/ Romansa / ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany / 36. Salju Pertama Di Awal Desember

공유

36. Salju Pertama Di Awal Desember

last update 최신 업데이트: 2025-12-11 12:16:37

Awal Desember yang Dingin,

Salju tipis menutupi jalanan kecil di depan rumah Stefany. Pagi itu, suhu udara mencapai minus derajat Celcius, cukup menusuk kulit, akan tetapi tidak mengurangi semangat gadis remaja itu untuk berangkat ke sekolah.

“Salju pertama di tahun ini! Semoga menjadi awal yang baik pula. Terutama untuk persahabatanku dan Daniel,” harapnya dalam hati.

Dari jendela kamarnya, Stefany pun mengamati butiran salju yang jatuh perlahan. Dengan cepat, dia menyelesaikan persiapannya untuk berangkat ke sekolah. Memakai mantel bulu tebal berwarna krem dan topi rajut biru favoritnya. Gadis itu melirik jam di dinding kamarnya. Saat ini waktu menunjukkan hampir jam tujuh pagi.

“Stefany, sarapan sudah siap!” panggil Nyonya Emily dari lantai bawah rumahnya.

“Ya, Mom! Aku turun sekarang,” sahut Stefany sambil merapikan rambutnya.

Gadis itupun turun ke ruang makan, di mana kedua orang tuanya, Tuan Frank dan Nyonya Emily, sudah duduk di meja makan. Aroma kentang tumbuk berlapis keju m
이 책을.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    62. Stefany Menghilang Tak Tahu Ke Mana

    Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Kepergian Stefany dan keluarganya dari desa Bibury seakan lenyap ditelan bumi. Tidak ada kabar apa pun dari mereka, tak ada satu pun pesan yang ditinggalkan. Nomor ponsel Stefany juga sudah tidak dapat dihubungi lagi. Bagi Daniel, waktu seolah berhenti sejak hari itu. Hari di mana dia terakhir kali berjanji untuk bertemu Stefany di taman desa. Namun gadis itu tidak pernah datang menemuinya di taman desa.Setiap malam sebelum tidur, Daniel selalu teringat senyum manis Stefany, berharap suatu hari gadis itu akan kembali ke pelukannya.“Stefy, Sayang. Kamu sebenarnya berada di mana saat ini? Aku sungguh sangat merindukanmu,” seru Daniel dari kesungguhan hatinya.Marsha dan Caroline, dua sahabat dekat Stefany, juga merasa kehilangan. Mereka sering berkumpul di taman desa bersama Daniel, berbagi cerita tentang Stefany yang mereka rindukan. Namun, rasa rindu itu hanya menyisakan kehampaan tanpa jawaban.“Daniel, kamu harus tabah,” ucap Marsha suatu

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    61. Stefany Tidak Datang Ke Taman Desa

    Pagi ini, begitu cerah meskipun cuaca masih tetap dingin. Salju yang semalam menutupi desa perlahan berhenti turun, menyisakan pemandangan putih yang membentang sejauh mata memandang. Daniel membuka tirai jendela kamarnya dan tersenyum lebar melihat pemandangan itu. Udara dingin yang merasuk lewat celah-celah jendela tak mampu mengusik semangatnya. Hari ini adalah hari yang spesial bagi sang pria remaja. Dia akan bertemu Stefany di taman desa, seperti janji mereka tadi malam saat selesai merayakan malam natal.Daniel segera mandi, mengenakan sweater tebal biru tua yang menjadi favoritnya, serta jaket coklat tua yang biasa dipakai olehnya di musim dingin. Setelah itu, dia turun ke dapur untuk sarapan bersama keluarganya.“Pagi, Mommy!” sapa Daniel nada ceria kepada Nyonya Miriam, sang ibu.“Pagi, Dani. Kok kamu ceria sekali pagi-pagi begini?” tanya ibunya sambil menuangkan susu hangat ke gelas.“He-he-he. Hari ini aku mau ketemu Stefany di taman desa. Kami sudah janjian, Mommy.” jawab

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    60. Harus Meninggalkan Desa

