แชร์

TETAP WASPADA

ผู้เขียน: Hanin Humayro
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2022-11-03 07:51:56

Tak bisa dipungkiri, aku senang diperlakukan begini. Tapi, bukan berarti langsung percaya pada kebaikan mas Dodi. Bisa jadi ini hanya strategi agar aku tak marah lagi.

Dipikir kenapa lelaki ini berubah banget. Dulu baik, perhatian dan bertanggung jawab. Sekarang jauh sekali dari sifat itu. Sepertinya harus serius menyelidiki pergaulannya saat ini. Kalau tak sempat, bayar orang saja agar dapat informasi. Tapi, nanti kalau sudah ada uang lagi.

"Bobo yuk.. Mas kangen, nih!"

*

Meski mas Dodi sudah minta maaf dan bersikap lebih baik, aku belum percaya seutuhnya. Kecurigaan bahwa ini hanya drama masihlah tinggi. Maklum sekarang bukan mas Dodi yang dulu.

Laki-laki ini banyak berubah hingga kepercayaanku hilang. Puncaknya saat ia menguras uang di ATM tanpa izin.. Sudah benar-benar punah kepercayaan yang tinggal beberapa persen itu.

Untuk menghindari berulangnya kejadian, aku membuka dua rekening baru. Keduanya dirahasiakan dari siapapun. Transfer uang besar akan masuk ke sana, sementara transfer uang kecil ke rekening lama.

Rekening lama akan tetap diaktifkan untuk menghindari kecurigaan bahwa aku punya yang baru. Biarkan di kepala mas Dodi, tahunya uangku hanya ada di rekening lama.

Kalau ia minta uang, akan kutransfer dari rekening lama. Dengan begitu mas Dodi takkan curiga.

Satu lagi, mulai sekarang aku akan merahasiakan bisnis besar. Hanya bisnis kecil yang diinfokan kalau dia tanya-tanya. Tak mungkin juga menutup semuanya sebab mas Dodi tahu kalau aku masih aktif dagang.

Ternyata membuat rekening dengan online itu enak. Tak perlu ngantri di bank. Dari rumah sambil rebahan pun bisa. Asal siapkan data-data dengan lengkap.

Kedua rekeningku sudah beres, tinggal ambil ATM dan buku tabungan di bank bersangkutan. Rencananya besok akan kuambil saat mas Dodi kerja.

Dia tak boleh sampai tahu pengambilan dua benda itu. Bahaya kalau sampai mas Dodi melihatku. Bisa-bisa dia tahu rahasia yang sedang kususun.

Untuk menjaga kerahasiaan lebih jauh, aku akan membeli HP baru juga. Di sanalah tempat m-banking dua rekening itu berada. Belinya Android berukuran empat inchi saja agar mudah disembunyikan.

Aku pun harus memiliki tempat persembunyian yang tepat. Nah, ini yang belum ketemu. Harus berpikir ulang, mana yang kira-kira tak masuk pantauan mas Dodi.

Tak boleh lengah sedikit pun dari mas Dodi. Dia sudah pintar main drama sekarang. Bisa jadi saat ini tengah memantau gerak-gerikku. Tiap sudut rumah jadi tak aman saat ini.

Ya, ampun, rumah tangga macam apa ini? Kami saling curiga. Kepercayaan itu tak ada. Hidup pun rasa tak diliputi kedamaian seperti dulu.

Ternyata benar, harta dapat memalingkan manusia dari jalan benar ke jalan salah. Banyak manusia tertipu oleh gemerlapnya dunia hingga lupa pulang. Mereka terus digulung napsu sampai-sampai lupa bahwa nyawa itu berbatas waktu, tak akan selamanya ada di dunia.

Andai mas Dodi mau berubah, ketenangan dan kebahagian pasti akan kembali seperti dulu. Kami saling membantu dengan tulus sebab menyayangi satu sama lain.

Tak bisa dipungkiri, rasa cintaku padanya masih besar. Maka dari itu untuk bercerai belum ada sama sekali dalam pemikiran ini. Selama tak melakukan tindakan pemukulan. Juga tak terbukti selingkuh, aku masih bisa memaafkan.

