Dipercaya bahwa setiap manusia masing-masing memiliki jin pelindungnya sendiri. Masing-masing kebudayaan di dunia mengenalnya dengan nama yang berbeda-beda. Dalam budaya Yunani disebut Daimon, dalam budaya Islam disebut Jin Qarin, dan masih banyak lagi. Rashva adalah seorang pemuda lemah yang selalu menjadi bahan bully dan ejekan di kantor. Suatu hari Jin Qorin nya menampakkan diri dan menolongnya saat ia dianiaya. Mereka bersatu dalam sebuah wujud aneh yang mengagumkan. Inilah awal petualangan Rashva menjadi satria terhebat. Menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran, dan mengejawantahkan takdir hidupnya sebagai satria terkuat!
Lihat lebih banyak“Orc adalah pemakan manusia, bukan?” tanya Rashva.“Ya benar, Tuan?” jawab Rikka.Fenrir yang sedang berbaring malas-malasan di pinggiran api unggun berkata, “Jangan lari. Kau harus hadapi mereka sebagai bagian dari latihanmu.”Setelah berkata begitu, Fenrir menghilang dan bersemayam lagi di hati Rashva.“Latihan?” tanya Rikka.“Ya. Aku sedang menjalani latihan agar menjadi lebih kuat.”“Oh begitu.”Terdengar langkah gerombolan itu datang mendekat. Suara mereka bercakap-cakap juga terdengar sangat jelas. Kasar, keras, dan serak.Saat kemudian mereka muncul dari balik kegelapan pinggiran hutan, Rashva baru dapat melihat bentuk mereka. Tubuh tinggi besar sekitar 2 meter. Kepala mereka botak, atau dengan rambut yang muncul tipis-tipis secara tak beraturan. Wajah mereka benar-benar buruk dengan taring yang muncul keluar dari mulut mereka. Mata mereka berwarna kuning kemerahan.“Bau apa ini, hai manusia?” salah satu Orc bertanya.“Ini adalah daging ayam hutan,” jawab Rashva mencoba tenang.
“Gorgon Level 7,” senyum Rashva.“Ini…bunuh..diri….,Gorgon dapat membuat manusia menjadi batu hanya dengan sinar matanya….,” desah Rikka. Tetapi ia segera menghela nafasnya dan berkata, “Tetapi jika Tuan sudah bertekad untuk memburunya, Rikka pasti ikut mendampingi“Bagus! Terima kasih sekali, Rikka,” Rashva tersenyum senang.“Biar Rikka lihat petanya, Tuan,” gadis itu melihat peta yang ada pada lembaran info. “Hmmmm, Rikka tahu daerah itu, mungkin kita akan sampai di sana besok sore.”“Tak apa-apa. Aku tidak terburu-buru. Kita jalan sebentar keluar dari hutan ini. Setelah keluar, kita akan beristirahat sebentar.”“Baik.”Di sepanjang perjalanan, Rashva meminta Rikka bercerita tentang sejarah dirinya.“Kakek buyutku berasal dari Mongolia. Pada saat itu Mongolia sedang menghadapi pergolakan. Kaum pemburu di Mogolia sangat terdesak. Lalu tanpa sengaja buyutku itu berkenalan dengan Daimonnya. Sang Daimon mengajak buyutku untuk pindah ke Mirrorverse. Semenjak saat itu, buyutku beranak pin
“A…aku…aku tak tahu ke mana harus…pulang,” kata Rikka sambil terisak. “Ayah….,” kembali airmatanya tumpah.[“Jika kau membawanya mengikuti petualangan kita, maka akan semakin memberatkan dirimu sendiri,”] kata Fenrir.Rashva tahu betul akan hal ini. Tapi ia sudah mengambil keputusan. Seumur hidup ia adalah anak tunggal Ingin sekali ia memiliki adik. Mungkin sekaranglah saatnya.“Maukah kau ikut dengan aku berpetualang?” tanya Rashva.Rikka kaget juga mendengar pertanyaan itu. Ia berpikir cukup lama. Lalu katanya, “Apakah tuan jahat?”Rashva tertawa mendengarnya. “Seumur hidup aku belum pernah menyakiti orang lain. Kecuali Kappa keparat yang tadi kubunuh.”Rikka berpikir lagi, kemudian berkata, “Baiklah. Jika tuan jahat kepadaku, aku akan bunuh diri saja. Agar penderitaanku tidak lama.”Rashva tidak tahu apakah ia harus tertawa atau menangis mendengar kalimat itu. Akhirnya ia tersenyum masam sambil berkata, “Kau tidak akan kecewa. Marilah.”Rikka lalu berdiri lalu mendekati Rashva. Gad