    Suasana malam semakin sunyi dan tenang. Udara dingin menyelimuti Desa Bibury, dengan salju lembut yang turun dari langit gelap. Lampu-lampu jalanan menerangi jalur setapak yang tertutup salju tipis, memberikan suasana magis khas malam Natal. Di tengah keheningan, langkah-langkah kaki kecil terdengar, menghancurkan keheningan salju di bawahnya. Stefany, seorang gadis remaja cantik dan anggun, sedang melangkah pelan menuju rumahnya. Jaket tebal yang sedang dipakai olehnya melindunginya dari dingin, sementara syal merah melilit lehernya. Stefany baru saja pulang dari acara natal remaja desa setelah menghabiskan waktu mengikuti perayaan natal yang begitu sangat meriah di desa itu l.“Malam yang indah,” gumam Stefany, menatap langit gelap yang dihiasi bintang-bintang kecil.Namun, keindahan malam itu seketika berubah ketika sebuah mobil hitam melaju perlahan dari arah berlawanan. Stefany sempat memperhatikan mobil tersebut, merasa ada yang aneh karena jarang ada kendaraan melintas malam-

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    59. Sikap Tegas Tuan Frank

    Desa Bibury yang biasanya tenang kini terasa sunyi, hanya suara angin malam dan salju yang jatuh perlahan menemani kegelapan. Di kediaman keluarga Madison, suasana terasa tegang. Lampu di setiap ruangan menyala terang, namun suasana hati di dalam rumah itu sama sekali tidak mencerminkan damai di malam Natal.Di kamar Stefany, Nyonya Emily Madison tampak sibuk memasukkan baju-baju putrinya ke dalam sebuah koper besar. Tangannya bergerak cepat, akan tetapi hatinya terasa berat. Beberapa kali dia menghela napas panjang, mencoba menahan air mata yang mulai menggenang di sudut matanya.Ternyata Tuan Frank telah mengetahui hubungan percintaan Stefany dan Daniel, atas laporan dari Pablo dan Abner, remaja nakal yang selalu ikut campur urusan orang lain."Emily, kamu sudah selesai berkemas?" suara Tuan Frank tiba-tiba terdengar dari luar pintu kamar.Nyonya Emily mengusap matanya dengan cepat, lalu menjawab, "Sebentar lagi, Frank. Aku hampir selesai mengemasi barang-barang Stefany."“Lebih ce

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    58. Saling Melambaikan Tangan

    Semarak malam natal di gereja St. Mary yang berdiri megah di tengah-tengah Desa Bibury masih menggema di udara malam yang dingin. Salju masih turun perlahan, menyelimuti jalanan berbatu yang sudah putih bersih. Di dalam gereja, suasana begitu hangat dan meriah. Puluhan lilin menghiasi altar, memancarkan sinar temaram yang menciptakan suasana damai di malam yang istimewa ini.Daniel dan Stefany berdiri di pojok ruangan bersama beberapa teman mereka, tertawa bahagia sambil menikmati kue Natal dan coklat hangat. Sesekali mereka berbincang serius, lalu tertawa kembali ketika ada yang melontarkan lelucon. Ibadah natal telah usai dari tadi. Kini giliran para remaja desa tersebut yang sedang menikmati malam natal dengan kegiatan pemuda gereja.Mata Daniel tak henti-hentinya memperhatikan Stefany yang tampak begitu anggun dengan mantel putih dan syal merah yang melilit lehernya. Dia pun mendekati kekasihnya, lalu berbisik lembut,"Stefy, kamu terlihat sangat cantik malam ini," ucap Daniel s

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    57. Kegiatan Natal Remaja

    Masih di acara malam natal di Desa Bibury,Udara dingin menyelimuti desa Bibury malam itu, akan tetapi suasana tetap hangat oleh kebahagiaan yang terpancar dari Gereja St. Mary. Setelah ibadah malam Natal, para jemaat langsung pulang ke rumah masing-masing. Namun tidak bagi remaja desa itu. Anak-anak remaja, termasuk Daniel, Stefany, Caroline, Marsha, Filbert, Hugo, Abner, dan Pablo, dan teman-teman lainnya, bersama bersama kedua sepupu Daniel yang datang dari kota, berkumpul di halaman gereja.Acara yang telah dipersiapkan oleh para remaja tersebut berlangsung meriah. Aroma daging yang dibakar di atas bara api bercampur dengan gelak tawa yang memenuhi suasana malam itu. Salju turun perlahan, menutupi tanah dengan lapisan putih yang lembut.“Daniel, kamu sudah siap untuk melempar bola salju?” tanya Filbert sambil mengangkat gumpalan salju di tangannya.Daniel tersenyum penuh semangat. “Awas kamu, Filbert! Aku tidak akan kalah kali ini!”Remaja lainnya ikut bergabung, membentuk dua k

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status