Share

Bab 5

Author: inoz eL
last update Last Updated: 2021-09-25 23:11:54

Kini Arga keluar rumah menuju garasi tempat dia menyimpan semua mobilnya, belum sempat dia memasuki mobilnya Medy sudah menghubunginya; "Saya sudah menemukan markas mereka Tuan”, ucapnya.

 

“Bagus aku akan segera berangkat sekarang," ucap Arga yang sekarang memasuki mobilnya dan mengendarai mobil Chrysler yang biasa gunakan saat dia menjadi Vlad untuk datang ke tempat Medy berada sekarang.

 

“Dimana kamu?” Ucao Arga yang menelepon Medy.

 

“Saya akan mengirimkan lokasi saya ke tuan." Ucao Medy.

 

“Pastikan semua sudah siap saat aku datang," ucap Arga.

 

Siap Tuan, mendengar intruksi Arga, Medy seketika menyerang dengan kekeuatan penuh, lusinan orang di bawah komandonya kini mulai bergerak.

 

“Siapa kamu!?” Ucao salah seorang target Medy yang sedang duduk untuk minum minum di suatu gudang tidak terpakai bersama enam orang lainnya.

 

“Tidak penting siapa aku!”

 

“Duarr!!”

 

Sebuah tima panas menembus betis laki-laki itu.

 

“Arrrggggggh! apa yang sudah kau lakukan bangsat!? ucap laki-laki itu dengan memegangi kakinya.

 

Melihat itu ke enam rekannya segera berdiri dengan tangan di angkat ke atas.

 

Medy hanya mengacungkan pistolnya ke arah mereka dan mengangguk-anggukan, sebagai pertanda menyuru mereka untuk berlutut.

 

Melihat mereka berlutut dan satu orang terkapar meringis merasakan sakit di kakinya karena di tembak olehnya medy segera mendekat an berdiri di dekat mereka.

“Mana bos kalian?” Bentak Medy kepada mereka.

 

“Kami jalan sendiri Tuan, tidak punya boss." Mereka mencoba untuk membungkam mulut nya tidak berkata yagn sebenarnya kepada Medy.

 

“Jangan kalian pikir aku tidak tahu?!” Bentak Medy kepada mereka dengan menghujamkan gagang pistol ke pelipis laki-laki yang berkata tadi.

 

“Mana si Endra suruh dia keluar!" Bentak Medy lagi kepada mereka.

 

“Maaf Tuan tapi kami benar-benar berdiri sendiri tanpa Boss, apa lagi yang tuan bilang Endra, kami tidak mengenal beliau," ucap mereka bersahut-sahutan.

 

“Kalau begitu kita tunggu sampai Tuan Vlad datang," ucap Medy.

 

“Vlad!?" Mereka serentak terkaget mendengar nama Vlad.

 

“King Vlad?!" Tanya salah seorang lagi mencoba untuk tidak percaya.

 

Medy hanya diam dan melihat ke mereka yang berada disana.

 

“Tuan tolong ampuni kami Tuan!" Salah seorang dari mereka yang mendekat sembari berlutut kepada Medy.

 

“Bukan tugas ku untuk mengampunimu,kita lihat nanti," ucap Medy seolah mengancam kepada mereka yang ada disana.

 

Kini mereka hanya bisa pasrah menunggu sampai Vlad datang yang tentunya dia adalah Arga saat sebagai ketua Mafia yang paling di takuti.

 

Tak butuh berselang lama kini Vlad sudah berada disana. Sebuah mobil Chrysler cirikhas sang mavia sudah berhenti di depan gudang tak terpakai itu.

 

Seorang laki laki dengan mengenakan topeng pesta sepurat mata berwarna hitam turun dengan gagah, seolah waktu berjalan lambat untu sebagian orang saat dia berjalan mendekat dengan sebuah pistol GG30 berwarna emas ikut terayun dengan tangannya.

 

Begitu berada di dalam sana Vlad langsung di sediakan tempat duduk oleh Medy dan tentu saja dia duduk di sana dengan tangannya masih memegang pistolnya dengan jelas.