Dengan menahan perasaan jijik, Rashva memperhatikan bangkai di tepi telaga.[“Nah, benar kan apa kataku? Lihat, ada 2 kotak makan, dan 2 kotak minum. Yang satu lebih besar dari yang lain.”]Fenrir yang bisa mengetahui isi hati Rashva lalu menjawab, [“Ada dua korban. Yang satunya anak-anak.”][“Biasanya monster akan memakan orang tuanya lebih dulu. Karena orang tua yang paling bisa melawan,”] kata Rashva.[“Wah, hebat juga analisamu. Jadi kau menduga anak kecil itu belum di makan oleh Kappa itu?”][“Si orang tua pasti telah menyembunyikan anaknya terlebih dahulu, atau anak itu sudah berhasil lari meloloskan diri.”][“Jadi kau ingin mencari anak itu?”] tanya Fenrir. Ia sebenarnya sudah tahu isi hati Rashva tetapi ia hanya bertanya untuk memastikan.[“Ya. Siapa tahu ia mengalami kesulitan yang lain.”][“Halah, side quest, Hahahaha!”] tawa Fenrir.Side Quest juga adalah istilah dalam game yang berarti misi tambahan di luar misi utama.Rashva ikut tertawa tetapi ia segera mengkonsentrasika
Perjalanan terasa menyenangkan. Sepanjang jalan pemandangannya sangat aneh dan indah. Rashva belum pernah melihat warna-warni dunia seperti ini. Dipenuhi warna-warni cerah yang berpadu dengan warna hitam yang gelap.Dua rembulan di atas langit berwarna biru dan hijau, dengan latar belakang langit gelap. Bintang-bintang terlihat beraneka macam warna. Terkadang cahaya kedua rembulan itu tertutup puing-puing bangunan yang melayang-layang di angkasa.[“Sebenarnya apa yang menyebabkan puing-puing itu melayang di atas sana? Apakah karena gravitasi di sini berbada dengan di dunia nyata?]” tanya Rashva.Fenrir yang masih “sembunyi” dalam tubuh Rashva menjawab, [“Ya benar sekali. Puing-puing yang bertaburan banyaknya itu adalah sisa-sisa benteng dan kastil serta istana-istana di jaman lampau. Peperangan besar perebutan kekuasaan telah membuat bangunan-bangunan megah itu hancur dan melayang-layang di angkasa.”][“Ah jadi ingat game Tears of the Kingdom di Nintendo Switch.”]Fenrir tidak menjawab
“Ayo Fenrir, kita kembali ke Hunter;s Guild,” ajak Rashva.“Oke!”Cling!Rashva kini sudah kembali berada di dalam toilet yang ditiggalkannya.Setelah keluar, ia memilih ke tempat bartender. Rupanya sang bartender adalah sesosok Elf perempuan yang sangat cantik.“Halo! Selamat datang di Hunter’s Guild. Anda ingin menginap atau memesan makanan?” tanya Elf bartender itu.“Saya ingin memasan makan dulu. Lalu setelah itu memesan kamar untuk menginap.”“Baik. Mau pesan makanan apa?”“Saya ingin memesan makanan dan minuman yang paling spesial di sini.”“Oh? Baik. Kami punya daging brontosaurus bakar. Sedangkan minumannya ada sari bunga Ambrosia. Seluruhnya total 2 Ingot.”“Wew, mahal juga ya untuk ukuran dunia nyata. Bisa ngasih makan 100 orang,” bisik Rashva dalam hati.“Untuk menginap, saya ingin kamar yang biasa saja,” kata Rashva.“Baik. Mau untuk berapa hari?” tanya si Elf.“Mmmm, 7 hari saja dulu.”“Baik. Seluruhnya jadi 70 ingots.”Setelah membayar total pengeluarannya, Rashva bertan
