Share

PART EMPAT

Penulis: white alfie
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-23 16:29:26

Ganesha mematung di tempatny saat menyadari kehadiran dua orang perempuan yang sedang duduk di salah satu meja yang telah dipersiapkan ayahnya. Namun yang lebih menarik perhatian Ganesha adalah sosok perempuan yang sangat cantik. Perempuan yang bertemu dengannya saat sedang sarapan di cafe tadi pagi. Ganindira Violeta.

"Ganesha, kau sudah datang nak...?", Tom berdiri dan memeluknya. Ganesha membalas pelukan ayahnya. "Ya ayah...Apa ayah sudah lama menungguku...?", tanyanya.

Tom mengurai pelukan mereka. "Ayah juga baru tiba. ayo kita duduk...", lanjut Tom kembali duduk di kursi. Ganesha sendiri duduk di samping Ganindira yang masih diam di tempatnya. 

"Apa kabar...?" sapa Ganesha.

Ganindira menoleh kearah Ganesha sambil tersenyum kecil. "Baik..."

Disaat Ganesha mau mengatakan sesuatu lagi, Suara Tom mengalihkan perhatiannya. "Karena Ganesha sudah datang, lebih baik kita mulai pembicaraan kita".

Ganesha memandang Tom. "Apa maksud ayah? Maksudku apa yang harus di bicarakan? lalu apa urusannya denganku..?" tanya Ganesha  beruntun.

Tom berdehem . "Sebenarnya, ayah memanggilmu kesini karena ada yang mau ayah katakan. Tom mengalihkan pandangannya ke Ganindira yang sedari tadi hanya diam membisu."Mengenai rencana kami. Lebih tepatnya rencana nenek mu dan nyonya Miranda..." tambah Tom lagi.

Baik Ganindira dan Ganesha saling menatap satu sama lain lalu mengalihkan pandangan mereka ke arah ayah Ganesha dan nenek Ganindira.

"Apa maksudnya ini..?,suara Ganindira akhirnya terdengar. "Nek....?"

Miranda menatap Ganidnira. "Tadi pagi sudah nenek katakan bukan kalau nenek punya rencana untuk kebahagiaanmu?. Ganindira mengangguk. 

"Nenek Ganesha dan nenek mu ini adalah teman semasa kecil. Saat kami masih muda, kami pernah berjanji akan menjodohkan kalian kalau kami mempunyai cucu laki - laki atau perempuan. Maka dari itu, nenek menjodohkanmu dengan Ganesha agar kau bahagia Ganin. hanya itu yang nenek harapkan, tidak lebih..."

Ganindira sudah menduga kalau hal ini akan terjadi. Kisah yang sangat familiar kini hinggap di hidupnya. Perjodohan antara kakek lah, nenek lah, orang tua lah. Alasan yang klasik dan pasaran bagi seorang Ganindira. Hanya saja apa saat ini Ganindira bisa menolak dan menyangkal perkataan neneknya itu? Kebahagiaan? Ganindira sudah tidak bisa lagi merasa bahagia sejak delapan tahun yang lalu. Lalu apa Ganindira harus mengabulkan keinginan neneknya itu? Ganindira rasa itu belum bisa. Dihatinya masih terukir satu nama.

"Apa aku harus menyetujuinya..?"

Miranda tersenyum. "Harus sayang dan itu untuk kebahagiaanmu. Percayalah pada nenek".

*****

Di meja makan telah banyak hidangan yang disajikan. Begitu juga dengan orang yang ada disana. Setelah membicarakan tentang perjodohan Ganindira dan Ganesha, kini mereka sudah bisa berbicara dengan normal kembali. Saat Miranda dan Tom menjelaskan tentang pembicaraan tersebut, baik Ganindira ataupun Ganesha hanya diam. Mau menolak tidak bisa karena ini perintah mutlak. Kesal, mungkin, Marah ,tidak yakin. Kenapa? karena sepertinya Ganindira maupun Ganesha terlihat baik - baik saja dan tidak keberatan dengan rencana tersebut.

