Share

Bab 5

Kini Arga keluar rumah menuju garasi tempat dia menyimpan semua mobilnya, belum sempat dia memasuki mobilnya Medy sudah menghubunginya; "Saya sudah menemukan markas mereka Tuan”, ucapnya.

 

“Bagus aku akan segera berangkat sekarang," ucap Arga yang sekarang memasuki mobilnya dan mengendarai mobil Chrysler yang biasa gunakan saat dia menjadi Vlad untuk datang ke tempat Medy berada sekarang.

 

“Dimana kamu?” Ucao Arga yang menelepon Medy.

 

“Saya akan mengirimkan lokasi saya ke tuan." Ucao Medy.

 

“Pastikan semua sudah siap saat aku datang," ucap Arga.

 

Siap Tuan, mendengar intruksi Arga, Medy seketika menyerang dengan kekeuatan penuh, lusinan orang di bawah komandonya kini mulai bergerak.

 

“Siapa kamu!?” Ucao salah seorang target Medy yang sedang duduk untuk minum minum di suatu gudang tidak terpakai bersama enam orang lainnya.

 

“Tidak penting siapa aku!”

 

“Duarr!!”

 

Sebuah tima panas menembus betis laki-laki itu.

 

“Arrrggggggh! apa yang sudah kau lakukan bangsat!? ucap laki-laki itu dengan memegangi kakinya.

 

Melihat itu ke enam rekannya segera berdiri dengan tangan di angkat ke atas.

 

Medy hanya mengacungkan pistolnya ke arah mereka dan mengangguk-anggukan, sebagai pertanda menyuru mereka untuk berlutut.

 

Melihat mereka berlutut dan satu orang terkapar meringis merasakan sakit di kakinya karena di tembak olehnya medy segera mendekat an berdiri di dekat mereka.

“Mana bos kalian?” Bentak Medy kepada mereka.

 

“Kami jalan sendiri Tuan, tidak punya boss." Mereka mencoba untuk membungkam mulut nya tidak berkata yagn sebenarnya kepada Medy.

 

“Jangan kalian pikir aku tidak tahu?!” Bentak Medy kepada mereka dengan menghujamkan gagang pistol ke pelipis laki-laki yang berkata tadi.

 

“Mana si Endra suruh dia keluar!" Bentak Medy lagi kepada mereka.

 

“Maaf Tuan tapi kami benar-benar berdiri sendiri tanpa Boss, apa lagi yang tuan bilang Endra, kami tidak mengenal beliau," ucap mereka bersahut-sahutan.

 

“Kalau begitu kita tunggu sampai Tuan Vlad datang," ucap Medy.

 

“Vlad!?" Mereka serentak terkaget mendengar nama Vlad.

 

“King Vlad?!" Tanya salah seorang lagi mencoba untuk tidak percaya.

 

Medy hanya diam dan melihat ke mereka yang berada disana.

 

“Tuan tolong ampuni kami Tuan!" Salah seorang dari mereka yang mendekat sembari berlutut kepada Medy.

 

“Bukan tugas ku untuk mengampunimu,kita lihat nanti," ucap Medy seolah mengancam kepada mereka yang ada disana.

 

Kini mereka hanya bisa pasrah menunggu sampai Vlad datang yang tentunya dia adalah Arga saat sebagai ketua Mafia yang paling di takuti.

 

Tak butuh berselang lama kini Vlad sudah berada disana. Sebuah mobil Chrysler cirikhas sang mavia sudah berhenti di depan gudang tak terpakai itu.

 

Seorang laki laki dengan mengenakan topeng pesta sepurat mata berwarna hitam turun dengan gagah, seolah waktu berjalan lambat untu sebagian orang saat dia berjalan mendekat dengan sebuah pistol GG30 berwarna emas ikut terayun dengan tangannya.

 

Begitu berada di dalam sana Vlad langsung di sediakan tempat duduk oleh Medy dan tentu saja dia duduk di sana dengan tangannya masih memegang pistolnya dengan jelas.

 

“Dimana tuan kalian?” Tanya Vlad kepadanya.

 

“Maaf king Vlad kami tidak ...." Belum sempat dia berkata lebih lanjut ....

 

"Duarr!"

 

Sebuah peluru menembus kepalanya.

Seketika sisanya langsung bersujud kepada Vlad.

 

“Maafkan kami tuan, kami memang di biayai oleh orang bernama Endra, tapi kami tidak tahu dimana dia sekarang." Ucap salah satu dari mereka.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status