“Kamu bisa memanah, Mas Bro?” tanya Rashva “Tentu saja tidak,” jawab Fenrir sambil tertawa. “Wah, ambyar wes. Gak papa lah dicoba dulu aja,” kata Rashva. “Nah begitu dong semangatnya,” tawa Fenrir. Saat keadaan ruangan itu berganti, tahu-tahu di depan mereka sudah muncul busur dan panah-panahnya. Ada juga tombak dan berbagai macam senjata jarak jauh lainnya. Rashva memang pernah melihat cara orang memanah. Tetapi ia belum pernah mencoba sendiri. Hatinya ketar-ketir juga saat ini. Dari depan meluncur deras berbagai macam bebatuan. Jumlahnya sangat banyak. “Gileeee! Ini dipanah semua?” “Ya iya lah, emang mau dimakan?” tawa Fenrir. Rashva menghela nafas. Ia memusatkan perhatiannya. Dia memperhatikan akhir-akhir ini jika ia memusatkan perhatiannya, ia dapat melakukan hal-hal yang rumit dengan gampang. Bebatuan meluncur dengan deras. Ukuran berbeda-beda. Rashva dan Fenrir yang sekarang berada dalam form Rasvarg itu tidak memperdulikan jika bebatuan-bebatuan itu menghempas mereka
Cahaya putih berkilauan menyelimuti tubuhnya. Ketika cahaya itu hilang, kini sosok yang muncul adalah seorang dengan tinggi 2,5 meter. Kepalanya seperti seekor serigala dengan rambut seputih salju yang tebal dan lebat. Tetapi wajahnya menggambarkan manusia yang sangat tampan.Di pundaknya terdapat sebuat armor berwarna putih keperakan. Armor itu seolah bersatu dengan surai rambut di lehernya. Menciptakan sosok yang majestic, agung, dan sekaligus menakutkan.Di dada sampai perutnya terdapat armour berwarna bagaikan es. Seperti transparan namun ada nuansa putih dan peraknya.Lengannya berbulu lebat seperti serigala. Di lengan itu terpasang pula armor dan gauntlet yang memukau. Ada ukiran-ukiran figur dan huruf kuno.Ia memiliki ekor yang tersembul keluar dari armornya. Rashva baru tahu ternyata ekor ini berfungsi bagaikan radar untuk mendeteksi lawan yang berada di belakangnya.Tampilan Rashva yang telah bergabung dengan Daimon Fenrir kini terlihat sangat gagah. Seperti pendekar siluman
“Apa yang terjadi?” tanya Rashva.“Ia rindu kepada istrinya di dunia nyata. Maka ia memutuskan untuk kembali ke dunia nyata, dan meninggal sebagai orang biasa,’ jelas Fenrir.“Dan itu pasti menimbulkan kehebohan tersendiri di Mirrorverse. Perebutan kekuasaan dan kekacauan….,” kata Rashva lirih.“Benar sekali. Itulah yang terjadi. Setelah sekian lama Mirrorverse tenang dan damai karena dipimpin oleh Kaisar Agung Zeon, kemudian menjadi hancur karena masing-masing pihak berebut kekuasaan. Kehancuran dan puing-puing yang kau lihat ini di sekelilingmu, adalah dikarenakan perang besar itu.”“Dan perang itu masih terjadi hingga kini?” tanya Rashva.“Ya. Para Kyrios dan Daimon semuanya masih tergiur dengan kekuasaan menjadi Kaisar Agung.”“Ceritakan tentang kehebatan leluhurku itu,” pinta Rashva.“Ia sangat menguasai ilmu pedang. Meskipun ia berdarah Jepang, leluhurnya berasal dari China daratan. Konon setahuku, leluhurnya adalah sang pendekar terkenal Guan Yu. Berdasarkan darah keturunan ini
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.