Share

Hak Asuh

Gunawarman melepas Cantaka pergi. Pangeran muda itu langsung beranjak pergi meninggalkan kelompok kiri yang tengah menjalani perjamuan.

Ia masih menggenggam gulungan tersebut dan membuang pikirannya jauh-jauh tentang tahta. Dia hanya ingin menuntaskan kejahatan terhadap orang terdekatnya.

Han yang tengah berjalan di koridor istana melihat keberadaan Cantaka. Ia segera memanggil pemuda itu dan bertanya tentang keberadaannya siang ini.

“Ada sesuatu yang perlu kuurus di luar istana,” balas Cantaka, ramah.

“Apa boleh aku mengetahui apa itu?” tanya Han, penasaran.

Cantaka melihat kalau di sisi pelayannya tersebut, terdapat seorang dayang yang tengah membawa nampan berisi alat-alat menyulam. Keduanya hendak mengirimkan peralatan itu kepada Ratu Citraloka.

“Ini hanya bisnisku. Aku sedang berusaha memperluasnya dengan kerja sama antar pihak,”  ujar Cantaka, lembut.

“Bisnis apakah itu, Pangeran?&r

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status