Share

penyesalan

Sarina menatap kepergian Nisa dengan seringai liciknya. Ia mengantar keponakannya sampai di pintu, menunggu hingga mobil yang membawanya menghilang dari pandangannya. Kemudian dengan tak sabar, ia melangkah tergesa sembari menyambar tas persegi berwarna hitam yang tergeletak di sofa ruang tamu. Membawanya ke kamar putrinya.

Dengan hati berdebar Sarina membuka tas itu. Matanya hampir copot melihat tumpukan uang yang tertata hampir memenuhi tas dihadapannya.

"Kita kaya Desi! Kita kaya!" teriak Sarina kegirangan, melihat uang yang baru saja ia buka dari dalam tas yang di berikan Sarah.

Desi yang sedari tadi acuh memainkan gawainya, sontak terduduk membelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Uang siapa ini Ma!" sentak Desi terkejut.

"Uang kita lah. Ada untungnya juga kita nampung si Annisa itu!" jawabnya tanpa dosa.

Mata Desi semakin melebar mendengar jawaban ibunya.

"Mama jual Annisa?" tanyanya lagi, walau sebenarnya ia tak peduli.

"Bisa dibilang begitu juga sih!" jawab Sarina ac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status