Hanya saja Tom da Miranda tidak menyadari kalau Ganesha tersenyum dalam hati. Tanpa harus bersusah payah, dirinya akan dekat dengan perempuan yang telah mencuri hatinya sejak di perjumpaan pertama. Jadi Ganesha hanya memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendekati Ganindra secaar alami. Karena ada satu hal yang harus Ganesha lakukan karena ini menyangkut masa depannya dengan Ganindra kelak. Ya, Ganesha harus melakukannya meskipun salah satu diantara mereka akan ada yang sakit hati.

"Jadi, apa kalian sudah pernah bertemu?", suara Tom terdengar tiba - tiba. Mengamati Ganesha yang sesekali mencuri - curi pandangan ke arah Ganindra yang sedari tadi hanya diam. Berbicara saat ditanya saja.

"Baru satu kali yah...", Jawab Ganesha.

Tom mengangguk. "Kalau begitu kalian akan sering bertemu setelah ini karena pernikahan kalian akan di langsungkan lima bulan lagi..", terang Tom sambil makan

Baik Ganindra dan Ganesha hanya bisa diam dan mengangguk. "Minggu depan kalian akan bertunangan dulu lalu menikah. Kalian tidak usah memikirkan hal lain, karena ayah dan nyonya Miranda yang akan mengurus semuanya. Yang kalian lakukan  hanyalah mendekatkan diri sebelum pernikahan....", terang Tom panjang lebar.

"Baiklah..". Hanya kata itu saja yang bisa Ganin dan Ganesha katakan. Bagi Ganindra mungkin inilah yang yang terbaik untuknya. Benar kata Stefana, ia harus bangkit dari masa lalu karena ia mempunyai masa depan yang menanti. Mungkin Tuhan mengirimkan Ganesha untuknya sebagai pengganti Axelle. Kalau memang begitu, Ganin harus mencoba dulu kan?

*****

Di dalam sebuah ruangan, terdapat sebuah fugura foto yang dipajang dengan ukuran besar.  Sosok yang ada di foto tersebut terlihat sangat tampan dengan balutan jas yang melekat ditubuhnya. Namun itu dulu, sebelum kejadian naas tersebut terjadi.

Kini semua itu tinggal kenangan. Menyisakan duka yang mendalam. Yang tersisa hanyalah kesedihan dan kehampaan. Namun tidak untuk Lean.

Lean Damiano merupakan kembaran dari Axell Damiano. Mereka sengaja di pisahkan akibat orang tua mereka yang bercerai. Axell tinggal dengan ayahnya, sedangkan Lean tinggal dengan ibunya. Semenjak Lean dan Axell kecil, keluarga mereka juga sudah berantakan. Ayah yang suka bermain dengan perempuan lain selain ibunya, sedangkan ibunya suka berfoya - foya dengan teman sosialitanya. Lean tumbuh tanpa kasih sayang. Dirinya hanya di manjakan dengan uang yang banyak, mungkin karena itu juga, pergaulan Lean pun berubah seiring berjalannya waktu. Lean menajadi nakal dan suka bergonta ganti perempuan layaknya pakaian. Namun meskipun Lean seperti itu, Lean sangat lah pintar. Nilai akademik yang tinggi dan menjadi mahasiswa terbaik di kampusnya membuat perempuan manapun bersedia menjadi teman diranjangnya. Tetapi Sifat Lean tersebut berbanding terbalik dengan Axell. Axell lahir dengan fisik yang  sempurna, sama sepertinya.  Wajah yang sangat tampan sama seperti Lean, Pintar, Baik, dan bersahaja.Siapapun dan dari kalangan manapun pasti mengenal Axell.Hanya saja Lean yang yang suak bergonta ganti perempuan, berbeda dengan Axelle yang hanya mempunyai satu orang perempuan. Lean tidak tahu bagaimana Axell bisa bertemu dengan kekasihnya tersebut, yang Lean tahu kekasih Axell tersebut sangatlah cantik dan menarik. Lean hanya sekali bertemu dengan kekasihnya Axell yang bernama Ganindra Violeta. Axell mengenalkannya saat menghadiri acara perusahaan milik ayahnya yang kini di pimpin oleh Axell.