Hanya saja meski memaafkan, bukan berarti tidak waspada. Bodohlah aku kalau sampai terjerumus pada lubang yang sama dua kali.

*

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (2)
goodnovel comment avatar
Sitti Suci
Tolol lu msh mau jg nanggung si parasit itu
goodnovel comment avatar
Sitti Suci
Bego lu pcy aja sm laki bejat kyk gt
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • REKENING RAHASIAKU   MOBIL BARU

    Hari ini aku dan mas Dodi pergi ke showroom. berniat membeli mobil secara cash. Aku Tidak akan memilih yang harganya terlalu mahal. cukup melihat secara fungsi saja. Lagi pula kami akan mengalokasikan uang yang dimiliki untuk membesarkan usaha. Biar harta pemberian orang tua berputar. Kalau dipakai untuk membeli barang konsumsi semua tentu habis tak tersisa. Karenanya aku juga menahan diri dari godaan benda-benda yang sebenarnya tidak terlalu penting. Sebagai wanita kadang aku ingin memiliki benda-benda tersebut. Tapi tetap berpikir ulang akan kepentingannya. Jangan sampai uang dihamburkan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan. Mas Dodi juga memiliki prinsip yang sama. Dia tidak lagi mementingkan gengsi seperti saudara-saudaranya. Katanya hidup dalam gengsi itu mahal. Bahkan cenderung menyiksa diri sendiri. Perubahan suamiku benar-benar sudah jauh. Tentu saja aku sangat berbahagia mendapatinya menjadi lebih baik dari hari ke hari. Aku pun bukan hal yang sama yaitu menjadi

  • REKENING RAHASIAKU   JUJUR

    MITASelang sebulan dari pembongkaran kasus makar terdengar berita bahwa Ferdi diciduk polisi. Rupanya sudah ada bukti kuat terkait kejahatan kejahatan orang tersebut. Katanya, sih, dia terancam masuk penjara sepuluh sampai dua puluh tahun. Kekayaannya pun disita.Kejadian itu menyempurnakan ketenangan hidupku dan Mas Dodi. Tak ada lagi ketakutan akan ada gangguan dari Ferdi. Juga hilanglah campur tangan para ipar sebab mereka perlu pencitraan diri demi harta hibah.Meski kami sudah memaafkan kesalahan masa lalu, kewaspadaan tetap dikedepankan. Tak boleh lengah oleh makar dan bujuk rayu menyesatkan. Aku dan mas Dodi sepakat untuk tidak terlalu dekat dengan mereka sebab menghindari bahaya. Tapi tetap bersikap sewajarnya. Tinggal satu masalah lagi, aku masih menyimpan satu rahasia dari mas Dodi, yaitu soal rekening yang berisi uang dua ratus juta lebih. Kalau digabungkan dengan uang hibah milik mas Dodi akan bisa jadi modal usaha cukup besar. Andai terwujud suamiku bisa keluar dari pek

  • REKENING RAHASIAKU   HUKUMAN

    Setelah mereka menjelaskan giliran kami berdua ditanyai. Juga diminta bukti-bukti atas kesaksian ini. Tentu saja kami memilikinya hingga percaya diri ketika harus mempertanggungjawabkan tuduhan di hadapan ayah. Setelah persoalan menjadi gamblang barulah ayah menyampaikan petuah-petuah pada saudara-saudara mas Dodi. Tak ada satupun yang luput dari kemarahan ayah. Mereka hanya bisa mendengar sambil menundukkan kepala ceramah yang sangat panjang. Bahkan aku melihat ayah seperti ingin menghantamkan tangan kepada anak-anaknya. Tapi beliau berusaha sekuat mungkin untuk menahan diri dari segala amarah."Ayah benar-benar kecewa memiliki anak yang sanggup berbuat buruk pada saudara sendiri. Dodi itu saudara kandung kalian. Mita itu istri saudara kandung kalian. Mereka bukan siapa-siapa tapi bagian dari anggota keluarga. saudara saja kalian seperti itu, bagaimana pada yang lain!"Mama sampai harus menenangkan Ayah tatkala kemarahannya sulit dikendalikan. Bahkan nafas Ayah sampai tersengal-se

