Swuuuutt!
Tak kalah cepat, serigala raksasa itu juga sudah bergerak. Gerakan yang mungkin tak dapat ditangkap oleh mata manusia biasa. Entah kenapa Rashva dapat melihatnya dengan detail. Seolah seluruh yang terjadi di depan matanya dilakukan dalam gerakan slow motion.
Claaap!
Tombak itu tidak jadi menembus dada Rashva, tetapi malah menusuk punggung serigala raksasa.
Meskipun lukanya tidak dalam, tak urung darah mengucur juga dari luka itu.
“Salah sendiri, mengapa kau memilih anak itu sebagai Kyrios mu! Hahahahaha!” orang besar itu masih tertawa. Ia nampaknya merasa di atas angin karena telah berhasil melukai Fenrir berkali-kali. Padahal badannya sedikit kalah besar.
Fenrir tidak berkata apa-apa. Darah masih mengalir.
“Sedikit lagi tubuhmu akan lemah tak berdaya karena luka-lukamu. Dan kau tak akan sanggup melindungi Kyriosmu lagi. Di saat itu aku akan membunuh Kyrios-mu. Dan kau akan menjadi Ronin Daimon. Seorang Daimon tanpa tuan! Dan aku akan segera menjadi tuanmu! Hahahahahaahahahah!”
“Cula, kau tampak yakin sekali aku akan kalah. Hahahah” tawa Fenrir santai.
Orang besar yang Bernama Cula itu berkata, “Tidak hanya yakin. Aku malah percaya kau memang sudah ditakdirkan menjadi Daimon ku berikutnya. Kau sudah menjadi rebutan banyak orang semenjak ribuan tahun yang lalu. Nampaknya, aku yang berjodoh untuk memilikimu. Hahahaha!”
Fenrir menoleh kepada Rashva. Lalu berkata, “Kau pasti banyak pertanyaan, bukan? Nanti kujelaskan. Tapi sekarang aku hanya ingin mengajukan satu permintaan kepadamu.”
“A…aa paa.. itu?” tanya Rashva terbata-bata.
“Katakan ‘Meigma”
“Meigma!”
Tiba-tiba Rashva merasa dirinya tersedot lagi oleh kekuatan Bagai ombak Samudra. Matanya Kembali silau dengan cahaya. Yang aneh, dirasakannya Fenrir semakin mendekat kepadanya. Lalu tubuh mereka berdua bersatu!
Kejadian ini hanya berlangsung dalam sekejap mata, tetapi Rashva merasa lama sekali.
“Apa….yang…terjadi…!?”
Rashva memandangi sekujur tubuhnya sendiri. Dilihat tangannya sudah bukan lagi menjadi tangannya. Melainkan sebuah tangan yang telah terlapisi logam putih keperakan. Ia seperti memakai sejenis armor atau baju zirah yang menyatu dengan kulit dan dagingnya!
Jari jemarinya pun dilapisi armor tersebut. Kukunya tajam!
Rashva tak percaya dengan apa yang dilihatnya!
Tiba-tiba ia mendengar suara Fenrir di dalam kepalanya. “Tidak ada waktu untuk menjelaskan. Kita telah bersatu. Daimon dan Kyrios. Sekarang kita memiliki kekuatan tak terkalahkan. Ayo kita bertarung melawan Cula!”
Tiba-tiba Rashva merasa tubuhnya bergerak sendiri. Ia menyadari bahwa Fenrir lah yang menggerakkannya. Rashva merasa tubuhnya sangat lincah, bergerak sangat cepat.
Traaang! Traaang! Traaaaang!
Tombak keperakan Cula menghujam tanpa henti. Tetapi gabungan tubuh Fenrir dan Rashva mampu menghindarinya, bahkan tusukan itu sama sekali tak mampu menembus armor di tubuh mereka.
“Kau takut sekarang, Cula?!” Fenrir yang bicara tetapi mulut Rashva yang bergerak.
“Ternyata, Synkreti kalian sangat kuat…., celaka….!!” Cula terlihat gemetar.
Dalam hati Rashva bertanya-tanya. Apa itu Meigma? apa itu Synkreti? apa itu Daimon?
Tetapi ia sudah tidak mau berpikir lebih jauh. Kejadian ini saja sudah sangat mengagetkan baginya.
Blaaaaarrrrr!
Tetiba muncul ledakan, dan muncul cahaya besar.
Cula telah hilang dari hadapan mereka.