Singkat cerita Axell menjadikan Ganindra tunangannya dan akan menikah dua bulan mendatang. Namun naas, Axelle meninggal di tempat bersamaan denga orang tua Ganindra yang akan pulang ke Jakarta untuk merayakan ulang tahun Ganindra yang ketujuh belas. Kini Lean akan mengganti posisi Axell. Menjadikan Ganindra sebagai wanitanya. Lean terobsesi dengan Ganindira yang cantik, tunangan dari kembarannya.Apapun akan Lean lakukan agar ia bisa bersama dengan Ganindira. Anggap saja Lean sudah gila, karena memang begitulah kenyataannya.Gila akan Ganindira Violeta.

****

"Aku akan menikah..." 

"Kenapa tiba - tiba...?"

"Karena aku menginginkannya ..."

"Bagaimana denganku?Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaaanku?'' Tanya seorang perempuan kepada seorang pria yang saat ini sedang berbicara dengannya. Ganesha Erlangga.

"Aku mencintai perempuan itu dan aku akan menikahinya. Jangan salah mengartikan sikapku selama ini karena aku hanya menganggapmu sebagai adikku, tidak lebih..", terang Ganesha kepada perempuan itu.

Celia Viona. Perempuan yang sudah jatuh hati kepada Ganesha Erlangga sejak mereka masih kecil. Saat ini mereka sedang berada di sebuah cafe karena Ganesha tiba - tiba ingin mengajaknya bertemu. Celia kira, Ganesha akan menyatakan cinta kepada, tapi pada kenyataanya tidak. Dengan entengnya Ganesha mengataka kalau ia akan menikah, padahal yang Celia tahu, Ganesha tidak pernah dekat dengan perempuan manapun selain dirinya, tetapi entah kenapa tiba - tiba saja Ganesha mengabarkan kepadanya kalau ia akan menikah. Apa Ganesha tidak pernah memikirkan bagaimana perasaannya. Salahkah Celia karena menyimpan perasaanya kepada Ganesha sedak dulu. Salahkan Celia mengartikan semua perlakuan Ganesha kepadanya. Sampai kapanpun Celia tidak akan pernah rela melepas Ganesha karena Ganesha hanya miliknya.

"Aku tidak mau dengar.." Celia menggenggam tangan besar Ganesha. "Aku mencintaimu..sejak dulu Elang..."

Ganesha menarik pelan tangannya dari genggaman Celia. Sambil menatap datar, Ganesha mengatakan hal yang mungkin akan membuat Celia benci kepadanya.

"Bagiku kau hanya sebatas teman namun kau salah mengartikan kebaikan yang aku berikan padamu. dan kalau bukan karena Gabrielle...", Ganesha menarik napas panjang dan menatap tajam Celia, "Kalau bukan karena Gabrielle, aku tidak akan pernah mau menjadi temanmu atau menganggapmu sebagai adkikku...".

Sakit. Kata itulah yang melekat di diri Celia saat ini. Hati Celia remuk redam mendengar perkataan tajam yang di lontarkan Ganesha. Memang benar apa yang dikatakan Ganesha dan itu tidak salah. Namun setidaknya,, Ganesha tidak perlu menjabarkan kenyataan barusan karena memang itulah kebenarannya. 

Ya. Celia paham dan membenarkan perkataan Ganesha barusan. Pada kenyataannya memang Ganesha menjaga jarak dengannya, dan Celia lah yang terus mendekati Ganesha hingga Ganesha tidak mempunyai kekasih. Setiap perempuan yang dekat dengan Ganesha, Celia akan mengancamnya agar menjauh dari Ganesha. Hingga bertahun - tahun kemudianCelia terus mendekati Ganesh, bahkan Celia meminta kepada orang tuanya untuk minta di nikahkan dengan Ganesha. Namun rencana yang ia fikirkan sepertinya terancam berantakan karena Ganesha akan menikah. Tidak, Celia tidak akan melepas Ganesha begitu saja.

