“Aku tanya sekali lagi dimana Endra?” Tanya Vlad dengan tampang yang begitu dingin dan kejam.“Baik Tusn baik, saya akan bilang yang sebenarnya." Ucap salah seorang yang sedang bersujud itu.“Kami memang tidak tahu dimana tuan Endra, tapi kami punya seseorang yang dapat menghubungkan kami dengan tuan Endra." Ucapnya.“Dimana dia sekarang?” Tanya Vlad lagi.“Saya akan memberikan alamat kediamannya kepada Tuan," jaeabnya lagi dengan ketakutan.“Bagus!" Ucap Arga, yang kemudian meninggalkan mereka menuju mobilnya, sebelum itu dia menghadap ke arah Medy; “Aku tunggu di mobilku, kamu ikut aku!" Titah Arga kepadanya.“Siap Tuan!” Timoal Medy dengan tegas. Kemudian masih mencoba untuk bertanya; “Bagaimana dengan mereka?”
Kini mereka memasuki rumah besar itu untuk mencari keberadaan Frans.Sebelum mereka masuk keruangan, didalam Frans sedang bersama dengan beberapa wanita, karena Frans sendiri adalah seorang laki-laki yang belum menikah, dan dia menghabiskan harinya dengan berhura-hura, bersama dengan wanita-wanita yang cantik untuk melayani nafsunya.“Tuangkan minuman itu untukku!" Seru Frans kepada salah satu wanitanya.“Iya tuan." Jawab wanita sexy itu dengan menuangkan minuman untuk Frans.Sementara Frans sedang sibuk meraba-raba wanita yang adda di sampingnya, dia tidak tahu jika bahaya akan segera datang menghampirinya.“Silahkan Tuan!" Ucap Gadis yang di suruh menuangkan minuman untuknya tadi.Saat gadis itu mengulurkan gelasnya dengan sengaja membuat gelas itu jatuh: "Maafkan saya tuan," ucao gadis itu
“Jadi benar, Endra adalah otak dari semua ini?” Tanya Vlad yang sedang bertumpuh dengan satu lututnya merendahkan badannya untuk melihat Frans lebih dekat dengan tatapannya yang seperti seekor singa lapar, dingin tapi sangat tampak mematikan.“Iya, Bahkan yang berada di Austry pun adalah orangnya Endra, tugas kami adalah untuk menyalurkan para wanita itu kesana, dan orang endra yang berada disana akan menyalurkannya lagi ke seseorang yang saya tidak tahu siapa," Frans menjelaskan.“Jika memang semua seperti yang kau bilang baik aku akna membiarkanmu hidup, tapi aku ingi kau melakukan sesuatu untukku”,“Apa itu tuan, jika memang saya bisa pasti akan sayab lakukan."“Hey!” Seru Medy kepada Frans, dan Vlad mengangkat satu tangannya pertanda untuk Medy tenang.Vlad lanjut berbicara: "Bukan jika bisa, tapi harus b
Piyama itu jelas akan membuat siapapun yang melihatnya seolah ingin menerkam, pahanya yang mulus dan bagian dada yang sedikit terbuka membuat lawan jenis jelas akan ingin melakukan sesuatu saat melihatnya pasrah seperti itu.Kini Vlad sudah sampai dirumah, hampir pagi dan dia sudah kembali menjadi Arga, yang menjadi seorang CEO dari Lesk Enterprise, perusahaan yang cukup memiliki banyak cabang yang bergerak di bidang masing-masing,mulai dari cabang yang bergerak di periklanan, pembangunan, dan juga masih ada yang lainnya.“Tuan!" Sapa Orang-orang yang berbaris di ruang tamu nya yang sangat besar bagai sebuah lapangan Golf itu.“Kenapa kalian belum tidur, bukankah ini sudah cukup larut?" Tanya Arga saat melihat para Maid dan penjaga Rumah menyambutnya pulang.“Kami tidak akan bisa istirahat sebelum Tuan Pulang." Terang Miss Ririn yang mewakili merek
“Iya Nona, semuanya sesuai dengan ukuran nona” Terang Miss Ririn.“Tapi kenapa semua sesuai dengan ukuran saya?" tanya Saryn yang masih saja bingung.“Iya nona, semalam saya mendatangkan ini untuk nona dari seluruh toko terbaik di negara ini." Ucap miss Ririn dan tentu saja membuat Saryn menjadi kaget.“Hah! Kenapa seperti itu, Bi?” tanya Saryn yang bingung.“Saya hanya di suruh oleh Tuan Arga, nona. Beliau ingin nona merasa nyaman disini." Teranh Miss Ririn dengan sedikit membungkukan badannya sedikit.“Dia lagi?” Tanya Saryn seolah tidak percaya dengan yang dibicarakan oleh miss Ririn: "Bagaimana mungkin dia seperhatian itu kepada Saya, sementara dia sendiri yang sudah menghabisi orang tuaku?” Saryn dengan menunduk.Melihat Saryn seperti itu miss Ri
“Apa sekretaris?" Tanya Saryn yang bingung,“Tapi ....?" Saryn yang mencoba untuk menolak apa yang di bicarakan oleh miss Ririn.“Antarkan dia kedepan Bi!" Arga kemudian yang meninggalkan mereka untuk menuju kemobilnya, dan setelah itu tinggal miss Ririn dan Saryn yang ada di dalam ruangan itu.Masuh sempat Saryn mencoba berbicara dengan Miss Ririn tentang masalah yang harus dia lakukan sekarang: "Bi ... Jika aku Harus menjadi sekretarisnya aku harus bertemu dengannya setiap hari, bahkan semalam saja aku ...." Ucap Saryn yang ditahan, padahal hampir saja dia kelepasan jija semalam dia tertidur dalam pelukan Arga.“Kenapa nona?” Tanya miss Ririn dengan tersenyum seolah sedang bahagia bercampur niatan menjahili Saryn.“Bibi!" Ucao Saryn dengan menunduk menahan rasa malu.Melihat perubahan di wa
Setelah Saryn duduk pengawal dari Arga langsung menutup pintu mobilnya, setelahnya arga dengan cuek berkata, “Pakai Sabuk pengamanmu!" Tanpa menjawab Saryn hanya menunduk dan tangannya meraih sabuk pengaman di sebelahnya dan mengaitkan di penguncinya, sabuk pengaman yang tertarik dan pas di tenga dada membuat bentuk dadanya ter cetak jelas dengan ukuran yang lumayan besar untuk gadis seusianya yang baru saja menginjak 21 tahu. Arga sedikit meliriknya di bagian dada, disaat itu Arga menelan ludahnya saat melihat keindahan itu. Saryn yang menyadari itu wajahnya menjadi sedikit memerah dan berkata, “Apa yang kau lihat?!” Ucap Saryn pelan tapi begitu ketus. “Hmm!" Ucap Arga yang mencoba untuk tetap cuek dan dingin. Kini Arga semakin memecu mobilnya untuk melaju lebih cepat menuju kantor
Setelah itu kini Arga masih tetap membelakangi Saryn.sementara Saryn yang tidak ditanya apa-apa hanya bisa diam dan tidak berani untuk berkata apa-apa.Dia hanya diam menunduk sambil berpikir, “Kenapa aku berada disini?”“Untuk apa dia membawaku jika hanya untuk mengabaikanku seperti ini.” gumam Saryn sendiri.disaat dia bertanya Tiba-tiba pintu ruangan itu diketuk dari luar,“Masuk!” Teriak Arga dengan posisi duduk masih tetap seperti semula .Setelah itu pintu terbuka, “ Permisi tuan.”Saryn masih ingat bahwa kita adalah wanita yan