Share

Bab 18

Sesampainya di rumah, aku mengembalikan uang itu pada Kevin, tetapi ia menolak. “Mbak saja yang pegang. Besok kalau orang itu datang ke taman, kita berdua yang bicara, Mbak.”

“Kevin, jangan Mbak yang pegang. Ini uang kamu.” Aku menyerahkan pada Kevin.

“Tidak apa-apa. Kan, aku sudah bilang, kalau kita akan menyelesaikan masalah ini berdua.” Kevin tersenyum, kemudian berlari ke dalam rumah.

Segera uang aku simpan ke dalam rok, agar tak terlihat oleh siapa pun. Aku masuk rumah melalui pintu samping yang menghubungkan garasi dan dapur.

“Dari mana?” tanya Nyonya Jovita mengagetkanku.

“Menemani Kevin main ke taman, Nya.”

“Cepat, bantu Bik Inah menyiapkan makan malam.”

“Iya.”

Perempuan itu berlalu, sedangkan Aku menghela napas lega. Untung saja ia tak menggeledah rokku. Jika itu terjadi, bagaimana cara menjelaskan uang ini kepadanya? Aku bergegas ke kamar untuk membersihkan diri. Setelah melaksanakan salat Magrib, aku kembali ke dapur membantu Bik Inah menyiapkan makan malam.

Satu per sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Moelyanach Moelyanach
cb wulan dibikin kuat jgn lemah bgtu
goodnovel comment avatar
Nisrawati Nindy23
kenapa wulan dibuat lemah banget sih thor?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status