  • REKENING RAHASIAKU   SIDANG KELUARGA

    "Kalau kau tak mengganggu rumah tanggaku aku pun takkan mengusikmu. Jika kau ingin aku diam, berhentilah mengganggu kami, pergilah dari hidup kami!" balas mas Dodi. Ferdi menggebrak meja hingga alat-alat makan yang ada di sekitarnya berloncatan. Gebrakan itu tentu saja menimbulkan kekagetan pada diri sekutunya. Meski kaget, aku berusaha untuk tidak memperlihatkan."Kalian semua bodoh! Mudah sekali diperdaya mereka! Sudah dikasih duit gede, kerja gak becus, bangsat!"Ferdi nengarahkan telunjuknya pada Adi dan yang lain. Satu tangan lain diletakan di pinggang. Telihatlah wajah asli Ferdi hari ini. "Tenang, Bang, kita bicarakan baik-baik!" sanggah Adi. "Gak perlu, muak gue liat lo semua!"Setelah berkata begitu, Ferdi membalikkan badan. Ia pergi tanpa menoleh lagi ke arah kami. Dan, saudara - saudara mas Dodi pun berbicara satu sama lain. Mereka saling menyalahkan.. Benar-benar tak punya otak, bukannya malu atas kesalahan, malah mikir diri sendiri."Oke, karena tugas sudah selesai, ka

  • REKENING RAHASIAKU   MURKA

    Kursi kosong di lingkaran meja besar ini hanya tersisa dua. Untuk itu yang duduk hanya aku dan mas Dodi. Boni dan Meta berdiri sambil merekam kejadian. Mereka juga tengah siaga untuk mengantisipasi sesuatu yang tak diinginkan."Ka, kalian, apa maksud kedatangan kalian ke sini dan kenapa kalian bisa datang bersama, bukankah-?" tanya Mbak Winda dengan suara tergagap-gagap. Dia bertanya sambil tangannya berpegangan pada tangan mas Agus. Mungkin saking butuh pegangan agar tak jatuh dari kursi. "Harusnya aku yang bertanya, ada apakah gerangan hingga kalian makan-makan besar tanpa mengundang kami?" tanya mas Dodi.Orang-orang yang duduk di hadapan kami saling pandang. Lalu mereka bicara satu sama lain. Aku dan mas Dodi membiarkan dulu orang-orang tersebut menetralisir kekagetannya."Do, bukannya kamu sedang menggugat cerai Mita, kenapa sekarang kalian datang berdua?" tanya mas Agus."Kami melakukan apa yang kalian lakukan, yaitu main drama. Hubunganku dan Mitha baik-baik saja sebab kami ta

  • REKENING RAHASIAKU   SIAPA SANGKA

    Kami akan menuntaskan drama ini dengan menggerebek komplotan tukang fitnah. Langkah yang benar-benar matang telah digariskan. Semua memiliki tugas penting untuk dijalankan.Planing ini sudah disusun sedemikian rupa hingga bisa dibilang sempurna. Kami tak mau ada kegagalan. Prinsip yang dipegang adalah harus sukses. Komplotan penjahat itu harus diringkas dan diberi pelajaran berharga.. Jika mereka dibiarkan melenggang, tentu saja tidak baik untuk perkara ke depan. orang-orang tersebut tidak akan pernah berhenti mengganggu dan menganiaya kami. Untuk itulah perlu pemberian pelajaran yang sanggup menghentikan kejahatan. Aku sampai ngakak ketika mas Dodi mengirim foto selfienya di pengadilan agama. Apalagi ketika sambil pegang berkas. Itu aku yang siapkan. Isinya kertas kosong.Bukan hanya satu pose yang dilakukan tapi banyak lagi. Dia mengambil spot-spot yang akan mewujudkan kepercayaan orang-orang. tampang pun dibuat kusam dan menyedihkan. aku yakin para begundal itu akan percaya bahwa

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status