“Dasar pengecut. Hahaha!” tawa Fenrir.
Ia lalu berkata kepada Rashva, “Saatnya untuk berpisah. Katakan Xechorist.”
Saat Rashva mengatakan itu, tahu-tahu ia merasa seluruh dunia terasa gelap!
Saat ia bangun, ternyata ia berada di atas kasur kamar kostnya!
Sekarang jam 4 subuh!
Jadi tadi itu semua hanya mimpi belaka?
Ah! Mengecewakan!
Padahal mimpi itu seru sekali. Rashva baru pertama kali merasakan mimpi seperti itu. Bahkan bermimpi seperti itu adalah impiannya selama ini. Lucu juga ya. Impiannya adalah sebuah mimpi.
“Yah, sudahlah. Kalau memang hanya mimpi. Cocok juga bisa jadi inspirasi menulis di platform novel online,” tawa Rashva dalam hati.
Sholat Shubuh dulu. Setelah itu lanjut main game!
Masih ada waktu sebelum ngantor jam 8 nanti.
Rashva memang sangat suka main game. Segala genre game ia sukai. Tapi ia lebih suka main di console ketimbang di Hape. Baginya ya main game itu di console. Bukan di Hape.
Saat ini ia sedang bermain game Tekken di Playstation 5 nya.
Untuk urusan game, Rashva memang gak tanggung-tanggung. Ia punya console Playstation 5 dan Nintendo Switch. Ia memang menabung gajinya hanya agar bisa membeli console dan game yang ia sukai. Bagi Rashva, nge-game adalah kebahagiaan yang hakiki.
“Wah, gak kerasa udah jam 7. Ya udah lah, mandi dulu.”
Ia segera beranjak ke kamar mandi. Saat membuka seluruh pakaiannya ia melihat sesuatu yang aneh pada pantulan cermin.
Ada sebuah bekas kepalan pada dadanya!
Bekas lebam itu berwarna merah kehitaman.
“i…ni.., bekas..pukulan…Cula!”
Ya. Cula memukul dadanya sebelum mereka terlempar ke dunia aneh itu.
“Semalam itu bukan mimpi??? Cihuyyyyyyyy!!!!” teriak Rashva dengan sangat bersemangat.
“Rashva ada apa?” terdengar suara ibu kost dari luar bertanya dengan khawatir bercampur kaget.
“Ah, tidak kok, Bu. Ini cuma lagi main game,” jawab Rashva.
“Oh, ya sudah. Mohon lebih tenang ya. Biar ndak mengganggu teman kost yang lain,” kata Ibu Kostnya dengan lembut.
“Nggih, Bu Rani. Maaf.”
“Iya, tidak apa-apa.”
Setelah memastikan Bu Rani sudah tidak berada di depan kamarnya, Rashva lalu memutuskan.
Ia akan mengucapkan kata itu.
Meigma!
Maigma!
Muigma!
Lah kok gak berubah?
Aku kok gak bisa Henshin (berubah) lagi?
Jadi itu semua mimpi?
Ah! Sialan!
Tapi kenapa ada bekas pukulan di dadaku?
Apakah semalam aku dirampok orang berbadan besar itu, lalu secara tidak sadar pulang ke kost?
Aneh!
Aku harus mencari jawaban semua ini!
