Lan Yue segera kembali ke kenyataan, menjawab ucapan Zhou Ning sebelumnya. "Kalau begitu baiklah," berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan sedikit canggung, "Ce-cendekiawan Muda."Zhou Ning kemudian bertanya lagi, "Sampai mana kau sudah memahami polanya?""Cendekiawan muda, saya bodoh, saya hanya bisa memahami sedikit," jawab Lan Yue dengan wajah tertunduk. Dia merasa malu dengan Zhou Ning."Tidak masalah, terus lanjutkan. Sekarang konsepsi pedangmu memiliki roh, dia akan membantumu. Lagipula Formasi Pencerahan yang kubuat sebentar lagi akan selesai. Ketika itu terjadi, pemahaman kalian akan ikut terdorong ke puncak. Semakin tinggi pijakan kalian saat ini, semakin jauh lompatan kalian nanti.""Mhm! Saya mengerti cendekiawan muda. Saya akan melakukan yang terbaik!""Mhm bagus." Zhou Ning kembali melanjutkan pembuatan formasi. Selain empat cendekiawan sebelumnya, dia juga sudah membantu Mo Yang untuk memahami hati beladiri serta pola yang dia berikan untuk memicu pencerahan baru."Mo
Luo Qinglan tertawa terbahak-bahak, dapat membunuh seorang cendekiawan adalah sebuah kebahagiaan baginya. Ketika tatapannya tak sengaja melirik ke arah Zhou Ning, tawanya berhenti, tatapan Zhou Ning padanya menusuk tajam, tanpa rasa takut sedikitpun. Reaksi tersebut membuat wanita itu sangat tertarik dan bersemangat, dia mengulurkan tangan malapetaka primordial dan menarik tubuh Zhou Ning ke hadapannya.Alis Luo Qinglan terangkat, bibirnya menyungging senyum tipis penuh minat. "Oho, dibandingkan mereka semua, energi kebijaksanaan di tubuhmu sangat murni. Oh aku tau, rupanya itu kau, cendekiawan muda yang telah memecahkan teka-teki kuno. Memang pemuda yang menarik, pantas saja tuan penasihat agung memerintahkan kami secara khusus untuk membawamu." "Jika bukan karena tuan penasihat, dengan sikapmu ini, aku sudah membunuhmu beberapa kali."Zhou Ning menatapnya tenang, niat membunuh yang terpancar dari Luo Qinglan tidak mempengaruhinya sedikitpun. Kedua matanya masih sama, mengandung ked
Wajah Luo Qinglan menggeram, penuh kebencian terhadap Lan Yue. "KAAU! Berani-beraninya kau melukaiku! Hari ini, jika aku tidak membunuhmu, selamanya aku tidak akan pernah merasa tenang!" ucapnya penuh marah.Lan Yue menyeringai, "tenanglah, hari ini lawanmu bukan aku. Tapi dia!"Fenomena langit kembali terjadi. Di sela awan hitam yang menggulung, sinar-sinar lembut turun, memenuhi udara yang sebelumnya berat oleh tekanan para ahli roh jahat. Dalam keheningan, dunia menahan napas, menyambut cahayanya yang akan segera datang.Dari langit, kelopak-kelopak bercahaya bermunculan. Ringan dan bening, mereka menebar di udara, indah juga anggun. Setiap helai membawa kesucian, menaburkan kedamaian ke tanah yang baru saja dilukai oleh kebengisan lima ahli roh jahat. Seiring waktu berlalu, tekanan berat yang menindih kultivator perlahan menjadi ringan. Mereka semua kembali berdiri, terperangah dengan fenomena yang memenuhi tempat tersebut."Tekanannya menghilang? Rasa sesak di dadaku juga hilang
