Share

Bab 17 (Tidak izin)

Hari ini aku bekerja di antar Bang Hasan, setelah mengantarku Bang Hasan langsung kembali ke rumah, katanya hari ini ia masuk shift siang.

Artinya sore nanti aku akan pulang sendiri.

"Hati-hati bekerjanya ya. Yang tulus. Niat bekerja untuk keluarga, bukan untuk macam-macam," pesan Bang Hasan yang bagiku lebih ke ultimatum. Kuputar bola mataku, jengah.

"Hmmm keluargamu iya," gumamku pelan.

Kuminta tangan Bang Hasan, lalu kuarahkan ke kening. "Hati-hati Bang."

***

"Mira, ke ruangan saya ya," pinta Pak Saddam

"Iya Pak, segera." Aku pun beranjak menuju ruangan HRD.

"Ada apa ya Pak." tanyaku setelah duduk.

"Tidak ada, tanda tangan ya. Saya sudah berbicara pada Pak Rezi, kamu di kontrak untuk dua tahun pertama. Tidak ada masa training."

Aku mengerutkan dahi, heran. Mengapa bisa?

"Gaji kamu Rp 5.000.000,00 perbulannya," sambung Pak Saddam lagi.

Aku kini terkejut.

"Heran? Kaget? Ini keputusan Pak Rezi," jawab Pak Saddam tersenyum.

Pak Saddam menyodorkan selembar kertas dan pena padaku. "Tanda
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status