Rashva memutuskan untuk mempercepat mandinya.Setelah berpakaian, ia lalu segera berangkat ke kantornya. Letak kantor itu pun tak jauh dari kostnya. Hanya sekitar 300 meter jalan kaki. Sebuah kantor yang bergerak di bidang advertisement. Pekerjaan Rashva adalah sebagai penulis konten dan copywriter.Sebuah pekerjaan yang menyenangkan sebenarnya. Sesuai dengan hobinya menulis.Tetapi boss pemilik perusahaan itu yang kurang menyenangkan. Bahkan sangat tidak menyenangkan. Kalau ngasih kerjaan selalu mendadak. Mintanya selesai saat itu juga. Kadang jika ada revisi tidak tanggung-tanggung jam 1 malam pun tetap ditelpon.Ingin rasanya Rashva pindah tempat kerja. Tetapi di tempat ini gajinya cukup bagus. Karena merupakan salah satu perusahaan Advertisement yang termasuk cukup besar di Malang. Bahkan cukup terkenal secara nasional.Ruang kerja Rashva adalah sebuah ruangan kecil yang berisi 6 orang. Cukup sempit. Jika mau keluar ke kamar mandi, atau ada kegiatan lain, mereka harus behimpit-him
Ketika Rashva membuka mata, ia sudah berada di dunia itu lagi. Dunia yang indah namun suram. Ia tidak tahu dunia apa itu. Baginya dunia itu adalah dunia mimpi belaka.“Wah, sampai di sini lagi,” Rashva mencubit tangannya lagi. Terasa sakit.“Kemana nih si anjing?, kok tidak muncul?” batin Rashva dalam hati.Rashva memperhatikan, dirinya sedang berada di atas puing-puing sebuah kastil yang melayang-layang di udara. Langit saat itu cerah sekali. Berwarna hijau tosca. Matahari terbenam di ufuk timur.“Dunia di sini rasanya terbalik semua ya?” bisiknya perlahan.“Ya, semua memang terbalik di sini,” tiba-tiba terdengar suara yang dalam dan terkesan angker menyeramkan.“Nah ini si anjing muncul,” tukas Rashva sambil tertawa mangkel.“Aku bukan anjing. Aku serigala sakti tanpa tanding,” jawab Fenrir penuh kebanggaan.“Ya tapi tetep aja wajahmu seperti anjing,” seloroh Rashva.“Hahahaha,” Fenrir ikut tertawa. Sepertinya ia mengerti bahasa yang diucapkan Rashva.Rashva malah mengalihkan pembic
“Baiklah, mari dengarkan penjelasanku lebih lanjut,” kata Fenrir.Rashva mengangguk.“Dalam Mirrorverse, para Kyrios yang bersatu dengan Daimon mereka bertarung untuk memperebutkan kekuatan dan kekuasaan, kami juga mengincar keabadian. Kami saling membunuh terkadang juga untuk menyerap kekuatan. Jika seorang Kyrios A membunuh Kyrios B, maka Daimon yang dimiliki Kyrios B, serta merta berpindah menjadi milik Kyrios A. Ia menjadi budaknya. Menghamba kepada Kyrios itu. Tapi jika Daimon itu tidak mau menghamba kepada orang lain, maka ia akan lebih memilih mati bersama Kyriosnya.”“Apa itu Kyrios?” tanya Rashva.“Kyrios itu adalah manusia yang telah mampu berinteraksi dengan Daimonnya. Tidak hanya berinteraksi, mereka juga mampu mengendalikan Daimon mereka. Bahkan dapat bersatu dengan Daimon itu,” jelas Fenrir.“Oh jadi Kyrios itu sejenis manusia yang bisa Henshin dan Gattai dengan Daimonnya. Menarik.”Henshin dan Gattai adalah istilah dalam film-film superhero Jepang. Henshin artinya berub
Rashva berlari dan berlari.Cahaya itu terasa jauh sekali.Rashva teringat lagi akan kehidupannya sendiri.Semenjak dahulu, yang ia temukan hanyalah kekecewaan. Impiannya tidak ada yang menjadi kenyataan. Harapan selalu tinggal harapan.Mulai dari ditinggal pergi ayahnya yang hilang di medan perang. Lalu kekecewaan saat kuliah di jurusan yang tidak diminatinya, karena ternyata ia tidak diterima di jurusan yang diharapkannya. Teman-teman akrabnya yang hanya sedikit sekali dan kini mereka sudah berada di lain kota. Kehidupan di dunia maya yang penuh kepalsuan yang membuatnya bosan. Belum lagi percintaan yang selalu gagal.Akhirnya bermain game adalah satu-satunya pilihannya untuk lari dari kekecewaan ini. Di dunia game, setidaknya ia bisa memenangkan sesuatu. Menyelesaikan tugas atau melawan musuh yang kuat. Dia suka dengan game strategi di mana ia harus mengatur siasat dan taktik dalam menghadapi lawan. Juga suka game fighting di mana ia harus menemukan jurus dan cara untuk mengatasi l