Gu Heng mengangkat wajah, memandang seluruh medan yang masih menyimpan banyak kegelepan. Langkahnya ringan, tapi setiap jengkal bumi yang ia lewati kembali hidup. "Terimakasih cendekiawan muda, sekarang saya telah mengerti. Cahaya bukan hanya dapat menghancurkan kegelapan, tapi juga.. memberikan kehidupan untuk seluruh dunia! Itulah kekuatan sejati dari cahaya, kehidupan dalam kegelapan." Gu Heng merentangkan tangan, energi dharma mengalir dari tubuhnya, menyucikan seluruh energi jahat yang ada di tempat tersebut. Perlahan-lahan kegelapan menghilang dari langit dan bumi. Roh-roh jahat yang selama ini terjerat oleh kegelepan telah bebas, tubuh mereka kembali jernih, tak lagi terikat oleh kebencian."Pergilah, kalian sudah bebas," ucap Gu Heng setelah membebaskan mereka semua. Dia berharap roh-roh itu segera pergi dengan damai.Roh-roh yang telah terbebas menunjukkan raut senang dan haru, perlahan tubuh mereka terurai, mereka akan segera kembali ke tempat yang seharusnya. Sebelum mere
"Setelah barer kegelepan terbuka, Kultivator kuat di kota Tianluo pasti akan langsung mengetahui keberadaan kita di sini. Misi kita sudah gagal, kita harus pergi sekarang!" Seru Bai Lian, dia bisa merasakan getaran para kultivator kuat yang tengah menuju ke wilayah tersebut. Tiga kultivator lainnya mengangguk setuju, berniat untuk segera lari dari sana. Berbeda dari mereka, Luo Qinglan yang masih memiliki dendam terhadap Lan Yue dan Gu Heng, menolak ide tersebut dengan wajah buruk. Dia tak akan pernah rela meninggalkan tempat tersebut tanpa membalaskan dendamnya. "Jika kalian mau pergi, pergilah! Aku tidak akan pergi sebelum membunuh mereka," ucapnya menatap Lan Yue dan Gu Heng penuh kebencian. Melihat Luo Qinglan dengan tegas menolak, kilatan dingin melintas di mata Mo Xuan. Dia menatap Shen Bao lekat, lalu mengatakan dengan suara yang rendah dan dingin, "Menyingkir!" Kemarahannya semakin tersulut karena Shen Bao tak beralih sedikitpun. Mo Xuan yang berada dalam kemarahan yang lu
"Karena mereka berdua ingin mati, aku tidak peduli. Mati sana kalian," seru raksasa bertulang neraka, Hei Zhuan. Dia melesat pergi secepat kilat. Dua ahli roh jahat lainnya juga bergerak dengan cepat, melarikan diri dari tempat tersebut, meninggalkan Luo Qinglan dan Mo Xuan di belakang. Para cendekiawan tidak tinggal diam begitu saja. Mo Tian, Mo Yang, dan Lan Yue dengan tali jiwa yang saling terikat, membentuk sebuah barier raksasa di langit, mencegah para ahli roh jahat untuk melarikan diri. "Barier penghalang? Apakah mereka berpikir bisa mengurung kita?!" Hei Zhuan terkekeh. Walaupun situasi telah berubah dia masih saja meremehkan kemampuan para cendekiawan itu, dia tak percaya bahwa barier penghalang yang dibuat dapat berpengaruh pada ahli roh jahat seperti mereka.Berbeda dengannya, Bai Lian si gadis bunga mayat lebih waspada, dia segera memperingati Hei Zhuan segera, "apa kau bodoh, berhentilah meremehkan kekuatan mereka. Saat ini situasi kita tidak menguntungkan. Kita harus se
Sama seperti dua Cendekiawan lainnya, Lan Yue juga mengejar Bai Lian, si gadis bunga mayat yang penuh dengan kelicikan. Dibandingkan yang lain, sosok Bai Lian sangat berbahaya. "Ingin menangkap ku? Coba saja kalau bisa!" Di tangannya, muncul serbuk berwarna hijau tua. Dengan tiupan ringan, serbuk itu menyebar di udara, membawa serta aroma manis yang memabukkan. Dalam sekejap mata, Lan Yue mendapati dirinya terperangkap di tengah ilusi Alam Bunga Mayat. Kelopak-kelopak bunga berwarna hitam dan merah darah bermekaran di sekelilingnya, menjulang tinggi bagai dinding penjara. Bisikan-bisikan halus yang menyesatkan menusuk telinganya, mencoba menggerogoti kewarasannya. Sosok Bai Lian menghilang, menyatu dengan kegelapan di antara bunga-bunga mematikan itu, suaranya terdengar mengejek dari segala arah.Tawa remeh terdengar saat Hei Zhuan berdiri di hadapan barier penghalang yang dibuat oleh Zhou Ning dan kelima cendekiawan, dia merasa bahwa dengan kekuatannya saat itu, barier penghalang ter
