. Meskipun kekuatan besar kini ada dalam genggaman mereka, tantangan sebenarnya adalah bagaimana mereka menggunakannya untuk membawa perubahan bagi dunia yang telah lama dirundung kehancuran.---Panggilan BaruSaat mereka berjalan menuruni tangga istana, sebuah suara menggema di udara, memanggil mereka dengan lembut.“Arka, Loran…”Mereka berhenti, saling bertukar pandang sebelum menatap ke arah sumber suara. Dari balik kabut tipis, sosok seorang wanita muncul. Dia mengenakan jubah putih bercahaya dengan aura damai yang menyelimuti dirinya.“Siapa kau?” tanya Loran dengan hati-hati.Wanita itu tersenyum. “Namaku Lyra. Aku adalah penja

  • RAHASIA DUNIA GAIB   Bab 29 : Ujian Terakhir Sang Penguasa

    Ketika Arka dan Loran melangkah melalui portal emas, mereka disambut oleh keheningan yang luar biasa. Tidak ada suara, tidak ada angin, hanya kekosongan. Mereka berdiri di atas lantai yang memantulkan tubuh mereka seperti cermin, dan di hadapan mereka berdiri sebuah istana megah dengan gerbang yang menjulang tinggi, dihiasi ukiran rumit yang memancarkan cahaya.Istana itu tampak seperti tak tersentuh oleh waktu, penuh dengan keagungan, namun mengandung kesan dingin yang tak ramah."Apakah ini tujuan akhir kita?" tanya Arka, suaranya nyaris berbisik.Loran mengamati gerbang besar di depannya. "Sepertinya begitu. Tapi aku merasakan sesuatu... sesuatu yang aneh. Ada kekuatan yang jauh lebih besar di sini."Saat mereka melangkah mendekat, gerbang istana perlahan terbuka, memancarkan cahaya keemasan yang begitu terang hingga mereka harus menutupi mata mereka sejenak.---Pertemuan dengan Sang PenguasaDi dalam istana, mereka menemukan sebuah aula besar. Lantainya terbuat dari marmer putih

  • RAHASIA DUNIA GAIB   Bab 28 : Cermin Kebenaran

    Arka dan Loran berdiri di tengah ruang penuh cermin, dikelilingi oleh refleksi yang tidak hanya menampilkan diri mereka, tetapi juga kenangan, rasa bersalah, dan ketakutan terdalam. Bayangan dalam cermin tampak hidup, bergerak dengan cara yang tidak selaras dengan gerakan mereka."Arka," suara Loran terdengar pelan, menggetarkan keheningan. "Apa menurutmu ini hanya ilusi?"Arka memandang pantulan dirinya, seorang anak kecil yang tampak rapuh, berdiri di samping makam ibunya. Suara tangisannya menggema di dalam ruang cermin, membawa kembali kenangan yang selama ini ia pendam. "Mungkin," jawabnya. "Tapi aku rasa ini lebih dari itu. Pilar ini memaksa kita menghadapi sesuatu yang selama ini kita hindari."---Kenangan yang Mengungkap Luka LamaLoran mendekati salah satu cermin. Di sana, ia melihat bayangan dirinya memeluk seorang prajurit muda yang tubuhnya dipenuhi luka. Tangannya berlumuran darah, dan air mata mengalir deras di wajahnya."Ini kesalahanku," bisik Loran, hampir tak terden

  • RAHASIA DUNIA GAIB   Bab 27 : Jejak Pilar Keempat

    Melangkah keluar dari portal, Arka dan Loran menemukan diri mereka di sebuah tempat yang sama sekali berbeda dari apa yang mereka bayangkan. Bukannya dataran keras atau hutan lebat seperti sebelumnya, mereka kini berada di sebuah hamparan padang bunga. Ribuan bunga berwarna biru pucat melambai lembut di bawah angin sejuk, menciptakan pemandangan yang hampir menenangkan.Namun, mereka tahu lebih baik daripada merasa terlalu nyaman. Setelah tiga Pilar yang penuh tantangan, mereka menyadari bahwa keindahan ini mungkin hanya menutupi sesuatu yang lebih berbahaya."Ini terlalu tenang," gumam Loran sambil memegang erat tombak barunya, yang ia peroleh setelah mengorbankan senjata lamanya.Arka mengangguk, matanya menyisir horizon. "Ya, ini seperti jebakan. Tapi kita harus terus maju. Pilar Keempat pasti ada di sini."---Suara dari Bawah TanahKetika mereka mulai berjalan, Arka merasakan sesuatu yang aneh. Setiap langkah mereka di atas padang bunga itu terasa seperti menapaki sesuatu yang hi

  • RAHASIA DUNIA GAIB   Bab 26 : Kekuatan dalam Hati

    Arka dan Loran berdiri di hadapan penjaga Pilar Kedua, dikelilingi oleh medan energi yang berkilauan. Suasana sunyi, seolah-olah dunia di luar tempat itu tidak lagi ada. Penjaga, dengan tubuh bercahaya biru yang memancar seperti bintang, menatap mereka dengan tajam."Ujian kalian adalah memahami apa arti kekuatan sejati," suara penjaga menggema, mengguncang tanah di bawah kaki mereka. "Kekuatan bukan hanya tentang tubuh yang kuat atau senjata yang tajam. Ini tentang hati yang kokoh dan pikiran yang tidak tergoyahkan."Arka mengangguk, merasakan makna mendalam dari kata-kata itu. Ia memegang kunci emas yang berdenyut lembut di tangannya. "Kami siap menghadapi ujian ini," katanya dengan tegas.Penjaga mengangkat tangannya, dan tiba-tiba medan energi di sekitar mereka berubah. Tanah di bawah mereka bergetar, dan sebuah lingkaran besar bercahaya muncul di sekitar mereka. Di dalam lingkaran itu, muncul dua sosok.---Bayangan DiriArka dan Loran terkejut ketika melihat sosok-sosok yang mun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status