Share

Produksi janji

“Garam?” tanya Raja, kaget.

“Benar,” timpal Cantaka.

Pemuda itu juga ikut memeragakan bagaimana rencananya akan berjalan dengan dua benda tersebut, garam dan layangan. Raja terus memerhatikan seraya menyimak penjelasan yang baru ia dengar seumur hidupnya.

“Tapi bukankah posisi awan begitu tinggi? Mampukah layanganmu terbang di atasnya?” tanya Raja.

Ucapan pria itu didasarkan pada pemikiran sederhananya, bukan berdasarkan ilmu pengetahun dan teknologi.

Cantaka menggenggam layangan itu dengan kedua tangannya, memerhatikan bentuk benda itu dengan seksama. Bentuknya sama seperti pada umumnya dan ia tak lagi kesulitan untuk menerbangkan benda ini kembali.

Pangeran muda itu meletakan layangannya di atas meja dan duduk bersila seraya menyeruput teh hangat. Ia sudah memikirkan dua rencana untuk menyukseskan hujan buatan ini.

“Ada dua cara yang terpikirkan olehku untuk membawa benda ini terbang di angk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status