Share

36. Itu Aku

Hampir lima jam Renata bermeditasi. Saat ia diperintah membuka mata hari sudah beranjak gelap. Namun Sinar puluhan lampion yang digantung Samudera Biru di ranting pohon membuat keadaan menjadi terang dan  eksotis.

Renata yang merasakan dirinya penuh energi berinisiatif mengangkat benda kecil di sekitarnya. Mengubah dan menggerakkan sesuka hati tanpa kesulitan.

Samudera Biru tersenyum puas. Melontarkan batu dan bongkahan air untuk memecah konsentrasi, namun  sigap ditangkis Renata menggunakan media yang sama.

“Kau berhasil, sayang.” Samudera Biru mengulurkan tangan, hendak memeluk.

 “Karena sudah berhasil maka Yang Mulia tolong jangan terus menguji,” pinta Renata kaku seraya mundur teratur.

Samudera Biru menarik kembali lengannya, menatap wajah acuh tak acuh itu lekat.

“Kau marah?” tanyanya lembut.

Renata menggeleng. “Apa jalang sepertiku berhak marah pada seorang pangeran peri s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status