Pada gerakan pertama yang dia lakukan, energi pedang yang memancarkan cahaya keperakan bergerak dalam satu waktu, menyayat seluruh ilusi yang ada di sekelilingnya. Dalam sekejap, Alam Bunga Mayat yang tadinya menakutkan mulai retak dan hancur. Kelopak-kelopak hitam dan merah darah yang menjulang tinggi di depannya runtuh. Bisikan-bisikan menyesatkan menghilang, digantikan oleh desingan pedang yang membelah udara. Bai Lian memekik kaget, hancurnya ilusi alam bunga mayat juga memberikan serangan balik yang besar pada dirinya. "Bagaimana bisa? Dia menghancurkan ilusiku secepat ini!" menggertakan gigi geram, wajahnya menjadi pucat, dan sebagian rambutnya memutih dalam sekejap. Sementara itu, kedua mata Lan Yue masih penuh konsentrasi, dia mengangkat pedang di tangannya tinggi, lalu mengarahkannya menuju Bai Lian, sambil berseru, "Tarian Pedang Tak Terpatahkan, gerakan kedua! Sembilan tebasan Nadi Kuno!"Serangannya meluncur dengan kecepatan luar biasa. Sembilan tebasan, sembilan seranga
Melihat serangannya tidak memberikan efek yang signifikan, ekspresi Raja Xuantian berubah menjadi lebih gelap. Ia merasakan kekuatan pil merah itu memang luar biasa, namun lawannya kali ini bukanlah musuh biasa. Kekuatan Pegunungan Huaisan terlalu besar untuk dilawan hanya dengan peningkatan kekuatan sesaat."Membuatku takut saja, kukira seberapa kuat seranganmu, ternyata hanya segitu saja?" ejek Kesadaran Pegunungan Huaisan dengan nada merendahkan. "Walaupun ada seratus orang sepertimu, aku juga bisa menghancurkan semuanya dengan mudah! Tapi membunuhmu terlalu cepat tidak akan memuaskan. Kau sudah menyiksaku begitu lama, kau juga harus merasakan dengan baik, rasa sakit yang aku rasakan selama ini!"Raja Xuantian, yang masih belum mengenali sosok di hadapannya, menjadi bingung. Dia merasa tidak ingat pernah membuat masalah dengan seseorang sekuat itu sebelumnya, tapi makhluk di hadapannya terlihat sangat membencinya, seolah-olah ada dendam yang sangat mendalam. "Apa maksudmu! Aku tid
Kesadaran Huaisan, dalam wujud raksasanya, menatap ke bawah dengan mata hijau bercahaya yang dingin dan tanpa ampun. Dia tidak berniat untuk berhenti, terus menekan dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya. Dampak yang ditimbulkan sungguh dahsyat. Suara tulang remuk terdengar mengerikan, bercampur dengan erangan kesakitan Raja Xuantian yang tertahan. Suara Buaaaak! Kembali terdengar, sementara tubuh Raja Xuantian semakin hancur dan terperosok ke dalam tanah, kawah yang lebih besar terbentuk di sekelilingnya. Kesadaran Huaisan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, dia terus menekan dengan kekuatan yang tak terhentikan, menghancurkan Raja Xuantian dengan cara yang sangat brutal. "Kau orang tua jahat! Siapa yang menyuruhmu menyakitiku, kau memaksaku untuk menelan orang-orang, bahkan berani menyinggung orang seperti yang mulia, kau pantas mati!" "Kau tidak pernah mengira bukan, akan berada dalam situasi seperti sekarang, rasakan ini! Siapa suruh kau menyinggung orang sal
