Share

kekhawatiran

Henni mondar mandir di dalam kamar tamu. cemas. Pandangannya sesekali melihat Danar yang tak kunjung sadar dari pingsannya. Ia melangkah keluar, menelfon kembali Dokter Adam yang tak kunjung datang.

"Halo, Dokter?" sapa Henni, setelah panggilannya diangkat.

"Ya, Nyonya. Saya sedang dalam perjalanan," balas Dokter Adam.

" Baiklah. Saya tunggu secepatnya!" balas Henni, kemudian memutuskan sambungan telfon.

Henni ingin kembali ke kamar saat sebelum ponsel yang masih dalam genggamannya berdering, membuat langkahnya terhenti. Ia lihat nama yang tertera dilayar, kemudian mengangkatnya.

"Darimana saja kamu! cepat pulang, sekarang!" pintanya kesal, kemudian memutuskan sambungan.

"Permisi Nyonya!" ucap seseorang yang tengah berdiri di ambang pintu. Membuat langkah Henni kembali terhenti.

"Dokter, Mari silahkan masuk!"

"Siapa yang sakit?" tanya Dokter Adam.

"Dokter, ikut saya!" pinta Henni

Dokter adam mengangguk, lantas mengekori langkah Henni masuk ke ruang tamu.

Dokter Adam terkesiap melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status