"Tidak, kau tidak boleh menikah dengannya...aku tidak mengijinkan kau menikah dengan perempuan lain selain denganku..." Celia berdiri dan memeluk Ganesha secara tiba -tiba. Karena perlakuan Celia tersebut, secara tidak sengaja Ganesha mendorong tubuh Celia hingga terjatuh ke lantai cafe.

"Terserah kau mau mengatakan apa, tetapi yang jelas aku akan menikah dengan wanita yang aku cintai dan satu hal yang pasti aku akan menjaga wanitaku dari jangkauanmu seperti yang pernah kau lakukan dulu terhadap teman perempuanku. Camkan itu..."

Ganesha segera beranjak meninggalkan Celia yang berteriak histeris. Ganesha tahu semua kelakuan Celia dibelakangnya, akan tetapi Ganesha hanya diam dan tidak mau mengambil tindakan apapun karena Ganesha masih menghargai Gabrielle. Tanpa Celia sadari, Ganesha tahu rahasia yang disimpan Celia selama hidupnya. Jadi kalau Celia berani mendekati Ganindra, Ganesha tidak akan tinggal diam karena tanpa Ganesha sadari, Ganesha sudah jatuh terlalu dalam pada pesona Ganindira Violeta.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • RINTIK YANG MENGGENANG   PART DUA PULUH TUJUH

    Langit tinggi berwarna biru dengan awan berwarna putih bersih membuat langit semakin cantik bagi siapapun yang melihatnya. Baik dari sisi dan segi manapun bagi yang mengerti dan mengagumi keindahan ciptaan tuhan satu ini pasti akan merasa bahagia saat melihat awan bergerak dan membentuk sesuatu yang lucu sesuai harapan dan keingin orang yang melihatnya. Tidak jarang kalau bagi segelitir orang yang suka memandangi langit cerah akan membuat sedikit rasa did alam hatinya bahagia, termasuk Ganindira saat ini. Duduk di halaman belakang rumah seorang teman Ganesha yang menghadap laut lepas membuat Ganindira betah berlama – lama duduk sendirian di sini. Menyendiri sambil merenungi nasibnya saat menikah dengan Ganesha Erlangga membuat seorang Ganindira bisa tahu bagaimana sikap dan sifat suaminya tersebut. Bagi Ganindira, Ganesha itu ternyata pria hangat dan rendah hati. Di saat pertama kali mereka bertemu, Ganindira bisa mengetahui salah satu sifat milik Ganesha tersebut. L

  • RINTIK YANG MENGGENANG   PART DUA PULUH ENAM

    Gedung pencakar langit yang terlihat mewah dan elegan bagi siapapun yang melihatnya terlihat ramai pada malam hari.Mobil mewah dengan penumpang yang memakai pakaian serba mewah terlihat memasuki gedung tersebut.Malam ini, Ganesha mengadakan acara untuk memperingati ulang tahun perusahaannya yang ke sepuluh tahun sekaligus memperkenalkan Ganindira sebagai istri di hadapan dunia.Sebenarnya Ganesha tidak menginginkan hal tersebut karena baginya keselamatan Ganindira bisa menjadi ancaman untuk Ganesha sendiri bagi orang yang tidak menyukainya, namun hal tersebut harus Ganesha ambil karena tidak mungkin keberadaan istrinya akan ia sembunyikan. Semua orang harus tahu kalau Ganindira Violeta Erlangga adalah istri dari Ganesha Erlangga.Milik seorang Ganesha seorang.Malam ini Ganesha memakai Tuxedo berwarna hitam, lengkap dengan kemeja putih, rompi berwarna senada dan dasi kupu - kupu. Sedangkan Ganindira sendiri memakai dress berwarna hitam den

  • RINTIK YANG MENGGENANG   PART DUA PULUH LIMA

    Kamar bernuansa gelap dengan jendela besar menghadap kota New York menjadi persinggahan Ganindira selanjutnya meskipun kamar yang ia diami saat ini masih berada di dalam perusahaan milik Ganesha, lebih tepatnya berada di dalam ruangan kerja. Sebelum dirinya berakhir di kamar ini dengan di temani makan siang lengkap dengan dessert, camilan dan menonton film dari layar proyektor yang terhubung dengan laptop, Ganindira masih mengingat percakapannya dengan Ganesha yang terlihat kaku dan tegang saat Adam menyebut nama Lean Damiano. Flashback On "Tuan, Lean Damiano sudah datang.." Ganindira merasakan pinggangnya di peluk dengan erat. Sesaat kemudian, pria bernama Lean Damiano masuk ke dalam ruangan. Disaat yang bersamaan, Ganindira pun mengenali pria yang bernama Lean Damiano tersebut. Kalau tidak salah Lean ini yang bersama dirinya saat berada di dalam lift dan yang mengamatinya. Sem

