Share

107. Dia Telah Mati

Renata berguling, menghindari tikaman belati.

Penyerang itu tak membiarkan begitu saja. Ia memburu, menyabetkan belati dengan sangat cepat dan terukur.

Renata mendengus, nasibnya benar-benar baik. Baru memulai budidaya, musuh sudah datang entah dari mana.

Sambil menahan rasa jengkel Renata mengumpulkan kekuatan internal di kedua lengan, lantas memblokir belati yang mengincar jantungnya dan menyisipkan telapak tangan kirinya yang terbuka ke arah dada lawan.

“Dess!!”

Si penyerang terjajar mundur.

Renata melirik ke arah pintu.

“Penjaga!!!”

Penyerang itu tertawa terbahak-bahak. “Percuma saja! Mereka sudah kukirim ke alam baka.”

Renata tertegun. Menatap sosok bertudung kasa hitam. Ingatannya baik, ia mengenali suara itu.

“Ellaria,” Renata menabak tanpa ragu.

“Ups, kau mengenali suaraku ya. Sayang sekali. Tapi tak apa. Aku juga muak dengan benda ini.”

Ellaria merenggut tudung di kepala. Membuangnya dengan dramatis.

Untuk kedua kalinya Renata tertegun. Wajah wanita di depannya nyaris se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status