 

“Dimana tuan kalian?” Tanya Vlad kepadanya.

 

“Maaf king Vlad kami tidak ...." Belum sempat dia berkata lebih lanjut ....

 

"Duarr!"

 

Sebuah peluru menembus kepalanya.

Seketika sisanya langsung bersujud kepada Vlad.

 

“Maafkan kami tuan, kami memang di biayai oleh orang bernama Endra, tapi kami tidak tahu dimana dia sekarang." Ucap salah satu dari mereka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 72(end)

    “Turunkan aku, aku bisa berjalan sendiri.” Saryn berbisik kepada Arga.Arga yang ingin sekarang ingin selalu menuruti keinginan Saryn hanya bisa menurunkannya dan membiarkannya berjalan sendiri menuju ke mobil.“Bagaimana dengan Noy?” Tanya Saryn.“Med! Bawa dia bersamamu!” Ucap Arga kepada Medy agar membawa Noy bersamanya.“Ingat perlakukan teman Nona dengan Baik!” Tambahnya.“Tentu Tuan!” Jawab Medy dengan menunjukkan sebuah semangat yang tulus dari dalam hatinya.“Mari… Ikut dengan saya.” Ucap Medy kepada Noy, saat dia mempersilahkan Noy untuk masuk ke dalam mobil anak buah Clarissa.Itu karena saat dirinya datang tadi hanya membawa satu mobil. Dan mobil itu saat ini digunakan oleh Arga dan juga Saryn.Itulah kenapa Medy membawa mobil milik anak buah Clarissa.Sedangkan Clarissa sendiri saat ini tetap berada di toko, menunggu di jemput oleh orang kantor.Arga kini berada satu mobil dengan Saryn.Arga dengan ekspresi wajah yang seperti biasa, sedikit dingin.Tapi, saat dirinya mena

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 71

    Semua orang menoleh ke arah tempat asalnya suara.Semuanya menatap penuh keheranan termasuk Welly, karena dia melihat adanya Medy. Laki-laki yang terlihat jahat, tapi laki-laki itu juga yang sudah merawatnya selama beberapa bulan di saat terpisah dengan kakak nya.Satu-satunya orang yang tidak terkejut disini adalah Noy. Itu karena sepertinya Noy tidak tahu siapa Arga. Jangankan Status Vlad nya, setatus CEO Arga saja, Noy tidak mengetahuinya.Medy segera turun tangan dan meneriaki orang yang telah memegangi Saryn.“Lepaskan Nona Muda sekarang juga!” Teriak Medy.Tentu saja semua orang itu menuruti apa yang diucapkan oleh Medy.Meskipun Clarissa adalah asisten Arga. Dibandingkan dengan Medy yang dikenal sebagai orang kepercayaan Arga. Lebih tepatnya kepala pengawal pribadi yang dimiliki oleh Arga selaku Bos dari dari Grade MNE.Saryn yang tangannya sudah dilepaskan segera berlari menuju ke Welly adiknya.Saryn dengan lembut membantu Welly untuk bangkit dan berdiri.“Kamu tidak apa-a

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 70.

    Disela perdebatan itu, Saryn menunduk dan berkata dalam hatinya, “Kenapa kau tidak melepaskan ku?”Saryn merasa jika Arga seolah masih saja mengganggu hidupnya meskipun dirinya sudah diusir dari kediaman Arga dan bahkan Saryn tidak melaporkan ke pihak berwajib atas apa yang menimpa keluarganya sebelumnya.“Aku tidak menyangka, kamu akan menyiksaku sampai sejauh ini …” ucap Saryn dalam hatinya saat jari jemarinya mencengkram celana yang dipakai olehnya.“Hey~ kenapa kau terdiam …?” Tanya Clarissa.Saryn masih saja seperti sebelumnya, diam berpikir tentang Arga dan beberapa kenangan di antara mereka berdua, tentunya hal itu membuat dirinya merasa semakin sedih.“Percuma saja kau terdiam. Lebih baik kau segera berikan lahan mu kepada kami …” ucap Clarissa.“Tidak akan …” ucap Saryn.“Kau!” bentak Clarissa.Dulu mungkin Clarissa harus menghormati saryn karena bagaimanapun juga Saryn begitu dekat dengan Arga, Bos nya.Untuk saat ini Clarissa benar-benar akan bisa mengalahkan Saryn, serta m