Debu mengepul hebat saat Raja Xuantian terbanting keras ke tanah, membentuk sebuah kawah besar menganga di tempatnya mendarat. Walaupun sudah menjatuhkan Raja Xuantian, gaya gravitasi di pegunungan Huaisan masih berlanjut, masih menekan dengan kuat. Berteriak penuh kesal, Raja Xuantian berusaha untuk bangkit. Lututnya gemetar menahan tarikan kuat dari medan gravitasi yang sedari tadi terus meningkat, tekanannya bukan sesuatu yang dapat dia lawan dengan mudah. "Seharusnya tidak begini, bagaimana bisa!" Mata merahnya menatap Zhou Ning dengan rasa benci yang kuat. Dari nafasnya yang terengah-engah, menunjukkan bahwa dia terluka cukup serius."Sejak kapan Medan gravitasi di sini menjadi sangat kuat? Kau, apa yang kau lakukan pada pegunungan Huaisanku!" Jarinya menunjuk ke arah Zhou Ning saat berteriak, wajahnya mengkerut buruk. Sulit dia percayai bahwa cendekiawan muda di depannya bisa membuatnya terluka sedemikian rupa.Zhou Ning mendengus, lalu menjawabnya, "Tidak punya pengetahuan. Wa
Tanpa berpikir panjang, kesadaran kecil pegunungan Huaisan tersebut langsung menyetujuinya, "te-tentu saja yang mulia, hari ini walau saya mati! Saya pasti akan memenuhi keinginan anda."“Kalau begitu, apa lagi yang kau tunggu?” Zhou Ning bersuara datar. “Hentikan formasinya sekarang.”"Baik yang mulia, saya akan segera menghentikanya!" Dalam Kendali batu hijau kecil, inti dari pegunungan Huaisan yang ada di kedalaman tanah merespon, mematikan seluruh jalur yang berhubungan dengan formasi. Dengan begitu, seluruh formasi yang memenuhi pegunungan telah benar-benar terputus dari kendali raja Xuantian.Mendapati seluruh formasi yang dia kendalikan sudah terputus, Raja Xuantian bangun dengan wajah buruk, urat kesal tampak di dahinya. "Aku benar-benar meremehkanmu, siapa sangka kau memiliki kemampuan seperti ini," menyeringai jahat."Tapi jangan khawatir, aku sendiri yang akan membunuhmu! Setelah aku membunuhmu, aku akan mendapatkan kontribusi yang besar, kau tunggu saja cendekiawan muda!"
Yao Tian melangkah maju, mencoba untuk menyentuh batu hijau kecil yang tengah memohon pengampunan kepada Zhou Ning. "Dia terus saja mengoceh, sebenarnya apa yang dia katakan pada tuan? Aku tidak mengerti sama sekali." Baru saja jari Yao Tian terulur, makhluk hijau itu tiba-tiba menggeram, menunjukkan ketidaksukaannya. Tanpa peringatan, mulutnya terbuka lebar dan langsung menggigit dengan keras."Waaaaa!" Jerit Yao Tian, berusaha melepaskan jarinya yang digigit. Bahkan setelah dia mengerahkan seluruh kemampuannya, batu hijau kecil tidak mau melepaskannya, malah gigitannya semakin kuat. "Apa! Gigitannya ternyata sangat kuat, shhh! Ini menyakitkan," keluh Yao Tian masih terus berusaha melepaskan jarinya."Makhluk sialan, lepaskan aku!" teriaknya dengan frustasi.Sekeras apapun Yao Tian berusaha, mengibaskan-ngibaskan tangannya, batu hijau kecil tetap tidak mau melepaskannya. Sambil mengigit, makluk itu mengumpat marah, "kau yang aneh, seluruh keluargamu aneh! Aku adalah kesadaran alam y
Setelah monster Kelelawar dimusnahkan, seluruh Pegunungan Huaisan kembali sunyi. Celah-celah yang sebelumnya terbuka kembali tertutup perlahan. "Pertama Medan gravitasi yang sangat kuat, lalu monster Kelelawar, setelah ini entah apa lagi yang datang." Yao Tian menatap sekitar dengan was-was, dia tak berani lengah sedikitpun. Kesunyian di sekitarnya membuatnya gelisah, dia berpikir akan datang bahaya yang lebih besar lagi. "Pertarungan tadi sangat berisik, semoga saja tidak sampai membangunkan makhluk itu. Jika dia bangun, tidak tahu apakah tuan bisa melawannya? Tapi dengan kemampuan tuan, siapa yang menang masih belum pasti." Yao Tian menelan ludah keras, pikirannya berkecamuk. Saat kembali melihat ke arah Zhou Ning yang berdiri tenang di depannya, dia merasa kagum. Meskipun telah menghadapi berbagai tantangan berat sebelumnya. Pemuda itu tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan sedikit pun. Wajahnya yang tenang dan mata yang tajam membuat Yao Tian merasa lebih percaya diri, namun ju