Entah sudah berapa lama Rashva berlatih. Waktu dan jam di dunia paralel ini memang sangat berbeda. Sekian lama ia berlatih mengucurkan keringat, bahkan terkena sambaran kuku dari Fenrir yang terus menerus mengujinya, membuat Rashva menjadi semakin bersemangat. Karena ia merasakan kemajuan yang sangat pesat.“Sekarang kita coba.”Giliran Rashva yang mengangguk.“Pejamkan matamu,” perintah Fenrir.Rashva mengikuti perintahnya.Tahu-tahu Rashva merasakan ada pukulan dari sebelah kanannya. Dengan refleks ia menghindar.“Bagus! Kau sudah bisa merasakan serangan lawan berkat indra ke-6 mu. Perhatikan lagi!” seru Fenrir.Kali ini Fenrir berpindah tempat dan memukul lagi dengan kaki depannya. Jika pada awal-awal latihan Rashva masih terkena serangan Fenrir, kini ia sudah dapat menghindarinya dengan sempurna.“Bagus!” kata Fenrir.“Okee!”Lama sekali mereka berlatih. Entah berapa lama.“Aku harus kembali ke dunia nyata. Kasihan Ibu menungguku. Sudah berapa lama ini aku pergi.”“Ada perbedaan w
“Apa yang terjadi?” tanya Rashva.“Ia rindu kepada istrinya di dunia nyata. Maka ia memutuskan untuk kembali ke dunia nyata, dan meninggal sebagai orang biasa,’ jelas Fenrir.“Dan itu pasti menimbulkan kehebohan tersendiri di Mirrorverse. Perebutan kekuasaan dan kekacauan….,” kata Rashva lirih.“Benar sekali. Itulah yang terjadi. Setelah sekian lama Mirrorverse tenang dan damai karena dipimpin oleh Kaisar Agung Zeon, kemudian menjadi hancur karena masing-masing pihak berebut kekuasaan. Kehancuran dan puing-puing yang kau lihat ini di sekelilingmu, adalah dikarenakan perang besar itu.”“Dan perang itu masih terjadi hingga kini?” tanya Rashva.“Ya. Para Kyrios dan Daimon semuanya masih tergiur dengan kekuasaan menjadi Kaisar Agung.”“Ceritakan tentang kehebatan leluhurku itu,” pinta Rashva.“Ia sangat menguasai ilmu pedang. Meskipun ia berdarah Jepang, leluhurnya berasal dari China daratan. Konon setahuku, leluhurnya adalah sang pendekar terkenal Guan Yu. Berdasarkan darah keturunan ini
“Apa yang terjadi?” tanya Rashva.“Ia rindu kepada istrinya di dunia nyata. Maka ia memutuskan untuk kembali ke dunia nyata, dan meninggal sebagai orang biasa,’ jelas Fenrir.“Dan itu pasti menimbulkan kehebohan tersendiri di Mirrorverse. Perebutan kekuasaan dan kekacauan….,” kata Rashva lirih.“Benar sekali. Itulah yang terjadi. Setelah sekian lama Mirrorverse tenang dan damai karena dipimpin oleh Kaisar Agung Zeon, kemudian menjadi hancur karena masing-masing pihak berebut kekuasaan. Kehancuran dan puing-puing yang kau lihat ini di sekelilingmu, adalah dikarenakan perang besar itu.”“Dan perang itu masih terjadi hingga kini?” tanya Rashva.“Ya. Para Kyrios dan Daimon semuanya masih tergiur dengan kekuasaan menjadi Kaisar Agung.”“Ceritakan tentang kehebatan leluhurku itu,” pinta Rashva.“Ia sangat menguasai ilmu pedang. Meskipun ia berdarah Jepang, leluhurnya berasal dari China daratan. Konon setahuku, leluhurnya adalah sang pendekar terkenal Guan Yu. Berdasarkan darah keturunan ini
Cahaya putih berkilauan menyelimuti tubuhnya. Ketika cahaya itu hilang, kini sosok yang muncul adalah seorang dengan tinggi 2,5 meter. Kepalanya seperti seekor serigala dengan rambut seputih salju yang tebal dan lebat. Tetapi wajahnya menggambarkan manusia yang sangat tampan.Di pundaknya terdapat sebuat armor berwarna putih keperakan. Armor itu seolah bersatu dengan surai rambut di lehernya. Menciptakan sosok yang majestic, agung, dan sekaligus menakutkan.Di dada sampai perutnya terdapat armour berwarna bagaikan es. Seperti transparan namun ada nuansa putih dan peraknya.Lengannya berbulu lebat seperti serigala. Di lengan itu terpasang pula armor dan gauntlet yang memukau. Ada ukiran-ukiran figur dan huruf kuno.Ia memiliki ekor yang tersembul keluar dari armornya. Rashva baru tahu ternyata ekor ini berfungsi bagaikan radar untuk mendeteksi lawan yang berada di belakangnya.Tampilan Rashva yang telah bergabung dengan Daimon Fenrir kini terlihat sangat gagah. Seperti pendekar siluman