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 69

    Ditempat Saryn berada, saat ini dia ternyata sedang bersama dengan seorang laki-laki dan juga bersama dengan adiknya.Laki-laki itu sepertinya tidak terpaut usia jauh dari dirinya sekitar 3 atau 4 tahun lebih tua.Saryn sedang berjalan kaki dari sebuah tempat, sepertinya dia baru saja pulang berbelanja.Itu terlihat dari dirinya dan laki-laki itu yang masing masing membawa sebuah kantong plastik besar entah berisi apa.Ternyata saat ini Saryn memiliki sebuah toko kue.Isi dari kantong-kantong plastik tadi adalah bahan-bahan yang digunakan olehnya untuk membuat kue.“Bagaimana dengan orang-orang yang mengganggumu akhir-akhir ini?” Tanya laki-laki yang sedang bersamanya itu.“Aku tidak tahu, yang jelas aku tidak akan menyerahkan lahan ku untuk pembangunan itu.” Jawab Saryn.Dapat diketahui saat ini jika pemilik lahan yang akan dibangun proyek perusahaan Arga ygn di bicarakan oleh Clarissa sebelumnya adalah Saryn.Dari sorot mata Clarissa yang saat ini dalam perjalanan untuk menuju ke te

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 68

    “Apa alasan dia menolaknya?” Tanya Arga kepada Clarissa.“Dari informasi yang saya dapatkan, wanita itu baru saja membeli tempat itu sekitar dua bulan yang lalu dan selain itu toko yang dia buka baru saja berkembang, karenanya dia tidak ingin pindah dari sana.” Papar Clarissa.“Bukankah perusahaan menawarkan kompensasi yang pas untuk lahan di daerah itu?” Tanya Arga.Clarissa kembali meyakinkan kepada atasannya jika semuanya sesuai dengan seharusnya.Bahkan sesuai dengan yang baru saja diucapkan oleh Arga jika harga yang diberikan oleh perusahaan Arga 20% lebih besar dari harga di pasar.Arga hanya diam dan sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu tentang lahan untuk proyek terbaru mereka.“Apa tim yang diterjunkan benar-benar tidak bisa bernegosiasi dengan pemilik toko yang kamu bicarakan ini?” tanya Arga.“Kepala tim berkata jika orang lokal yang mereka percaya untuk mengurus semuanya berkata jika pemilik itu tidak bisa melepaskan lahannya.” Ucap Clarissa.“Kalau begitu sebaiknya ka

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 67

    Saryn membawa kopernya menuruni tangga.Medy sempat menggerakan badannya untuk membantu Saryn.Akan tetapi dia mengurungkan niatnya saat dirinya di tatap oleh Arga.Medy hanya bisa menarik kakinya yang tadi akan melangkah beberapa centi ke belakang.“Bahkan dia sekarang tidak mau membantuku.” Ucap Saryn dalam hatinya.Saat ini dengan tergopoh-gopoh Saryn akhirnya sampai di bawah anak tangga dengan menurunkan koper berat yang tadi ditenteng oleh dirinya.“Kalau begitu …” Ucap Saryn dengan ragu dengan menatap sayu kepada Arga.Arga menyergap Saryn dengan ucapannya, “Medy!”“Saya mengerti Tuan!” Ucap Medy dengan membungkuk kepada Arga.“Nona, Mari saya akan mengantarkan Nona ke suatu tempat.” Tambah Medy kemudian dengan melayangkan pandangannya kepada Saryn.“Iya …” Jawab Saryn.Sebelum itu, Saryn masih sempat memeluk miss Ririn untuk terakhir kalinya.“Jaga diri Nona baik-baik, setelah ini saya tidak ada disamping Nona untuk merawat Nona …” Jawab Miss Ririn dengan mata yang berkaca-kaca

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status