  • RINTIK YANG MENGGENANG   PART DUA PULUH EMPAT

    Audi R8 membelah jalanan kota New York yang di padati oleh banyak manusia. Meskipun saat ini matahari sudah beranjak tinggi dan sudah masuk ke dalam jam makan siang, Ganindira yang seharusnya bermalas - malasan di apartment baru miliknya kini berada di dalam mobil milik suaminya yang katanya mau mengajaknya makan siang bersama.Padahal sebelum berangkat ke kantor, Ganesha sudah mengatakan kalau dirinya tidak boleh pergi kemanapun sendirian, Ganindira langsung mengiyakan tanpa berfikir panjang karena Ganindira sendiri belum mengenal kota New York.Tapi kini, Ganindira harus menelan keinginan nya untuk bermalas - malasan karena Adam datang dan menyuruhnya bersiap.Perintah dadakan dari suaminya tersebut membuat jengkel Ganindira, namun mau bagaimana lagi. Ganesha dan perkataannya bagaikan sebuah perintah yang tidak bisa di tolak.Dan disini lah Ganindira sekarang, di dalam mobil mewah milik suaminya yang sering Ganesha pakai saat bepergian dengan Adam yang

  • RINTIK YANG MENGGENANG   PART DUA PULUH TIGA

    Suasana Kota New York di pagi hari sudah terlihat ramai. Orang - orang terlihat berlalu lalang di jalanan untuk memulai aktivitas di pagi hari.Seperti saat ini, Ganindira sudah bersiap dengan style nya si pagi hari. Kaos oblong berwarna putih longgar dengan tulisan NYC di bagian tengahnya, jeans berwarna navy dan sepatu converse berwarna putih menjadi pilihan Ganindira hari ini.Sedangkan di dalam kamar, Ganesha sudah meliukan badannya dan mengarahkan tangannya ke samping untuk mencari keberadaan istrinya.Matanya langsung membuka saar menyadari kalau istrinya tidak ada di sebelahnya. Saat ingin berteriak memanggil istrinya, Ganindira masuk kedalam kamar dan menemukan Ganesha sudah dalam posisi duduk di atas ranjang dengan selimut yang turun dan memperlihatkan tubuh bidang suaminya."Sayang, kau sudah bangun...", ucap Ganesha sambil mengulurkan tangannya ke arah Ganindira, dan Ganindira pun membalas uluran tangan Ganesha."Iya, dari ta

  • RINTIK YANG MENGGENANG   PART DUA PULUH DUA

    New York City atau NYC merupakan kota terpadat di Amerika Serikat sekaligus menjadi salah satu wilayah metropolitan terpadat di Amerika Serikat, Sebuah kota global terdepan, New York memberi pengaruh besar terhadap perdagangan, keuangan, media, budaya, seni, mode, riset, penelitian dan hiburan dunia. Sebagai tempat markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, kota ini juga merupakan pusat hubungan internasional yang penting.Dan di sinilah Ganesha berada. di salah satu apartment termahal di New York, Apartemen Penthouse At The Pierre Hotel yang berlokasi di kota New York berada di urutan ketiga dengan harga US$125 juta atau senilai Rp1,66 triliun menjadi salah satu pilihan Ganesha untuk di jadikan kediaman pribadi.Harga tidak masalah bagi Ganesha saat ini, karena pada kenyataan nya yang paling penting saat ini adalah menyembunyikan istrinya dari mata dunia, termasuk dari Lean Damiano.Bukan tanpa alasan kenapa Ganesha membeli apartment ini, selain berada di pusat k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status