"Tidak ada orang lain di sini, pasti semua ini ada hubungannya dengannya. Tapi aku tidak melihatnya melakukan sesuatu? Bagaimana dia melakukannya? Angin sebesar itu, dia bisa menghentikannya begitu saja, sekuat apa tuan sebenarnya?" Rasa segan dan takut Yao Tian pada Zhou Ning semakin bertambah, membuatnya merasa semakin tidak berani untuk berbuat sembarangan di hadapan tuan Zhou Ning. Setiap kata dan tindakannya kini dipikirkan dengan lebih hati-hati, takut salah langkah dan memicu kemarahan Zhou Ning yang sepertinya tidak bisa ditebak."Kemampuan tuan sangat hebat. Mungkin saja kami bisa keluar dari sini nanti. Jika kami berdua berhasil keluar dari sini, Si tua Xuan itu, dia akan mendapatkan masalah besar. Tidak ada yang bisa disalahkan selain dirinya sendiri, siapa yang menyuruhnya menyinggung monster ini?" Pikirnya, menggelengkan kepala pelan, merasa kasihan dengan nasib penguasa daratan huaisan itu.Beberapa saat berlalu dalam keheningan berat, hanya suara angin sesekali berdesir
Hanya menggunakan satu jari saja, Zhou Ning menghancurkan lapisan pembatas di depannya dengan mudah. Yao Tian mematung di tempatnya, kedua matanya terbelalak, menyaksikan puing-puing lapisan pembatas yang jatuh ke bawah."Seberapa lemah pun Lapisan pembatas antar alam, kekuatannya tidak akan kurang dari sebuah formasi pertahanan tingkat tinggi. Seharusnya tidak mudah untuk dihancurkan begitu saja, bukan? Tapi apa yang kulihat ini? Sepertinya dia melakukannya tanpa banyak usaha yang berarti."Setelah menghancurkan lapisan pembatas, Zhou Ning mengibaskan tangannya, menyingkirkan kabut awan yang memenuhi daratan huaisan. Ternyata tidak sesederhana yang Zhou Ning pikirkan, baru saja kabut di sekitar pegunungan menyingkir, kabut yang lebih tebal segera berkumpul, membentuk pusaran besar di sekitar mereka. Angin kencang mulai bergemuruh di sekitarnya, hampir membuat Yao Tian terjatuh. "Tuan, kita harus berhati-hati! Kabut ini bukan kabut biasa, ada sesuatu yang kuat di dalamnya," Yao Tian m
Yao Tian sedikit melirik ke arah Zhou Ning, ingin mengatakan sesuatu. Akan tetapi rasa takut mendalam, membuatnya mengurungkan niatnya. Bergegas Yao Tian menundukkan matanya lagi ke bawah. "Haruskah aku memberitahu semua ini padanya? Tapi orang seperti tuan, apakah dia membutuhkannya? Tapi kalau aku tidak mengatakannya, lalu terjadi sesuatu yang salah, aku bahkan tidak bisa membayangkan apa yang akan dia lakukan padaku. Masa bodoh sebaiknya aku katakan saja lah."Yao Tian membulatkan keberaniannya terlebih dahulu, baru kemudian menyatukan kedua tangannya, meminta izin sebelum mengatakan isi pikirannya kepada Zhou Ning, “Tu-tuan, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan, tapi saya tidak tahu apakah sebaiknya saya mengatakannya atau tidak.”"Katakan," jawab Zhou Ning singkat.Yao Tian menarik napas dalam, lalu menunduk lebih dalam lagi sebelum berbicara, suaranya nyaris tenggelam oleh angin. “Tuan.. Daratan Huǐshān bukan tempat yang bisa dimasuki dengan mudah. Selain penuh jebakan alam yan